Anda di halaman 1dari 11

BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SEKOLAH

Dalam program konselor sekolah yang menyeluruh meliputi empat bidang


dasar yaitu : pengembangan akademis, pengembangan karier, pribadi dan
pembangunan sosial.
Seterusnya, Prayitno (2004): menyebutkan pelaksanaan bimbingan dan
konseling secara umum dilaksanakan dalam 6 (enam) bidang yaitu;
A. Kehidupan dan perkembangan sosial, kemasyarakatan dan kewarganegaraan,
B. Kehidupan dan perkembangan kegiatan karier dan pekerjaan,
C. Kehidupan dan perkembangan kegiatan pembelajaran diri,
D. Kehidupan dan perkembangan pribadi,
E. Kehidupan berkeluarga,
F. Kehidupan beragama.

Dengan demikian, bidang-bidang pelayanan bimbingan dan konseling di


sekolah dalam setting sekolah dilaksanakan dalam enam bidang pelayanan yaitu :

A. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Sosial,


Kemasyarakatan dan Kewarganegaraan (Bimbingan Sosial)

Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta


didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota
keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan
membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya
dengan lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan
tanggung jawab sosial.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses
sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang
dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini
memuat pokok-pokok materi berikut:
1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan
maupun tulisan secara efektif.
2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik
di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi
tata karma, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan
kebiasaan yang berlaku.
3. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif
dengan teman sebaya.
4. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan
lingkungan serta kesedaran untuk melaksanakannya.
5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.
6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.
Ada beberapa macam layanan bimbingan sosial, yaitu:
1. Layanan Informasi
Layanan informasi mencakup informasi tentang keadaan masyarakat
dewasa ini yang dapat mencakup perkembangan tentang ciri-ciri
masyarakat maju dan modern, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya
IPTEK bagi kehidupan manusia serta informasi tentang cara-cara bergaul.
2. Layanan Orientasi
Layanan orientasi untuk bidang pengembangan hubungan sosial
adalah suasana, lembaga dan objek-objek pengembangan sosial seperti
berbagai suasana hubungan sosial antar indivdu dalam keluarga, organisasi
atau lembaga tertentu, dalam acara sosial terentu.

B. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan Karier dan


Pekerjaan (Bimbingan Karier)

Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta


didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal
dunia kerja agar dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan
melangkah setelah lulus dan mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat
diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca peluang karier yang
tersedia di lingkungan sekitarnya.
Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karier adalah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja
atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku
jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat dipakai
sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus
dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan
dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan
terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat
mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja
merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk
menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya
tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan
dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karier yang
dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Menurut Herr bimbingan karier adalah suatu perangkat, lebih tepatnya
suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang
dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar
pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan,
pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan
mengelola perkembangan kariernya (Marsudi, 2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah
suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan
sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan
dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
1. Aspek-aspek bimbingan karier
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD mengenali
dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karier. Bidang bimbingan
ini memuat pokok-pokok materi berikut:
a. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
b. Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada umumnya secara
sederhana.
c. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan
kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
d. Orientasi dan informasi sederhana terhadap pendidikan yang lebih
tinggi, khususnya dalam kaitannya dengan karier yang hendak
dikembangkan.
2. Tujuan bimbingan karier
Berdasarkan pengertian diatas, dapat di ketahui bahwa tujuan
bimbingan karier antara lain:
a. Agar siswa memperoleh informasi tentang karier atau jabatan atau
profesi tertentu.
b. Agar siswa memperoleh pemhaman tentang karier atau pekerjaan atau
profesi tertentu secara benar.
c. Agar siswa mampu merencanakan dan memilih karier tertentu kelak
setelah selesai dari pendidikan.
d. Agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan karier yang akan
dipilihnya kelak.
e. Agar siswa mampu mengembangkan karier setelah selesai dari
pendidikannya.
Dengan demikian, bimbingan karier di sekolah atau di madrasah
tidak secara langsung membantu siswa untuk berkarier tetapi lebih banyak
bersifat informasi. Hal ini tentunya pengecualian bagi sekolah-sekolah
kejuruan yang berorientasi karier, dimana selain siswa dibekali tentang
aplikasi karier-karier tertentu, juga dibimbing bagaimana pemilihan,
perencanaan, dan pengembangannya.
3. Bentuk-bentuk layanan bimbingan karier
Beberapa jenis layanan karier yang bisa diberikan kepaa siswa
disekolah dan madrasah antara lain:
a. Layanan informasi tentang diri sendiri, yang mencakup: kemampuan
intelektual, bakat khusus dibidang akademik, minat-minat umum dan
khusus, hasil belajar dalam berbagai bidang studi, sifat-sifat
kepribadian yang ada relevansinya dengan karier seperti potensi
kepemimpinan, kejujuran, keterbukaan, dll, nilai-nilai kehidupan dan
cia-cita masa depan, keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki
siswa, kesehatan fisik dan mental, kematangan vokasional, dan lain
sebagainya.
b. Layanan informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi
perencanaan karier, yang mencakup: informasi pendidikan
(educational information), informasi jabatan (vocational information),
atau informasi karier (career information).
c. Usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya,
mencakup: perencanaan masa depan, pengambilan keputusan,
penyaluran ke salah satu jalur studi akademik, pemantapan dan
orientasi.
d. Orientasi. Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karier
mencakup: Suasana, lembaga, dan objek karier (pekerjaan) seperti
kantor, bengkel, pabrik, pengoperasionalan perangkat kerja tertentu,
dan lain sebagainya.
C. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan
Pembelajaran Diri (Bimbingan Belajar)

Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta


didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini
bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan
mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar di sekolah.
1. Aspek-aspek bimbingan belajar
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD
mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai
pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya untuk melanjutkan
pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bidang bimbingan
ini meliputi pokok-pokok materi berikut:
a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi
dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber
lainnya, mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR),
mengembangkan keterampilan belajar dan menjalani program
penilaian.
b. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri
maupun kelompok.
c. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di SD.
d. Orientasi belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
e. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan
budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk
pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan
pribadi.
2. Tujuan bimbingan belajar
Secara umum tujuan belajar adalah membantu individu (siswa) agar
mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat
prkembangan belajar siswa.Selain itu secara khusus tujuan belajar yaitu
agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
belajar.Sedangkan dalam konteks kemandirian tujuan bimbingan belajar
adalah agar siswa mandiri dalam belajar.
3. Bentuk-bentuk layanan bimbingan belajar
Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan belajar, yaitu:
a. Orientasi kepada siswa (khususnya siswa baru) tentang tujuan sekolah
dan madrasah, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi
sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan
corak pendidikan di sekolah atau madrasah.
b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat
selama mengikui pelajaran di sekolah dan madrasah maupun dirumah
baik secara individual maupun kelompok.
c. Bantuan dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuai,
memilih kegiatan-kegiatan non akademik yang menunjang usaha
belajar dan memilih program studi lanjutan untuk tingkat pndidikan
yang lebih tinggi. Bantuan ini juga menyangkut penyebaran informasi
tentang program studi yang tersedia pada jenjeng pendidikan tertentu.
d. Pengumpulan data siswa (layanan pengumpulan data) yang berkenaan
dengan kemampuan intelektual, bakat khusus, cita-cita hidup, ada
program studi atau jurusan-jurusan tertentu dan lain sebagainya.
e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang
mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar dirumah, kurang siap
menghadapi ujian atau ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, kurang
menguasai cara belajar yang tepat di berbagai mata pelajaran,
menghadapi keadaan dirumah yang mempersulit cara belajar secara
rutin dan lain sebagainya.
f. Bantuan dalam hal membuat kelompok-kelompok belajar dan
mengatur kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya belajar berjalan
secara efektif dan efisien.
D. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Pribadi (Bimbingan
Pribadi)

Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta


didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi bertujuan
untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat
menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya
sendiri.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa sekolah dasar
(SD) menemukan dan memamahami serta mengembangkan pribadi yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif dan
kreatif, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan ini meliputi pokok-
pokok materi berikut:
1. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan
penyalurannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif
dan produktif.
4. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-
usaha penanggulangannya.
5. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan
mengarahkan diri.
6. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah
maupun jasmaniah.
7. Pengembangan kemamapuan untuk mengarahkan diri sesuai keputusan
yang telah diambilnya.
E. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga (Bimbingan Keluarga)

Bimbingan keluarga adalah bimbingan yang diberikan individu khusus


yang telah berkeluarga sehinga menjadi pimpinan dalam keluarga yang
mampu menciptakan keharmonisan dan rasa aman bagi tiap-tiap anggota
keluarga, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma
keluarga, serta berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang bahagia.
Bimbingan keluarga juga diharapkan membantu individu yang akan
berkeluarga dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota
keluarga. Juga diharapkan dengan bimbingan ini semua anggota keluarga
berbagi strategi dan teknik berkeluarga yang sukses, harmonis dan bahagia.

F. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama (Bimbingan Agama)

Kehidupan beragama tidak hanya sekedar menampilkan nuansa


spiritual dan/ atau ritual keagamaan dalam kehidupan, melainkan sepenuhnya
mendasari aktivitas individu dalam semua bidang, bahkan sampai
menjangkau kehidupan di akhirat. Dalam hal ini sering dipertanyakan,
bagaimana posisi kehidupan beragama dalam pelayanan konseling untuk
anak-anak pada tahap perkembangan usia dini dan pendidikan dasar dan
menengah. Untuk itu perlu diketahui bahwa tanggung jawab atas arah dan
aktifitas keagamaan anak pada taraf perkembangan itu berada ditangan,
bahkan menjadi hak, orang tua mereka. Setelah anak menjadi dewasalah
kehidupan beragama menjadi hak dan tanggung jawab individu dewasa.
Pada kedelapan bidang aktivitas kehidupan itulah pelayanan konseling
digerakan oleh konselor. Pelayanan pada bidang yang satu dapat terkait
dengan pelayanan pada bidang-bidang lainnya, namun keterkaitan seperti itu
tidak selalu perlu menjadi penekanan.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan merupakan suatu proses bantuan psikologis dan
kemanusiaan secara ilmiah dan profesional yang dibekali oleh pembimbing
kepada yang dibimbing (peserta didik) agar ia dapat berkembang secara
optimal. Sedangkan konseling merupakan situasi pertemuan tatap muka
antara konselor dengan klien (siswa) yang berusaha memecahkan sebuah
masalah dengan mempertimbangkannya bersama-sama sehingga klien dapat
memecahkan masalahnya berdasarkan penentuan sendiri.
Materi bimbingan dan konseling di SD/MI termuat dalam 4 (empat)
bidang bimbingan yaitu : Bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan
karier, dan bimbingan pribadi. Bimbingan sosial membantu peserta didik
dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Bimbingan belajar membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti
pendidikannya. Bimbingan karier membantu peserta didik peserta didik agar
dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus.
Bimbingan pribadi membantu peserta didik dalam mengenal dirinya sendiri.
Bimbingan keluarga membantu peserta didik memahami tugas dan tanggung
jawabnya sebagai anggota keluarga.

10
DAFTAR PUSTAKA

Muro, J.J. & Kottman, T. 1995. Guidance and Counseling in the Elementary and
Middle Schools. Lowa : Brown and Benchmark Publisher

Nurihsan, J. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.

Kartadinata, S, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Surya, M. 1988. Pengantar Bimbingan karier. Publikasi Jurusan PPB FIP IKIP
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai