Anda di halaman 1dari 74

PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN

DAN KONSELING
SMA KELAS X, XI, DAN XII
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh:
Venna Kurniawati, S.Sos., C.FHA., C.GL.

SMA DHARMA WANITA 4 TAMAN

Jl. Kalijaten Timur 1B Taman


Telp. 031-7885064
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan
dan Knseling tahun pelajaran 2021/2022.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalamm permendiknas tersebut
menyebutkan bahwa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat)
program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsive; dan (d) layanan dukungan sistem. Sehubungan
dengan hal tersebut guru Bimbingan dan Konseling perlu menyusun program guna
menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusun program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun
angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar
dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini diijinkanlah kami mengucapkan terimakasih kepada.
1. Drs. H. Kaswandi, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Dharma Wanita 4 Taman.
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMA Dharma Wanita 4 Taman Kami berharap
buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk
kita semua. Kritik dan Saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru
Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku
program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Dengan demikian, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala
dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Aamiin

Sidoarjo, Juli 2021


Hormat Saya,

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………….………………………… iii
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
B. DASAR HUKUM
C. VISI DAN MISI
1. Visi Misi SMA Dharma Wanita 4 Taman
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMA Dharma Wanita 4 Taman
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
1. Profil Kelas Dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
2. Profil Peserta Didik Dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
3. Deskripsi Kebutuhan Dari Hasil Assesment
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
F. KOMPONEN PROGRAM
1. Layanan Dasar
2. Layanan Responsif
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
4. Dukungan Sistem
G. BIDANG LAYANAN
1. Bidang Pribadi
2. Bidang Sosial
3. Bidang Belajar
4. Bidang Karir
H. PENGEMBANGAN TEMA ATAU TOPIK
I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOANAL (ACTION PLAN)
J. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
K. SARANA PRASARANA
L. ANGGARAN BIAYA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Angket Kebutuhan Peserta Didiki (AKPD) Kelas 10,11,12
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) SMA
Dharma Wanita 4 Taman sebagai satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan
ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga
memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk memberikan
pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) merupakan
wilayah garapan guru bidang studi sedangkan upaya untuk memfasilitasi perkembangan
peserta didik merupakan wilayah garapan bimbingan dan konseling yang harus dilakukan
secara proaktif dan berbasis data tentang perkembangan peserta didik beserta faktor yang
mempengaruhinya. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya layanan bimbingan dan
konseling memerlukan kolaborasi antara konselor dengan pimpinan sekolah, guru mata
pelajaran, staf administrasi, orang tua peserta didik dan pihak-pihak terkait begitu juga
sebaliknya.
Perkembangan perilaku peserta didik tidak lepas dari pengaruh lingkungan, fisik,
psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan
yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) peserta didik.
Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan,
maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku peserta didik, seperti
terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau
penyimpangan perilaku. Berbagai fenomena perilaku sebagian peserta didik SMA
Dharma Wanita 4 Taman dewasa ini, seperti: pelanggaran tata tertib sekolah, terlambat
datang ke sekolah, membolos, tawuran, degradasi moral, pencapaian hasil belajar yang
tidak memuaskan, dan tidak lulus UAN sangat tidak diharapkan karena tidak sesuai
dengan sosok manusia Indonesia yang dicita-citakan, seperti yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003).
Pendidikan Nasional bertujuan mengahasilkan sumberdaya insani yang (1)
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki
pengetahuan dan keterampilan, (4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki
kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan program bimbingan dan
konseling yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling yang akan diberikan
kepada peserta didik dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional
pada umumnya dan visi/misi yang ada di sekolah secara khusus. Penyusunan program
bimbingan dan konseling hendaknya merujuk pada pedoman kurikulum dan berdasarkan
kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyata di sekolah yang disesuaikan
dengan tahapan perkembangan peserta didik. Sehingga program yang dilaksanakan
merupakan program yang realistik dan layak untuk diimplementasikan dan dapat
mengembangkan potensi peserta didik di SMA Dharma Wanita 4 Taman secara optimal.
Program layanan bimbingan dan konseling yang akan diimplementasikan di SMA
Dharma Wanita 4 Taman Sleman adalah bimbingan dan konseling komprehensif
(Comprehensive Guidance and Counseling).
Lima premis dasar yang menegaskan istilah Comprehensive school guidance and
counseling yang harus dipahami sebagai kerangka kerja utuh oleh konselor, pimpinan
sekolah, guru mata pelajaran, dan staf administrasi di SMA Dharma Wanita 4 Taman
karena lima premis dasar ini adalah sebagai titik tolak untuk mengembangkan program
dan mengelola bimbingan dan konseling di sekolah. Menurut Gysbers & Henderson
(Fathur Rahman, 2009:6) lima premis dasar yang menegaskan istilah Comprehensive
school guidance and counseling adalah:
a. Tujuan Bimbingan dan konseling bersifat kompatibel dengan tujuan pendidikan.
Dalam pendidikan ada standar dan kompetensi tertentu yang harus dicapai oleh
peserta didik. Oleh karena itu, segala aktivitas dan proses dalam layanan
bimbingan dan konseling harus diarahkan pada upaya membantu peserta didik
dalam pencapaian standar kompetensi yang dimaksud.
b. Program bimbingan dan konseling bersifat pengembangan (based on
developmental approach). Meskipun seorang konselor dimungkinkan untuk
mengatasi problem dan kebutuhan psikologis yang bersifat krisis dan klinis, pada
dasarnya fokus layanan bimbingan dan konseling lebih diarahkan pada usaha
memfasilitasi pengalaman-pengalaman belajar tertentu yang membantu peserta
didik untuk tumbuh, berkembang, dan menjadi pribadi yang mandiri. Hal ini
hampir sama dengan yang diutarakan oleh Myrick (1993: 11) yang menjelaskan
bahwa pendekatan bimbingan dan konseling harus lebih berorientasi kepada
pengembangan siswa, yang merupakan usaha untuk mengidentifikasi keahlian dan
pengalaman yang perlu dimiliki siswa agar berhasil di sekolah.
c. Program bimbingan dan konseling melibatkan kolaborasi antar staf (team-building
approach). Program bimbingan dan konseling yang bersifat komprehensif
bersandar pada asumsi bahwa tanggung jawab kegiatan bimbingan dan konseling
melibatkan seluruh personalia yang ada di sekolah dengan sentral koordinasi dan
tanggung jawab ada di tangan konselor yang bersertifikat (certified counselors).
Konselor tidak hanya menyediakan layanan lansung untuk peserta didik, tetapi juga
bekerja konsultatif dan kolaboratif dengan tim bimbingan yang lain. Staf personel
sekolah (guru dan tenaga administrasi), orang tua dan masyarakat.
d. Program bimbingan dan konseling dikembangkan melalui serangkaian proses
sistematis sejak dari perencanaan, desain, implementasi, evaluasi, dan
keberlanjutan. Melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen tersebut diharapkan
kegiatan layanan bimbingan dan konseling dapat diselenggarakan secara tepat
sasaran dan terukur.
e. Program bimbingan dan konseling ditopang oleh kepemimpinan yang kokoh.
Faktor kepemimpinan ini diharapkan dapat menjamin akuntabilitas dan pencapaian
kinerja program bimbingan dan konseling.

Lebih lanjut menurut Bowers & Hatch (Fathur Rahman, 2009:7) menyatakan
bahwa program bimbingan dan konseling sekolah tidak hanya bersifat komprehensif
dalam ruang lingkup, namun juga harus bersifat preventif dalam desain, dan bersifat
pengembangan dalam tujuan (comprehensive in scope, preventive in design and
developmental in nature). Pertama, bersifat komprehensif berarti program bimbingan dan
konseling harus mampu memfasilitasi capaian-capaian perkembangan psikologis siswa
dalam totalitas aspek bimbingan (pribadi-sosial, akademik, dan karir). Layanan
bimbingan dan konseling di tujukan untuk seluruh siswa tanpa syarat apapun. Kedua,
bersifat preventif dalam disain mengandung arti bahwa pada dasarnya tujuan
pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya dilakukan dalam
bentuk yang bersifat preventif.
Upaya pencegahan dan antisipasi sedini mungkin (preventive education)
hendaknya menjadi semangat utama yang terkandung dalam pelayanan dasar (guidance
curriculum) yang diterapkan sekolah. Melalui cara yang preventif tersebut diharapkan
siswa mampu memilah tindakan dan sikap yang tepat dan mendukung pencapaian
perkembangan psikologis kearah ideal dan positif. Ketiga, bersifat pengembangan dalam
tujuan bahwa program yang didisain konselor sekolah bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan para peserta didik sesuai dengan tahap perkembangan.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan hukum dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah memuat dalam Undang-undang Republik
Indonesia Nomoe 89Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan nomor 29 Tahun
1990 tentang Pendidikan Menengah.
2. Konselor" sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalanm Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada
Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa "Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen. konselor, pamong belajar, widyaiswura, tutor,
instruktur, fasilitator, dan schuian lain yang sesuai dengan kekhususa:anya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan".
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengeinbangan diri telah
temuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan "mengampu layanan bimbingan dan konseling" adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya
150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok
bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat
(5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa
penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara
proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lina puluh)
orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan
dan konseling; (i) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikul am SMP/MTs, Nomor 69 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMAMA, dan Nomor 70
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Siruktur kurilaulom memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pililhan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11E Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan daser Dalarn perendilenas tersetit menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling aenpat) program yang
mencakup (a) layanan dasar: (b) layanan peminatn dan perencanaan individual: ()
layann responsif dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencangkup: (a) bidang layanan pribadi, (b) bidang layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir.
9. Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA ini dapat memfasilitasi
guru BK/ Konselor dalam merencanakan , malaksanakan, mengevaluasi, melaporkan
dan menindak lanjuti layanan bimbingan dan konseling.
C. Visi dan Misi

a. Visi SMA Dhama Wanita 4 Taman:


“Peningkatan mutu akademik, keimanan, harmonis, melalui keseimbangan
intelektual dan moral.”

b. Misi SMA Dhama Wanita 4 Taman:


1. Meningkatkan penghayatan dan pengalaman semua warga sekolah terhadap
ajaran agama yang dianutnya melalui pelaksanaan sholat dhuhur berjamaah
dan istighosah.
2. Mewujudkan peserta didik untuk cinta tanah air, semangat berbangsa, dan
bernegara melalui kegiatan upacara bendera stiap hari senin dan hari
nasional, latihan baris-berbaris dan latihan kepemimpinan.
3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar membangun semangat keunggulan
secara insentif bagi warga sekolah melalui gerakan literasi dan kegiatan luar
sekolah (KLS)

c. Visi Bimbingan dan Konseling:

Visi pelayanan bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan


dan konseling yang professional dalam memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli menuju pribadi unggul imtak, iptek, tangguh, mandiri, dan
bertanggungjawab.

d. Misi Bimbingan dan Konseling:


1. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik/konseling berdasarkan pendekatan yang humanis dan
multikultur.
2. Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orangtua,
dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling.
3. Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
D. Bidang Pengembangan (Domains)
Pada program ini, bidang bimbingan dan konseling dibagi menjadi tiga bidang
pengembangan (Cobia & Henderson, 2009:63) yaitu bidang pengembangan
akademik/belajar (academic development), bidang pengembangan karir (career
development), dan bidang pengembangan pribadi-sosial (personal-social development).
Sejalan dengan Visi dan Misi layanan bimbingan dan konseling di SMA Dharma
Wanita 4 Taman tujuan dari setiap bidang bimbingan dan konseling untuk membantu
peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek
pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial
konseling adalah:
a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah, tempat kerja, maupun
masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara
yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta
dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang
dianut.
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik
yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
f. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat.
g. Bersikap respek terhadap orang, menghormati atau menghargai orang lain,
tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen
terhadap tugas atau kewajibannya.
i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau
silaturahim dengan sesama manusia.
j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat
internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar)
adalah:
a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami
berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang
dialaminya.
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca
buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran,
dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan
membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian.
e. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri
dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi
tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah:
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait
dengan pekerjaan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informai karir yang
menunjang kematangan kompetensi karir.
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam
bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya,
dan sesuai dengan norma agama.
d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran)
dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi
cita-cita karirnya masa depan.
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali
ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan
sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
f. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali
ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan
sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan.
g. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan
secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,
kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
h. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila
seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus
mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir
keguruan tersebut.
i. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat
yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan
dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia
berminat terhadap pekerjaan tersebut.
j. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.
KELAS X
SMA DHARMA WANITA 4 TAMAN
E. Deskripsi kebutuhan
Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan
masukan bagi penyusunan program ini adalah dengan menggunakan DCM (Daftar Cek
Masalah) untuk Need Assesment siswa. Tujuan penytusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrument yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), dan lain-lain.
Selain itu pengalaman konselor dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan
masukan dari berbagai pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusun daftar
kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMA Dharma Wanita 4 Taman, dibuat dan disusun
sendiri oleh guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan konseli di sekolah yang berdasarkan pada SKKPD dengan pendekatan
tujuan (4 bidang layanan). Angket diolah dengan aplikasi AUM (Alat Ungkap Masalah)
siswa.
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Siswa SMA Dharma Wanita 4 Taman
JML BIDANG LAYANAN
N PROSENTAS PRIORIT WAKTU
ANGKET KEBUTUHAN RESPOND PRIB SOSI BELA KAR
O E AS LAYANAN
EN ADI AL JAR IER
9 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru 17 3,04% TINGGI JULI 423 206 195 91
4 Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata tidak jujur
45,88 22,49 10,32
16 3,02% TINGGI JULI 19,72%
Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah % % %
10 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes 15 3,00% TINGGI AGUSTUS
7 Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi dengan baik 15 3,00% TINGGI AGUSTUS
8 Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif 15 3,00% TINGGI AGUSTUS
3 Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri sendiri 17 3,04% TINGGI AGUSTUS
5 SEPTEMBE
Saya belum memahami potensi diri 16 3,02% TINGGI
R
1 Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang terjadi pada masa SEPTEMBE
15 3,00% TINGGI
remaja R
2 SEPTEMBE
Saya belum mengenal tentang macam-macam kepribadian 16 3,02% TINGGI
R
6 SEPTEMBE
Saya kurang memiliki rasa percaya diri 14 2,08% TINGGI
R
11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri 14 2,08% TINGGI OKTOBER
19 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang berkarakter 17 3,04% TINGGI OKTOBER
13 Saya merasa kurang memilki tanggung jawab pada diri sendiri 16 3,02% TINGGI OKTOBER
16 Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain 15 3,00% TINGGI OKTOBER
14 NOVEMBE
Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis 15 3,00% TINGGI
R
12 NOVEMBE
Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri 15 3,00% TINGGI
R
17 NOVEMBE
Saya mempunyai masalah dengan anggota keluarga di rumah 17 3,04% TINGGI
R
15 NOVEMBE
Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri 16 3,02% TINGGI
R
18 DESEMBE
Saya sedang memiliki konflik pribadi 15 3,00% TINGGI
R
20 DESEMBE
Saya belum memahami tentang norma/cara membangun berkeluarga 16 3,02% TINGGI
R
21 DESEMBE
Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan YME 14 2,08% TINGGI
R
30 DESEMBE
Saya belum memahami tentang kenakalan remaja 14 2,08% TINGGI
R
23 Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau bahaya rokok 17 3,04% TINGGI JANUARI
24 Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial yang bertanggung
16 3,02% TINGGI JANUARI
jawab
22 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya 15 3,00% TINGGI JANUARI
26 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah 15 3,00% TINGGI JANUARI
29 Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain 12 2,04% SEDANG FEBRUARI
27 Saya kurang memahami dampak dari media social 11 2,02% SEDANG FEBRUARI
28 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya tinggal 12 2,04% SEDANG FEBRUARI
25 Saya belum banyak teman atau sahabat 13 2,06% SEDANG FEBRUARI
31 Saya kurang suka berkomunikasi dengan teman lawan jenis 11 2,02% SEDANG MARET
39 Saya belum tahu cara belajar yang baik dan benar di SMA/MA 13 2,06% SEDANG MARET
32 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah 12 2,04% SEDANG MARET
36 Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang sesuai
11 2,02% SEDANG MARET
dengannya
34 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya 12 2,04% SEDANG APRIL
38 Saya masih sering menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR) 13 2,06% SEDANG APRIL
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu 11 2,02% SEDANG APRIL
40 Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber belajar 13 2,06% SEDANG APRIL
35 Saya belajarnya jika akan ada tes atau ujian saja 12 2,04% SEDANG MEI
33 Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang ada di sekolah 11 2,02% SEDANG MEI
50 Saya merasa malas belajar dan kalau belajar sering ngantuk 12 2,04% SEDANG MEI
48 Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar kelompok 13 2,06% SEDANG MEI
46 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik 11 2,02% SEDANG JUNI
44 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar 13 2,06% SEDANG JUNI
43 Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan (beasiswa) 10 2,00% RENDAH JUNI
42 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup 10 2,00% RENDAH JUNI
45 Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler di sekolah 5 1,00% RENDAH JULI
47 Saya merasa belum mantap pada pilihan peminatan yang diambil 7 1,04% RENDAH JULI
49 Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat, minat,
5 1,00% RENDAH JULI
kemampuan dan karir
41 Saya belum memiliki perencanaan karir masa depan 8 1,06% RENDAH JULI
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik
NO. NAMA SISWA X MIPA JUMLAH % NO. NAMA SISWA X IPS JUMLAH %
1 ADITYA AGENG 30 60,0% 1 A. RIZAL 34 64,2%
2 AMANDA PUTRI 37 74,0% 2 ADI WAHYU 34 66,0%
3 ANDRE RAHMAD 36 64,2% 3 ANATASYA DEWI 33 65,5%
4 ANINDITA KARTIKA 34 66,0% 4 AULIA PUTRI 33 56,3%
5 CHELVIN REY 34 65,5% 5 BELA NOVITA 32 60,0%
6 DEFAN PUTRA 33 56,3% 6 CITARA M. 32 65,5%
7 DEVIN FERNANDA 33 60,0% 7 DENNIS DWI 32 56,3%
8 HERNANDA BIMA 32 74,0% 8 GITA AYU 31 60,0%
9 I KADEK WIRA 32 64,2% 9 INTAN NOVITA 36 74,0%
10 IVO RIKE XENIA 32 66,0% 10 KHAILA YUNITA 31 64,2%
11 M. NEZZA 31 65,5% 11 NIKO ARTHUR 30 66,0%
12 NUGRAHA D KUSUMA 30 56,3% 12 NADZUA LURITA 32 65,5%
13 NURIL RAHMATUL U. 32 60,0% 13 NAJWA SABRINA 31 60,0%
14 REYMOND M. 31 74,0%  14 NOEL NOVIAN  32  60,0%
15 ZIDAN NUR 33 64,2%  15  RAKA ARYA  34 64,2%
16 MARSELO CORNELIUS V. 31 66,0%  16  FINA SYAFITRI  33  56,3%
17 FAJAR ARDIANSYAH 30 65,5%  17    32 66,0%
VERA FIORENTINA B.E
SALIMAH SILVA
18 AHMAD FAWAID RAFI A.
33 64,2% 18 FAUZIAH 33 65,5%
19 RISMA NABIILA 30 66,0%

Deskripsi hasil angket:


Berdasarkan profil kelas dan profil konseli dari hasil angket di atas, permasalahan
tertinggi terdapat pada bidang pribadi sebesar 45,88%, di ikuti oleh bidang social sebesar
22,49%, bidang belajar sebesar 19,72% dan bidang karier sebesar 10,32%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah tentang mengenal lingkungan sekolah baru yang dipilih
oleh 31 konseli, di ikuti oleh masalah belum disiplin dalam beribadah sebanyak 26 konseli,
tentang kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain sebanyak 24 konseli. Sementara
peserta didik yang paling banyak memilih item masalah adalah kelas 10 MIPA (37 butir,
Amanda Putri) dan kelas 10 IPS (36 butir, Intan Novita).
3. Deskripsi Rumusan Kebutuhan
BIDANG ASSESMEN KEBUTUHAN/ANGKET
RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada
Kesadaran untuk beriman dan bertakwa pada Tuhan YME
Tuhan YME
Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata
Kebiasaan bersikap jujur
tidak jujur
Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada Kemampuan memiliki kebiasaan jujur dan tidak
waktu tes mencontek saat tes
Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi
Kemampuan mengelola emosi dengan baik
dengan baik
Saya belum paham tentang sikap dan perilaku
Komunikasi yang jujur dan tetap menjaga perasaan
asertif
Saya belum tahu cara mengenal dan memahami
Melakukan pengenalan/pemahaman diri
diri sendiri
Saya belum memahami potensi diri Memahami potensi diri
Saya belum tahu perubahan dan permasalahan
Masa perkembangan remaja dan permasalahannya
yang terjadi pada masa remaja
Saya belum mengenal tentang macam-macam
Mengenal kepribadian yang dimiliki manusia
kepribadian
PRIBADI
Saya kurang memiliki rasa percaya diri Memiliki kepercayaan diri
Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri Kemampuan menjaga kesehatan dengan baik
Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi
Memiliki ciri-ciri sifat pribadi yang berkarakter
yang berkarakter
Saya merasa kurang memilki tanggung jawab
Memiliki rasa tanggung jawab
pada diri sendiri
Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari
bermain
Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis Memiliki keluarga yang harmonis
Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri Merasa nyaman, aman tinggal di rumah sendiri
Saya mempunyai masalah dengan anggota
Mampu menyelesaikan masalah dengan kekluargaan
keluarga di rumah
Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri Menjadi pribadi mandiri
Saya sedang memiliki konflik pribadi Mampu menyelesaikan konflik pribadi
Saya belum memahami tentang norma/cara
Memiliki pengetahuan tentang norma keluarga
membangun berkeluarga
Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah
Mengenal lingkungan sekolah baru
baru
Saya belum memahami tentang kenakalan remaja Memiliki pemahaman tentang kenakalan remaja
Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak
Memiliki pemahaman tentang bahaya rokok
atau bahaya rokok
Saya belum banyak mengenal tentang perilaku
Memiliki perilaku sosial yang bertanggungjawab
sosial yang bertanggung jawab
Saya belum tahu tentang bullying dan cara
SOSIAL Memahami tentang bullying
mensikapinya
Saya sukar bergaul dengan teman-teman di
Memiliki etika bergaul dengan teman sebaya
sekolah
Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain Memiliki sikap sopan santun pada oranglain
Saya kurang memahami dampak dari media social Memiliki pemahaman tentang dampak media sosial
Saya jarang bermain/berteman di lingkungan
Kesadaran sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi
tempat saya tinggal
Saya belum banyak teman atau sahabat Kemudahan mencari dan disenangi teman
Saya kurang suka berkomunikasi dengan teman Memiliki pemahaman tentang hubungan komunikasi
BELAJAR lawan jenis dengan lawan jenis
Saya belum tahu cara belajar yang baik dan benar Memahami belajar yang benar di SMA/MA
di SMA/MA
Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah Memiliki motivasi untuk berprestasi
Saya belum paham tentang gaya belajar dan
strategi yang sesuai dengannya
Menemukan cara belajar
Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan
belajar saya
Kepedulian orangtua pada kegiatan belajar
Saya masih sering menunda-nunda tugas
sekolah/pekerjaan rumah (PR)
Melaksanakan tugas sekolah / PR tepat waktu
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran
tertentu
Mudah memahami pelajaran
Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber
belajar
Mampu memanfaatkan sumber belajar
Saya belajarnya jika akan ada tes atau ujian saja Kesadaran belajar sesuai jadwal
Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang
ada di sekolah
Memahami struktur kurikulum sekolah
Saya merasa malas belajar dan kalau belajar
sering ngantuk
Memiliki semangat belajar
Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar
kelompok
Membuat belajar kelompok
Saya belum paham cara memilih lembaga
bimbingan belajar yang baik
Mengetahui cara memilih lembaga bimbel yang baik
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi
informasi untuk belajar
Pemanfaatan perkembangan teknologi informasi
Saya belum tahu cara memperoleh bantuan
pendidikan (beasiswa)
Memperoleh informasi bantuan/beasiswa
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi
kebutuhan hidup
Memperoleh penghasilan untuk biaya hidup
Saya merasa bingung memilih kegiatan Memiliki kemampuan untuk memilih kegiatan ekstra
esktrakurikuler di sekolah kurikuler
KARIER
Saya merasa belum mantap pada pilihan Memiliki kemantapan pada pilihan peminatan yang
peminatan yang diambil diambil
Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, Memahami hubungan hobi, bakat, minat kemampuan dan
bakat, minat, kemampuan dan karir karir
Saya belum memiliki perencanaan karir masa
depan
Memperoleh pamahaman karier untuk masa depan

E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilaksanakan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk perilaku
yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
Berikut rumusan tujuannya:

BIDANG
LAYANA RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
N
Memiliki kesadaran melakukan berbagai Peserta didik/konseli memiliki kesadaran melakukan
kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri
Memiliki kebiasaan untuk berpikir dan Peserta didik/konseli mampu memiliki kebiasaan
bersikap positif berpikir positif serta mencapai pribadi yang mampu
berpikir dan bersikap selalu positif
PRIBADI
Memiliki kesadaran untuk tidak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan
mencontek saat mengikuti tes atau ujian kesadaran bahwa menyontek adalah perbuatan tidak
baik (tercela), memahami penyebab dan dampak dari
perbuatan menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Mampu menghindari stress dalam Peserta didik/konseli dapat memahami gejala-gejala
menghadapi kehidupan/kegiatan stress serta faktor-faktor penyebab dan cara
mengatasinya
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan
memantapkan nilai serta cara bertingkah laku yang
dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Mengenal macam-macam kepribadian Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami
manusia tipe-tipe kepribadian manusia serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang matang
Mampu menjaga kesehatan agar tetap fit Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
menghadapi waktu ujian menjaga kesehatan tubuh serta dapat membiasakan
pola hidup bersih dan sehat
Memiliki kebiasaan untuk membuang Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan hidup bersih
sampah pada tempatnya dengan membuang sampah pada tempatnya
Mampu mengatasi kejenuhan masuk Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
sekolah kejenuhanya masuk sekolah
Mampu meninggalkan ketergantungan Peserta didik/konseli mampu meninggalkan
dengan media sosial (fc, wa, ig, dll) ketergantungan dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)
Mampu menghilangkan kebiasaan keluar Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
malem (bermain, begadang) kebiasaan keluar malem (bermain, begadang)
Memiliki kemampuan menghilangkan rasa Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat lulus
sekolah
Mampu mengatasi masalah dengan Peserta didik/konseli mampu mengatasi masalah
anggota keluarga di rumah dengan anggota keluarga di rumah
Mampu berhenti main game atau games Peserta didik/konseli dapat berhenti main game atau
online games online dalam mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan ketergantungan Peserta didik/konseli mampu mengendalikan
dengan pada handphone ketergantungan dengan pada handphone
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli mampu meningkatkan rasa
percaya diri dengan baik untuk mencapai tujuan
hidupnya
Memiliki kemampuan dalam Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan masalah
menyelesaian masalah yang sedang dihadapi
Mampu berkomunikasi secara efektif Peserta didik/konseli dapat mengetahui pentingnya
komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide atau
gagasan dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman tentang nilai-nilai Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai
kehidupan kehidupan serta dapat bersosialisasi dan mengambil
keputusan berdasarkan nilai-nilai atau norma
kehidupan
Memiliki etika dan budaya tertib berlalu Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
lintas memiliki budaya tertib berlalu lintas di jalan serta
menumbuhkan kesadaran untuk disiplin mentaati
rambu-rambu lalu lintas
SOSIAL
Memiliki kemampuan untuk sukses hidup Peserta didik/konseli mampu memahami dan
bermasyarakat menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma
yang ada di masyarakat serta berprilaku sebagai pria
dan wanita sesauai dengan norma masyarakat
Mampu menghidari dari tawuran pelajar Peserta didik/konseli dapat memahami dampak dari
tawuran pelajar dan mampu menghindarinya
Memiliki kemampuan untuk membina Peserta didik/konseli dapat memiliki perasaan positif
persahabatan agar tetap langgeng untuk membina persahabatan dengan kegiatan positif
serta memilki rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan
persahabatan yang positif
Memiliki kebiasaan untuk antri Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan antri sebagai
pernghargaan atas diri sendiri dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk kenakalan Peserta didik/konseli mengenal bentuk-bentuk
remaja saat ini dan cara mensikapinya kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya
Mampu membangun persahabatan yang Peserta didik/konseli mampu membangun
baik melalui medsos persahabatan yang baik melalui medsos
Memiliki kebiasaan mengucapkan kata Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
maaf, tolong dan terimakasih dalam mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam
pergaulan pergaulan

Mampu menghindari pernikahan dini Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan


penting orientasi hidup berkeluarga, mengetahui
bagaimana dampak dari pernikahan di usia muda

Memiliki pemahaman tentang dampak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang


pacaran di kalangan remaja dampak pacaran di kalangan remaja
Memiliki pemahaman tentang cara Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan
meningkatkan motivasi belajar kebiasaan yang benar dalam belajar hingga dapat
membangkitkan semangat belajar

Mampu mengevaluasi hasil prestasi Peserta didik/konseli mampu mengevaluasi kebiasaan


belajar belajar serta merencanakan pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan target yang ingin dicapai
Memiliki pemahaman tentang kiat sukses Peserta didik/konseli mampu memahami kiat sukses
dalam menghadapi Ujian menghadapi ujian sekolah maupun ujian nasional serta
memilki keyakinan terhadap kesuksesannya
Memiliki kebiasaan belajar secara rutin Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan belajar secara
BELAJAR
rutin
Mampu menghilangkan kebiasaan belajar Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
apabila akan ada tes/ujian kebiasaan belajar apabila akan ada tes/ujian
Memiliki pemahaman tentang syarat- Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
syarat kelulusan syarat-syarat kelulusan
Mampu meningkatkan konsentrasi belajar Peserta didik/konseli mampu meningkatkan
konsentrasi belajar
Mampu mengatasi kesulitan mempelajari Peserta didik/konseli mampu mengatasi kesulitan
dan memahami mata pelajaran tertentu mempelajari dan memahami mata pelajaran tertentu
Memiliki kemampuan untuk mengelola Peserta didik/konseli mampu mengelola keuangan saat
keuangan saat indekos indekos
Memiliki ketahanan diri setiap Peserta didik/konseli memiliki semangat diri saat
menghadapi kegagalan mengalami suatu kegagalan
Memiliki keselarasan cita-cita dengan Peserta didik/konseli mampu menyelaraskan cita-cita
harapan orang tua dengan harapan orang tua
Mengenal lebih dekat dengan berbagai Peserta didik/konseli mengenal berbagai organisasi
jenis organisasi yang ada di masyarakat yang ada di masyarakat
KARIR Memiliki kemantapan pada keputusan Peserta didik/konseli memiliki kemantapan pilihan
pilihan karir karir
Memiliki kemauan untuk melanjutkan Peserta didik/konseli memiliki kemauan untuk
sekolah ke jenjang SLTA melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
Memiliki pemahaman tentang cara atau Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
strategi masuk sekolah favorit cara atau strategi masuk sekolah favorit
Memiliki rencana karir masa depan Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
perencanaan karir serta memiliki sikap positif dalam
meraih kesuksesan masa depan
Memiliki motivasi untuk sukses Peserta didik/konseli dapat belajar tentang kehidupan
mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi dari
tokoh inspiratif

Mengenal Profesi di Dunia Kerja Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan


memahami macam-macam profesi yang ada di dunia
kerja

Memiliki pemahaman tentang pilihan Peserta didik/konseli mampu memahami kemampuan,


karir setelah lulus SMP/MTs minat dan bakatnya sehingga dapat menemukan
pilihan studi lanjutnya

Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu mengenal dan


peminatan/jurusan di SMA/MA memahami prospek karir dari setiap kelompok
peminatan atau jurusan yang ada di SMA/MA.

Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu mengenal dan


peminatan/jurusan di SMK/MAK memahami prospek karir dari setiap kelompok
peminatan atau jurusan yang ada di SMK/MAK.

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi: (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1)  Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan
kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan
melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan
konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan
konseling, layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
tematik.
2)  Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik
dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif
juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan
mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan
perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di
sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk
grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah
Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler
juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan
dan konseling atau konselor dap at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi,
akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4)  Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem
adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling,
membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan
konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru
kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh
kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi
konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka,
daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut:
JUMLA PERHITUNG
KOMPONE PRO
H AN
NO N NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN POR
LAYAN WAKTU/JA
PROGRAM SI
AN M
1 Ibadah dengan kemauan sendiri 18 32% 47% x 24 =
2 Berpikir dan bersikap positif 11,28
3 Menyontek, penyebab dan solusinya
4 Stress dan cara mengatasinya
5 Cara mengendalikan emosi
6 Kepribadian Manusia
7 Pentingnya menjaga kesehatan tubuh
8 Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
Layanan 9 Komunikasi efektif
1
Dasar 10 Nilai-nilai Kehidupan
11 Etika dan budaya tertib berlalu lintas
12 Kiat sukses hidup bermasyarakat
13 Tawuran pelajar dan akibatnya
14 Membina persahabatan
15 Dampak pernikahan di usia muda
16 Meningkatkan Motivasi Belajar
17 Evaluasi prestasi belajar
18 Kiat sukses hadapi ujian (USBN - UN)
1 Kiat mengelola keuangan saat indekos 13 23% 14% x 24 =
2 Membangkitkan semangat diri saat mengalami 3,36
kegagalan
3 Keselarasan cita-cita dengan harapan orang tua
4 Mengenal berbagai organisasi yang ada di
Layanan masyarakat
Peminatan 5 Mantap pada keputusan pilihan karir
dan
2 6 Mantap untuk melanjutkan sekolah ke jenjang Sma
Perencanaan
7 Cara atau strategi masuk sekolah favorit
Individual
8 Perencanaan karir masa depan
Peserta Didik
9 Motivasi sukses dari tokoh inspiratif
10 Profesi di Dunia Kerja
11 Pilihan karir setelah lulus SMP/MTs
12 Prospek karir peminatan/jurusan di SMA/MA
13 Prospek karir peminatan/jurusan di SMK/MAK
1 Mengatasi kejenuhan masuk sekolah 19 33% 24% x 24 =
2 Menghilangkan ketergantungan dengan media 5,76
sosial (fc, wa, ig, dll)
3 Akibat kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)
4 Menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat
lulus sekolah
5 Mengatasi masalah dengan anggota keluarga di
rumah
6 Dampak main game atau games online
7 Dampak dari ketergantungan pada handphone
8 Membangun Rasa Percaya Diri
9 Tahapan dalam menyelesaian masalah
10 Kebiasaan antri
11 Bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara
mensikapinya
Layanan 12 Membuat persahabatan yang baik melalui medsos
3
Responsi
13 Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan
14 Dampak pacaran dikalangan remaja
15 Kebiasaan belajar rutin
16 Menghilangkan kebiasaan belajar saat akan ada
ujian
17 Syarat-syarat kelulusan
18 Meningkatkan konsentrasi belajar
19 Mengatasi kesulitan mempelajari dan memahami
mata pelajaran tertentu

4 Dukungan 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 15% x 24 = 3,6


2 Kegiatan Manajemen
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
Sistem
6 Pengembangan Profesi Konselor
  a. In House Training
  b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
100
JUMLAH JAM 57 % 24

F. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan,
yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli.
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya,
(3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma
yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain
secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan
prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi
diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur
dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi,
aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional
dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di
lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi:
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.

G. MENGEMBANGKAN TEMA/TOPIK LAYANAN BK


Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)

BIDANG
RUMUSAN
LAYANA TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
KEBUTUHAN
N
Memiliki kesadaran Peserta didik/konseli memiliki Ibadah dengan
melakukan berbagai kesadaran melakukan berbagai kegiatan kemauan sendiri
kegiatan ibadah dengan ibadah dengan kemauan sendiri
kemauan sendiri
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli mampu memiliki Berpikir dan bersikap
untuk berpikir dan kebiasaan berpikir positif serta positif
bersikap positif mencapai pribadi yang mampu berpikir
PRIBADI dan bersikap selalu positif
Memiliki kesadaran Peserta didik/konseli memiliki Menyontek, penyebab
untuk tidak mencontek pemahaman dan kesadaran bahwa dan solusinya
saat mengikuti tes atau menyontek adalah perbuatan tidak baik
ujian (tercela), memahami penyebab dan
dampak dari perbuatan menyontek serta
mampu untuk menghindarinya
Mampu menghindari Peserta didik/konseli dapat memahami Stress dan cara
stress dalam menghadapi gejala-gejala stress serta faktor-faktor mengatasinya
kehidupan/kegiatan penyebab dan cara mengatasinya

Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli dapat Cara mengendalikan


emosi mengendalikan emosi dan emosi
memantapkan nilai serta cara
bertingkah laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Mengenal macam- Peserta didik/konseli dapat mengenal Kepribadian Manusia
macam kepribadian dan memahami tipe-tipe kepribadian
manusia manusia serta dapat tumbuh menjadi
pribadi yang matang
Mampu menjaga Peserta didik/konseli mampu Pentingnya menjaga
kesehatan agar tetap fit memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh
menghadapi waktu ujian kesehatan tubuh serta dapat
membiasakan pola hidup bersih dan
sehat
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan membuang
untuk membuang kebiasaan hidup bersih dengan sampah pada tempatnya
sampah pada tempatnya membuang sampah pada tempatnya

Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu Mengatasi kejenuhan


kejenuhan masuk menghilangkan kejenuhanya masuk masuk sekolah
sekolah sekolah
Mampu meninggalkan Peserta didik/konseli mampu Menghilangkan
ketergantungan dengan meninggalkan ketergantungan dengan ketergantungan dengan
media sosial (fc, wa, ig, media sosial (fc, wa, ig, dll) media sosial (fc, wa, ig,
dll) dll)
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan keluar
kebiasaan keluar malem menghilangkan kebiasaan keluar malem malem
(bermain,begadang) (bermain,begadang) (bermain,begadang)

Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli memiliki Menghilangkan rasa


menghilangkan rasa kemampuan menghilangkan rasa khawatir/takut tidak
khawatir/takut tidak khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah dapat lulus sekolah
dapat lulus sekolah

Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu mengatasi Mengatasi masalah


masalah dengan anggota masalah dengan anggota keluarga di dengan anggota
keluarga di rumah rumah keluarga di rumah

Mampu berhenti main Peserta didik/konseli dapat berhenti Dampak main game
game atau games online main game atau games online dalam atau games online
mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli mampu Dampak dari
ketergantungan dengan mengendalikan ketergantungan dengan ketergantungan pada
pada handphone pada handphone handphone

Memiliki rasa percaya Peserta didik/konseli mampu Membangun Rasa


diri meningkatkan rasa percaya diri dengan Percaya Diri
baik untuk mencapai tujuan hidupnya
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Tahapan dalam
dalam menyelesaian menyelesaikan masalah yang sedang menyelesaian masalah
masalah dihadapi
SOSIAL Mampu berkomunikasi Peserta didik/konseli dapat mengetahui Komunikasi efektif
secara efektif pentingnya komunikasi untuk
menyampaikan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat memahami Nilai-nilai Kehidupan
tentang nilai-nilai nilai-nilai kehidupan serta dapat
kehidupan bersosialisasi dan mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai atau norma
kehidupan
Memiliki etika dan Peserta didik/konseli dapat memahami Etika dan budaya tertib
budaya tertib berlalu pentingnya memiliki budaya tertib berlalu lintas
lintas berlalu lintas di jalan serta
menumbuhkan kesadaran untuk disiplin
mentaati rambu-rambu lalu lintas
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Kiat sukses hidup
untuk sukses hidup memahami dan menerima peran sosial bermasyarakat
bermasyarakat pria dan wanita dengan norma yang ada
di masyarakat serta berprilaku sebagai
pria dan wanita sesauai dengan norma
masyarakat
Mampu menghidari dari Peserta didik/konseli dapat memahami Tawuran pelajar dan
tawuran pelajar dampak dari tawuran pelajar dan akibatnya
mampu menghindarinya
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli dapat memiliki Membina persahabatan
untuk membina perasaan positif untuk membina
persahabatan agar tetap persahabatan dengan kegiatan positif
langgeng serta memilki rencana kegiatan untuk
mengisi kegiatan persahabatan yang
positif
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan antri
untuk antri kebiasaan antri sebagai pernghargaan
atas diri sendiri dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk Peserta didik/konseli mengenal bentuk- Bentuk-bentuk
kenakalan remaja saat bentuk kenakalan remaja saat ini dan kenakalan remaja saat
ini dan cara cara mensikapinya ini dan cara
mensikapinya mensikapinya
Mampu membangun Peserta didik/konseli mampu Membuat persahabatan
persahabatan yang baik membangun persahabatan yang baik yang baik melalui
melalui medsos melalui medsos medsos

Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan


mengucapkan kata maaf, kebiasaan mengucapkan kata maaf, mengucapkan kata
tolong dan terimakasih tolong dan terimakasih dalam pergaulan maaf, tolong dan
dalam pergaulan terimakasih dalam
pergaulan
Mampu menghindari Peserta didik/konseli dapat memahami Dampak pernikahan di
pernikahan dini persiapan penting orientasi hidup usia muda
berkeluarga, mengetahui bagaimana
dampak dari pernikahan di usia muda
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Dampak pacaran
tentang dampak pacaran pemahaman tentang dampak pacaran di dikalangan remaja
di kalangan remaja kalangan remaja
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Meningkatkan Motivasi
tentang cara menerapkan sikap dan kebiasaan yang Belajar
meningkatkan motivasi benar dalam belajar hingga dapat
belajar membangkitkan semangat belajar
Mampu mengevaluasi Peserta didik/konseli mampu Evaluasi prestasi
hasil prestasi belajar mengevaluasi kebiasaan belajar serta belajar
merencanakan pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan target yang
ingin dicapai
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Kiat sukses hadapi
BELAJA
tentang kiat sukses memahami kiat sukses menghadapi ujian (USBN - UN)
R
dalam menghadapi Ujian ujian sekolah maupun ujian nasional
serta memilki keyakinan terhadap
kesuksesannya
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan belajar rutin
belajar secara rutin kebiasaan belajar secara rutin
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli mampu Menghilangkan
kebiasaan belajar apabila menghilangkan kebiasaan belajar kebiasaan belajar saat
akan ada tes/ujian apabila akan ada tes/ujian akan ada ujian
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Syarat-syarat kelulusan
tentang syarat-syarat pemahaman tentang syarat-syarat
kelulusan kelulusan
Mampu meningkatkan Peserta didik/konseli mampu Meningkatkan
konsentrasi belajar meningkatkan konsentrasi belajar konsentrasi belajar
Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu mengatasi Mengatasi kesulitan
kesulitan mempelajari kesulitan mempelajari dan memahami mempelajari dan
dan memahami mata mata pelajaran tertentu memahami mata
pelajaran tertentu pelajaran tertentu
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Kiat mengelola
untuk mengelola mengelola keuangan saat indekos keuangan saat indekos
keuangan saat indekos
Memiliki ketahanan diri Peserta didik/konseli memiliki Membangkitkan
setiap menghadapi semangat diri saat mengalami suatu semangat diri saat
kegagalan kegagalan mengalami kegagalan
Memiliki keselarasan Peserta didik/konseli mampu Keselarasan cita-cita
cita-cita dengan harapan menyelaraskan cita-cita dengan harapan dengan harapan orang
orang tua orang tua tua
Mengenal lebih dekat Peserta didik/konseli mengenal Mengenal berbagai
dengan berbagai jenis berbagai organisasi yang ada di organisasi yang ada di
organisasi yang ada di masyarakat masyarakat
masyarakat
Memiliki kemantapan Peserta didik/konseli memiliki Mantap pada keputusan
pada keputusan pilihan kemantapan pilihan karir pilihan karir
karir
Memiliki kemauan untuk Peserta didik/konseli memiliki Mantap untuk
melanjutkan sekolah ke kemauan untuk melanjutkan ke jenjang melanjutkan sekolah ke
jenjang SLTA yang lebih tinggi jenjang SLTA

Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Cara atau strategi


tentang cara atau strategi pemahaman tentang cara atau strategi masuk sekolah favorit
masuk sekolah favorit masuk sekolah favorit
KARIR
Memiliki rencana karir Peserta didik/konseli mampu Perencanaan karir masa
masa depan memahami pentingnya perencanaan depan
karir serta memiliki sikap positif dalam
meraih kesuksesan masa depan
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/konseli dapat belajar Motivasi sukses dari
sukses tentang kehidupan mandiri secara tokoh inspiratif
emosional, sosial dan ekonomi dari
tokoh inspiratif
Mengenal Profesi di Peserta didik/konseli dapat mengetahui Profesi di Dunia Kerja
Dunia Kerja dan memahami macam-macam profesi
yang ada di dunia kerja
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Pilihan karir setelah
tentang pilihan karir memahami kemampuan, minat dan lulus SMP/MTs
setelah lulus SMP/MTs bakatnya sehingga dapat menemukan
pilihan studi lanjutnya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu mengenal Prospek karir
tentang dan memahami prospek karir dari setiap peminatan/jurusan di
peminatan/jurusan di kelompok peminatan atau jurusan yang SMA/MA
SMA/MA ada di SMA/MA.
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu mengenal Prospek karir
tentang dan memahami prospek karir dari setiap peminatan/jurusan di
peminatan/jurusan di kelompok peminatan atau jurusan yang SMK/MAK
SMK/MAK ada di SMK/MAK.
H. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat
dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi
kemandirian Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa
komponen, yaitu:
a. Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
b. Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
c. Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
d. Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan
yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan
e. Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
f. Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
g. Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan
dilakukan.
h. Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation,
kertas kerja dan sebagainya.
i. Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuan layanan.
j. Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan
jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
K
STRATEG
BIDANG KOMPONE E EVA
I EKUIVALE
LAYANA TUJUAN LAYANAN N L MATERI METODE MEDIA LUA
LAYANA NSI
N PROGRAM A SI
N
S

Peserta didik/konseli memiliki kesadaran Prose


Bimbingan Ibadah dengan kemauan Ceramah, Slide Power
melakukan berbagai kegiatan ibadah Dasar X s dan 2 jam
Klasikal sendiri Diskusi Point
dengan kemauan sendiri Hasil

Peserta didik/konseli mampu memiliki


Prose
kebiasaan berpikir positif serta mencapai Bimbingan Berpikir dan bersikap Ceramah, Slide Power
Dasar X s dan 2 jam
pribadi yang mampu berpikir dan bersikap Klasikal positif Diskusi Point
Hasil
selalu positif
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman dan kesadaran bahwa
Prose
menyontek adalah perbuatan tidak baik Bimbingan Menyontek, penyebab Ceramah, Slide Power
Dasar X s dan 2 jam
(tercela), memahami penyebab dan dampak Klasikal dan solusinya Diskusi Point
Hasil
PRIBAD dari perbuatan menyontek serta mampu
untuk menghindarinya
I
Peserta didik/konseli dapat memahami Prose
Bimbingan Stress dan cara Ceramah, Slide Power
gejala-gejala stress serta faktor-faktor Dasar X s dan 2 jam
Klasikal mengatasinya Diskusi Point
penyebab dan cara mengatasinya Hasil

Peserta didik/konseli dapat mengendalikan


Prose
emosi dan memantapkan nilai serta cara Bimbingan Cara mengendalikan Ceramah, Slide Power
Dasar X s dan 2 jam
bertingkah laku yang dapat diterima dalam Klasikal emosi Diskusi Point
Hasil
kehidupan sosial yang lebih luas

Peserta didik/konseli dapat mengenal dan


Prose
memahami tipe-tipe kepribadian manusia Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar X Kepribadian Manusia s dan 2 jam
serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang Klasikal Diskusi Point
Hasil
matang
Peserta didik/konseli mampu memahami
Prose
pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta Bimbingan Pentingnya menjaga Ceramah, Slide Power
Dasar X s dan 2 jam
dapat membiasakan pola hidup bersih dan Klasikal kesehatan tubuh Diskusi Point
Hasil
sehat
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dengan dengan Prose
Bimbingan Kebiasaan membuang
hidup bersih dengan membuang sampah Dasar X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Kelompok sampah pada tempatnya
pada tempatnya yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu dengan dengan Prose
Konseling Mengatasi kejenuhan
menghilangkan kejenuhanya masuk Responsif X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu masuk sekolah
sekolah yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Menghilangkan
Peserta didik/konseli mampu meninggalkan dengan dengan Prose
Konseling ketergantungan dengan
ketergantungan dengan media sosial (fc, Responsif X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu media sosial (fc, wa, ig,
wa, ig, dll) yang yang Hasil
dll)
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan keluar dengan dengan Prose
Konseling
menghilangkan kebiasaan keluar malem Responsif X malem pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu
(bermain,begadang) (bermain,begadang) yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kemampuan Menghilangkan rasa dengan dengan Prose
Konseling
menghilangkan rasa khawatir/takut tidak Responsif X khawatir/takut tidak pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu
dapat lulus sekolah dapat lulus sekolah yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Mengatasi masalah dengan dengan Prose
Peserta didik/konseli mampu mengatasi Konseling
Responsif X dengan anggota keluarga pendekatan pendekatan s dan 2 jam
masalah dengan anggota keluarga di rumah Individu
di rumah yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat berhenti main dengan dengan Prose
Konseling Dampak main game
game atau games online dalam mengisi Responsif X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu atau games online
waktu luangnya yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Dampak dari dengan dengan Prose
Konseling
mengendalikan ketergantungan dengan Responsif X ketergantungan pada pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu
pada handphone handphone yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu dengan dengan Prose
Konseling Membangun Rasa
meningkatkan rasa percaya diri dengan Responsif X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu Percaya Diri
baik untuk mencapai tujuan hidupnya yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu dengan dengan Prose
Konseling Tahapan dalam
menyelesaikan masalah yang sedang Responsif X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu menyelesaian masalah
dihadapi yang yang Hasil
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat mengetahui
Prose
pentingnya komunikasi untuk Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar X Komunikasi efektif s dan 2 jam
menyampaikan pesan, ide atau gagasan Klasikal Diskusi Point
Hasil
dalam hidup bermasyarakat
Peserta didik/konseli dapat memahami
nilai-nilai kehidupan serta dapat Prose
Bimbingan Ceramah, Slide Power
SOSIAL bersosialisasi dan mengambil keputusan Dasar X Nilai-nilai Kehidupan s dan 2 jam
Klasikal Diskusi Point
berdasarkan nilai-nilai atau norma Hasil
kehidupan
Peserta didik/konseli dapat memahami
pentingnya memiliki budaya tertib berlalu Prose
Bimbingan Etika dan budaya tertib Ceramah, Slide Power
lintas di jalan serta menumbuhkan Dasar X s dan 2 jam
Klasikal berlalu lintas Diskusi Point
kesadaran untuk disiplin mentaati rambu- Hasil
rambu lalu lintas
Peserta didik/konseli mampu memahami
dan menerima peran sosial pria dan wanita Prose
Bimbingan Kiat sukses hidup Ceramah, Slide Power
dengan norma yang ada di masyarakat serta Dasar X s dan 2 jam
Klasikal bermasyarakat Diskusi Point
berprilaku sebagai pria dan wanita sesauai Hasil
dengan norma masyarakat

Peserta didik/konseli dapat memahami Kelas Prose


Tawuran pelajar dan Ceramah, Slide Power
dampak dari tawuran pelajar dan mampu Dasar Besar/Linta X s dan 2 jam
akibatnya Tanya jawab Point
menghindarinya s Kelas Hasil

Peserta didik/konseli dapat memiliki


perasaan positif untuk membina Prose
Bimbingan Ceramah, Slide Power
persahabatan dengan kegiatan positif serta Dasar X Membina persahabatan s dan 2 jam
Klasikal Diskusi Point
memilki rencana kegiatan untuk mengisi Hasil
kegiatan persahabatan yang positif
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dengan dengan Prose
Konseling
antri sebagai pernghargaan atas diri sendiri Responsif X Kebiasaan antri pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu
dan orang lain yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Bentuk-bentuk
Peserta didik/konseli mengenal bentuk- dengan dengan Prose
Konseling kenakalan remaja saat
bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara Responsif X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu ini dan cara
mensikapinya yang yang Hasil
mensikapinya
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Membuat persahabatan dengan dengan Prose
Peserta didik/konseli mampu membangun Konseling
Responsif X yang baik melalui pendekatan pendekatan s dan 2 jam
persahabatan yang baik melalui medsos Individu
medsos yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Kebiasaan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dengan dengan Prose
Konseling mengucapkan kata maaf,
mengucapkan kata maaf, tolong dan Responsif X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu tolong dan terimakasih
terimakasih dalam pergaulan yang yang Hasil
dalam pergaulan
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat memahami
Prose
persiapan penting orientasi hidup Bimbingan Dampak pernikahan di Ceramah, Slide Power
Dasar X s dan 2 jam
berkeluarga, mengetahui bagaimana Klasikal usia muda Diskusi Point
Hasil
dampak dari pernikahan di usia muda

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman Prose
Konseling Dampak pacaran dengan dengan
tentang dampak pacaran di kalangan Responsif X s dan 2 jam
Individu dikalangan remaja pendekatan pendekatan yg
remaja Hasil
Yg digunakan digunakan

Peserta didik/konseli dapat menerapkan


Prose
sikap dan kebiasaan yang benar dalam Bimbingan Meningkatkan Motivasi Ceramah, Slide Power
Dasar X s dan 2 jam
belajar hingga dapat membangkitkan Klasikal Belajar Diskusi Point
Hasil
semangat belajar
Peserta didik/konseli mampu
mengevaluasi kebiasaan belajar serta Prose
Bimbingan Ceramah, Slide Power
merencanakan pencapaian prestasi Dasar X Evaluasi prestasi belajar s dan 2 jam
Klasikal Diskusi Point
belajarnya sesuai dengan target yang ingin Hasil
dicapai
Peserta didik/konseli mampu memahami
Prose
BELAJA kiat sukses menghadapi ujian sekolah
Dasar
Bimbingan
X
Kiat sukses hadapi ujian Ceramah, Slide Power
s dan 2 jam
R maupun ujian nasional serta memilki Klasikal (USBN - UN) Diskusi Point
Hasil
keyakinan terhadap kesuksesannya
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan Prose
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Konseling
Responsif X Kebiasaan belajar rutin pendekatan pendekatan s dan 2 jam
belajar secara rutin Individu
yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Menghilangkan dengan dengan Prose
Konseling
menghilangkan kebiasaan belajar apabila Responsif X kebiasaan belajar saat pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu
akan ada tes/ujian akan ada ujian yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan Prose
Peserta didik/konseli memiliki Konseling
Responsif X Syarat-syarat kelulusan pendekatan pendekatan s dan 2 jam
pemahaman tentang syarat-syarat kelulusan Individu
yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan Prose
Peserta didik/konseli mampu Konseling Meningkatkan
Responsif X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
meningkatkan konsentrasi belajar Individu konsentrasi belajar
yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Mengatasi kesulitan
Peserta didik/konseli mampu mengatasi dengan dengan Prose
Konseling mempelajari dan
kesulitan mempelajari dan memahami mata Responsif X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Individu memahami mata
pelajaran tertentu yang yang Hasil
pelajaran tertentu
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan Prose
Peserta didik/konseli mampu mengelola Pem&Perenc Konseling Kiat mengelola
X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
keuangan saat indekos Indv Individu keuangan saat indekos
yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Membangkitkan dengan dengan Prose
Peserta didik/konseli memiliki semangat Pem&Perenc Konseling
X semangat diri saat pendekatan pendekatan s dan 2 jam
diri saat mengalami suatu kegagalan Indv Individu
mengalami kegagalan yang yang Hasil
digunakan digunakan
KARIR Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Keselarasan cita-cita dengan dengan Prose
Pem&Perenc Konseling
menyelaraskan cita-cita dengan harapan X dengan harapan orang pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Indv Individu
orang tua tua yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Mengenal berbagai dengan dengan Prose
Peserta didik/konseli mengenal berbagai Pem&Perenc Bimbingan
X organisasi yang ada di pendekatan pendekatan s dan 2 jam
organisasi yang ada di masyarakat Indv Kelompok
masyarakat yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan Prose
Peserta didik/konseli memiliki Pem&Perenc Konseling Mantap pada keputusan
X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
kemantapan pilihan karir Indv Individu pilihan karir
yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kemauan Mantap untuk dengan dengan Prose
Pem&Perenc Konseling
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih X melanjutkan sekolah ke pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Indv Individu
tinggi jenjang SLTA yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki dengan dengan Prose
Pem&Perenc Konseling Cara atau strategi masuk
pemahaman tentang cara atau strategi X pendekatan pendekatan s dan 2 jam
Indv Individu sekolah favorit
masuk sekolah favorit yang yang Hasil
digunakan digunakan
Peserta didik mampu memahami
Prose
pentingnya perencanaan karir serta Pem&Perenc Bimbingan Perencanaan karir masa Ceramah, Slide Power
X s dan 2 jam
memiliki sikap positif dalam meraih Indv Klasikal depan Diskusi Point
Hasil
kesuksesan masa depan
Peserta didik/konseli dapat belajar tentang Prose
Pem&Perenc Bimbingan Motivasi sukses dari Ceramah, Slide Power
kehidupan mandiri secara emosional, sosial X s dan 2 jam
Indv Klasikal tokoh inspiratif Diskusi Point
dan ekonomi dari tokoh inspiratif Hasil
Peserta didik/konseli dapat mengetahui Prose
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
dan memahami macam-macam profesi X Profesi di Dunia Kerja s dan 2 jam
Indv Klasikal Diskusi Point
yang ada di dunia kerja Hasil
Peserta didik/konseli mampu memahami Prose
Pem&Perenc Bimbingan Pilihan karir setelah Ceramah, Slide Power
kemampuan, minat dan bakatnya sehingga s dan 2 jam
Indv Klasikal X lulus SMP/MTs Diskusi Point
dapat menemukan pilihan studi lanjutnya Hasil
Konseli mampu mengenal dan memahami Prospek karir Prose
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
prospek karir dari setiap kelompok X peminatan/jurusan di s dan 2 jam
Indv Klasikal Diskusi Point
peminatan/jurusan yang ada di SMA/MA. SMA/MA Hasil
Peserta didik/konseli mampu mengenal
Prospek karir Prose
dan memahami prospek karir dari setiap Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
X peminatan/jurusan di s dan 2 jam
kelompok peminatan atau jurusan yang ada Indv Klasikal Diskusi Point
SMK/MAK Hasil
di SMK/MAK.
I. RENCANA EVALUASI PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam
evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi
proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus
penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan
konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan
materi/topic/masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat
desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang
dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

J. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING


Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk
yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan
untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu
maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli/Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMA
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) Catatan Anekdot
a. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
b. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
c. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri
atas: ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang
dokumentasi (terlampir)

K. ANGGARAN DAN BIAYA


Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk
kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang
dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk
mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun
untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
KELAS XI
SMA DHARMA WANITA 4 TAMAN
D. Deskripsi kebutuhan
Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan
masukan bagi penyusunan program ini adalah dengan menggunakan DCM (Daftar Cek
Masalah) untuk Need Assesment siswa. Tujuan penytusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrument yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), dan lain-lain.
Selain itu pengalaman konselor dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan
masukan dari berbagai pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusun daftar
kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMA Dharma Wanita 4 Taman, dibuat dan disusun
sendiri oleh guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan konseli di sekolah yang berdasarkan pada SKKPD dengan pendekatan
tujuan (4 bidang layanan). Angket diolah dengan aplikasi AUM (Alat Ungkap Masalah)
siswa.
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Siswa SMA Dharma Wanita 4 Taman
JML BIDANG LAYANAN
PROSEN PRIORI WAKTU
NO ANGKET KEBUTUHAN RESPONDE PRIB SOSI BEL KARI
TASE TAS LAYANAN
N ADI AL AJAR ER
20 Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum baik 17 3,04% TINGGI JULI 256 198 147 83
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME 32,47 21,25 19,24 09,32
1 16 3,02% TINGGI JULI
% % % %
19 Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif 15 3,00% TINGGI AGUSTUS
2 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes /ujian 15 3,00% TINGGI AGUSTUS
18 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan baik 15 3,00% TINGGI AGUSTUS
3 Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri 17 3,04% TINGGI AGUSTUS
Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik SEPTEMBE
17 16 3,02% TINGGI
R
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja SEPTEMBE
4 15 3,00% TINGGI
R
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat terlarang serta SEPTEMBE
16 dampaknya 16 3,02% TINGGI
R
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang ilmu kepemimpinan SEPTEMBE
5 14 2,08% TINGGI
R
15 Saya belum paham tentang mental disorder dan permasalahannya 14 2,08% TINGGI OKTOBER
6 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah 17 3,04% TINGGI OKTOBER
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam
14 16 3,02% TINGGI OKTOBER
(bermain,begadang)
7 Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan 15 3,00% TINGGI OKTOBER
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang lain tidak mau tertib NOVEMBE
13 untuk antri 15 3,00% TINGGI
R
Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat (pacar) NOVEMBE
8 15 3,00% TINGGI
R
Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan social NOVEMBE
12 17 3,04% TINGGI
R
Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif NOVEMBE
9 16 3,02% TINGGI
R
11 Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya pemanasan global 15 3,00% TINGGI DESEMBER
8 Saya belum memahami etika dan budaya tertib berlalu lintas 16 3,02% TINGGI DESEMBER
10 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah 14 2,08% TINGGI DESEMBER
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih
9 14 2,08% TINGGI DESEMBER
dalam pergaulan
21 Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll) 17 3,04% TINGGI JANUARI
37 Saya belum memahami etika dalam bergaul 16 3,02% TINGGI JANUARI
22 Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar tetap langgeng 15 3,00% TINGGI JANUARI
38 Saya merasa saat ini belum banyak memiliki teman 15 3,00% TINGGI JANUARI
Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang kurang baik SEDAN
23 12 2,04% FEBRUARI
G
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara SEDAN
39 mensikapinya 11 2,02% FEBRUARI
G
Saya belum memahami tawuran pelajar dan akibatnya SEDAN
24 12 2,04% FEBRUARI
G
Saya belum memahami peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada SEDAN
40 di masyarakat 13 2,06% FEBRUARI
G
Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT dan HIV/AIDS SEDAN
25 11 2,02% MARET
G
Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif SEDAN
41 13 2,06% MARET
G
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping) SEDAN
26 12 2,04% MARET
G
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan SEDAN
42 11 2,02% MARET
G
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat belajar SEDAN
27 12 2,04% APRIL
G
Saya masih suka menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR) SEDAN
43 13 2,06% APRIL
G
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu SEDAN
28 11 2,02% APRIL
G
Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja SEDAN
44 13 2,06% APRIL
G
Saya merasa sulit untuk belajar kelompok SEDAN
29 12 2,04% MEI
G
Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik SEDAN
45 11 2,02% MEI
G
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar SEDAN
30 12 2,04% MEI
G
Saya masih belum bisa belajar secara rutin SEDAN
46 13 2,06% MEI
G
Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas SEDAN
31 11 2,02% JUNI
G
Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca SEDAN
47 13 2,06% JUNI
G
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup RENDA
32 10 2,00% JUNI
H
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi/pekerjaan di RENDA
48 masyakarat 10 2,00% JUNI
H
Saya belum memahamai program studi yang ada di Perguruan Tinggi RENDA
34 5 1,00%
H
Saya belum paham hubungan antara bakat, minat, pendidikan dan pekerjaan RENDA
49 7 1,04%
H
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-cita/karir masa depan RENDA
36 5 1,00%
H
Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk perguruan tinggi RENDA
50 8 1,06%
H
2. Deskripsi rumusan kebutuhan
BIDANG ASSESMEN KEBUTUHAN/ANGKET
RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih
Kesadaran untuk beriman dan bertakwa pada Tuhan YME
belum baik
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan
Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME
karunia dari Tuhan YME
Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir
Memiliki pikiran positif
positif
Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada
Kemampuan menghindari kebiasaan mencontek saat ujian
waktu tes /ujian
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi
Kemampuan mengelola emosi dengan baik
dengan baik
Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan
Pemahaman mengenai mekanisme pertahanan diri
diri
Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik Keterampilan mengatur waktu kegiatan
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang
Pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remaja
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis
Kemampuan menghindari obat terlarang dan narkoba
obat-obat terlarang serta dampaknya
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang
Pemahaman tentang ilmu kepemimpinan
PRIBADI ilmu kepemimpinan
Saya belum paham tentang mental disorder dan
Kemampuan menghndari diri dari penyakit mental
permasalahannya
Saya jenuh dan enggan masuk sekolah Kemampuan mengatasi kejenuhan masuk sekolah
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan
Kemampuan menghilangkan kebiasaan keluar malam
keluar malam (bermain,begadang)
Saya kadang lupa membuang sampah
Memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
sembarangan
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara
Memiliki budaya diri
yang lain tidak mau tertib untuk antri
Saya sedang memiliki masalah dengan teman
Pemahaman tentang dampak pacaran
dekat (pacar)
Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan
Mampu menyelesaikan masalah dengan kekluargaan
social
Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif Menjadi pribadi mandiri
Saya belum paham yang harus dilakuan dengan
Mampu menyelesaikan konflik pribadi
adanya pemanasan global
Saya belum memahami etika dan budaya tertib
Memiliki pengetahuan tentang norma keluarga
berlalu lintas
Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah Mengenal lingkungan sekolah baru
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf,
Memiliki pemahaman tentang kenakalan remaja
tolong dan terimakasih dalam pergaulan
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan
Memiliki pemahaman tentang bahaya rokok
pada medsos (fb, wa, dll)
Saya belum memahami etika dalam bergaul Memiliki perilaku sosial yang bertanggungjawab
Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar
Memahami tentang bullying
tetap langgeng
SOSIAL Saya merasa saat ini belum banyak memiliki
Memiliki etika bergaul dengan teman sebaya
teman
Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang
Memiliki sikap sopan santun pada oranglain
kurang baik
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan
Memiliki pemahaman tentang dampak media sosial
remaja saat ini dan cara mensikapinya
Saya belum memahami tawuran pelajar dan
Kesadaran sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi
akibatnya
Saya belum memahami peran sosial pria dan
Kemudahan mencari dan disenangi teman
wanita dengan norma yang ada di masyarakat
Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, Memiliki pemahaman tentang hubungan komunikasi
BELAJAR LGBT dan HIV/AIDS dengan lawan jenis
Saya merasa belum menemukan cara belajar yang Memahami belajar yang benar di SMA/MA
efektif
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind
mapping)
Memiliki motivasi untuk berprestasi
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak
kanan
Menemukan cara belajar
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan
semangat belajar
Kepedulian orangtua pada kegiatan belajar
Saya masih suka menunda-nunda tugas
sekolah/pekerjaan rumah (PR)
Melaksanakan tugas sekolah / PR tepat waktu
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran
tertentu
Mudah memahami pelajaran
Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian
saja
Mampu memanfaatkan sumber belajar
Saya merasa sulit untuk belajar kelompok Kesadaran belajar sesuai jadwal
Saya belum paham cara memilih lembaga
bimbingan belajar yang baik
Memahami struktur kurikulum sekolah
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi
informasi untuk belajar
Memiliki semangat belajar
Saya masih belum bisa belajar secara rutin Membuat belajar kelompok
Saya merasa takut bertanya atau menjawab di
kelas
Mengetahui cara memilih lembaga bimbel yang baik
Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan
untuk membaca
Pemanfaatan perkembangan teknologi informasi
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi
kebutuhan hidup
Kemampuan memperoleh penghasilan untuk biaya hidup
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-
jenis profesi/pekerjaan di masyakarat
Mengidentifikasi jenis-jenis profesi/pekerjaan
Saya belum memahamai program studi yang ada
di Perguruan Tinggi
Pemahaman mengenai program studi di Perguruan Tinggi
KARIER Saya belum paham hubungan antara bakat, minat, Pemahaman mengenai hubungan bakat, minat, pendidikan
pendidikan dan pekerjaan dan pekerjaan
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan Mengidentifikasi pilihan karir atau cita-cita yang sesuai
cita-cita/karir masa depan dengan dirinya
Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk Pemahaman mengenai seleksi mahasiswa di Perguruan
perguruan tinggi Tinggi

A. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilaksanakan atau hasil
deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun
dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh
layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan tujuannya :
BIDANG
LAYANA RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
N
Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME Peserta didik/konseli memiliki kesadaran melakukan
masih belum baik berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat Peserta didik/konseli mampu memiliki kebiasaan
dan karunia dari Tuhan YME berpikir positif serta mencapai pribadi yang mampu
berpikir dan bersikap selalu positif
PRIBADI
Saya merasa masih sulit untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan
berfikir positif kesadaran bahwa menyontek adalah perbuatan tidak
baik (tercela), memahami penyebab dan dampak dari
perbuatan menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Saya kadang-kadang masih suka Peserta didik/konseli dapat memahami gejala-gejala
menyontek pada waktu tes /ujian stress serta faktor-faktor penyebab dan cara
mengatasinya
Saya belum tahu cara mengendalikan Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan
emosi dengan baik memantapkan nilai serta cara bertingkah laku yang
dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Saya belum paham tentang mekanisme Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami
pertahanan diri tipe-tipe kepribadian manusia serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang matang
Saya belum tahu cara mengatur waktu Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
yang baik menjaga kesehatan tubuh serta dapat membiasakan
pola hidup bersih dan sehat
Saya merasa masih sedikit pemahaman Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan hidup bersih
tentang kesehatan reproduksi remaja dengan membuang sampah pada tempatnya
Saya belum mengetahui banyak tentang Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
jenis obat-obat terlarang serta dampaknya kejenuhanya masuk sekolah
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan Peserta didik/konseli mampu meninggalkan
tentang ilmu kepemimpinan ketergantungan dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)
Saya belum paham tentang mental Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
disorder dan permasalahannya kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)
Saya jenuh dan enggan masuk sekolah Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat lulus
sekolah
Saya merasa sulit menghilangkan Peserta didik/konseli mampu mengatasi masalah
kebiasaan keluar malam dengan anggota keluarga di rumah
(bermain,begadang)
Saya kadang lupa membuang sampah Peserta didik/konseli dapat berhenti main game atau
sembarangan games online dalam mengisi waktu luangnya
Saya tidak suka kalau disuruh antri, Peserta didik/konseli mampu mengendalikan
sementara yang lain tidak mau tertib untuk ketergantungan dengan pada handphone
antri
Saya sedang memiliki masalah dengan Peserta didik/konseli mampu meningkatkan rasa
teman dekat (pacar) percaya diri dengan baik untuk mencapai tujuan
hidupnya
Saya belum bisa memiliki kepekaan diri Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan masalah
dan social yang sedang dihadapi
Saya belum tahu cara berkomunikasi yang Peserta didik/konseli dapat mengetahui pentingnya
efektif komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide atau
gagasan dalam hidup bermasyarakat
Saya belum paham yang harus dilakuan Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai
dengan adanya pemanasan global kehidupan serta dapat bersosialisasi dan mengambil
keputusan berdasarkan nilai-nilai atau norma
kehidupan
Saya belum memahami etika dan budaya Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
tertib berlalu lintas memiliki budaya tertib berlalu lintas di jalan serta
menumbuhkan kesadaran untuk disiplin mentaati
rambu-rambu lalu lintas
SOSIAL
Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME Peserta didik/konseli mampu memahami dan
masih belum baik menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma
yang ada di masyarakat serta berprilaku sebagai pria
dan wanita sesauai dengan norma masyarakat
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat Peserta didik/konseli dapat memahami dampak dari
dan karunia dari Tuhan YME tawuran pelajar dan mampu menghindarinya
Saya merasa masih sulit untuk selalu Peserta didik/konseli dapat memiliki perasaan positif
berfikir positif untuk membina persahabatan dengan kegiatan positif
serta memilki rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan
persahabatan yang positif
Saya kadang-kadang masih suka Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan antri sebagai
menyontek pada waktu tes /ujian pernghargaan atas diri sendiri dan orang lain
Saya belum tahu cara mengendalikan Peserta didik/konseli mengenal bentuk-bentuk
emosi dengan baik kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya
Saya belum paham tentang mekanisme Peserta didik/konseli mampu membangun
pertahanan diri persahabatan yang baik melalui medsos
Saya belum tahu cara mengatur waktu Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
yang baik mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam
pergaulan

Saya merasa masih sedikit pemahaman Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan
tentang kesehatan reproduksi remaja penting orientasi hidup berkeluarga, mengetahui
bagaimana dampak dari pernikahan di usia muda

Saya belum mengetahui banyak tentang Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
jenis obat-obat terlarang serta dampaknya dampak pacaran di kalangan remaja
Memiliki pemahaman tentang cara Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan
meningkatkan motivasi belajar kebiasaan yang benar dalam belajar hingga dapat
membangkitkan semangat belajar

Mampu mengevaluasi hasil prestasi Peserta didik/konseli mampu mengevaluasi kebiasaan


belajar belajar serta merencanakan pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan target yang ingin dicapai
Memiliki pemahaman tentang kiat sukses Peserta didik/konseli mampu memahami kiat sukses
dalam menghadapi Ujian menghadapi ujian sekolah maupun ujian nasional serta
memilki keyakinan terhadap kesuksesannya
Memiliki kebiasaan belajar secara rutin Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan belajar secara
BELAJAR
rutin
Mampu menghilangkan kebiasaan belajar Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
apabila akan ada tes/ujian kebiasaan belajar apabila akan ada tes/ujian
Memiliki pemahaman tentang syarat- Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
syarat kelulusan syarat-syarat kelulusan
Mampu meningkatkan konsentrasi belajar Peserta didik/konseli mampu meningkatkan
konsentrasi belajar
Mampu mengatasi kesulitan mempelajari Peserta didik/konseli mampu mengatasi kesulitan
dan memahami mata pelajaran tertentu mempelajari dan memahami mata pelajaran tertentu
Memiliki kemampuan untuk mengelola Peserta didik/konseli mampu mengelola keuangan saat
keuangan saat indekos indekos
Memiliki ketahanan diri setiap Peserta didik/konseli memiliki semangat diri saat
menghadapi kegagalan mengalami suatu kegagalan
Memiliki keselarasan cita-cita dengan Peserta didik/konseli mampu menyelaraskan cita-cita
harapan orang tua dengan harapan orang tua
Mengenal lebih dekat dengan berbagai Peserta didik/konseli mengenal berbagai organisasi
jenis organisasi yang ada di masyarakat yang ada di masyarakat
KARIR Memiliki kemantapan pada keputusan Peserta didik/konseli memiliki kemantapan pilihan
pilihan karir karir
Memiliki kemauan untuk melanjutkan Peserta didik/konseli memiliki kemauan untuk
sekolah ke jenjang SLTA melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
Memiliki pemahaman tentang cara atau Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
strategi masuk sekolah favorit cara atau strategi masuk sekolah favorit
Memiliki rencana karir masa depan Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
perencanaan karir serta memiliki sikap positif dalam
meraih kesuksesan masa depan
Memiliki motivasi untuk sukses Peserta didik/konseli dapat belajar tentang kehidupan
mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi dari
tokoh inspiratif

Mengenal Profesi di Dunia Kerja Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan


memahami macam-macam profesi yang ada di dunia
kerja

Memiliki pemahaman tentang pilihan Peserta didik/konseli mampu memahami kemampuan,


karir setelah lulus SMP/MTs minat dan bakatnya sehingga dapat menemukan
pilihan studi lanjutnya

Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu mengenal dan


peminatan/jurusan di SMA/MA memahami prospek karir dari setiap kelompok
peminatan atau jurusan yang ada di SMA/MA.

Memiliki pemahaman tentang Peserta didik/konseli mampu mengenal dan


peminatan/jurusan di SMK/MAK memahami prospek karir dari setiap kelompok
peminatan atau jurusan yang ada di SMK/MAK.

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1)  Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan
kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan
melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan
konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan
konseling, layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
tematik.
2)  Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik
dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif
juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan
mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan
perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di
sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk
grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah
Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler
juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan
dan konseling atau konselor dap at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi,
akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4)  Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem
adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling,
membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan
konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru
kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh
kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi
konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka,
daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen program
adalah sebagai berikut :
JUMLA PERHITUNG
KOMPONE PRO
H AN
NO N NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN POR
LAYAN WAKTU/JA
PROGRAM SI
AN M
1 Ibadah dengan kemauan sendiri 15 28,6 47% x 24 =
2 Berpikir dan bersikap positif % 11,28
3 Menyontek, penyebab dan solusinya
4 Stress dan cara mengatasinya
5 Cara mengendalikan emosi
6 Kepribadian Manusia
7 Pentingnya menjaga kesehatan tubuh
8 Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
Layanan 9 Komunikasi efektif
1
Dasar 10 Nilai-nilai Kehidupan
11 Etika dan budaya tertib berlalu lintas
12 Kiat sukses hidup bermasyarakat
13 Tawuran pelajar dan akibatnya
14 Membina persahabatan
15 Dampak pernikahan di usia muda
16 Meningkatkan Motivasi Belajar
17 Evaluasi prestasi belajar
18 Kiat sukses hadapi ujian (USBN - UN)
1 Kiat mengelola keuangan saat indekos 13 23% 14% x 24 =
2 Membangkitkan semangat diri saat mengalami 3,36
kegagalan
3 Keselarasan cita-cita dengan harapan orang tua
4 Mengenal berbagai organisasi yang ada di
Layanan masyarakat
Peminatan 5 Mantap pada keputusan pilihan karir
dan
2 6 Mantap untuk melanjutkan sekolah ke jenjang Sma
Perencanaan
7 Cara atau strategi masuk sekolah favorit
Individual
8 Perencanaan karir masa depan
Peserta Didik
9 Motivasi sukses dari tokoh inspiratif
10 Profesi di Dunia Kerja
11 Pilihan karir setelah lulus SMP/MTs
12 Prospek karir peminatan/jurusan di SMA/MA
13 Prospek karir peminatan/jurusan di SMK/MAK
3 Layanan 1 Mengatasi kejenuhan masuk sekolah 19 33% 24% x 24 =
Responsi 2 Menghilangkan ketergantungan dengan media 5,76
sosial (fc, wa, ig, dll)
3 Akibat kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)
4 Menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat
lulus sekolah
5 Mengatasi masalah dengan anggota keluarga di
rumah
6 Dampak main game atau games online
7 Dampak dari ketergantungan pada handphone
8 Membangun Rasa Percaya Diri
9 Tahapan dalam menyelesaian masalah
10 Kebiasaan antri
11 Bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara
mensikapinya
12 Membuat persahabatan yang baik melalui medsos
13 Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan
14 Dampak pacaran dikalangan remaja
15 Kebiasaan belajar rutin
16 Menghilangkan kebiasaan belajar saat akan ada
ujian
17 Syarat-syarat kelulusan
18 Meningkatkan konsentrasi belajar
19 Mengatasi kesulitan mempelajari dan memahami
mata pelajaran tertentu

1 Pengembangan Jejaring 7 12% 15% x 24 = 3,6


2 Kegiatan Manajemen
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
Dukungan
4 5 Kolaborasi
Sistem
6 Pengembangan Profesi Konselor
  a. In House Training
  b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
100
JUMLAH JAM 57 % 24

G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan,
yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli.
5. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
6. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya,
(3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma
yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain
secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan
prinsip yang saling menguntungkan.
7. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi
diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur
dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
8. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi,
aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional
dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di
lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.

H. MENGEMBANGKAN TEMA/TOPIK LAYANAN BK


Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)

BIDANG
RUMUSAN
LAYANA TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
KEBUTUHAN
N
PRIBADI Memiliki kesadaran Peserta didik/konseli memiliki Ibadah dengan
melakukan berbagai kesadaran melakukan berbagai kegiatan kemauan sendiri
kegiatan ibadah dengan ibadah dengan kemauan sendiri
kemauan sendiri
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli mampu memiliki Berpikir dan bersikap
untuk berpikir dan kebiasaan berpikir positif serta positif
bersikap positif mencapai pribadi yang mampu berpikir
dan bersikap selalu positif
Memiliki kesadaran Peserta didik/konseli memiliki Menyontek, penyebab
untuk tidak mencontek pemahaman dan kesadaran bahwa dan solusinya
saat mengikuti tes atau menyontek adalah perbuatan tidak baik
ujian (tercela), memahami penyebab dan
dampak dari perbuatan menyontek serta
mampu untuk menghindarinya
Mampu menghindari Peserta didik/konseli dapat memahami Stress dan cara
stress dalam menghadapi gejala-gejala stress serta faktor-faktor mengatasinya
kehidupan/kegiatan penyebab dan cara mengatasinya

Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli dapat Cara mengendalikan


emosi mengendalikan emosi dan emosi
memantapkan nilai serta cara
bertingkah laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Mengenal macam- Peserta didik/konseli dapat mengenal Kepribadian Manusia
macam kepribadian dan memahami tipe-tipe kepribadian
manusia manusia serta dapat tumbuh menjadi
pribadi yang matang
Mampu menjaga Peserta didik/konseli mampu Pentingnya menjaga
kesehatan agar tetap fit memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh
menghadapi waktu ujian kesehatan tubuh serta dapat
membiasakan pola hidup bersih dan
sehat
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan membuang
untuk membuang kebiasaan hidup bersih dengan sampah pada tempatnya
sampah pada tempatnya membuang sampah pada tempatnya

Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu Mengatasi kejenuhan


kejenuhan masuk menghilangkan kejenuhanya masuk masuk sekolah
sekolah sekolah
Mampu meninggalkan Peserta didik/konseli mampu Menghilangkan
ketergantungan dengan meninggalkan ketergantungan dengan ketergantungan dengan
media sosial (fc, wa, ig, media sosial (fb, wa, ig, dll) media sosial (fb, wa, ig,
dll) dll)
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan keluar
kebiasaan keluar malem menghilangkan kebiasaan keluar malem malem
(bermain,begadang) (bermain,begadang) (bermain,begadang)

Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli memiliki Menghilangkan rasa


menghilangkan rasa kemampuan menghilangkan rasa khawatir/takut tidak
khawatir/takut tidak khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah dapat lulus sekolah
dapat lulus sekolah

Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu mengatasi Mengatasi masalah


masalah dengan anggota masalah dengan anggota keluarga di dengan anggota
keluarga di rumah rumah keluarga di rumah

Mampu berhenti main Peserta didik/konseli dapat berhenti Dampak main game
game atau games online main game atau games online dalam atau games online
mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan Peserta didik/konseli mampu Dampak dari
ketergantungan dengan mengendalikan ketergantungan dengan ketergantungan pada
pada handphone pada handphone handphone

Memiliki rasa percaya Peserta didik/konseli mampu Membangun Rasa


diri meningkatkan rasa percaya diri dengan Percaya Diri
baik untuk mencapai tujuan hidupnya
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Tahapan dalam
dalam menyelesaian menyelesaikan masalah yang sedang menyelesaian masalah
masalah dihadapi
Mampu berkomunikasi Peserta didik/konseli dapat mengetahui Komunikasi efektif
SOSIAL secara efektif pentingnya komunikasi untuk
menyampaikan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat memahami Nilai-nilai Kehidupan
tentang nilai-nilai nilai-nilai kehidupan serta dapat
kehidupan bersosialisasi dan mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai atau norma
kehidupan
Memiliki etika dan Peserta didik/konseli dapat memahami Etika dan budaya tertib
budaya tertib berlalu pentingnya memiliki budaya tertib berlalu lintas
lintas berlalu lintas di jalan serta
menumbuhkan kesadaran untuk disiplin
mentaati rambu-rambu lalu lintas
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Kiat sukses hidup
untuk sukses hidup memahami dan menerima peran sosial bermasyarakat
bermasyarakat pria dan wanita dengan norma yang ada
di masyarakat serta berprilaku sebagai
pria dan wanita sesauai dengan norma
masyarakat
Mampu menghidari dari Peserta didik/konseli dapat memahami Tawuran pelajar dan
tawuran pelajar dampak dari tawuran pelajar dan akibatnya
mampu menghindarinya
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli dapat memiliki Membina persahabatan
untuk membina perasaan positif untuk membina
persahabatan agar tetap persahabatan dengan kegiatan positif
langgeng serta memilki rencana kegiatan untuk
mengisi kegiatan persahabatan yang
positif
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan antri
untuk antri kebiasaan antri sebagai pernghargaan
atas diri sendiri dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk Peserta didik/konseli mengenal bentuk- Bentuk-bentuk
kenakalan remaja saat bentuk kenakalan remaja saat ini dan kenakalan remaja saat
ini dan cara cara mensikapinya ini dan cara
mensikapinya mensikapinya
Mampu membangun Peserta didik/konseli mampu Membuat persahabatan
persahabatan yang baik membangun persahabatan yang baik yang baik melalui
melalui medsos melalui medsos medsos

Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan


mengucapkan kata maaf, kebiasaan mengucapkan kata maaf, mengucapkan kata
tolong dan terimakasih tolong dan terimakasih dalam pergaulan maaf, tolong dan
dalam pergaulan terimakasih dalam
pergaulan
Mampu menghindari Peserta didik/konseli dapat memahami Dampak pernikahan di
pernikahan dini persiapan penting orientasi hidup usia muda
berkeluarga, mengetahui bagaimana
dampak dari pernikahan di usia muda
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Dampak pacaran
tentang dampak pacaran pemahaman tentang dampak pacaran di dikalangan remaja
di kalangan remaja kalangan remaja
BELAJA Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Meningkatkan Motivasi
R tentang cara menerapkan sikap dan kebiasaan yang Belajar
meningkatkan motivasi benar dalam belajar hingga dapat
belajar membangkitkan semangat belajar
Mampu mengevaluasi Peserta didik/konseli mampu Evaluasi prestasi
hasil prestasi belajar mengevaluasi kebiasaan belajar serta belajar
merencanakan pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan target yang
ingin dicapai
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Kiat sukses hadapi
tentang kiat sukses memahami kiat sukses menghadapi ujian (USBN - UN)
dalam menghadapi Ujian ujian sekolah maupun ujian nasional
serta memilki keyakinan terhadap
kesuksesannya
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan belajar rutin
belajar secara rutin kebiasaan belajar secara rutin
Mampu menghilangkan Peserta didik/konseli mampu Menghilangkan
kebiasaan belajar apabila menghilangkan kebiasaan belajar kebiasaan belajar saat
akan ada tes/ujian apabila akan ada tes/ujian akan ada ujian
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Syarat-syarat kelulusan
tentang syarat-syarat pemahaman tentang syarat-syarat
kelulusan kelulusan
Mampu meningkatkan Peserta didik/konseli mampu Meningkatkan
konsentrasi belajar meningkatkan konsentrasi belajar konsentrasi belajar
Mampu mengatasi Peserta didik/konseli mampu mengatasi Mengatasi kesulitan
kesulitan mempelajari kesulitan mempelajari dan memahami mempelajari dan
dan memahami mata mata pelajaran tertentu memahami mata
pelajaran tertentu pelajaran tertentu
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Kiat mengelola
untuk mengelola mengelola keuangan saat indekos keuangan saat indekos
keuangan saat indekos
Memiliki ketahanan diri Peserta didik/konseli memiliki Membangkitkan
setiap menghadapi semangat diri saat mengalami suatu semangat diri saat
kegagalan kegagalan mengalami kegagalan
Memiliki keselarasan Peserta didik/konseli mampu Keselarasan cita-cita
cita-cita dengan harapan menyelaraskan cita-cita dengan harapan dengan harapan orang
orang tua orang tua tua
Mengenal lebih dekat Peserta didik/konseli mengenal Mengenal berbagai
dengan berbagai jenis berbagai organisasi yang ada di organisasi yang ada di
organisasi yang ada di masyarakat masyarakat
masyarakat
Memiliki kemantapan Peserta didik/konseli memiliki Mantap pada keputusan
pada keputusan pilihan kemantapan pilihan karir pilihan karir
karir
Memiliki kemauan untuk Peserta didik/konseli memiliki Mantap untuk
melanjutkan sekolah ke kemauan untuk melanjutkan ke jenjang melanjutkan sekolah ke
jenjang SLTA yang lebih tinggi jenjang SLTA

Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Cara atau strategi


tentang cara atau strategi pemahaman tentang cara atau strategi masuk sekolah favorit
masuk sekolah favorit masuk sekolah favorit
KARIR
Memiliki rencana karir Peserta didik/konseli mampu Perencanaan karir masa
masa depan memahami pentingnya perencanaan depan
karir serta memiliki sikap positif dalam
meraih kesuksesan masa depan
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/konseli dapat belajar Motivasi sukses dari
sukses tentang kehidupan mandiri secara tokoh inspiratif
emosional, sosial dan ekonomi dari
tokoh inspiratif
Mengenal Profesi di Peserta didik/konseli dapat mengetahui Profesi di Dunia Kerja
Dunia Kerja dan memahami macam-macam profesi
yang ada di dunia kerja
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu Pilihan karir setelah
tentang pilihan karir memahami kemampuan, minat dan lulus SMP/MTs
setelah lulus SMP/MTs bakatnya sehingga dapat menemukan
pilihan studi lanjutnya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu mengenal Prospek karir
tentang dan memahami prospek karir dari setiap peminatan/jurusan di
peminatan/jurusan di kelompok peminatan atau jurusan yang SMA/MA
SMA/MA ada di SMA/MA.
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli mampu mengenal Prospek karir
tentang dan memahami prospek karir dari setiap peminatan/jurusan di
peminatan/jurusan di kelompok peminatan atau jurusan yang SMK/MAK
SMK/MAK ada di SMK/MAK.
I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat
dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi
kemandirian Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa
komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan
yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan
dilakukan.
(g) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation,
kertas kerja dan sebagainya.
(h) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuan layanan.
(i) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan
jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Menengah).
KELAS XII
SMA DHARMA WANITA 4 TAMAN
D. Deskripsi kebutuhan
Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan
masukan bagi penyusunan program ini adalah dengan menggunakan DCM (Daftar Cek
Masalah) untuk Need Assesment siswa. Tujuan penytusunan instrumen tersebut untuk
mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrument yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), dan lain-lain.
Selain itu pengalaman konselor dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan
masukan dari berbagai pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusun daftar
kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMA Dharma Wanita 4 Taman, dibuat dan disusun
sendiri oleh guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan konseli di sekolah yang berdasarkan pada SKKPD dengan pendekatan
tujuan (4 bidang layanan). Angket diolah dengan aplikasi AUM (Alat Ungkap Masalah)
siswa.
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Siswa SMA Dharma Wanita 4 Taman
JML BIDANG LAYANAN
N PROSENTAS PRIORIT WAKTU
ANGKET KEBUTUHAN RESPON PRIB SOSI BELA KAR
O E AS LAYANAN
DEN ADI AL JAR IER
9 Saya belum paham bentuk toleransi dan kerjasama antar umat beragama 17 3,04% TINGGI JULI 305 208 145 426
4 Kualitas ibadah saya masih rendah pada Tuhan YME 35,88 22,69 49,58
16 3,02% TINGGI JULI 22,12%
% % %
10 Saya masih sering terbawa arus pergaulan yang kurang baik 15 3,00% TINGGI AGUSTUS
7 Saya kadang-kadang sering melanggar budaya tata tertib berlalu lintas 15 3,00% TINGGI AGUSTUS
8 Saya masih sulit untuk mengendalikan emosi 15 3,00% TINGGI AGUSTUS
3 Saya merasa tertekan (stress) akan menghadapi USBN / Ujian Nasional 17 3,04% TINGGI AGUSTUS
5 Saya merasa khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah SEPTEMBE
16 3,02% TINGGI
R
1 Saya kurang mendapatkan motivasi dari tokoh-tokoh yang bisa SEPTEMBE
menginspirasi hidup saya 15 3,00% TINGGI
R
2 Saya masih sulit mengendalikan ketergantungan main game SEPTEMBE
16 3,02% TINGGI
R
6 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan merokok SEPTEMBE
14 2,08% TINGGI
R
11 Saya merasa tidak nyaman tinggal di rumah sendiri 14 2,08% TINGGI OKTOBER
19 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam
17 3,04% TINGGI OKTOBER
(bermain,begadang)
13 Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis 16 3,02% TINGGI OKTOBER
16 Saya belum tahu cara menjaga kesehatan agar tetap fit menghadapi waktu
15 3,00% TINGGI OKTOBER
ujian
14 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah NOVEMBE
15 3,00% TINGGI
R
12 Saya belum tahu dampak Pernikahan di usia dini/usia muda NOVEMBE
15 3,00% TINGGI
R
17 Saya belum tahu lebih banyak akibat tawuran di kalangan pelajar NOVEMBE
17 3,04% TINGGI
R
15 Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih NOVEMBE
dalam pergaulan 16 3,02% TINGGI
R
18 Saya masih merasa belum lancar berkomunikasi di hadapan banyak orang DESEMBE
15 3,00% TINGGI
R
20 Saya belum aktif mengikuti organisasi/kegiatan di lingkungan tempat DESEMBE
tinggal 16 3,02% TINGGI
R
21 Saya merasa belum paham tentang jenis obat-obat terlarang yang terbaru DESEMBE
14 2,08% TINGGI
R
30 Saya sulit meninggalkan ketergantungan dengan media sosial DESEMBE
14 2,08% TINGGI
R
23 Saya ingin menyelesaikan konflik dengan sahabat dekat (pacar) 17 3,04% TINGGI JANUARI
24 Saya masih belum bisa menjaga sebuah persahabatan agar tetap langgeng 16 3,02% TINGGI JANUARI
22 Saya belum tahu etika menjalin persahabatan yang baik melalui medsos 15 3,00% TINGGI JANUARI
26 Saya belum tahu dampak atau akibat dari Sek Bebas, LGBT dan HIV/AIDS 15 3,00% TINGGI JANUARI
29 Saya belum memahami peran laki-laki dan perempuan dalam norma hidup
12 2,04% SEDANG FEBRUARI
bermasyarakat
27 Saya belum paham IQ,EQ,AQ,CQ dan SQ dalam belajar 11 2,02% SEDANG FEBRUARI
28 Saya belum paham peran macam-macam kecerdasan dalam belajar 12 2,04% SEDANG FEBRUARI
25 Saya belum bisa memanfaatkan teknologi infomasi untuk meraih prestasi
13 2,06% SEDANG FEBRUARI
belajar
31 Saya belum menguasai kiat sukses dalam menghadapi Ujian 11 2,02% SEDANG MARET
39 Kadang-kadang saya merasa semangat belajarnya menurun 13 2,06% SEDANG MARET
32 Saya belum bisa mengevaluasi hasil prestasi belajar 12 2,04% SEDANG MARET
36 Saya merasa belum paham strategi belajar dari berbagai sumber belajar 11 2,02% SEDANG MARET
34 Saya belum mampu hidup hemat 12 2,04% SEDANG APRIL
38 Saya masih bingung melanjutkan studi karena masalah ekonomi keluarga 13 2,06% SEDANG APRIL
37 Daya kreatifitas dan inovasi yang saya miliki masih rendah 11 2,02% SEDANG APRIL
40 Saya belum tahu strategi masuk Perguruan Tinggi 13 2,06% SEDANG APRIL
35 Saya belum tahu pilihan karir yang sesuai dengan tipe kepribadian yang
12 2,04% SEDANG MEI
dimiliki
33 Saya belum menemukan cara terbaik untuk meraih sukses dimasa depan 11 2,02% SEDANG MEI
50 Saya masih bingung menentukan pilihan profesi/pekerjaan di masa depan 12 2,04% SEDANG MEI
48 Saya merasa belum tahu profesi pekerjaan dalam meningkatkan taraf hidup 13 2,06% SEDANG MEI
46 Saya belum tahu tata cara bekerja atau studi lanjut ke luar negeri 11 2,02% SEDANG JUNI
44 Saya belum paham hubungan potensi, minat, bakat, kemampuan dan
13 2,06% SEDANG JUNI
pemilihan Program studi
43 Saya belum mengerti jalur-jalur dalam proses pendaftaran masuk PTN/PTS 10 2,00% RENDAH JUNI
42 Saya belum tahu cara syarat masuk perguruan tinggi kedinasan 10 2,00% RENDAH JUNI
45 Cita-cita atau rencana karir saya masih selalu berubah-rubah 5 1,00% RENDAH
47 Saya belum tahu cara menentukan pilihan karir setelah lulus dari SMA/MA 7 1,04% RENDAH
49 Saya bingung memilih lembaga kursus pelatihan untuk masa depan 5 1,00% RENDAH
41 Setelah lulus SMA saya ingin bekerja untuk membantu ekonomi orang tua 8 1,06% RENDAH
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik
N NAMA SISWA XII JUML N NAMA SISWA XII JUMLA
% %
O. MIPA AH O. IPS H
6 6
0, ALVONCIUS 4,
1 AGUSTIN DZULFA J. 30 1 34
0 SENDY 2
% %
7 6
A DWI 4, 6,
2 37 2 CYNDI SASKIA F 34
FIRMANSYAH 0 0
% %
6 6
4, 5,
3 ALE PRIYA F 36 3 DWI RAHMAWATI 33
2 5
% %
6 5
AMRULLAH SALSA 6, FERI DWI 6,
4 34 4 33
K 0 PERMANA 3
% %
6 6
ANANDA MAYANG 5, 0,
5 34 5 GALUH PUSPITA M 32
S 5 0
% %
5 6
6, 5,
6 AYU MUNDHI P 33 6 IMAM MAHDI 32
3 5
% %
6 5
0, 6,
7 DENNY OWEN R 33 7 MUFID 32
0 3
% %
7 6
4, 0,
8 DWI YULIANTI 32 8 PAVEL PAVIAN 31
0 0
% %
6 7
4, 4,
9 FIONELLIA F 32 9 PUTRA WAHYU F 36
2 0
% %
6 6
1 HANI 6, 1 PUTRI FAJRIN NUR 4,
32 31
0 KRISTIANINGSEH 0 0 R 2
% %
6 6
1 5, 1 RISANDI PUTRI R 6,
IMAM GHOZALI 31 30
1 5 1 C 0
% %
5 6
1 6, 1 5,
M ERICK HADI S 30 SEPTIANA P 32
2 3 2 5
% %
6 6
1 0, 1 0,
M ALFIAN A 32 EZAR DARMA AJI 31
3 0 3 0
% %
1 M DIDIN 31 7 1 OCTAVIA 32 6
4 RAMADHAN 4, 4 AMANDA 6,
0 0
% %
6 6
1 4, 1 5,
NI PUTU LISA S 33 AMIRUL M 31
5 2 5 5
% %
6
1 6, 1
OKA HANES 31
6 0 6
%
6
1 5, 1
VONDA SAFARA 30
7 5 7
%
6
1 1
6,
WALTER JESUS D.S 33
8 0 8
%
6
1 1
ZALDI IBNU 5,
31
9 FURQON 5 9
%
2 2
0 0
2 2
1 1
2 2
2 2
2 2
3 3
2 2
4 4
2 2
5 5
2 2
6 6
2 2
7 7

Deskripsi hasil angket :


Berdasarkan profil kelas dan profil konseli dari hasil angket di atas, permasalahan
tertinggi terdapat pada bidang pribadi sebesar 32,18%, di ikuti oleh bidang social sebesar
26,36%, bidang belajar sebesar 14,12% dan bidang karier sebesar 45,88%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah tentang bingung untuk mmilih karier yang dipilih oleh 34
konseli, di ikuti oleh masalah belum disiplin dalam beribadah sebanyak 22 konseli, tentang
kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain sebanyak 28 konseli.

E. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1)  Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan
kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan
melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan
konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan
konseling, layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
tematik.
2)  Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik
dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif
juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan
mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan
perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di
sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk
grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah
Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler
juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan
dan konseling atau konselor dap at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi,
akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4)  Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem
adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling,
membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan
konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru
kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh
kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi
konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka,
daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

F. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan,
yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli.
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya,
(3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma
yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain
secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan
prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi
diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur
dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi,
aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional
dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di
lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi:


(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.

G. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)


Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat
dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi
kemandirian Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa
komponen, yaitu:
1. Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
2. Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
3. Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
4. Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
5. Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
6. Materi
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
7. Metode
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
8. Alat/media
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
9. Evaluasi
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
10. Ekuivalensi
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
LAMPIRAN
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK ( KELAS 10 ) 27 Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain    
Nama :.................................. Kelas : ................................... Saya kurang memahami dampak dari media social    
28
Petunjuk:
1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket kebutuhan untuk membuat program layanan Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya    
29
bimbingan dan konseling. tinggal
2. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara memberikan 30 Saya belum banyak teman atau sahabat    
tanda (√) pada kolom Ya/Tidak 31 Saya kurang suka berkomunikasi dengan teman lawan jenis    
3. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan sungguh-
Saya belum tahu cara belajar yang baik dan benar di    
sungguh. 32
SMA/MA
33 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah    
NO PERNYATAAN YA TIDAK
Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan     Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang    
1 34
YME sesuai dengannya
Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata tidak jujur     35 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya    
2
Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes     Saya masih sering menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan    
3 36
rumah (PR)
4 Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi dengan baik     Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu    
37
5 Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif     Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber belajar    
38
6 Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri sendiri     Saya belajarnya jika akan ada tes atau ujian saja    
39
7 Saya belum memahami potensi diri     Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang ada di    
40
Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang terjadi     sekolah
8
pada masa remaja 41 Saya merasa malas belajar dan kalau belajar sering ngantuk    
9 Saya belum mengenal tentang macam-macam kepribadian     Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar kelompok    
42
10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri     Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar    
43
11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri     yang baik
Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang berkarakter     Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk    
12 44
belajar
13 Saya merasa kurang memilki tanggung jawab pada diri sendiri     Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan    
45
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain     (beasiswa)
Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis     Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan    
15 46
hidup
16 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri     Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler di    
47
17 Saya mempunyai masalah dengan anggota keluarga di rumah     sekolah
Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri     Saya merasa belum mantap pada pilihan peminatan yang    
18 48
diambil
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi     Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat,    
49
Saya belum memahami tentang norma/cara membangun     minat, kemampuan dan karir
20
berkeluarga 50 Saya belum memiliki perencanaan karir masa depan    
21 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru    
22 Saya belum memahami tentang kenakalan remaja    
Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau bahaya    
23
rokok
Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial yang    
24
bertanggung jawab
25 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya    
26 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah    
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK ( KELAS 11 ) 24 Saya belum memahami etika dalam bergaul    
Nama :.................................. Kelas : ................................... 25 Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar tetap    
Petunjuk: langgeng
1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket kebutuhan untuk membuat program layanan
26 Saya merasa saat ini belum banyak memiliki teman    
bimbingan dan konseling.
2. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara memberikan 27 Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang kurang baik    
tanda (√) pada kolom Ya/Tidak 28 Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat    
3. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan sungguh- ini dan cara mensikapinya
sungguh. 29 Saya belum memahami tawuran pelajar dan akibatnya    
30 Saya belum memahami peran sosial pria dan wanita dengan    
NO PERNYATAAN YA TIDAK norma yang ada di masyarakat
1 Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum baik     31 Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT dan    
2 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari     HIV/AIDS
Tuhan YME 32 Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif    
3 Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif     33 Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping)    
4 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes     34 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan    
/ujian
5 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan baik     35 Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat belajar    

6 Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri     36 Saya masih suka menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan    
rumah (PR)
7 Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik     37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu    
8 Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan     38 Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja    
reproduksi remaja
9 Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat     39 Saya merasa sulit untuk belajar kelompok    
terlarang serta dampaknya 40 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar    
10 Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang ilmu     yang baik
kepemimpinan 41 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk    
11 Saya belum paham tentang mental disorder dan     belajar
permasalahannya 42 Saya masih belum bisa belajar secara rutin    
12 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah     43 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas    
13 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam     44 Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca    
(bermain,begadang)
14 Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan     45 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan    
hidup
15 Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang lain tidak     46 Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis    
mau tertib untuk antri profesi/pekerjaan di masyakarat
16 Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat (pacar)     47 Saya belum memahamai program studi yang ada di Perguruan    
17 Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan social     Tinggi
18 Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif     48 Saya belum paham hubungan antara bakat, minat, pendidikan    
dan pekerjaan
19 Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya     49 Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-cita/karir    
pemanasan global masa depan
20 Saya belum memahami etika dan budaya tertib berlalu lintas     50 Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk perguruan    
21 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah     tinggi
22 Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan    
terimakasih dalam pergaulan
23 Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada    
medsos (fb, wa, dll)
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (KELAS 12) bermasyarakat
28 Saya belum paham IQ,EQ,AQ,CQ dan SQ dalam belajar    
Nama : .................................. Kelas : ................................... 29 Saya belum paham peran macam-macam kecerdasan dalam belajar    
30 Saya belum bisa memanfaatkan teknologi infomasi untuk meraih prestasi belajar    
Petunjuk: Saya belum menguasai kiat sukses dalam menghadapi Ujian    
31
1 .Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket kebutuhan untuk membuat program layanan bimbingan
dan konseling. 32 Kadang-kadang saya merasa semangat belajarnya menurun    
2. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara memberikan tanda 33 Saya belum bisa mengevaluasi hasil prestasi belajar    
(√) pada kolom Ya/Tidak.
34 Saya merasa belum paham strategi belajar dari berbagai sumber belajar    
3. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan sungguh-sungguh.
35 Saya belum mampu hidup hemat    
NO PERNYATAAN YA TIDAK 36 Saya masih bingung melanjutkan studi karena masalah ekonomi keluarga    
1 Saya belum paham bentuk toleransi dan kerjasama antar umat beragama    
37 Daya kreatifitas dan inovasi yang saya miliki masih rendah    
2 Kualitas ibadah saya masih rendah pada Tuhan YME    
38 Saya belum tahu strategi masuk Perguruan Tinggi    
3 Saya masih sering terbawa arus pergaulan yang kurang baik    
39 Saya belum tahu pilihan karir yang sesuai dengan tipe kepribadian yang dimiliki    
4 Saya kadang-kadang sering melanggar budaya tata tertib berlalu lintas    
40 Saya belum menemukan cara terbaik untuk meraih sukses dimasa depan    
5 Saya masih sulit untuk mengendalikan emosi    
41 Saya masih bingung menentukan pilihan profesi/pekerjaan di masa depan    
6 Saya merasa tertekan (stress) akan menghadapi USBN / Ujian Nasional    
42 Saya merasa belum tahu profesi pekerjaan dalam meningkatkan taraf hidup    
7 Saya merasa khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah    
43 Saya belum tahu tata cara bekerja atau studi lanjut ke luar negeri    
Saya kurang mendapatkan motivasi dari tokoh-tokoh yang bisa menginspirasi    
8 Saya belum paham hubungan potensi, minat, bakat, kemampuan dan pemilihan    
hidup saya 44
Program studi
9 Saya masih sulit mengendalikan ketergantungan main game    
45 Saya belum mengerti jalur-jalur dalam proses pendaftaran masuk PTN/PTS    
10 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan merokok    
46 Saya belum tahu cara syarat masuk perguruan tinggi kedinasan    
11 Saya merasa tidak nyaman tinggal di rumah sendiri    
47 Cita-cita atau rencana karir saya masih selalu berubah-rubah    
12 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam (bermain,begadang)    
48 Saya belum tahu cara menentukan pilihan karir setelah lulus dari SMA/MA    
13 Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis    
49 Saya bingung memilih lembaga kursus pelatihan untuk masa depan    
14 Saya belum tahu cara menjaga kesehatan agar tetap fit menghadapi waktu ujian    
50 Setelah lulus SMA saya ingin bekerja untuk membantu ekonomi orang tua    
15 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah    
16 Saya belum tahu dampak Pernikahan di usia dini/usia muda    
17 Saya belum tahu lebih banyak akibat tawuran di kalangan pelajar    
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam    
18
pergaulan
19 Saya masih merasa belum lancar berkomunikasi di hadapan banyak orang    
20 Saya belum aktif mengikuti organisasi/kegiatan di lingkungan tempat tinggal    
21 Saya merasa belum paham tentang jenis obat-obat terlarang yang terbaru    
22 Saya sulit meninggalkan ketergantungan dengan media sosial    
23 Saya ingin menyelesaikan konflik dengan sahabat dekat (pacar)    
24 Saya masih belum bisa menjaga sebuah persahabatan agar tetap langgeng    
25 Saya belum tahu etika menjalin persahabatan yang baik melalui medsos    
26 Saya belum tahu dampak atau akibat dari Sek Bebas, LGBT dan HIV/AIDS    
27 Saya belum memahami peran laki-laki dan perempuan dalam norma hidup    

Anda mungkin juga menyukai