Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LAYANAN BIMBINGAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Lely Setyawati, M.Pd

Disusun Oleh:

Tujadhi Khamid (22020230047)


Muhammad Ilhamsyah asy’ari (22020230022)
Maulidia Zahrotus Sa’adah
Sukma Cahayaning Alam (22020230042)
Shelvi nadia salsabila (22020230028)
Rizqina Nur Safira

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami karunia
nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat
menimba ilmu di Universitas Islam Kadiri. Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari
dosen mata kuliah Profesi Kependidikan. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua
menjadi mahasiswa yang berpengetahuan luas. Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari
masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua para pembaca.

Kediri, 30 Oktober 2023


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bimbingan dan Konseling merupakan suatu proses interaksi antara konselordengan
konseling baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu
konseling agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan
yang dialaminya, Bimbingan dan Konseling juga dikatakan sebagai upaya sistematis,
objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk
memfasilitasi perkembangan konseling untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
Dengan demikian dapat kita ihat bagaimana peran dan fungsi bimbingan dan konseling dapat
dikatakan sangat penting, oleh sebab itu dengan pentingnya bimbingan konseling tersebut
tentunya tentunya banyak pihak yang menerima manfaat dan mengunakan fungsi bimbingan
konseling tersebut.Oleh karena itu maka timbulah pembahasan tentang layanan yang
disediakan bimbingan konseling.

Layanan bimbingan konseling sendiri sejatinya merupakan bagian integral dari


pendidikan dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal sesuai
dengan potensinya. Yang oleh karena itu layanan bimbingan konseling ini sangat penting
dimana dalam prosesnya akan melibatkan banyak pihak.

Hal ini sangat penting dibahas mengingat pentingnya bimbingan konseling sendiri bagi
sekolah dan pihak lainnya yang membutuhkan peran dan fungsi dari bimbingan konseling.
Untuk itu alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu apa saja layanan yang disediakan
bimbingan konseling tersebut serta kegiatan apa saja yang dapat menunjang keberhasilah
bimbingan konseling agar kita lebih mudah memanfaatkan fungsi dari bimbingan konseling
yang ada aaupun yang kita inginkan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Layanan Bimibingan Konseling ?
2. Apa saja jenis-jenis Layanan Bimbingan Konseling ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Layanan Bimbingan dan Konseling
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari Layanan Bimbingan dan Konseling
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Layanan Bimbingan

Layanan bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan kepada individu atau
kelompok secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan
lingkungan, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal sebagai makhluk sosial.
Layanan bimbingan dapat dilakukan oleh konselor, guru bimbingan konseling, atau psikolog.
Terdapat berbagai jenis layanan bimbingan konseling yang dapat membantu individu atau
kelompok dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi, antara lain:
1. Bimbingan Akademik
2. Bimbingan Karier
3. Bimbingan Sosial-Emosional
4. Bimbingan Pribadi
5. Bimbingan Kesehatan
6. Bimbingan Orang Tua
7. Bimbingan Karir Kolaboratif
8. Bimibingan Berbasis Teknologi
Tujuan dari layanan bimbingan adalah membantu individu atau kelompok dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal sebagai
makhluk sosial. Selain itu, layanan bimbingan juga bertujuan untuk membantu individu
memahami dirinya, mengembangkan potensi diri, dan menyusun program-program sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan diri serta kondisi lingkungan yang ada.
2.2 Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik. Layanannya
adalah sebagai berikut :
A. LAYANAN BIMBINGAN AKADEMIK

Layanan bimbingan akademik adalah layanan yang diberikan kepada mahasiswa untuk
membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan akademiknya, sehingga dapat mencapai
prestasi akademik yang optimal. Layanan ini mencakup berbagai aspek, seperti perencanaan
studi, strategi belajar, mengatasi kesulitan belajar, dan pengembangan karir.
Jenis layanan dan fungsinya

1. Jenis layanan bimbingan akademik meliputi:


 Layanan orientasi, yaitu layanan yang membantu mahasiswa untuk mengenal
lingkungan akademik dan menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik.
 Layanan informasi, yaitu layanan yang memberikan informasi kepada mahasiswa
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan akademik, seperti kurikulum, metode
belajar, dan sumber belajar.
 Layanan konseling, yaitu layanan yang membantu mahasiswa untuk memahami
diri, mengatasi kesulitan belajar, dan merencanakan karier.

2. Fungsi layanan bimbingan akademik adalah:


1. Membantu mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan akademiknya
2. Membantu mahasiswa untuk mengatasi kesulitan belajar
3. Membantu mahasiswa untuk merencanakan karier
3. Penerapannya
Layanan bimbingan akademik dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, seperti:
 Kuliah umum, yaitu kegiatan yang memberikan informasi kepada mahasiswa tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan akademik.
 Bimbingan kelompok, yaitu kegiatan yang membantu mahasiswa untuk mengembangkan
kemampuan akademik dan mengatasi kesulitan belajar.
 Konseling individual, yaitu kegiatan yang membantu mahasiswa untuk memahami diri,
mengatasi kesulitan belajar, dan merencanakan karier.
4. Studi kasus dan keefektifannya
Jurnal ini menyajikan studi kasus tentang seorang mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar.
Melalui layanan bimbingan akademik, mahasiswa tersebut dapat mengatasi kesulitan belajarnya
dan meningkatkan prestasi akademiknya.
Kesimpulannya, layanan bimbingan akademik merupakan layanan yang penting untuk
meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Layanan ini dapat diterapkan dalam berbagai
bentuk dan terbukti efektif dalam membantu mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan
akademiknya dan mengatasi kesulitan belajarnya.
Berikut adalah beberapa saran untuk meningkatkan efektivitas layanan bimbingan akademik:
 Layanan bimbingan akademik harus dilakukan secara berkelanjutan
 Layanan bimbingan akademik harus disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa
 Layanan bimbingan akademik harus dilakukan oleh konselor yang kompeten
B. Layanan Bimbingan Karier
Program bimbingan karir adalah proses untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi program bimbingan karir yang bertujuan untuk meningkatkan eksplorasi karir
siswa. Eksplorasi karir adalah proses untuk memahami diri dan lingkungan karir, sehingga
dapat membuat keputusan karir yang tepat.
1. Jenis layanan bimbingan karir meliputi:
 Layanan informasi, yaitu layanan yang memberikan informasi kepada siswa tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan karir, seperti jenis pekerjaan, persyaratan pekerjaan,
dan prospek kerja.
 Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu siswa untuk
mengembangkan kemampuan karir dan mengatasi masalah karir.
 Konseling individual, yaitu layanan yang membantu siswa untuk memahami diri,
membuat keputusan karir, dan mengatasi masalah karir.
2. Fungsi layanan bimbingan karir adalah:
a) Membantu siswa untuk memahami diri
b) Membantu siswa untuk memahami lingkungan karir
c) Membantu siswa untuk membuat keputusan karir
3. Penerapannya
Program bimbingan karir dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, seperti:
 Kegiatan orientasi karir, yaitu kegiatan yang memberikan informasi kepada siswa tentang
dunia kerja dan profesi.
 Kegiatan vokasional, yaitu kegiatan yang membantu siswa untuk mengembangkan
keterampilan dan bakat yang berkaitan dengan karir.
 Kegiatan konseling karir, yaitu kegiatan yang membantu siswa untuk memahami diri dan
membuat keputusan karir.
4. Studi kasus dan keefektifannya
Jurnal ini menyajikan studi kasus tentang seorang siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengeksplorasi karirnya. Melalui program bimbingan karir, siswa tersebut dapat memahami diri
dan lingkungan karir, sehingga dapat membuat keputusan karir yang tepat.
Kesimpulannya, perencanaan program bimbingan karir merupakan hal yang penting
untuk meningkatkan eksplorasi karir siswa. Program bimbingan karir dapat diterapkan dalam
berbagai bentuk dan terbukti efektif dalam membantu siswa untuk memahami diri dan
lingkungan karir, sehingga dapat membuat keputusan karir yang tepat.
Berikut adalah beberapa saran untuk meningkatkan efektivitas perencanaan program bimbingan
karir:
 Program bimbingan karir harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa
 Program bimbingan karir harus dilakukan secara berkelanjutan
 Program bimbingan karir harus dilakukan oleh konselor yang kompeten
C. Layanan Bimbingan Sosial - Emosional
Menurut jurnal Assingkily dan Hardiyati (2019), bimbingan sosial-emosional adalah proses
pemberian bantuan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan sosial-emosionalnya.
Bimbingan sosial-emosional bertujuan untuk membantu siswa agar dapat memahami dan
mengekspresikan emosinya dengan sehat, membangun hubungan yang positif dengan orang lain,
dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Secara lebih spesifik, bimbingan sosial-
emosional mencakup beberapa aspek berikut:

 Kemampuan memahami dan mengekspresikan emosi


 Kemampuan membangun hubungan sosial
 Kemampuan memecahkan masalah
 Kemampuan membuat keputusan
 Kemampuan mengelola stres
 Kemampuan berpikir kritis dan kreatif

1. Jenis – jenis dan fungsinya


Bimbingan sosial-emosional termauk kedalam kategori layanan bimbingan dan konseling
Bimbingan ini sangat penting bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan sosial-
emosionalnya. Kemampuan sosial-emosional yang baik akan membantu siswa agar dapat
sukses dalam belajar, bersosialisasi, dan meraih cita-citanya.
2. Contoh penerapan :
Bimbingan sosial-emosional dapat dilakukan oleh guru, orang tua, atau tenaga
profesional lainnya. Bimbingan sosial-emosional dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan,
seperti:
 Diskusi
 Permainan
 Drama
 Kegiatan kelompok
 Konseling

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan bimbingan sosial-emosional yang dapat dilakukan oleh
guru di sekolah:

 Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan emosinya


secara sehat. Misalnya, guru dapat meminta siswa untuk menceritakan pengalaman
mereka saat marah atau sedih.
 Guru dapat mengajarkan siswa keterampilan sosial, seperti cara berkomunikasi secara
efektif, cara menyelesaikan konflik, dan cara bekerja sama.
 Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
yang dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial-emosionalnya,
seperti kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan sosial.

Dengan menerapkan bimbingan sosial-emosional di sekolah, guru dapat membantu siswa agar
dapat berkembang secara optimal baik secara akademik maupun non-akademik
3. Studi kasus dan efektifitasnya :
Menurut jurnal Assingkily dan Hardiyati (2019), Dimana Penelitian dimulai pada
tanggal 14 Maret 2019 dengan dua cara yaitu observasi dan wawancara. Objek penelitian
adalah 2 (dua) siswa/i kelas IV MI Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta, Dimana tujuan
penelitian tersebut adalah guna mengetahui perkembangan sosial emosional dari anak di
usia dasar. Hasil dari penelitian tersebut sangat variatif dimana setiap anak memiliki
perbedaan dalam segi soaial dan emosianl. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
banyak sekali informasi yang berhasil dikumpulkan dan dapat menjadi indikator lanjutan
untuk pengembangan kondisi sosial-emosianal anak, sehingga bisa dikatakan
keefektifitasannya sangat tinggi apabila melakukan konseling menggunakan bimbingan
tersebut. Namun alangkah baiknya untuk meningkatkan keakuratan dalam konseling, bisa
juga digabungan dengan metode bimbingan lainnya seperti bimbingan kolaboratif.

D. Layanan Bimbingan Pribadi


Menurut jurnal Mahaly (2021), bimbingan pribadi adalah proses pemberian bantuan
kepada individu untuk mengembangkan kemampuan pribadinya. Bimbingan pribadi bertujuan
untuk membantu individu agar dapat memahami dirinya sendiri, mengembangkan potensinya,
dan mengatasi masalah pribadinya.

Secara lebih spesifik, bimbingan pribadi mencakup beberapa aspek berikut:

 Kemampuan memahami diri sendiri: Individu dapat mengenali kekuatan dan


kelemahannya, serta memahami potensinya.
 Kemampuan mengembangkan potensi diri: Individu dapat mengembangkan potensinya
secara optimal, baik dalam bidang akademik, non-akademik, maupun kepribadian.
 Kemampuan mengatasi masalah pribadi: Individu dapat mengatasi masalah pribadinya
dengan cara yang sehat dan konstruktif.
1. Jenis layanan dan fungsi :
Bimbingan pribadi masuk ke dalam kategori layanan bimbingan dan konseling.
Bimbingan pribadi sangat penting bagi individu untuk berkembang secara optimal. Individu
yang memiliki kemampuan pribadi yang baik akan lebih mampu meraih kesuksesan dalam
hidup. Dengan menerapkan bimbingan pribadi di sekolah, guru dapat membantu siswa agar
dapat berkembang secara optimal baik secara akademik maupun non-akademik.
2. Contoh penerapan :
Bimbingan pribadi dapat dilakukan oleh guru, orang tua, atau tenaga profesional lainnya.
Bimbingan pribadi dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti:
 Wawancara
 Diskusi
 Tes psikologi
 Layanan konseling

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan bimbingan pribadi yang dapat dilakukan oleh guru di
sekolah:
 Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenali kekuatan dan
kelemahannya. Misalnya, guru dapat meminta siswa untuk membuat daftar kekuatan dan
kelemahan mereka.
 Guru dapat mengajarkan siswa keterampilan belajar, seperti cara belajar yang efektif dan
cara mengelola waktu.
 Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
yang dapat membantu mereka mengembangkan potensinya, seperti kegiatan
ekstrakurikuler atau kegiatan sosial.
 Guru dapat memberikan dukungan kepada siswa yang menghadapi masalah pribadi.
Misalnya, guru dapat menjadi pendengar yang baik bagi siswa yang sedang mengalami
kesulitan.
3. Kasus dan efektifitasnya :
Berdasarkan jurnal Mahaly (2021), menuliskan mengenai efektivitas pelaksanaan layanan
bimbingan pribadi oleh guru bimbingan konseling di sekolah masih belum optimal. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
 Kurangnya pemahaman guru bimbingan konseling tentang bimbingan pribadi.
 Kurangnya waktu dan sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan bimbingan pribadi.
 Kurangnya kesadaran siswa dan orang tua tentang pentingnya bimbingan pribadi.

Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan bimbingan pribadi, perlu dilakukan beberapa


upaya, seperti:

 Peningkatan kompetensi guru bimbingan konseling tentang bimbingan pribadi.


 Pemberian dukungan dari pihak sekolah dan orang tua untuk pelaksanaan bimbingan
pribadi.
 Pengembangan program bimbingan pribadi yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan efektivitas pelaksanaan bimbingan pribadi


dapat ditingkatkan sehingga dapat membantu siswa agar dapat berkembang secara optimal.

E. Layanan Bimibingan Kesehatan


Menurut Jurnal Widiyawati dkk (2023) bimbingan kesehatan merupakan Upaya untuk
meningkatkan pemahaman Kesehatan fisik dan mental serta sebuah proses yang membantu
individu memahami dan mengelola masalah Kesehatan mereka dan mengembangkan perilaku
sehat.
1. Jenis layanan dan fungsi bimbingan kesehatan

a) Layanan informasi untuk memberikan informasi kepada mahasiswa tentang kesehatan


mental, seperti gejala, penyebab, dan cara penanganannya.
b) Layanan konsultasi untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan kesehatan mentalnya
c) Layanan bimbingan untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk
mengembangkan keterampilan dan kemampuannya dalam mengatasi masalah kesehatan
mental.
d) Layanan advokasi untuk memberikan dukungan kepada individu untuk mendapatkan
hak-haknya dalam bidang kesehatan mental.
2. Manfaat dari bimbingan kesehatan

 Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental


 Membantu mengembangkan keterampilan mental
 Membangun hubungan yang positif mental
 Mencegah terjadinya masalah kesehatan mental
 Membantu mengatasi masalah Kesehatan mental
3. Contoh penerapan:

 Orang tua yang mengajarkan anaknya tentang pentingnya tidur yang cukup dan pola
makan yang sehat.
 Guru yang memberikan informasi tentang kesehatan mental kepada siswanya.
 Dokter yang memberikan dukungan emosional kepada pasiennya.
 Pemerintah yang menyediakan layanan kesehatan mental bagi masyarakat.
 Media massa yang memberikan edukasi tentang kesehatan mental.
4. Tips untuk memberikan bimbingan kesehatan kepada anak:
a) Ciptakan lingkungan yang positif dan mendukung. Anak-anak perlu merasa aman dan
dicintai untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Berikan dukungan
emosional kepada anak-anak Anda dan bantu mereka untuk mengembangkan
keterampilan koping yang sehat.
b) Berikan pendidikan kesehatan mental kepada anak-anak. Ajarkan anak-anak Anda
tentang pentingnya kesehatan mental dan tanda-tanda serta gejala masalah kesehatan
mental. Jelaskan kepada anak-anak Anda bahwa tidak apa-apa untuk meminta bantuan
jika mereka mengalami masalah kesehatan mental.
c) Jadilah contoh yang baik bagi anak-anak Anda. Anak-anak belajar dengan mengamati
orang tua mereka. Tunjukkan kepada anak-anak Anda bagaimana cara mengelola stres
dan kesulitan dengan cara yang sehat.
d) Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Jika Anda khawatir
tentang kesehatan mental anak Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari
psikolog atau psikiater.

F. Layanan Bimbingan Orang tua


Menurut jurnal "Bimbingan Orang Tua Dengan Disiplin Siswa" yang diterbitkan di
Pedagonal: Jurnal Ilmiah Pendidikan, bimbingan orang tua adalah suatu proses pemberian
bantuan kepada orang tua dalam upaya memahami dan mengembangkan potensi anak.
Bimbingan orang tua bertujuan untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh dan
mendidik anak, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
1). Jenis layanan dan fungsinya :
a) Layanan preventif
 Pendidikan orang tua : pemberian informasi dan pemahaman untuk orang tua tentang
pengasuhan dan mendidik anak melalui berbagai media contoh buku, artikel dan seminar
 Keterampilan pengasuhan : Keterampilan pengasuhan adalah kemampuan orang tua
dalam mengasuh dan mendidik anak. Keterampilan pengasuhan yang penting antara lain:

 Keterampilan komunikasi
 Keterampilan pemecahan masalah
 Keterampilan disiplin
 Keterampilan membangun hubungan: Hubungan yang positif antara orang tua dan anak :
Hubungan yang positif antara orang tua dan anak adalah kunci keberhasilan dalam
pengasuhan dan pendidikan anak. Hubungan yang positif dapat dibangun dengan cara:

 Mendengarkan anak dengan penuh perhatian


 Menunjukkan kasih sayang
 Menjalin kegiatan bersama
b) . Layanan kuratif
 Dukungan emosional : Dukungan emosional adalah pemberian rasa aman dan dicintai
kepada orang tua. Dukungan emosional dapat diberikan dengan cara:
o Mendengarkan orang tua dengan penuh perhatian
o Menunjukkan kasih sayang
o Memberikan kata-kata penyemangat
c) . Bantuan professional : Jika orang tua tidak dapat mengatasi masalah dalam pengasuhan
dan pendidikan anak, mereka dapat mencari bantuan profesional dari psikolog atau
psikiater.

2). Bimbingan orang tua memiliki beberapa manfaat, antara lain:

 Membantu orang tua dalam memahami dan mengembangkan potensi anak.


 Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak.
 Meningkatkan kualitas hubungan antara orang tua dan anak.
 Membantu anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal
3). Contoh penerapan Bimbingan orang tua dalam mengatasi masalah disiplin anak:

 Orang tua dapat menjelaskan kepada anak tentang pentingnya disiplin.


 Orang tua dapat menetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas.
 Orang tua dapat menerapkan disiplin secara konsisten.
 Orang tua dapat memberikan penguatan positif kepada anak ketika anak berperilaku baik.

G. Layanan Bimbingan Karir Kolaboratif


Dalam artikelnya yang berjudul “Bimbingan Karir Kolaboratif dalam Pemantapan
Perencanaan Karir Siswa SMA”, Afdal (2014) membahas pentingnya kolaborasi dalam
bimbingan karir siswa SMA. Kolaborasi dalam bimbingan karir dapat dilakukan dengan
melibatkan berbagai pihak, seperti konselor, guru, orangtua, dan siswa itu sendiri. Bimbingan
kolaboratif adalah pendekatan bimbingan yang melibatkan kerja sama antara berbagai pihak,
seperti konselor, guru, orangtua, dan siswa itu sendiri. Pendekatan ini bertujuan untuk
memberikan bimbingan karir yang lebih komprehensif dan efektif bagi siswa.
1. Jenis-jenis bimbingan kolaboratif
a) Peran konselor, yaitu semua orang yang memiliki peran penting atas tercapainya
bimbingan kolaborasi tersebut. Model ini dibagi menjadi tiga bagian:
b) Model konsultatif: Konselor berperan sebagai konsultan yang memberikan bimbingan
dan arahan kepada guru, orangtua, atau siswa.
c) Model kolaboratif: Konselor, guru, orangtua, dan siswa bekerja sama sebagai mitra
dalam memberikan bimbingan karir kepada siswa.
d) Model jaringan: Konselor, guru, orangtua, siswa, dan pihak-pihak lain yang terkait
dengan bimbingan karir bekerja sama dalam memberikan bimbingan karir kepada
siswa.
e) Lingkup kolaborasi, yaitu kondisi yang dapat memberikan pengaruh terhadap proses
bimbingan kolaborasi tersebut. Lingkup kolaborasi terbagi menjadi empat:
f) Bimbingan kolaboratif intrakurikuler: Kolaborasi dilakukan antara konselor dengan
guru-guru di dalam kelas.
g) Bimbingan kolaboratif ekstrakurikuler: Kolaborasi dilakukan antara konselor dengan
guru-guru di luar kelas, misalnya dalam kegiatan klub karir atau seminar karir.
h) Bimbingan kolaboratif lintas sekolah: Kolaborasi dilakukan antara konselor dari
sekolah yang berbeda.
i) Bimbingan karir kolaboratif dengan pihak lain: Kolaborasi dilakukan antara konselor
dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan bimbingan karir, misalnya dengan
perguruan tinggi, industri, atau lembaga pelatihan kerja.
2. Tujuan bimbingan kolaboratif
 Bimbingan kolaboratif untuk pengembangan diri: Kolaborasi dilakukan untuk membantu
siswa dalam mengembangkan potensi diri mereka.
 Bimbingan kolaboratif untuk pengambilan keputusan karir: Kolaborasi dilakukan untuk
membantu siswa dalam mengambil keputusan karir yang tepat.
 Bimbingan kolaboratif untuk implementasi perencanaan karir: Kolaborasi dilakukan
untuk membantu siswa dalam mengimplementasikan perencanaan karir mereka.
3. Contoh kegiatan bimbingan kolaboratif
 Kegiatan diskusi kelompok antara konselor, guru, dan orangtua untuk membahas
perkembangan karir siswa.
 Kegiatan kunjungan lapangan bersama siswa untuk melihat langsung dunia kerja.
 Kegiatan magang atau praktik kerja untuk siswa.
 Kegiatan pelatihan atau seminar karir untuk siswa.
 Kegiatan pengembangan kurikulum karir bersama guru-guru.
 Kegiatan kerja sama dengan perguruan tinggi atau industri untuk menyediakan informasi
karir bagi siswa.
Bimbingan kolaboratif dapat dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan kebutuhan siswa
dan sumber daya yang tersedia yang bertujuan untuk mrningkatkan karir dari siswa yang
menerima bimbingan ini. Yang tidak kalah penting adalah semua pihak yang terlibat bekerja
sama secara efektif untuk memberikan bimbingan karir yang terbaik bagi siswa.

H. Layanan Bimbingan Berbasis Tenologi


Dalam artikelnya yang berjudul “Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Informasi Oleh Guru
Bimbingan dan Konseling”, Triyono dan Febriani (2018) membahas pentingnya pemanfaatan
teknologi informasi oleh guru bimbingan dan konseling (BK). Triyono dan Febriani
mengemukakan bahwa teknologi informasi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
layanan BK. Teknologi informasi dapat digunakan untuk:
 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan BK: Teknologi informasi dapat
digunakan untuk menghemat waktu dan tenaga dalam memberikan layanan BK.
 Meningkatkan aksesibilitas layanan BK: Teknologi informasi dapat digunakan untuk
memberikan layanan BK kepada siswa yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki
keterbatasan fisik.
 Meningkatkan kualitas layanan BK: Teknologi informasi dapat digunakan untuk
memberikan layanan BK yang lebih komprehensif dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Bimbingan berbasis teknologi adalah bentuk bimbingan yang memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling (BK) kepada peserta
didik. Bimbingan berbasis teknologi dapat dilakukan secara online maupun offline.
1). Manfaat bimbingan berbasis teknologi
Bimbingan berbasis teknologi memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan BK: Teknologi informasi dapat
digunakan untuk menghemat waktu dan tenaga dalam memberikan layanan BK.
 Meningkatkan aksesibilitas layanan BK: Teknologi informasi dapat digunakan untuk
memberikan layanan BK kepada peserta didik yang tinggal di daerah terpencil atau
memiliki keterbatasan fisik.
 Meningkatkan kualitas layanan BK: Teknologi informasi dapat digunakan untuk
memberikan layanan BK yang lebih komprehensif dan relevan dengan kebutuhan peserta
didik.
2). Jenis-jenis bimbingan berbasis teknologi
 Bimbingan online: Bimbingan yang dilakukan secara online melalui berbagai platform
digital, seperti video call, chat, atau forum diskusi.
 Bimbingan berbasis aplikasi: Bimbingan yang diberikan melalui aplikasi bimbingan dan
konseling khusus, seperti Microwave Teams dan E-mail.
 Bimbingan berbasis website: Bimbingan yang diberikan melalui website bimbingan dan
konseling yang menyediakan berbagai informasi dan layanan bimbingan.
 Bimbingan berbasis media sosial: Bimbingan yang diberikan melalui media sosial,
seperti Facebook, Twitter, atau Instagram.
3). Contoh bimbingan berbasis teknologi
 Konseling online: Konseling yang dilakukan melalui video call, chat, atau forum diskusi.
 Layanan informasi dan asesmen online: Layanan informasi dan asesmen online dapat
digunakan untuk memberikan informasi dan melakukan asesmen kepada peserta didik
tentang karir, pribadi, sosial, atau belajar.
 Layanan bimbingan kelompok online: Layanan bimbingan kelompok online dapat
digunakan untuk memberikan bimbingan kelompok kepada peserta didik tentang
berbagai topik, seperti karir, pribadi, sosial, atau belajar.
 Layanan e-portfolio: Layanan e-portfolio dapat digunakan oleh peserta didik untuk
memantau perkembangan diri mereka dan berbagi informasi dengan guru BK.
 Layanan konseling robot: Layanan konseling robot dapat digunakan oleh peserta didik
untuk mendapatkan bimbingan dasar tentang berbagai topik, seperti karir, pribadi, sosial,
atau belajar.
Bimbingan dengan teknologi memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan efisiensi
dan efektivitas layanan BK, meningkatkan aksesibilitas layanan BK, dan meningkatkan
kualitas layanan BK. Namun, bimbingan dengan teknologi juga memiliki beberapa
tantangan, seperti kesiapan peserta didik dan guru BK dalam menggunakan teknologi
informasi.
DAFTAR PUSAKA
Zakiyatunufus, R. A. (2019). Layanan Bimbingan Akademik untuk Meningkatkan
Prestasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling
danPsikoterapiIslam.7(2):203, 224.https://scholar.archive.org/work/
ag7uv2c7gjd73pvphoi4qxd6xm/access/wayback/https://
jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/irsyad/article/download/879/183/
Fikriyani, D. N., & Herdi, H. (2021). Perencanaan program bimbingan karir dalam
meningkatkan eksplorasi karir siswa. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 7(1), 1-
14.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/view/7563
Assingkily, M, S., & Hardiyati, M. (2019). Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai Dan Tidak
Tercapai Siswa Usia Dasar. Journal of Islamic Primary Education, 2 (2), 2019, 19-31.
https://core.ac.uk/download/pdf/234031634.pdf

Mahaly, S. (2021). Efektivitas Pelaksanaan Layanan Bimbingan Pribadi Oleh Guru Bimbingan
Konseling. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(1), 2021, 1-6.
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/alittizaan/article/view/13238
Widhiati, F. A., Widiyawati, D. A., Istifadah, M. H., Ilham, M. M., Setiani, M. F., & Tasya, S.
A. (2023). Peran Orang Tua bagi Kesehatan Mental Mahasiswa Bimbingan Konseling
Universitas Negeri Semarang. Journal of Education and Technology, 3(1), 43-50.
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=bimbingan+kesehatan+dan+orang+tua+&btnG=
Novita, L., & Agustina, A. (2018). Bimbingan Orang Tua Dengan Disiplin Siswa. Pedagonal:
Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2(1),
114.https://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal/article/view/738

Afdal. (2014). Bimbingan Karir Kalaboratif dalam Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA.
Vol.2(3), (p.1-7) https://server.iicet.org/jkp/index.php/jkp/article/view/100
Triyono, T., & Febriani, R. D. (2018). Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Informasi Oleh Guru
Bimbingan dan Konseling. Jurnal Wahana Konseling, 1(2), 74—83.
https://doi.org/10.31851/juang.v1i2.2092.
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/juang/article/view/2092

Anda mungkin juga menyukai