Disusun oleh:
Dosen Pengampu :
PRODI :
TAHUN AJARAN
2024\2025
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, rasa syukur kami panjatkan kepada Allah Tabaraka wa ta`ala yang mana telah
memberikan kita semua kenikmatan dan keluangan waktu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul ruang lingkup manajemen konflik
Shalawat dan sallam kita sampaikan kepada guru besar kita ialah Nabi Muhammad Shallalahu`alaihi
wasallam, semoga kita semua mendapatkan syafa`at di yaumul qiyamah aamiin
Untuk menghemat waktu, ketersediaan kami guna menampilkan kepada para pembaca mengenai makalah
yang akan kami utarakan, semoga makalah yang kami sediakan mampu memberikan kita semua wawasan
sebagaimana mestinya.
Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Program layanan Bimbingan dan Konseling merupakan suatu sistematika dan prosedur
kerja yang memuat arah, sasaran tujuan serta ruang lingkup pelaksanaan. Program pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 3 Palembang disusun sebagai upaya memperjelas
dan mempermudah dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau kesepakatan
bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan di SMA Negeri 3 Palembang pada
umumnya.
1. Tuntutan KTSP
2. Program Sekolah
3. Analisa Kebutuhan Nyata Siswa
4. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
5. Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendidikan
2. Misi
a. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui
pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan
b. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi
peserta didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah, keluarga dan masyarakat.
c. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik
mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari
C. Deskripsi Kebutuhan
Kebutuhan layanan bimbingan, berisi data kebutuhan siswa, pendidik dan isntitusi terhadap
layanan bimbingan. Data diperoleh dengan mempergunakan instrumen yang dapat
dipertanggungjawabkan.Rumusan hasil needs assesment (penilaian kebutuhan) peserta didik dan
lingkungannya ke dalam rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan dikuasai peserta didik.
Rumusan ini tiada lain adalah rumusan tugas-tugas perkembangan, yakni standar kompetensi
kemandirian yang disepakati bersama.
Intrumen dan format yang digunakan mencakup dalam kegiatan layanan maupun kegiatan
administrasi adalah dengan menggunakan tes Inventori. Tugas Perkembangan maupun data hasil
pemeriksaan psikologis yang telah dilaksanakan kepada seluruh peserta didik. Sebagai dasar
untuk penyusunan program layanan bimbingan dankonseling yang berbasis tugas-tugas
perkembangan, maka dilakukan langkah-langkah identifikasi dan evaluasi kebutuhan secara
rasional melalui layanan yang sifatnya demand supplier yang berlaku umum untuk seluruh
peserta didik sedangkan langkah identifikasi dan evaluasi kebutuhan secara empiris (need
asessment) ditempuh melalui pengisian sejumlah kuesioner untuk menganalisis kebutuhan nyata
pesertadidik sehingga layanan diharapkan akan efektif karena sifatnya demand driven.
Aspek dalam mendeskripsi kebutuhan siswa yaitu Landasan hidup religius, Landasan
perilaku etis, Kematangan emosional, Kesadaran tanggung jawab, Wawasan dan persiapan karir,
dan lain-lain.
Pengembangan self-esteem.
Pengembangan motif berprestasi.
Keterampilan pengambilan keputusan.
Keterampilan pemecahan masalah.
Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi.
Memahami keragaman lintas budaya.
Perilaku yang bertanggung jawab.
b) Layanan Responsif
Pengertian : Layanan responsif merupakan “pemberian bantuan kepada siswa yang
memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera”.
Tujuan : Tujuan layanan responsif adalah membantu siswa agar dapat memenuhi
kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang
mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tujuan
layanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah
atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan
masalah sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan pendidikan.
Materi : Materi layanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa.
Masalah dan kebutuhan siswa berkaitan dengan keinginan untuk memahami tentang suatu
hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya yang positif. Kebutuhan ini seperti
kenginan untuk memperoleh informasi tentang bahaya obat terlarang, minuman keras,
narkotika, pergaulan bebas dan sebagainya. Masalah siswa lainnya adalah yang berkaitan
dengan berbagai hal yang dialami atau dirasakan mengganggu kenyamanan hidupnya atau
menghambat perkembangan dirinya yang positif, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau
gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Masalah siswa pada umumnya tidak
mudah diketahui secara langsung tetapi dapat dipahami melalui gejala-gejala perilaku yang
ditampilkannya. Masalah (gejala masalah) yang mungkin dialami siswa di antaranya : (a)
merasa cemas tentang masa depan, (b) merasa rendah hati, (c) berperilaku impulsif
(kekanak-kanakan atau melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkannya secara matang), (d)
membolos dari sekolah, (e) malas belajar, (f) kurang memiliki kebiasaan belajar yang positif,
(g) kurang bisa bergaul, (h) prestasi belajar rendah, (i) malas beribadah, (j) masalah
pergaulan bebas (free sex), (k) masalah tawuran, (l) manajemen stress, dan (m) masalah
dalam keluarga.
Materi : Materi layanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek
akademik, karir, dan sosial-pribadi. Materi pengembangan aspek (a) akademik meliputi :
memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan
jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar
sepanjang hayat; (b) karir meliputi : mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi
latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif; dan
(c) sosial-pribadi meliputi : pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan
keterampilan sosial yang efektif.
2. Bidang Layanan
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat
dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya
secara realistik.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
F. Rencana Operasional
Berikut ini adalah penjabaran rencana operasional (action plan) yang diperlukan Action
plan yang akan disusun paling tidak memenuhi
unsur 5W+1H (what, why, where, who, when, and how). Dengan demikian, konselor dan petugas
bimbingan perlu melakukan hal‐hal berikut ini:
1) Identifikasikan dan rumuskan berbagai kegiatan yang harus/perlu dilakukan. Kegiatan ini
diturunkan dari perilaku/tugas perkembangan/kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
2) Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap kegiatan di atas. Apakah kegiatan itu dilakukan dalam waktu tertentu ata
u terus menerus. Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan bimbi
ngan dan konseling dalam setiap komponen program perlu dirancang dengan cermat.
Perencanaan waktu ini didasarkan kepada isi program dan dukungan manajemen yang harus di
lakukan oleh konselor. Berikut dikemukakan tabel alokasi waktu, sekedar perkiraan atau pedo
man relatif dalam pengalokasian waktu untuk konselor dalam pelaksanaan komponen
pelayanan BK di sekolah.
3) Inventarisasi kebutuhan yang diperoleh dari needs assessment ke dalam tabel kebutuhan yang
akan menjadi rencana kegiatan. Rencana kegiatan dimaksud dituangkan ke dalam
rancangan jadwal kegiatan
untuk selama satu tahun. Rancangan ini bisa dalam bentuk matrik; Program Tahunan dan Pro
gram semester.
4) Program bimbingan dan konseling Sekolah/Madrasah yang
telah dituangkan ke dalam rencana kegiatan perlu dijadwalkan ke dalam bentuk kalender
kegiatan. Kalender kegiatan mencakup kelender tahunan, bulanan, dan mingguan.
5) Program bimbingan dan konseling perlu dilaksanakan dalam bentuk (a) konta
k langsung, dan (b) tanpa kontak langsung dengan peserta didik. Untuk kegiat
an kontak langsung yang dilakukan secara klasikal di kelas (pelayanan dasar)
perlu dialokasikan waktu terjadwal 2 (dua) jam pelajaran per ‐ kelas per‐
minggu. Adapun kegiatan bimbingan tanpa kontak langsung dengan
peserta didik dapat dilaksanakan melalui tulisan (seperti e ‐ mail, buku‐
buku, brosur, atau majalah
dinding), kunjungan rumah (home visit), konferensi kasus (case
conference), dan alih tangan (referal).
G. Pengembangan Topik
Berdasarkan data-data yag didaptkan dari hasil penyebaran inventory tugas perkembangan siswa
membutuhkan materi-materi layanan bimbingan sebagai berikut :
I. Anggaran Biaya
Untuk melengkapi fasilitas dan perlengkapan BK SMAN 3 Palembang sudah dimasukkan
dalam RAPBS tahunan. Dalam pelaksanaan koordinator BK mengajukan proposal mengenai
kebutuhan perlengkapan yang diperlukan. Kepala sekolah menyetujui sesuai dengan anggaran
yang tersedia mengalami hambatan namun koordinator BK dan staff berusaha untuk bekerja
semaksimal mungkin. Untuk saat ini yang dikeluarkan untuk keperluan kegiatan pelaksanaan
program BK masih ditanggung oleh pihak sekolah sepenuhnya maksud diajukan anggaran ini
adalah untuk memenuhi kebutuhan program kegiatan BK. Sedangkan tujuannya adalah agar
proses pelaksanaan kegiatan BK dapat berjalan sebgaimana mestinya
1. Buku pribadi siswa dan sampul 400 x Rp. 10.000 = Rp. 4.000.000,-
2. Kertas HVS untuk blanko alat pengumpul data 7 rim x Rp. 35.000,- = Rp. 245.000,-
Alat-alat tulis :
3. Buku agenda kegiatan sehari-hari 40 x Rp. 5.000,- = Rp. 200.000,-
4. Bolpoint 16 x Rp 2.500 = Rp. 40.000
5. Pensil 10 x Rp. 3.000 = Rp 30.000,-
6. Penggaris 8 x RP 2.000,- =Rp. 16.000
7. Penghapus pensil 8 x Rp 1.500 = Rp. 12.000,-
8. Tip-ex 8 x Rp 5.000 = Rp. 40.000,-
9. Lem 10 x Rp. 2.000 = Rp. 20.000,-
10. Spidol snowman kecil 5 x Rp 2.000,- = Rp 10.000,-
11. Spidol besar snowman 8 x Rp 6.000,- = Rp 48.000
12. Buku polio 8 x Rp 9.000,- = 72.000,-
13. Printer 2 buah x Rp 750.000 = Rp 1.500.000,-
14. Penjilidan dan fotokopi program = Rp 100.000
15. Transpot HomeVisit (wali kelas dan guru BP) 4 x Rp 20.000 = Rp 80.000
16. Tiap kelas 2 orang x 30 kelas = 60 x Rp 30.000 = Rp 1.800.000,-
Kelengkapan ruangan :
17. Taplak meja 5 buah x Rp 25.000 = Rp 125.000,-
18. Pengharum ruangan 2 buah x Rp 65.000 = Rp 130.000,-
19. Isi ulang pengharum = Rp 100.000,-
20. Rak file = 150.000,-
21. Lemari penyimpanan data = Rp 500.000,-
Jumlah : Rp 9.218.000,-
BAB IV
PENUTUP
Program Bimbingan dan Konseling sudah disusun dan dapat berjalan sesuai dengan
rencana bimbingan dan konseling baik meliputi program mingguan, bulanan, semester maupun
tahunan.
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling sudah berjalan lancar sesuai dengan yang
telah direncanakan atau digariskan dalam struktur oganisasi bimbingan dan konseling. Setiap
personil telah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya mulai dari Kepala Dinas Pendidikan,
Kepala Sekolah sampai dengan guru mata pelajaran, guru BK dan wali kelas.
Demikianlah program ini kami susun, semoga dengan adanya program ini pelayanan
bimbingan dan konseling dapat lebih terarah dan terlaksana dengan sebaik-baiknya.
NIP.