Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM


PERSIAPAN PERENCANAAN KARIR SISWA
(Studi Kasus Siswa Kelas XI SMA X)
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif

Oleh
CITRA INDAH JS
1303710

PASCA SARJANA BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menghadapi tahun 2015 yaitu era pasar bebas dimana daya saing antar sumber
daya manusia yang ada semakin ketat dan persaingan tersebut bukanlah hal yang bisa
dianggap sepele untuk bisa bertahan dengan pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil.
Mempersiapkan individu memasuki kondisi tersebut adalah bukan hal mudah dimana
ilmu dan wawasan serta keterampilan sangat berpengaruh dalam memasuki
persaingan di era pasar bebes tersebut. Selain itu setiap orang pada umumnya
memerlukan lapangan kerja untuk bekerja serta hasil dengan pekerjaan yang
dijabatnya. Didalam masyarakat secara luas terdapat berbagai jenis pekerjaan, tetapi
pekerjaan-pekerjaan yang dijabatnya tidak semuanya memperoleh hasil serta
membahagiakan sebagaimana yang menjadi tujuan hidupnya.
Thayeb Manrihu (1992: 30) karir merupakan serangkaian posisi, jabatan dan
pekerjaan-pekerjaan utama yg diduduki seseorang sejak remaja sampai dengan
pensiun, selama rentang kehidupannya. Karir dimulai dari individu memasuki jenjang
pendidikan, yang dimana disebut dengan tahap preoccupation, ditahap ini individu
dipersiapkan secara matang dan dibekali wawasan, pengetahuan dan keterampilan
sehingga potensi individu bisa dilatih untuk dikembangkan.
Pada sisi lain siswa SMA yang sedang menjalani masa remaja dituntut untuk
menjalani tugas-tugas perkembangan. Salah satu tugas perkembangan yaitu mencapai
kematangan dalam pilihan karir dimasa depan, Febri (2013). Remaja yang akan
menentukan pilihan karir mereka harus paham akan kemampuan mereka terlebih

dahulu. Agar mereka mencintai pekerjaannya yang akan dijabatnya tidak semata-mata
mengharapkan imbalan saja melainkan suatu kesenangan untuk membantu orang lain
dari hasil need assessment daftar cek masalah di ketahui banyak siswa memilih terkait
dengan permasalahan persiapan cita-cita masa depan, hal ini mengindikasikan bahwa
siswa memeiliki kesulitan dalam memepersiapakan perencanaan karir dimasa depan..
Guru BK di sekolah memiliki peran penting dalam menangani permasalahan
yang dalam membantu siswa mempersiapkan perencanaan karir yang matang untuk
bisa mencapa cita-cita masa depan. Sejalan dengan hal ini Dewa Ketut Sukardi
(2002:41) mengungkapkan dalam menetapkan pilihan karir ada beberapa karakteristik
dalam bimbingan karir yang dapat membantu siswa. Bimbingan karir ini dapat dirinci
sebagai berikut:
1. Pemantapan,

pemahaman

diri

berkenaan

dengan

karir

yang

hendak

dikembangkan.
2. Pemantapan orientasi dan informasi karir umumnya, khususnya karir yang
dikembangkan.
3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai
dengan karir yang hendak dikembangkan
Perencanaan karir bukanlah semata-mata merupakan aktifitas jangka pendek yang
dilakukan seseorang apabila menyelesaikan pendidikan, namun merupakan proses
sepanjang hidup. Seperti yang diungkapkan oleh Dewa Ketut Sukardi (1991) bahwa
perencanaan karir merupakan proses seseorang individu untuk memilih dan memutuskan
karir yang hendak dijalaninya yang berlangsung seumur hidup. Hal ini mengandung
makna perencanaan karir siswa tidak hanya berlangsung pada saat SMA ini saja, namun

berlangsung sampai siswa dapat mencapai apa yang mereka harapkan sesuai dengan
rencana yang telah mereka buat sebelumnya.
Persiapan berkenaan dengan pendidikan, pekerjaan dan karir sudah menjadi bahan
pemikiran bagi individu pada usia remaja. Setiap remaja harus dapat menemukan
beberapa alternatif pendidikan, pekerjaan dan karir yang akan ditekuni. Remaja harus
dapat mengambil keputusan sehingga semakin mantap persiapan diri dalam hal
pengetahuan, keterampilan, sikap serta nilai yang semuanya diperlukan dalam menekuni
karirnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dzulkifli (2006: 78) dalam
bukunya yang berjudul Psikologi Perkembangan mengenai minat di kalangan remaja,
ternyata pada kaum remaja yang berusia 16 sampai 19 tahun, minat yang utama tertuju
kepada pemilihan dan mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja.
Hasil wawancara pada tanggal 3 Mai 2014 di Sekolah X dengan beberapa siswa
terungkap, bahwa masih banyak siswa yang belum memutuskan arah karir mereka. Para
siswa mengaku kalau wawasan dan informasi tentang karir masih minim mereka
dapatkan. Ada diantara mereka yang mengatakan kalau setelah menamatkan pendidikan
SMA maka karir itu akan terbentuk dengan sendirinya. Siswa juga merasa bingung
dengan cita-cita mereka sendiri, Kurang mengetahui informasi mengenai pendidikan
lanjutan dan keahlian yang diperlukan dalam satu bidang pekerjaan, serta tidak
mengetahui bentuk-bentuk karir yang akan berkembang dan diperlukan dimasa yang akan
datang.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, yang manjadi fokus penelitian adalah peran
guru BK dalam memberikan layanan BK pada siswa terkait dengan persiapan

perencanaan karir baik secara klasikal, kelompok, maupun individual ditinjau mulai dari
persiapan guru BK dalam memberikan materi layanan, isi materi layanan, proses
pemberian layanan, penilaian hasil dari proses pemberian layanan, dan tindak lanjutnya.
C. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peran guru BK dalam persiapan perancanaan karir siswa?
2. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan guru BK untuk persiapan perencanaan
karir bagi siswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peran guru BK dalam persiapan perencanaan karir siswa
2. Untuk mengetahui langkah-langkah yang akan dilakukan guru BK untuk persiapan
perencanaan karir bagi siswa?
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi
1. Diharapkan dapat dijadikan bahan refrensi sekaligus memberikan kontribusi pada
dunia pendidikan khususnya bidang BK dalam persiapan perencanaan karir bagi
siswa
2. Sebagai bahan rujukan terutama bagi yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut
khusunya yang menyangkut perencanaan karir bagi siswa.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Guru Bimbingan dan Konseling


1. Pengertian Guru BK
Guru

BK

adalah

yang

bertugas

dan

bertanggungjawab

memberikan

layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan. Guru BK

atau disebut juga konselor pendidikan merupakan salah satu profesi yang termasuk ke
dalam tenaga

kependidikan seperti

yang

tercantum

dalam Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun
Undang-undang tentang Guru dan Dosen.
Seorang Konselor menempati posisi yang strategis dalam upaya pembinaan
peserta didik, baik untuk tujuan preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Konselor yang
ada di sekolah dalam hal ini guru BK tentunya harus memiliki pengetahuan dan wawasan
yang luas mengenai tahapan perkembangan fisik, mental, sosial, spiritual di masa remaja.
Corak kehidupan remaja, pemikiran tentang diri dan lingkungannya, gaya hidup yang
dianut dan pandangan remaja perlu dipahami dengan baik oleh seorang guru BK.
Kegelisahan yang dialami siswa sehubungan dengan kebutuhan memiliki indentitas diri
sangat perlu dipahami oleh guru BK dalam konteks kehidupan remaja sesuai dengan
kondisi dan situasi yang ada. Guru BK juga diharapkan menyiapkan diri dengan berbagai
informasi mengenai macam pendidikan atau pekerjaan yang bisa dipilih sesuai dengan
kemampuan dan kondisi nya, termasuk cara memperoleh kesempatan dan persyaratan
yang harus dipenuhi. Konseling untuk remaja bermasalah diarahkan terutama untuk
membantu pengembangan rasa percaya diri dan sikap kemandirian dalam menjalani
kehidupan.
Untuk siswa SMA pada umumnya mereka mulai dihadapkan pada permasalahan
mengenai apa yang menjadi bakat atau minat mereka. Sehingga permasalahan cari
potensi bakat merupakan hal yang amat penting. Hal ini dianggap sangat penting karena
nantinya menentukan kesuksesan akan masa depan mereka sendiri. Apabila seorang
individu tidak dapat mengenali bakat dan minat yang ada di dalam diri mereka maka

individu tersebut tidak dapat mengenali kemana potensi diri mereka akan dimaksimalkan.
Bukanlah tidak mungkin seorang siswa yang berprestasi pun kesusahan di dalam
menentukan apa yang menjadi minat serta bakat dalam diri mereka.
2. Peranan Guru BK dalam persiapan perencanaan karir siswa
Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa peran guru BK dalam
memberikan penanganan kepada klient yang meliputi beberapa aspek layanan,
diantaranya:
1. Layanan orientasi
Layanan ini mencakup pengenalan lingkungan sekolah yang baru baik dari sisi
kurikulum, kegiatan pendukung, maupun struktur organisasi sekolah. Langkah awal yang
bisa dilakukan dengan memasukkannya pada program kegiatan MOS dan diperjelas pada
saat bimbingan klasikal di kelas.
2. Layanan informasi
Layanan informasi karier Menurut Sukardi (2000:44)mendefinisikan layanan informasi
yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) dan
pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik
(terutama orang tua) menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan
dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan
pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Menurut Hariastuti (2008:29) layanan informasi yaitu layanan yang bertujuan untuk
membekali seseorang dengan berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri,
merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga
dan masyarakat. Sukardi (1987:113) menyatakan informasi karier adalah salah satu alat

yang dipergunakan untuk membantu siswa memahami dirinya, dunia kerja pada
umumnya, serta aspek-aspek kerja pada khususnya Dari pengertian pemberian, layanan
informasi dan informasi karier yang disebutkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa pemberian layanan informasi karier merupakan pemberian salah satu layanan
Bimbingan dan Konseling, yaitu layanan informasi, yang diberikan kepada siswa untuk
membantu siswa mendapat pengetahuan tentang dirinya sendiri dan dunia kerja yang ada
sehingga siswa mampu merencanakan dan menentukan keputusan yang tepat untuk karier
masa depannya.
3. Layanan penempatan
Layanan ini membantu siswa menyalurkan bakat, minat atau kelanjutan studi yang dipilih
melalui hasil belajar serta hasil psikotes sebagai bahan pertimbangan.
4. Layanan pembelajaran
Layanan ini membantu siswa mengembangkan diri kerkaitan dengan sikap dan kebiasaan
belajar, materi belajar yang cocok dengan kemampuannya serta berbagai aspek tujuan
dan kegiatan belajar lainnya.
5.

Layanan konseling individu/kelompok


Melalui layanan ini, siswa mendapat layanan langsung tatap muka untuk membantu
mengatasi masalah baik yang disadari maupun tidak disadari oleh siswa secara individu
atau kelompok. Layanan konseling dilakukan berdasarkan data administrasi bisa berupa
angket, informasi dari berbagai pihak, observasi baik di dalam maupun di luar kelas, hasil
belajar , penggalian masalah melalui materi bimbingan klasikal dll. Layanan konseling
akan memberi nuansa berbeda jika ruang konseling terpisah dengan ruang administrasi
sehingga privasi siswa maupun orang tua terjaga. Hal itu perlu mengingat masalah yang

perlu diselesaikan bisa bersifat sangat pribadi.


6. Layanan bimbingan kelompok.

Layanan bimbingan kelompok bisa diberikan secara klasikal di kelas, layanan ini
memberi banyak kesempatan untuk menyampaikan berbagai informasi yang terkait
dengan bimbingan pribadi, sosial, belajar , karir dan layanan-layanan pada point di atas
sekaligus menggali permasalahan siswa sebagai salah satu bentuk upaya menjemput bola.
Karena Bimbingan dan Konseling tidak mempunyai kurikulum khusus maka materi yang
dibuat berdasarkan berbagai sumber baik itu berupa literatur, browsing di internet, media
elektronika maupun peristiwa hidup sehari-hari. Selain dapat memberi informasi, layanan
ini juga mpermudah observasi terhadap anak dalam berperilaku di kelas, juga menggali
berbagai data yang diperlukan untuk menyempurnakan pelayanan, sehingga jam masuk
kelas setiap minggunya sangat mendukung tugas konselor.

B. Karir
1. Pengertian Karir
Istilah karir dalam bahasa inggris career identik dengan kata task, position, job
dan occupation. Karir merupakan bagian penting dalam kehidupan seseorang, bahkan
sebagian besar waktu, tenaga dan pemikiran banyak tercurah ke hal-hal yang berkaitan
dengan karir. Menurut Super (dalam Dewa Ketut Sukardi, 1993: 19) karir merupakan
suatu rangkaian peranan dalam kehidupan dimana jabatan adalah manunggal dari setiap
individu.
Menurut Habahate (2009: 1) karir merupakan sesuatu yang menyangkut masa
depan dalam perspektif jangka panjang yang harus direncanakan sejak jauh-jauh hari,
merencanakan kemana kita ingin melangkah dan apa yang ingin

kita capai. Senada

dengan itu Rinny Soegiyoharto (2008: 1) mengutip pendapat Anna Miller Teideman yang

mengemukakan bahwa karir adalah segala aktifitas manusia dalam hidup. Berdasarkan
berbagai aktifitas yang dilakukan tersebut akan ditemukan makna hidup dan setiap
individu memiliki makna hidup yang tidak sama, tergantung pada pengalaman masa lalu,
masa kini dan harapan-harapan terhadap masa yang akan datang. Kesuksesan akan
menjadi milik individu yang mampu memaknai setiap aktivitasnya.
A Muri Yusuf (2002: 29) menyatakan bahwa karir bukan pekerjaan dan bukan
pula okupasi atau jabatan yang diemban seseorang melainkan mencakup segala
keberhasilan dalam setiap jabatan pekerjaan dan okupasi atau jabatan seseorang yang
akan menentukan keberhasilan seseorang dalam karirnya. Selanjutnya Mohammad
Thayeb Manrihu (1992: 30) menyatakan bahwa:
Karir adalah sekuensi okupasi-okupasi dimana seseorang ikut serta di
dalamnya; beberapa orang mungkin tetap dalam okupasi yang sama
sepanjang tahap-tahap kehidupan, sedangkan yang lainnya mungkin
memiliki rangkaian okupasi-okupasi yang berbeda.
A Muri Yusuf (2002: 58) menegaskan bahwa dunia pendidikan merupakan preoccupation, dunia pendidikan adalah awal penentuan karir seseorang. Menurut Dewa
Ketut Sukardi (1993: 21) karir seseorang dapat mencakup bermacam-macam pekerjaan
dan sejumlah jabatan yang berbeda.
Jadi, karir dapat dirumuskan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan
dengan pengalaman dan aktifitas selama rentang waktu kehidupan seseorang dan
berkelanjutan serta dapat memberikan kepuasan terhadap seorang individu.
Setiap individu memiliki berbagai pilihan karir dan bagi siswa SMK kemantapan
pada satu pilihan karir akan berpengaruh terhadap karir dan pekerjaannya. Ketepatan
individu dalam menetapkan pilihan karir sesuai dengan kecenderungan karir dan
pekerjaan yang akan ditekuni tentu saja menjadi salah satu bekal menuju kesuksesan.
2. Bimbingan Karir
Munandir (1996: 36) mengungkapkan bahwa bimbingan karir awalnya dikenal
dengan istilah vocational guidance yang dipopulerkan oleh Frank Pearson pada tahun

1908 ketika ia berhasil membentuk suatu lembaga yang bertujuan untuk membantu
pemuda memperoleh pekerjaan berdasarkan bakat dan minatnya. Di sekolah, bimbingan
karir menempati salah satu bidang bimbingan yang harus dilaksanakan seiring dan sejalan
dengan lima bidang bimbingan lainnya (bidang pengembangan pribadi, bidang
pengembangan sosial, bidang pengembangan kegiatan belajar, bidang pengembangan
kehidupan berkeluarga dan bidang pengembangan kehidupan beragama) melalui
pelaksanaan berbagai jenis layanan (orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
konsultasi dan mediasi) dan kegiatan pendukung (aplikasi instrumentasi, himpunan data,
konferensi kasus, kunjungan rumah, tinjauan kepustakaan dan alih tangan kasus).
Menurut Her (dalam M. Thayeb Manrihu, 1992: 18) menyatakan bimbingan karir
adalah:
Suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, prosesproses, teknik-teknik, atau layanan-layanan yang dimaksudkan untuk
membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan
pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan dan
waktu luang, serta mengembangkan keterampilan-keterampilan
mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan
mengelola perkembangan karirnya.
Selanjutnya menurut Sears (dalam M. Thayeb Manrihu, 1992: 19) bimbingan karir
merupakan proses membantu seseorang mengembangkan dan menerima gambaran diri
yang terintegrasi dan realistik dengan keputusan dirinya. Jadi, bimbingan karir
merupakan layanan yang bertujuan membantu individu menerima dan mengembangkan
dirinya secara realistis dengan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan,
pendidikan dan waktu luang sehingga individu tersebut bisa mengambil keputusan dan
mengembangkan karirnya.

Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan
konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir
adalah

bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam

memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya
siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian
integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar
bidang studi.
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan
terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal
dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan
bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu
keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan
dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang
dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Prayitno, dkk (2002: 11) mengemukakan sembilan tugas-tugas perkembangan
siswa sekolah menengah umum/kejuruan, madrasah aliyah dan sederajat yang salah
satunya berbunyi mencapai kematangan dalam pilihan karir. Salah satu upaya yang bisa
dilakukan yaitu melalui layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Setiap siswa harus
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan mereka agar tidak terkendala dalam
menjalankan tugas-tugas perkembangan pada masa berikutnya yaitu pada masa dewasa
awal.

Berdasarkan program bimbingan karir, diharapkan setiap siswa mampu


menentukan pilihan pekerjaan atau karir serta mampu merumuskan perencanaan arah
karirnya. Dengan kata lain, bimbingan karir merupakan salah satu tindakan nyata dalam
rangka mempersiapkan siswa merencanakan karir dan kesuksesan masa depan mereka.
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara
umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan
pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat
maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu program
Bimbingan Karier yang di rencanakan dengan matang.
Penyusunan program layanan Bimbingan Karier di Sekolah memegang peranan
penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah.
Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya didasarkan pada
beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:
a) Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang
berkesinambungan dan terintegrasi.
b) Program Bimbingan Karier hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam
proses perkembangannya.
c) Program Bimbingan Karier hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan
tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja
yang menjadi cita-cita para siswa.
d) Program Bimbingan Karier hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa
secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk
mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai
hidupyang dicita-citakannya.
e) Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa

Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier

Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri dari dua macam teknik
pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok
dalam Bimbingan Karier akan memungkinkan masalah yang bersangkut paut dengan karier
dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki keterampilan dalam proses
pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karier yang
utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu memahami dirinya sendiri
dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna bagi dirinya.

Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karier di Sekolah nampaknya menjadi


suatu pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada
semua siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karier dapat
meningkatkan konselor propesional secara maksimal.
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah adalah sebagai berikut:

Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua


pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan
kelompok dengan kegiatan:(1). Paket belajar, (2). Pengajaran unit, (3). Papan buletin, (4).
Hari Karier dan (5). Karya Wisata Karier. (Agus suyanto, 1989: 23).
Pendapat di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua cara
pendekatan sebagai berikut:

Pendekatan Individual yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan karier
melalui dua cara:
Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang
dihadapi siswa.
Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya,
memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia
kerja.
Pendekatan

Kelompok Paket

Belajar, maksudnya

pelaksanaan

Bimbingan

Karier,

menggunakan lima Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c).
Pemahaman lingkungan, (d). Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
1) Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitan
dengan suatu pekerjaan selama proses belajar hendaknya memberikan informasi yang
berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar memberikan informasi yang
berkaitan dengan suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi yang
disampaikan.
2) Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas BK memasang informsi.
Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya diambil dari guntingan.
Tentang suatu pekerjaan, dan sebagainya
3) Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi hari-hari tertentu yang diisi dengan
ceramah dari sumber tentang suatu pekerjaan.
4) Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak berkunjung ketempat suatu pekerjaan
untuk melihatdari dekat tentang suatu pekerjaan.
3. Perencanaan Karir
Perencanaan karir yang matang akan mengantarkan individu pada kesuksesan
yang diimpikan. Perencanaan karir merupakan upaya mencapai kesuksesan, Hal ini
bukanlah pekerjaan yang sederhana karena menuntut suatu proses berfikir. Sebagaimana

yang ditegaskan oleh A Muri Yusuf (2002: 24) bahwa keberhasilan bukanlah suatu
keajaiban dan bukanlah suatu misteri yang tidak dapat diungkap melainkan hasil aplikasi
yang konsisten dari prinsip-prinsip dasar keberhasilan dan menjauhi faktor-faktor yang
menimbulkan kegagalan.
Perencanaan karir harus disesuaikan dengan kecenderungan karir yang akan
dikembangkan. Bagi siswa SMK, perencanaan karir pada tingkat awal masih bersifat
tentatif namun diharapkan bagi siswa tingkat akhir perencanaan tersebut lebih mantap
dan lebih terarah. Seperti yang diungkapkan oleh Winkel dan Sri Hartati (2004: 685)
bahwa kunci dari perencanaan yang matang dan keputusan yang bijaksana terletak
dalam pengolahan informasi tentang diri sendiri dan lingkungan hidup siswa. Siswa
diharapkan dapat mempertimbangkan secara mandiri pilihan karir dan pekerjaannya
setelah diberi informasi yang benar, tepat dan up to date dengan mempertimbangkan
berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya.
Beberapa ahli bahkan merumuskan pedoman yang jelas tentang perencanaan karir.
Seperti yang diungkapkan oleh Josefina O Santamaria (1991: 7):
Career planing is delibarate process of: knowing and understanding
ourselves better, becoming aware of opportunities, choices and the
consequences of our choices, identifying options, making decisions abaut
options, develoving goals and action plans that will keep us moving in the
direction we want to go and programming work, education and related
training and development experiences.
Pendapat di atas menggambarkan bahwa perencanaan karir merupakan sebuah
proses yang diawali dengan mengenal dan memahami diri sendiri, kemudian menyadari
adanya peluang dan beragam pilihan dengan segala konsekuensinya, mengidentifikasi
pilihan, membuat keputusan, mengembangkan tujuan dan rencana sampai memprogram
pekerjaan, pendidikan dan pelatihan yang akan dibutuhkan di dunia kerja.
Issacson (1989: 21) mengungkapkan the individual progresses through five steps
as follows: awarness, exploration, decision making, preparation and employment,

individu yang sedang membuat perencanaan karir akan menempuh lima tahap berikut:
kesadaran, eksplorasi, pengambilan keputusan, persiapan menuju suatu pekerjaan yang
dipilih.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perencanaan karir adalah serangkaian tindakan yang dilakukan individu berkenaan
dengan karir yang akan ditekuninya meliputi:
1) pemahman diri,
2) eksplorasi,
3) membuat keputusan,
4) mengembangkan tujuan,
5) memprogram pendidikan dan pelatihan.
Selanjutnya perencanaan karir menurut Josefina O Santamaria (1991: 7):
Career planing is delibarate process of: knowing and understanding
ourselves better, becoming aware of opportunities, choices and the
consequences of our choices, identifying options, making decisions abaut
options, develoving goals and action plans that will keep us moving in the
direction we want to go and programming work, education and related
training and development experiences.
Perencanaan karir merupakan sebuah proses yang diawali dengan mengenal dan
memahami diri sendiri, kemudian menyadari adanya peluang dan beragam pilihan
dengan

segala

konsekuensinya,

mengidentifikasi

pilihan,

membuat

keputusan,

mengembangkan tujuan dan rencana sampai memprogram pekerjaan, pendidikan dan


pelatihan yang akan dibutuhkan di dunia kerja.
Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau kesempatan
untuk memilih dari pada yang lain.Contoh, diantara siswa memiliki beberapa pilihan
untuk memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti pilihan-pilihan tersebut akan
dapat dipenuhi tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam diri siswa itu sendiri.
Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan Karier

di Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita para siswa. Hal


berikut ini mungkin akan dapat membantu siswa di Sekolah diantaranya
a) Perencanaan Karier dapat membantu siswa mempersiapkan pengambilan keputusan.
b) Perencanaan Karier dapat membantu siswa mengembangkan
c) Perencanaan Karier dapat membantu siswa menemukan beberapa makna dari
aktivitas siswa di Sekolah.
d) Perencanaan Karier dapat memberikan ketenangan bagi diri siswa untuk mengenal
kesempatan-kesempatan yang baik yang ditemukannya di Sekolah
e) Perencanaan Karier dapat membantu siswa menentukan apa yang seharusnya
dilakukan sekarang dalam kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnya.

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metoda dan Alasan Menggunakan Metoda
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan
melukiskan dan memahami secara holistik fenomena dan mendalam peran guru BK
dalam persiapan perencanaan karir siswa, dan bagaimana langkah-langkah yang
dilakukan guru BK dalam membantu siswa untuk persiapan perencanaan karirnya, hal ini
untuk mengungkapkan secara menyeluru dan bermakna mengenai peran guru BK dalam

persiapan perencanaan karir siswa, yang mana hal ini tidak bisa hanya dijaring melalui
instrument kuesioner dan pedoman wawancara biasa saja.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA X dikota Padang dengan alokasi
waktu yang diperkirakan lebih kurang 6 bulan dari bulan Januari Juni November 2014.
C. Instrumen Penelitian
Adapun instrument dalam penelitian ini adalah dilakukan secara individu oleh
peneliti sendiri yaitu Citra Indah
D. Sampel Sumber Data
Dalam penelitian ini sampel sumber data menggunakan teknik purposive
sampling. Adapun sampel sumber data awal pada penelitian ini adalah koordinator BK di
SMA X di Kota Padang, yang mana nantinya akan berkembang setelah penelitian ini
berjalan demi kesempurnaan pengumpulan data pada penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Anda mungkin juga menyukai