Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata kuliah : Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Isnaria Riski Hayati,M.Pd

Oleh:
Kelompok 3

Anisa Maharani (12010124393)


Dzurriyati Jamilah (12010121410)
Rustini (12010123956)

Kelas : PAI 4B SLTP/SLTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU
T.A 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Jenis-jenis layanan bimbingan dan
konseling.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Pekanbaru, 20 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………..…iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………1
A. Latar Belakang………………………………………………..…...1
B. Rumusan Masalah………………………………………….....…...1
C. Tujuan Makalah……………………………………………….......2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….3
1. Defenisi layanan bimbingan dan konseling………………………..3
2. Jenis jenis Layanan Bimbingan dan Konseling…………………….3
a) Layanan Orientasi…………………………………………………..4
b) Layanan Informasi……………………………………………........4
c) Layanan Penempatan Penyaluran…………………………………..4
d) Layanan Penguasaan Konten……………………………………….5
e) Layanan Konseling Individual……………………………………..5
f) Layanan Bimbingan Kelompok…………………………………….6
g) Layanan Konseling Kelompok……………………………………..7
h) Layanan Konsultasi…………………………………………………8
i) Layanan Mediasi……………………………………………………9
3. Keterkaitan Antara Layanan Dengan Tujuaan, Visi dan Misi
Bimbingan dan Konseling………………………………….………….10

BAB III PENUTUP………………………………………………………..13


A. Kesimpulan………………………………………………………….13
B. Saran…………………………………………………………..……13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bagian penting
dalam sekolah yang menjadi pusat pengembangan kepribadian dan karir
siswa. Siswa merupakan konseli yang perlu mendapatkan layanan
Bimbingan dan konseling terbaik dari guru Bimbingan dan Konseling,
oleh sebab itu seorang guru Bimbingan dan konseling perlu menguasai
konsep Bimbingan dan Konseling di sekolah termasuk tata kelola layanan
Bimbingan dan Konseling.
Dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Oleh karena itu setiap satuan pendidikan harus memberikan layanan
yang dapat memfasilitasi perkembangan pribadi siswa secara optimal berupa
bimbingan dan konseling . pemahaman mengenai apa dan bagaimana layanan
biimbingan disekolah mutlak di perlukan oleh pengawas. Sebab adanya
layanan bimbingan dan konseling berguna mempermudah potensi diri dalam
seseorang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan layanan bimbingan dan konseling ?
2. Apa saja jenis-jenis layanan mimbingan dan konseling?
3. Apa keterkaitan antara layanan dan tujuan, visi dan misi bimbingan dan
konseling?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui defenisi layanan bimbingan dan konseling.

1
2. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara layanan dengan tujuan, visi dan misi
bimbingan dan konseling.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Defenisi layanan bimbingan dan konseling
Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya
terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone dalam Winkel (1981 : 66 )
mengemukakan bahwa guidance is the process of helping individuals to
understand themselves and their word. Winkel (1981 : 65) mengemukakan
bahwa guidance mempunyai hubungan dengan guiding : “showing a way”
(menunjukkan jalan), leading (memimpin), conducting (menuntun), giving
instructions (memberikan petunjuk), regulating (mengatur), governing
(mengarahkan) dan giving advice (memberikan nasehat). Bimo ( 2010 : 6 )
mengemukakan bimbingan merupakan suatu pertolongan yang menuntun.
Menurut Prayitno dan Erman ( 2004 : 95 ), bimbingan adalah bantuan yang
diberikan kepada individu dalam membuat pilihan dan penyesuaian yang
bijaksana.1
Layanan konseling merupakan salah satu dari Sembilan macam
layanan yang ada di dalam program bimbingan dan konseling, layanan
konseling merupakan layanan yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri mereka secara tatap muka
dengan guru BK di sekolah, yaitu dengan pengenalan pada diri siswa akan
potensi yang mereka miliki disesuaikan dengan kebutuhan, bakat dan minat
serta kondisi yang ada di sekolah dan memberikan bantuan kepada siswa atau
konseli yang memiliki sebuah permasalahan yang harus diselesaikan.2

2. Jenis jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling memiliki berbagai macam jenis.

1
Purnomo, C. (2014). Meningkatkan Pemahaman Studi Lanjut melalui Metode Debat
Aktif dalam Layanan Bimbingan Kelompok. Jurnal Pendidikan Penabur, 22(14), 11-16
2
Stiyowati, S. (2013). Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Pribadi Konselor Dan
Fasilitas BK Dengan Minat Siswa Untuk Memanfaatkan Layanan Konseling Di
Sekolah. Jurnal BK UNESA, 3(1)

3
Menurut pendapat Prayitno (2004: 254) bahwa ada tujuh jenis layanan
bimbingan dan konseling yaitu:
a) Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek obyek
yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar. berperannya peserta
didik di lingkungan yang baru itu, sekurang kurangnya diberikan dua kali
dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester.3

b) Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial,
belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Pelaksanaan layanan
informasi ini bertujuan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan
tentang fakta dan data tentang pendidikan disekolah, pekerjaan dan bidang
perkembangan pribadi sosial. Layanan informasi yang diberikan oleh guru
bimbingan dan konseling bertujuan untuk membekali siswa dengan
pengetahuan tentang pendidikan disekolah, pekerjaan, perkembangan pribadi,
sosial dan sebagainya dengan maksud untuk membantu siswa agar dapat
memahami berbagai hal yang diperlukan dalam rangka pengembangan
potensi dirinya.4

c) Layanan Penempatan Penyaluran


Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di
dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta
kondisi pribadinya. Pelaksanaan penempatan dan penyaluran secara umum
memiliki tujuan yang hendak dicapai. Menurut Prayitno (20-04:3) tujuan
3
Awwad, M. (2015). Urgensi layanan bimbingan dan konseling bagi anak berkebutuhan
khusus. Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 4(1), 46-64.
4
Kamaruzzaman. (2016). Bimbingan dan Konseling. (Pontianak: Pustaka Rumah Aloy), h. 59

4
umum layanan penempatan dan penyaluran adalah diperolehnya tempat yang
sesuai oleh individu untuk mengembangkan potensi dirinya. Tercapainya
tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa untuk
dapat terhindar dari permasalahan pengembangan diri dan juga siswa akan
mampu merancang masa depannya secara realistic.5

d) Layanan Penguasaan Konten


Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta
didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Layanan Penguasaan Konten dimaksudkan untuk memungkinkan siswa
memahami serta mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
ketrerampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan
belajarnya serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan
perkembangan dirinya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan
konten adalah fungsi pemahaman, menyangkut konten-konten yang isinya
merupakan berbagai hal yang perlu dipahami, yaitu seluruh aspek konten
mencakupi fakta, data, konsep, proses, hukum, aturan, nilai dan aspek
persepsi, afeksi, sikap, tindakan, memerlukan pemahaman yang memadai. 6

e) Layanan Konseling Individual/Perorangan


Layanan konseling individual atau perorangan merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka
(secara perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas dan
mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya.
Oleh karena itu, layanan ini sangat mengutamakan azas kerahasiaan,
kesukarelaan dan keterbukaan. Disamping itu layanan konseling individual
atau perorangan menuntut klien sebagai individu bermasalah untuk aktif
selama proses layanan dan setelah layanan diselenggarakan. Untuk
5
Ibid., h. 66
6
Drs. Abu Bakar M. Luddin, M. Pd., Ph.D. (2010). Dasar-dasar Konseling: Tinjauan Teori dan
Praktik. ( Bandung: Cv. Perdana Mulya Sarana), h. 71.

5
berlangsungnya layanan konseling perorangan secara efektif, seorang
konselor (pelaksana layanan) perlu dilengkapi dengan penguasaan teknik-
teknik umum dan teknik-teknik khusus layanan supaya tujuan layanan
tercapai.

Adapun tujuan umum layanan konseling perorangan adalah membantu


mngentaskan masalah yang dialami klien menstrukturkan kembali masalah yang
dihadapinya, menyadari gaya hidup, dan mengurangi penilaian negative terhadap diri
serta perasaan Inferiority lainnya.
Dalam Prayitno(2004:4) disebutkan bahwa dalam tujuan khusus layanan konseling
perorangan dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling dalam yaitu:
1. Klien memahami seluk beluk masalah yang dialami secara mendalam dan
komprehensif, serta positif dan dinamis (fungsi pemahaman).
2. Meningkatkan pemahaman klien untuk mengarahkan persepsi, sikap dan
kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang dialami klien (fungsi
pengetasan)
3. Pengembangan dan pemeliharaan potensi klien dan berbagai unsur positif
yang ada pada dirinya merupakan latar belakang pemahaman dan pengetasan
masalah klien dapat dicapai (fungsi pengembangan/pemeliharaan)
4. Pengembangan potensi diri dan unsur-unsur positif yang ada pada klien,
terentaskannya masalah untuk mencegah masalah lain yang mugkin muncul
(fungsi pencegahan)
5. Apabila masalah yang dialami menyangkut dilanggarnya hak klien sehingga
klien teraniaya dalam kadar tertentu, layanan konseling perorangan dapat
menangani sasaran yang bersifat advokasi (fungsi advokasi)7

f) Layanan Bimbingan Kelompok

7
Yarmis, Syukur, Neviyarni, Triave Nuzila Zahri, (2019), Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
(Purwokerto: CV IRDH), h. 90-91.

6
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai
individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
Tujuannya merupakan orientasi dasar dari pelaksanaan bimbingan kelompok.
Wibowo (2005:18) mengungkapkan tujuan dari pelaksanaan bimbingan
kelompok adalah pengembangan pribadi pembahasan topik-topik atau
masalah-masalah umum secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi
anggota kelompok sehingga terhindar dari permasalahan yang berkaitan
dengan topic masalah yang dibahas.8 Dengan demikian selain dapat
membuahkan hubungan yang baik diantara anggota kelompok, kemampuan
berkomunikasi antar individu, pemahaman berbagai situasi dan kondisi
lingkungan juga dapat mengembangkan sikap dan tindakan nyata untuk
mecapai hal-hal yang diinginkan sebagaimana terungkap dalam kelompok. 9

g) Layanan konseling kelompok


Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan konseling yang
memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan secara kolektif (secara
kelompok) dengan guru dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahan kelompok yang diterimanya, seperti:
1. Melatih anggota kelompok berbicara didepan orang banyak, karena biasanya
banyak peserta didik yang malu, ragu-ragu ataupun enggan untuk berbicara
didepan umum
2. Melatih anggota kelompok bertenggang rasa dengan teman sebaya, karena
dalam kehidupan setiap manusia harus saling menghargai dan saling
menghormati perasaan orang lain, terutama dalam suatu kelompok

8
Kamaruzzaman. (2016). Bimbingan dan Konseling. (Pontianak: Pustaka Rumah Aloy), h. 68
9
Drs. Abu Bakar M. Luddin, M. Pd., Ph.D. (2010). Dasar-dasar Konseling: Tinjauan Teori dan
Praktik. ( Bandung: Cv. Perdana Mulya Sarana), h. 73

7
3. Mengembangkan bakat masing-masing anggota kelompok, karena dalam
suatu kelompok peserta didik terdiri dari berbagai individu yang masing-
masing memiliki bakat yang berbeda antara satu dengan yang lain sehingga
pengembangan bakat dalam kelompok disesuai dengan bakat setiap individu
dalam kelompok tersebut
4. Mengatasi masalah kelompok, karena permasalahan yang dihadapi setiap
peserta didik bukan hanya masalah individual, namun bisa juga masalah
kelompok, sehingga setiap peserta didik diharapkan mampu mengatasi setiap
permasalahan yang dihadapinya didalam kelompoknya.
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang diharapkan
dapat memberikan dukungan bagi terselenggaranya berbagai jenis layanan secara
efisien dan efektif. 10

h) Layanan konsultasi
Layanan konslutasi merupakan layanan yang membantu peserta ddidik atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi atau masalah peserta didik.
Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses
penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan
konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang
membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling psikoterapi sebab
konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien,
tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan
orang lain.11 Konsultasi merupakan salah satu strategi bimbingan yang
penting sebab banyak masalah karena suatu hal akan lebih berhasil jika
ditangani secara tidak langsung oleh konselor brown dan teman-temannya
telah menegaskan bahwa konsultasi itu bukan konseling atau psikoterapi
sebab konsultasi tidak termasuk layanan yang langsung diberikan kepada

10
Hidayah Quraisy, Suardi. (2016) Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Writing revolution. h.
60-61
11
Dr. H. Sutirna, s.Pd., M.Pd., (2021), Bimbingan dan Konseling (Bagi Guru dan Calon Guru Mata
Pelajaran). (Yogyakarta: Deepublish), h. 104

8
siswa, tetapi secara tidak langsung melayani siswa melalui bantuan yang
diberikan orang lain.

Adapun tujuan konsultasi, yaitu:


1) Mengembangkan dan menyempurnakan lingkungan belajar bagi
siswa, orang tua, dan administrator sekolah.
2) Mengajak bersama pribadi yang memiliki peranan dan fungsi yang
bermacam-macam untuk menyempurnakan lingkungan belajar.
3) Memperluas layanan pendidikan bagi guru dan administrator.
4) Membantu orang lain bagaimana belajar tentang prilaku.
5) Menciptakan suatu lingkungan yang berisi semua komponen
lingkungan belajar yang baik.12

i) Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan mempebaiki hubungan
antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator. Bedasarkan jenis
layanan bimbingan dan konseling diatas, seharusnya pihak sekolah atau
lembaga memberikan fasilitas pendukung untuk proses pelaksanaan jenis
layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik atau mahasiswa.13

Layanan mediasi bertujuan agar terjadi perubahan atas kondisi awal yang
negative (bertikai atau bermusuhan) menjadi kondisi baru (kondusif dan
bersahabat) dalam hubungan antara dua belah pihak yang bermasalah.
Terjadinya perubahan kondisi awal yang cenderung negative kepada kondisi
yang lebih positif. Layanan mediasi juga bertujuan agar tercapai kondisi
hubungan yang positif dan kondusif diantara para klien atau pihak-pihak yang
bertikai dan bermusuhan. Pencapaian layanan konseling mediasi secara

12
Maliki, M.Pd.I. (2017), Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. (Jakarta: Prenada Media), h.
189-190.
13
Dr. H. Sutirna, s.Pd., M.Pd., (2021), Bimbingan dan Konseling (Bagi Guru dan Calon Guru
Mata Pelajaran). (Yogyakarta: Deepublish), h. 104

9
khusus diatas, hendaknya tidak hanya sampai kepada tingkat pemahaman dan
sikap (fungsi pemahaman) saja, melainkan teraktualisasikan dalam tingkah
laku nyata yang menyertai hubungan kedua belah pihak yaitu hubungan
positif.14

3. Keterkaitan Antara Layanan Dengan Tujuaan, Visi dan Misi Bimbingan dan
Konseling

 Tujuan Layanan Bimbingan Konseling


Secara Umum, tujuan bimbingan dankonseling adalah Untuk membantu
individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan
dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar
belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan
tuntutan positif lingkungannya. Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan
konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan
secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang
bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu.15
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar
peserta didik, yaitu dapat:
a) Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin
b) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
c) Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang
meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi,
dan kebudayaan
d) Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan
masalahnya

14
Gusman Lesmana, S.Pd., M.Pd. (2022). Kapita Selekta Pelayanan Konseling, (Medan: Umsu
Press), h. 112.
15
Prayitno dan Erman Amti, (2008), Dasar –dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Pt
Rineka Cipta, hal. 112

10
e) Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan
bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan
f) Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak diluar sekolah
untuk mengatasi-kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan
disekolah tersebut.16

 Visi Bimbingan dan Konseling

Visi Bimbingan dan Konseling adalah terwujudnya kehidupan


kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan
bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan
pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal,
mandiri, dan bahagia.Layanan bimbingan konseling inilah yang
dimaksud pelayanan dalam visi bimbingan dan konseling.

 Misi Bimbingan dan Konseling


Sesuai dengan visi yang telah dirumuskan, misi bimbingan dan
konseling difokuskan kepada:

i. Misi Pendidikan.
Mendidik individu dan atau kelompok melalui pengembangan
perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan terkait
dengan masa depan.
Dalam memenuhi visinya di bidang pendidikan, sekolah maupun
masyarakat perlu menyelenggarakan arti pendidikan seluas-
luasnya. Apabila pengajaran hanya dilakukan dalam arti sempit
saja, dikhawatirkan tidak seimbang, hanya akan menjurus kepada

16
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Direktur Tenaga
Kependidikan)

11
pendidikan kognitif saja, sedangkan sisi afektif dan psikomotor
tidak terkupas.

ii. Misi Pengembangan.


Memfasilitasi perkembangan individu kearah perkembangan
optimal, yaitu melalui perkembangan potensi, pengembangan diri,
berbudi pekerti luhur dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

iii. Misi Pengentasan Masalah.


Membantu dan memfasilitasi pengentasan masalah individu
mengacu kepada kehidupan sehari-hari yang efektif. Dalam hal ini
kemandirian seseorang untuk dapat menjalani kehidupannya
sehari-hari secara efektif.

12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan
yang diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian
dalam pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan yang
optimal,sesuai dengan potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya
sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling
harus membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek
kepribadiannya seoptimal mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh
menghadapi masa kini dan masa mendatang.
Adapun jenis-jenis layanan bimbingan konseling yaitu a) Layanan
Orientasi, b) Layanan Informasi, c) Layanan Penempatan Penyaluran, d)
Layanan Penguasaan Konten, e) Layanan Konseling individual, f) Layanan
bimbingan kelompok, g) Layanan Konseling Kelompok, h) Layanan Konsultasi, i)
Layanan Mediasi.

2. Saran
Dengan segala keterbatasan kami, demikianlah makalah ini kami buat.
Kesempurnaan hanyalah ada pada Allah Subhanahu wa Ta‟ala. oleh karena itu
sudah pasti makalah ini memerlukan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca yang baik hatinya demi lebih baiknya makalah setelah ini. Selamat
membaca dan semoga bermanfaat. Amin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Amti, P. d. (2008). Dasar –dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Pt. Rineka
Cipta.
Dr. H. Sutirna, s. M. (2021). Bimbingan dan Konseling (Bagi Guru dan Calon
Guru Mata Pelajaran). Yogyakarta: Deepublish.
Drs. Abu Bakar M. Luddin, M. P. (2010). Dasar-dasar Konseling: Tinjauan Teori
dan Praktik. Bandung: Cv. Perdana Mulya Sarana.
Drs. Abu Bakar M. Luddin, M. P. (2010). Dasar-dasar Konseling: Tinjauan Teori
dan Praktik. Bandung: Cv. Perdana Mulya Sarana.
Gusman Lesmana, S. M. (2022). Kapita Selekta Pelayanan Konseling. Medan:
Umsu Press.
Hidayah Quraisy, S. (2016). Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Writing
revolution.
Kamaruzzaman. (2016). Bimbingan dan Konseling. Pontianak: Pustaka Rumah
Aloy.
Maliki, M. (2017). Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada
Media.
Yarmis, S. N. (2019). Bimbingan dan Konseling di Sekolah . Purwokerto: CV
IRDH.
Purnomo, C. (2014). Meningkatkan Pemahaman Studi Lanjut melalui Metode
Debat Aktif dalam Layanan Bimbingan Kelompok. Jurnal Pendidikan
Penabur, 22(14).
Stiyowati, S. (2013). Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Pribadi
Konselor Dan Fasilitas BK Dengan Minat Siswa Untuk Memanfaatkan
Layanan Konseling Di Sekolah. Jurnal BK UNESA, 3(1)
Awwad, M. (2015). Urgensi layanan bimbingan dan konseling bagi anak
berkebutuhan khusus. Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan Dan Konseling
Islam, 4(1).

14
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Direktur
Tenaga Kependidikan)

15
16

Anda mungkin juga menyukai