Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIMBINGAN KONSLING PENDIDIKAN

“JENIS-JENIS LAYANAN KONSELING”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1 :

Hanifa Sukma | 1730106030

Muhammad Hisyam Alfalaq | 1930104039

Nurfadila Sasmita | 1930104046

DOSEN

Desri Jumiarti, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN (TADRIS) BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena


rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, makalah Bimbingan dan Konsling ini
dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh orang yang senantiasa
mengikuti sunnah beliau.

Makalah Bimbingan dan Konsling ini dibuat berdasarkan kepada panduan


dan Garis-garis Besar Program Pengajaran yang diberikan oleh Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

Juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu


didalam penyusunan materi kuliah ini kami ucapkan terimakasih, karena tanpa
arahan, bimbingan dan motivasi yang diberikan, tentunya belum bisa tersaji
kepada para pembaca, walaupun tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata, sebagai karya Bimbingan dan Konsling yang baik tentunya
memerlukan sebuah celah untuk menyempurnakan materi kedepan, untuk itu kami
dengan segala kerendahan hati menerima masukan demi maksud diatas demi
peningkatan dan penyempurnaan dalam makalah dan pembelajan ini.

Batusangkar, 1 Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling. ..................................... 2
B. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling .................................. 4
BAB III PENUTUP .................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.

Oleh karena setiap satuan pendidikan harus memberikan layanan yang


dapat memfasilitasi perkembangan pribadi siswa secara optimal berupa
bimbingan dan konseling. Pemahaman mengenai apa dan bagaimana
layanan bimbingan disekolah mutlak diperlukan oleh pengawas. Sebab
adanya layanan bimbingan dan konseling berguna mempermudah dalam
mengembangkan potensi diri dalam seseorang.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan definisi layanan Bimbingan dan Konseling.
2. Menjelaskan jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling.


1. Definisi bimbingan

Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk


memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta
mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu (Frank parson,
dalam Jones, 1951).
bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing
dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri,
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan
dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku (Prayitno dan Erman Amti, 1994: 99).
bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan
kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam
menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar
individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya (Bimo Walgito 1982: 11)
Jadi, Bimbingan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan
secara berkesinambungan untuk menbina, mengarahkan maupun
menunjukkan arah jalan keluar suatu permasalahan agar individu
dapat memahami dirinya sendiri dan lingkungannya (membantu
individu agar berkembang dengan baik).

2
2. Definisi Konseling

Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk


mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi
yang yang unik dari individu dan membantu individu yang
bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut (Bernard &
Fullmer, 1969).
Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang
individu antara seorang (konselor) membantu yang lain supaya dia
dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan
masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang
akan dating (James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud, 1976:19).
Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu
konseli membuat interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang
berhubungan dengn pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian
yang perlu dibuat (Smith dalam Shertzer & Stone, 1974).
Jadi, konseling adalah pemberian bantuan oleh konselor kepada
konseli baik berupa saran, kritik, atau motivasi guna terpecahnya
suatu permasalahan yang dihadapi oleh konseli.

3. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian


bantuan yang diberikan kepada siswa secara terus menerus agar
tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, sehingga siswa sanggup
mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan dan
konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di
sekolah agar peserta didik menjadi lebih baik dari segi perilakunya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari


pendidikan di Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai
perkembangan yang optimal sesuai dengan potensinya. Oleh karena

3
itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi
tanggung jawab bersama antara personil sekolah, yaitu kepala sekolah,
guru, konselor, dan pengawas.

B. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling


Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar
membantu siswa agar berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah dan
madrasah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa untuk mengatasi
masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. (Tohirin,
2009:12).

Selanjutnya Zainal Aqib, (2012:80) menjelaskan bahwa suatu


kegiatan bimbingan dan konseling disebut layanan apabila kegiatan
tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran layanan
(klien), dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun
kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan itu.

Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud


penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan yaitu
peserta didik. Masing-masing komponen layanan diperlukan strategi
implementasi program.

1. Layanan Orientasi

Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan


peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru, terutama lingkungan Sekolah/Madrasah, untuk
mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan
baru tersebut. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal
program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di
Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum, program

4
bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilititas atau
sarana dan prasarana, dan tata tertib Sekolah/Madrasah.

2. Layanan Informasi

Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang


dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung
maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik,
seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan
informasi bertujuan untuk membekali seseorang dengan berbagai
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk kepentingan hidup dan perkembangannya.

3. Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan


peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang
cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek
tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik
dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Serangkaian kegiatan bimbingan dalam membantu siswa agar


dapat menyalurkan atau menempatkan dirinya dalam berbagai
program sekolah. Layanan penempatan dan penyaluran merupakan
layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan
dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program
studi, program latihan, magang, kegiatan ekstrakurikuler sesuai
dengan potensi, bakat, minat serta kondisi pribadinya, dengan tujuan
agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan

5
segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran
berfungsi untuk pengembangan.

Layanan penempatan dan penyaluran berkenaan dengan 3


fungsi, yaitu:

a. fungsi pemahaman, terkait dengan dipahaminya potensi dan


kondisi diri.
b. fungsi pencegahan, karena peserta didik telah memperoleh layanan
penempatan dan penyaluran yang merealisasikan dirinya pada
keadaan dan posisi yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, minat
dan kondisi pribadinya sehingga akan terhindar atau tercegah
permasalahan atau hambatan berkaitan dengan pengembangan diri.
c. fungsi pengembangan dan pemeliharaan, yaitu terpelihara dan
berkembangnya potensi, bakat, minat dan kondisi pribadi peserta
didik itu sendiri.
5. Layanan Penguasaan Konten

Membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama


kompetensi. Layanan Penguasaan Konten berkaitan dengan fungsi
pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Fungsi
pemahaman menyangkut berbagai aspek konten, persepsi, afeksi,
sikap dan tindakan, dan sebagainya atau kebiasaan dalam kaitannya
dengan kehidupan di sekolah, sebagai peserta didik tugasnya adalah
belajar, di dalam keluarga ia mengembangkan kebiasaan dalam
berhubungan dengan orang lain, saudara, teman sebaya dan di
masyarakat. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu
menghasilkan terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dalam
perkembangan diri secara berkelanjutan, mengembangkan kebiasaan
yang telah terpelihara dan membangun prestasi.

6
6. Layanan Konseling Perorangan

Layanan yang memungkinkan siswa memperoleh secara


pribadi melalui tatap muka dengan konselor dalam rangka
pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami siswa
tersebut. peserta didik memperoleh layanan secara langsung bertatap
muka dengan Guru Bimbingan Konseling atau Konselor. Dengan
demikian diupayakan terbantu fungsi pengentasan dari permasalahan
yang dialami. Konseling individu sebagai pendekatan efektif bagi
peserta didik, dimana peserta didik bebas mengekspresikan diri,
pengalaman dan perasaan tanpa beban, sehingga dapat diharapkan
adanya perubahan perilaku ke arah membangun diri dan lingkungan,
dimana peserta didik dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal dan mampu mengambil keputusan secara mandiri.

7. Layanan Konseling Kelompok

Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa


memperoleh kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dialami melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas adalah
masalah-masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok.

Membantu pengembangan pribadi dengan cara setiap anggota


dapat saling mengungkapkan perasaan secara leluasa yang
berorientasi pada kenyataan yang dihadapi dan mengembangkan
kemampuan berhubungan sosial dalam kelompok untuk meningkatkan
pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-nilai kehidupan dan tujuan
kehidupan serta belajar dan atau menghilangkan sikap perilaku
tertentu. Layanan Konseling Kelompok terkait dengan fungsi
pencegahan dan pengentasan, yaitu mengatasi permasalahan sejenis
melalui dinamika kelompok mewujudkan kegiatan belajar, karir atau
jabatan dan pengambilan keputusan.

7
8. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa


melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu. Sumber pembahasan bersifat aktual.

Memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama melalui


dinamika kelompok, membahas topik yang dipilih sesuai kebutuhan
dalam kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok terkait dengan
fungsi pencegahan, yaitu berperan dalam mencegah berkembangnya
masalah atau hambatan melalui pemahaman berbagai situasi dan
kondisi lingkungan, terbinanya hubungan dalam berkomunikasi
di antara anggota kelompok sehingga dapat membantu pengembangan
diri pribadi, mengembangkan sikap dan komitmen pribadi dan
berbagai kemampuan dalam pengambilan keputusan.

9. Layanan Konsultasi

Layanan yang diberikan untuk memperoleh wawasan dan


pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani
atau membantu pihak lain.

Layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap


seorang pelanggan (di sekolah: orang tua atau wali peserta didik).
Dalam melaksanakan layanan konsultasi ini, Guru Bimbingan
Konseling atau Konselor bisa bekerja sama dengan Guru Mata
Pelajaran, Wali Kelas dan instansi terkait (LPTK, psikolog, atau
psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat praktik konseling, bagi
Guru Bimbingan Konseling yang telah berkewenangan membuka
praktik di luar sekolah dengan cara mengambil studi profesi konselor.
Layanan Konsultasi ini terkait dengan fungsi pemahaman,
pemeliharaan dan pengembangan, yaitu untuk membantu peserta didik
dan atau pihak lain (orang tua atau wali peserta didik) memperoleh
wawasan, pemahaman dan cara-cara pemecahanan masalah maupun

8
hambatan yang ditemui, sesuai kondisi lingkungan di sekolah. Guru
Mata Pelajaran dan Wali Kelas adalah teman sejawat dan institusi
terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) adalah mitra kerja bagi Guru
Bimbingan Konseling atau Konselor.

10. Layanan Mediasi

Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor


terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan tidak menemukan
kecocokan sehingga membuat mereka saling bertentangan. Sehingga
dapat mencapai tujuan yaitu kondisi hubungan yang positif dan
kondusif diantara pihak-pihak yang berselisih.

Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu


Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor berusaha mengantarai
atau membangun hubungan diantara mereka, dengan tujuan membantu
tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki
hubungan antarpersonal.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Layanan Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan didalam
berbagai bidang kehidupan karena dengan adanya layanan Bimbingan dan
Konseling ini maka seorang siswa akan merasa lebih mudah memecahkan
masalah yang dihadapinya. Layanan Bimbingan dan Konseling
memberikan efek yang baik karena memberikan suatu solusi, rencana,
motivasi, bimbingan, ide, gagasan dan sebagainya dalam mengatasi suatu
permasalahan.

Layanan Bimbingan dan Konseling ini merupakan suatu wadah


yang efektif dalam pendidikan karena menjadi tempat pemberian
bantuan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian
dalam pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan yang
optimal, sesuai dengan potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan
dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakat, serta menjadi seseorang yang good and smart citizenship.

B. Saran
Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui apa itu Bimbingan
Konseling dan jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling, dengan
pengetahuan itu hendaklah kita sebagai calon pendidik bisa menjadi
seorang konselor yang baik, yang bisa menjadi teman curhat dan tempat
konsultasi peserta didik yang signifikan, dapat dipercaya dan dapat
memberikan bantuan pemecahan masalah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Modul “Model Pelayanan Bimbingan Konseling” By Drs. Amdani


Sarjun http://ewintri.wordpress.com (di akses pada tanggal 30 November
2020)

Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
RINEKA CIPTA.

Tri Hariastuti, Retno. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa
University Press (di akses pada tanggal 30 November 2020)

11

Anda mungkin juga menyukai