Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Bimbingan dan Konseling Karir”

Dosen pengampu : Ridwan Syahran,S.pd,M.pd

OLEH:
Aulia Oktaviana ( a50120015)

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS TADULAKO
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr. Wb Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan dan menyusun
makalah tentang “bimbingan konseling karir terkait fungsi dan tujuan “ ini, guna memenuhi tugas
mata kuliah bimbingan konseling karir .
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini berkat tugas
yang diberikan ini,dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberian.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.Oleh karena itu, Saya
sangat mengharapkan saran dan kritik membangun yang ditujukan untuk kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
BAB I

PENDAHULUAN

LatarBelakang

Pembangunan telah dilaksanakan dalam segenap aspek kehidupan Bangsa Indonesia, namun keadaaan
ketenagakerjaan di Indonesia, pada saat ini tidaklah menggembirakan, yang berarti kemampuan pasar
kerja untuk menyerap tenaga kerja rata-rata kecil, sebagai akibat terjadi penumpukan tenaga kerja,dimana-
mana gejala pengangguran semakin nyata, hal ini menyebabkan timbulnya kegelisahan dikalangan
anak-anak muda yang sebenarnya sudah memasuki masa produktif
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu memberikan bimbingan dan
pelatihan guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan
bertanggung jawab, di samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Anak didik
memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi
mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan
menjadi sosok yang trampil dan mampu sehingga siap memasuki tenaga kerja yang trampil, pemerintah
berharap agar sekolah mampu mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga negara yang cakap.
Dalam usaha menyiapkan siswa agar dapat memenuhi harapan orang tua, masyarakat dan pemerintah
mempersiapkan siswa agar dapat menjadi anggota masyarakat yang mempunyai ketrampilan sehingga
merupakan tenaga kerja yang terampil maka sekolah mengusahakan suatu usaha yang nyata untuk
memberikan layanan bimbingan. Bimbingan merupakan usaha bantuan yang diberikan kepada siswa
dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa
depan (Widiatmojo, 2000: 1).
Dalam melaksanakan tugasnya layanan bimbingan dan konseling, meliputi empat bidang bimbingan
yaitu bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar dan
bidang bimbingan karier, sembilan layanan yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan
penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan kontent, layanan kohseling perorangan, konseling
kelompok, layanan bimbingan kelompok, konsultasi dan mediasi yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa dan kelas, serta lima kegiatan pendukung yaitu kunjungan rumah, konferensi kasus,
himpunan data, aplikasi instrumen dan alih tangan kasus (Rodjikin, 2000: 3- 4 ). Untuk membantu anak
dalam mengembangkan diri secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai
landasan karier yang sesuai dengan kemampuan, bimbingan karier sebagai salah satu bidang layanan
bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Karena bimbingan karier merupakan bimbingan yang mencakup
kegiatan bimbingan kepada siswa dari memilih, menyiapkan diri, mencari dan menyesuaikan diri terhadap
karier (Aryatmi Siswohardjono, 1990: 457). Dengan layanan bimbingan karier yang sudah diberikan
diharapkan siswa dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-
ciri kepribadian serta dapat rnengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas, yang mungkin lebih cocok
bagi rnereka selanjutnya diharapkan siswa dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif
serta memberikan kelayakan hidup.
Bimbingan karier merupakan salah satu aspek bimbingan perkembangan, sehingga sangat
diperlukan sepanjang perkembangan anak, lebih baik jika bimbingan itu diberikan ke anak sejak
rnasa kanak-kanak bahkan sebelun masuk sekolah, yang diteruskan di masa sekolah dasar, di sekolah
lanjutan dan di perguruan tinggi, bahkan mungkin masih diperlukan sewaktu seseorang sudah memasuki
dunia kerja, dengan harapan bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan membantu dalam penyesuaian
diri dengan sifat dan situasi kerja
BAB II
PERMASALAHAN
1. Bagaimanakah pengertian Bimbingan Karir ( menurut beberapa ahli )?
2. Apa saja prinsip-prinsip Bimbingan Karir di sekolah?
3. Bagaimanakah tujuan Bimbingan Karir ( menurut beberapa ahli )?
4. Apa sajakah Fungsi Bimbingan Karir ( menurut beberapa ahli )?
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Pengertian Bimbingan Karir
Sebelum kita mempelajari pengertian bimbingan karir, sebelumnya akan diuraikan terlebih dahulu
menegenai pengertian “Bimbingan” dan “Karir”. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance,
Prayitno, dkk. (2003) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Menurut United States
Office of Education (Arifin, 2003) memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir
untuk memberikan bantuan secara sistematis kepada peserta didik dalam membuat penyesuaian diri
terhadap berbagai bentuk problema yang dihadapinya, misalnya problema kependidikan, jabatan,
kesehatan, sosial dan pribadi. Dalam pelaksanaannya, bimbingan harus mengarahkan kegiatannya agar
peserta didik mengetahui tentang diri pribadinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan kata Karir diambil dari bahasa Inggris, yaitu career. Veron G. Zunker, career refers to the
activities associated with an individual’s lifetime of work (karier menunjukan pada aktifitas yang
dihubungkan dengan pekerjaan vang mewarnai kehidupan seseorang). Merujuk pada pengertian karir,
tidaklah mengherankan jika bimbingan pekerjaan yang ada di indonesia lebih dikenal dengan
birnbingan karier, karena diharapkan orang yang dibimbing dapat menjadikan pekerjaanya kelak bukan
hanya pekerjaan yang menghasilkan uang saja, tetapi juga bisa dihayati dan mewarnai gaya hidupnya.
Hornbr (1957) Bimbingan Karir adalah bantuan atau pertolongan dari individu/ kelompok satu dengan
individu/ kelompok yang lainnya untuk mengatasi permasalahan-permasalahn di dalam kehidupan yang
meliputi pekerjaan atau profesi. seseorang akan bekerja dengan senang hati jikalau pekerjaan tersebut
sesuai dengan keadaan dirinya, sesuai dengan kemarnpuannya, dan sesuai dengan minatnya. Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa prinsip dasar agar seseorang dapat bekerja dengan baik, dengan
senang, dengan tekun, diperlukan adanya kesesuaian antara tunrutan dari pekerjaan atau jabatan itu
dengan apa yang ada dalam individu yang bersangkutan.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk
mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam duria kerja. Menurut
batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri
sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
Ruslan A.Gani: 11 Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap
individu (siswa/ remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya,
dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk
menentukan pililian dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat
sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan/ karir
yang dipilihnya.
Menumt Herr bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik,
proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas
dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu
luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan
dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:1 13).
Aryatmi Siswohardjono (1990:457) mengemukakan bimbingan karier adalah bimbingan yang mencakup
kegiatan bimbingan kepada siswa atau orang dari memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan
diri terhadap karier.
Widada (1990:31) menjelaskan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan yang ditujukan
kepada individu untuk mengembangkan serta menerima tentang dirinya secara terpadu dan memadai
tentang perananya dalam dunia kerja untuk menguji gagasan-gagasannya serta memadukannya
dengan kenyataan yang menimbulkan kepuasan bagi individu yang bersangkutan dan kemanfaatan bagi
masyarakat.
Mohammad Thayeb Manhinru (1992:19) mendefinisikan bimbingan karier adalah layanan yang
dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan
kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang serta mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan
mengelola perkembangan kariernya.
Sears dalam Mohammad Thayeb Manhiru (199219) mendefinisikan bimbingan karier sebagai aktivitas-
aktivitas dan program-program yang membantu individu rnengasimilasikan dan
mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman dan apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan:
1. Pengenalan diri, yang meliputi hubungan seseorang dengan cirri-ciri dan persepsi-
persepsinya sendiri, serta hubungannya dengan orang lain dan lingkungan.
2. Pemahaman, pengenalan terhadap kerja masyarakat dan faktor yang mempengaruhi perubahanya,
termasuk sikap-sikap dan disiplin kerja.
3. Kesadaran akan waktu luang yang bisa berperan dalam kehidupan seseorang.
4. Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan
dalam perencanaan karier.
5. Pemahaman terhadap informasi dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk
mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang.
6. Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan dan keputlrsan karier.
Widiadmojo (2000:3) mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang bertujuan
ultuk mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi
dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier diberikan agar siswa mengenal konsep diri
yang berkaitan dengan minat, bakat, dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh pengertian bahwa
bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri,
mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya
sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Prinsip-Prinsip Bimbingan karier di Sekolah
Agar bimbingan karier di sekolah dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip bimbingan perlu diperhatikan oleh para
pembimbing pada khususnya dan administrator sekolah pada umumnya, terutama dalam penyusunan
program pelaksanaan layanan bimbingan karier di sekolah.
Secara umum prinsip-prinsip bimbingan karier di Sekolah, adalah sebagai berikut:
1. Seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya
dalam pencapaian kariernya secara tepat. Tidak ada perkecualian, baik itu yang kaya maupun yang
miskin, dan faktor-faktor lainnya.
2. Setiap siswa harus memahami bahwa karier itu adalah sebagai suatu jalan hidup, dan
pendidikan adalah sebagai persiapan dalam hidup.
3. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadahi terhadap diri
sendiri dan kaitannya dengan perkernbangan sosial pribadi dan perencanaan pendidikan karier.
4. Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan
antara pendidikannya dan kariernya.
5. Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai peranan dan
ketrampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma-nonna yang memiliki aplikasi bagi karier di
masa depannya.
6. Program bimbingan karier di sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan koordinasi oleh
pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.
Dari beberapa prinsip yang terdapat dalam bimbingan karier tersebut dapat disimpulkan bahwa, bimbingan
karier dalam pelaksanaannya memiliki pedoman yang umum dan jelas dalam memberikan pelayanan
kepada siswanya dalam mendeteksi diri, memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerja sehingga
mampu menciptakan kemandirian siswa dalam menentukan arah pilih karier yang sesuai dengan keadaan
dirinya, agar mampu mencapai kebahagiaan hidup dimasa depan kariernya.
Tujuan Bimbingan Karir di Sekolah
Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai tujuan dari Bimbingan Karir, menurut Dewa
Ketut Sukardi tujuan dari Bimbingan Karir secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
tujuan umum dan Khusus.
Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah membantu siswa dalam
pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan,dan pengarahan
kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena
sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap usaha dalam
mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang jabatan dan
melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita- citakan, termasuk jabatan.
Menopang kemampuan berkomusikasi dan bekerja sarna.
Peters dan Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa
dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru pembimbing hendaknya dapat
membantu siswa merencanakan karimya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.
Popon Syarif Arifin (dalam Aryatmi Siswohardjono, 1990:457) mengemukakan bahwa bimbingan karier
bertujuan untuk membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat
merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan kariernya yang sesuai dengan kernampuannya.
Moh. Surya (1988.14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu
memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan peralanan hidupnya dan mengembangkan
karir kearah yang dipilihnya secara optimal. Dari penjelasan-penjelasan tersebut, secara essensial
bimbingan karir merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses
pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta
perencanaan masa depan. Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa depan
itu adalah “di sini dan sekarang”. Persiapan untuk menyongsong masa depan dilakukan melalui prosedur-
prosedur tertentu baik melaui pendidikan informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di
sekolah siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap-sikap tertentu. Bekal
yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan uttuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Selain yang telah dikemukakan diatas secara rinci tujuan dari bimbingan karir tersebut ialah membantu
para siswa agar :
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam
dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita- citanya yang darinya peserta didik dapat
mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya.
2. Peserta didik memperoleh pemahaman tentang berbagai hal terkait dengan dunia (karir-studi) yang
akan dimasukinya seperti tingkat kekuasan karir yang ditawarkan, deskripsi tugas dalam berbagai bidang
pekerjaan, pengaruh perkembangan teknologi terhadap bidang kerja tertentu, kontribusi yang dapat
diberikan dalam bidang pekerjaan tertentu pada masyarakat, dan tuntutan kemampuan kerja dalam
bidang-bidang pekerjaan tertentu di masa depan.
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya,
mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu,
memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depan.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan
faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupan yang serasi,
yang sesuai (Depdikbub, Petunjuk Pelaksanaan bimbingan Karir,1985).
6. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yang tersedia yang relevan dengan
berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian peserta didik memperoleh dan dapat
menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran kerja tertentu.
7. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan langkah-langkah
konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik
akan meminimalkan factor dan dampak negatif dan memaksirnalkan faktor dan dampak positif dari proses
pemilihan karir.
8. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi optimal dalam
karir (studi dan kerja), carney, l987 dan Reihant, 1979 (dalam Fajar Santoadi, 2007).
Dari uraian diatas nampak bahwa bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri
memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik dan diarahkan untuk membantu siswa
dalam perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam pengambilan keputusan yang membentuk pola
karir tertentu dan pola hidup yang akan memberikan kepuasan bagi dirinya dan lingkungannya.
Fungsi Bimbingan Karier di Sekolah
Layanan birnbingan karier sangat penting beberapa frrngsi. Menurut Popon Syarif Arifin yang bagi siswa
karena mempunyai dikutip Aryatmi Siswohardjono (1990), fungsi bimbingan karier adalah sebagi
berikut:
1. Fungsi persiapan
contoh; Guru pembimbing memberikan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan atau informasi mengenai
perguruan tinggi/ studi lanjut yang dapat didapatkan oleh siswa.
2. Fungsi pencegahan
Contoh; Guru pembimbing dapat memberikan bantuan agar siswa tidak kesulitan di dalarn memahami
tentang bakat, minat, kemampuan dan tentang dirinya sendiri yang berkaitan dengan pekerjaan sehingga
dapat mencegah siswa salah dalam menentukan langkah-langkah dalam menemukan karier yang
dikehendaki.
3. Fungsi penempatan dan penyaluran
Contoh; Guru pembimbing akan membantu dalam penempatan para siswa pada bidang atau jenis
pendidikan, misalnya dalam hal penjurusan atau pelatihan dan pekerjaan sehingga mereka dapat
mengambil keputusan sendiri secara bijaksana.
4. Fungsi penyesuaian
Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan jenis-jenis pekerjaan yang
ada di lingkungan sekitamya.
5. Fungsi pengembangan
Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam mengembangkan
seluruh pribadinya secara terarah dan mantap pada minat kerja.
Dengan Layanan Bimbingan Karir yang sudah diberikan diharapkan siswa dapat memahami karakteristik
dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian serta dapat mengidentifikasikan
bidang pekerjaan yang luas, yang mungkin lebih cocok bagi mereka, selanjutnya diharapka siswa dapat
menemukan karir dan melaksanakan karir yang efektif serta memberikan kelayakan hidup.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan
diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier
dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah membantu siswa dalam
pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan,dan pengarahan
kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena
sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya. Sedangkan, tujuan khusus dari
diselenggarakannya bimbingan karier adalah:
1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap usaha dalam
mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang jabatan dan
melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita- citakan, termasuk jabatan.
Menopang kemampuan berkomusikasi dan bekerja sarna.
Sedangkan fungsi bimbingan karier adalah sebagi berikut:
1. Fungsi persiapan
2. Fungsi pencegahan
3. Fungsi penempatan dan penyaluran
4. Fungsi penyesuaian
5. Fungsi pengembangan
DAFTAR PUSTAKA
Karneli, Yeni. 1998. Bimbingan Karir Sebagai Upaya Membantu Kesiapan Siswa Dalam
Memasuki Dunia Kerja. Tersedia di http//id. Shavoong.com// Diakses pada pukul 13.35
WIB tanggal 1 Oktober 2011.
Siswohardjono, Aryatmi. 1990. Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapanya di
Berbagai Institusi. Semarang: Satya Wacana
Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka
Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jkarta: PT Gramedia
Zunker, Vernon G. 1981. Career, Counseling, Applied Consept of Life Planning. Belmont:
Wadsworth Inc

Anda mungkin juga menyukai