LAYANAN BIMBINGAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Lely Setyawati, M.Pd
Disusun Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami karunia
nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat
menimba ilmu di Universitas Islam Kadiri. Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari
dosen mata kuliah Profesi Kependidikan. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua
menjadi mahasiswa yang berpengetahuan luas. Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari
masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua para pembaca.
Hal ini sangat penting dibahas mengingat pentingnya bimbingan konseling sendiri bagi
sekolah dan pihak lainnya yang membutuhkan peran dan fungsi dari bimbingan konseling.
Untuk itu alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu apa saja layanan yang disediakan
bimbingan konseling tersebut serta kegiatan apa saja yang dapat menunjang keberhasilah
bimbingan konseling agar kita lebih mudah memanfaatkan fungsi dari bimbingan konseling
yang ada aaupun yang kita inginkan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Layanan Bimibingan Konseling ?
2. Apa saja jenis-jenis Layanan Bimbingan Konseling ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Layanan Bimbingan dan Konseling
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari Layanan Bimbingan dan Konseling
PEMBAHASAN
Layanan bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan kepada individu atau
kelompok secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan
lingkungan, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal sebagai makhluk sosial.
Layanan bimbingan dapat dilakukan oleh konselor, guru bimbingan konseling, atau psikolog.
Terdapat berbagai jenis layanan bimbingan konseling yang dapat membantu individu atau
kelompok dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi, antara lain:
1. Bimbingan Akademik
2. Bimbingan Karier
3. Bimbingan Sosial-Emosional
4. Bimbingan Pribadi
5. Bimbingan Kesehatan
6. Bimbingan Orang Tua
7. Bimbingan Karir Kolaboratif
8. Bimibingan Berbasis Teknologi
Tujuan dari layanan bimbingan adalah membantu individu atau kelompok dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal sebagai
makhluk sosial. Selain itu, layanan bimbingan juga bertujuan untuk membantu individu
memahami dirinya, mengembangkan potensi diri, dan menyusun program-program sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan diri serta kondisi lingkungan yang ada.
2.2 Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik. Layanannya
adalah sebagai berikut :
A. LAYANAN BIMBINGAN AKADEMIK
Layanan bimbingan akademik adalah layanan yang diberikan kepada mahasiswa untuk
membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan akademiknya, sehingga dapat mencapai
prestasi akademik yang optimal. Layanan ini mencakup berbagai aspek, seperti perencanaan
studi, strategi belajar, mengatasi kesulitan belajar, dan pengembangan karir.
Jenis layanan dan fungsinya
Berikut adalah beberapa contoh kegiatan bimbingan sosial-emosional yang dapat dilakukan oleh
guru di sekolah:
Dengan menerapkan bimbingan sosial-emosional di sekolah, guru dapat membantu siswa agar
dapat berkembang secara optimal baik secara akademik maupun non-akademik
3. Studi kasus dan efektifitasnya :
Menurut jurnal Assingkily dan Hardiyati (2019), Dimana Penelitian dimulai pada
tanggal 14 Maret 2019 dengan dua cara yaitu observasi dan wawancara. Objek penelitian
adalah 2 (dua) siswa/i kelas IV MI Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta, Dimana tujuan
penelitian tersebut adalah guna mengetahui perkembangan sosial emosional dari anak di
usia dasar. Hasil dari penelitian tersebut sangat variatif dimana setiap anak memiliki
perbedaan dalam segi soaial dan emosianl. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
banyak sekali informasi yang berhasil dikumpulkan dan dapat menjadi indikator lanjutan
untuk pengembangan kondisi sosial-emosianal anak, sehingga bisa dikatakan
keefektifitasannya sangat tinggi apabila melakukan konseling menggunakan bimbingan
tersebut. Namun alangkah baiknya untuk meningkatkan keakuratan dalam konseling, bisa
juga digabungan dengan metode bimbingan lainnya seperti bimbingan kolaboratif.
Berikut adalah beberapa contoh kegiatan bimbingan pribadi yang dapat dilakukan oleh guru di
sekolah:
Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenali kekuatan dan
kelemahannya. Misalnya, guru dapat meminta siswa untuk membuat daftar kekuatan dan
kelemahan mereka.
Guru dapat mengajarkan siswa keterampilan belajar, seperti cara belajar yang efektif dan
cara mengelola waktu.
Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
yang dapat membantu mereka mengembangkan potensinya, seperti kegiatan
ekstrakurikuler atau kegiatan sosial.
Guru dapat memberikan dukungan kepada siswa yang menghadapi masalah pribadi.
Misalnya, guru dapat menjadi pendengar yang baik bagi siswa yang sedang mengalami
kesulitan.
3. Kasus dan efektifitasnya :
Berdasarkan jurnal Mahaly (2021), menuliskan mengenai efektivitas pelaksanaan layanan
bimbingan pribadi oleh guru bimbingan konseling di sekolah masih belum optimal. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Kurangnya pemahaman guru bimbingan konseling tentang bimbingan pribadi.
Kurangnya waktu dan sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan bimbingan pribadi.
Kurangnya kesadaran siswa dan orang tua tentang pentingnya bimbingan pribadi.
Orang tua yang mengajarkan anaknya tentang pentingnya tidur yang cukup dan pola
makan yang sehat.
Guru yang memberikan informasi tentang kesehatan mental kepada siswanya.
Dokter yang memberikan dukungan emosional kepada pasiennya.
Pemerintah yang menyediakan layanan kesehatan mental bagi masyarakat.
Media massa yang memberikan edukasi tentang kesehatan mental.
4. Tips untuk memberikan bimbingan kesehatan kepada anak:
a) Ciptakan lingkungan yang positif dan mendukung. Anak-anak perlu merasa aman dan
dicintai untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Berikan dukungan
emosional kepada anak-anak Anda dan bantu mereka untuk mengembangkan
keterampilan koping yang sehat.
b) Berikan pendidikan kesehatan mental kepada anak-anak. Ajarkan anak-anak Anda
tentang pentingnya kesehatan mental dan tanda-tanda serta gejala masalah kesehatan
mental. Jelaskan kepada anak-anak Anda bahwa tidak apa-apa untuk meminta bantuan
jika mereka mengalami masalah kesehatan mental.
c) Jadilah contoh yang baik bagi anak-anak Anda. Anak-anak belajar dengan mengamati
orang tua mereka. Tunjukkan kepada anak-anak Anda bagaimana cara mengelola stres
dan kesulitan dengan cara yang sehat.
d) Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Jika Anda khawatir
tentang kesehatan mental anak Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari
psikolog atau psikiater.
Keterampilan komunikasi
Keterampilan pemecahan masalah
Keterampilan disiplin
Keterampilan membangun hubungan: Hubungan yang positif antara orang tua dan anak :
Hubungan yang positif antara orang tua dan anak adalah kunci keberhasilan dalam
pengasuhan dan pendidikan anak. Hubungan yang positif dapat dibangun dengan cara:
Mahaly, S. (2021). Efektivitas Pelaksanaan Layanan Bimbingan Pribadi Oleh Guru Bimbingan
Konseling. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(1), 2021, 1-6.
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/alittizaan/article/view/13238
Widhiati, F. A., Widiyawati, D. A., Istifadah, M. H., Ilham, M. M., Setiani, M. F., & Tasya, S.
A. (2023). Peran Orang Tua bagi Kesehatan Mental Mahasiswa Bimbingan Konseling
Universitas Negeri Semarang. Journal of Education and Technology, 3(1), 43-50.
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=bimbingan+kesehatan+dan+orang+tua+&btnG=
Novita, L., & Agustina, A. (2018). Bimbingan Orang Tua Dengan Disiplin Siswa. Pedagonal:
Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2(1),
114.https://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal/article/view/738
Afdal. (2014). Bimbingan Karir Kalaboratif dalam Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA.
Vol.2(3), (p.1-7) https://server.iicet.org/jkp/index.php/jkp/article/view/100
Triyono, T., & Febriani, R. D. (2018). Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Informasi Oleh Guru
Bimbingan dan Konseling. Jurnal Wahana Konseling, 1(2), 74—83.
https://doi.org/10.31851/juang.v1i2.2092.
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/juang/article/view/2092