Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

PELAYANAN BK MODEL KOMPREHENSIF

DOSEN PENGAMPU :

Drs. Taufik, M. Pd, Kons

DISUSUN OLEH :

Nurul Fitri ( 21003043 )

Nikmatuz Zuhro Aminin ( 21023085 )

Pradilla Kartini Putri ( 21002072 )

MATA KULIAH UMUM

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga ,Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bimbingan Konseling ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Drs. Taufik, M.Pd.,Kons. pada mata kuliah Bimbingan Konseling. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Bimbingan Konseling bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Taufik, M.Pd.,Kons. selaku
dosen Bimbingan Konseling yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari,
makalah yang Penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan Penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan Pembahasan..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Bentuk layanan dasar...........................................................................................5
B. Bentuk layanan peminatan dan perencanaan karir...............................................6
C. Bentuk layanan responsif.....................................................................................7
D. Bentuk layanan individual dan dukungan sistem.................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan pelayanan yang professional,
yang menguraikan pemahaman, penanganan dan penyikapan tentang keadaan seseorang
yang meliputi unsur kognisi, afeksi, dan psikomotori. Pekerjaan ini sangat penting
sekali dalam dunia pendidikan, agar tercipta keserasian atau keharmonisan antara guru
dan siswa. Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh
program yang dirancang oleh konselor. Program ini dirancang oleh konselor dalam
bentuk format kegiatan bimbingan dan konseling. Format ini dibuat dalam berbagai
bentuk yang mempunyai fungsi yang berbeda, baik itu pelaksanaan, langkah-langkah
dan serta tujuan dari bentuk format kegiatan bimbingan dan konseling.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk layanan dasar ?
2. Bagaimana bentuk layanan peminatan dan perencanan karir ?
3. Bagaimana bentuk layanan responsif ?
4. Bagaimana bentuk layanan perencanaan individual dan dukungan sistem ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Bentuk layanan dasar
2. Bentuk layanan peminatan dan perencanan karir
3. Bentuk layanan responsif
4. Bentuk layanan perencanaan individual dan dukungan sistem

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Layanan Dasar
Layanan dasar bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada seluruh
individu secara sistematis melaui kegiatan klasikal atau kelompok. Layanan ini bertujuan
membantu semua siswa agar mencapai tugas-tugas perkembangannya. Artinya semua
siswa memilki kesempatan yang sama untuk memperoleh perkembangan yang normal,
memiliki mental yang sehat dan memperoleh keterampilan dasar bagi kehidupannya.
Secara rinci tujuan layanan dasar adalah agar siswa:
a) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya,
b) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau
seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri. dengan lingkungannya,
c) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya,
d) mampu mengembangkan dirinya dalam mencapai tujuan hidupnya.
Layanan dasar diberikan melalui jenis-jenis layanan (pemberian) informasi, diskusi
atau sharing pendapat. Pemberian informasi dan diskusi ini dalam pelaksanaannya
mengacu pada panduan bimbingan dan konseling dan bahan-bahan lain yang relevan.
Layanan informasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan (perkembangan pribadi,
lingkungan pendidikandan pekerjaan, serta kehidupan sosial budaya) yang berguna bagi
pengembangan diri, penyesuaian diri dan pengambilan keputusan. Sedangkan diskusi dan
curah pendapat dapat memfasilitasi siswa untuk belajar mengemukakan pendapat dan
menghargai pendapat orang lain yang berbeda, bersikap respek terhadap orang lain dan
mengembangkan kepercayaan dirinya.
Strategi Implementasinya yaitu sebagai berikut :
 Bimbingan Kelas. Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan
kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor
memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Kegiatan bimbingan
kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat)
 Pelayanan Orientasi. Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang
memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah, untuk mempermudah
atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Pelayanan
orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi
pelayanan orientasi disekolah/madrasah biasanya mencakup organisasi
sekolah/madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan
konseling, program ekstrakurikuler, fasilitas atau sarana prasarana dan tata tertib
sekolah/madrasah.
 Pelayanan Informasi. Pelayanan ini merupakan pemberian informasi tentang
berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi
langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti:
buku, brosur, leaflet, majalah dan internet)

5
6
 Bimbingan Kelompok. Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada
peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil (5-10 orang). Bimbingan ini
ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik.Topik yang
didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum
(common problem) dan tidak rahasia, seperti cara-cara belajar yang efektif, kiat-
kiat menghadapi ujian dan mengelola stress
 Pelayanan Pengumpulan Data (aplikasi instrumentasi). Merupakan kegiatan untuk
mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik dan lingkungan
peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen,
baik tes maupun non-tes.

B. Layanan Peminatan dan Perencanaan Karir


Perencanaan Karir
Perencanaan karir merupakan proses belajar untuk mempersiapkan mengenai
pemilihankarir masa depan dengan membina karir dan pendidikan sesuai dengan
pemahaman diri danminat penjurusan individu yang harus ditempuh dalam
mempersiapkan diri memasuki karir(pekerjaan dan jabatan) dan mencapai tujuan-
tujuan karir (cita-citanya). Menurut Super (Sharf,1992), Perencanaan karier pada
masa remaja ditandai dengan beberapa aktivitas dalamkehidupannya, seperti mencari
informasi karier, membahas perencanaan karier dengan orangdewasa, mengikuti
berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakulikuler, serta mendapatkanpelatihan atau
pendidikan pada bidang yang dipilihnya.
Perencanaan karier merupakan salah satu bagian dari aspek perkembangan sikap
karier.Super (Sharf, 1992), menunjukkan bahwa orientasi karier total seorang individu
terdiri daribeberapa aspek, yaitu: (1) perkembangan sikap-sikap karier, yang meliputi
perencanaan karier,dan eksplorasi karier; dan (2) perkembangan pengetahuan dan
keterampilan, yang meliputipengetahuan tentang pembuatan keputusan, dan
pengetahuan tentang informasi duniakerja.Perencanaan karir disini lebih memusatkan
mengenai perencanaan sekolah lanjutan siswaSMA untuk menunjang keberhasilan
dalam mencapai cita-cita dimasa depan.
Layanan Peminatan
Program Layanan peminatan bagi siswa secara khusus ditujukan untuk
memberikankesempatan kepada mereka dalam usaha pengembangan kompetensi
sikap, kompetensipengetahuan, dan kompetensi keterampilan sesuai dengan minat,
bakat dan kemampuan akademikdalam sekelompok mata pelajaran keilmuan, maupun
kemampuan dalam bidang keahlian,program keahlian, dan paket keahlian. Fokus
utama dalam pengembangan layanan peminatandiarahkan pada kegiatan ;
(1) pemberian informasi program peminatan
(2) melakukan pemetaandan penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan data,
analisis data, interpretasi hasil analisisdata dan penetapan peminatan peserta didik)
(3) layanan lintas minat
(4) layanan pendalamanminat
(5) layanan pindah minat
(6) pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal,bimbingan kelompok, dan
konseling individual

7
(7) pengembangan dan penyaluran
(8) evaluasi dan tindak lanjut.

C. Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada individu atau siswa
yang mempunyai masalah dan kebutuhan khusus yang memerlukan bantuan konselor.
Layanan ini bertujuan membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan
memecahkan masalah yag dihadapinya yang berupa hambatan maupun kegagalan
dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Masalah siswa itu pada umumnya
tidak mudah untuk diketahui secara langsung, namun dapat dipahami dari gejala-
gejala perilaku yang ditampilkannya. Masalah atau gejala masalah yang biasa muncul
seperti:
1) merasa cemas dengan postur tubuh,
2) merasa cemas menghadapi masa depan,
3) merasa rendah diri,
4) berperilaku impulsif (kekanak-kanakan),
5) kurang mampu memilih atau membuat keputusan,
6) membolos dari sekolah,
7) malas belajar,
8) memiliki kebiasaan belajar yang negatif dan sebagainya.
Untuk memahami karakteristik, kebutuhan dan masalah siswa, konselor
hendaknya menganalisis data siswa melalui asesment seperti:
1) Inventori Tugas-tugas Perkembangan/ITP, AUM/ Alat Ungkap Masalah,
2) absensi siswa,
3) wawancara,
4) observasi,
5) sosiometri,
6) daftar nilai/ leger siswa,
7) psikotes dan catatan khusus yang dibuat wali kelas atau guru mata pelajaran.
Materi dalam layanan responsif tergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa.
Kebutuhan mereka berkaitan dengan keingnan untuk memahami sesuatu hal karena
dipandang penting bagi perkembangan positif dirinya. Informasi yang umumnya
dibutuhkan adalah:
1) pemahaman dan penerimaan diri dan lingkungan,
2) bahaya pergaulan bebas, narkoba, minuman keras,
3) cara mengatasi kesulitan belajar,
4) cara memilih program studi yang cocok dengan kemampuan dan minat serta di
masa yang akan datang.
Menilik materi dan tujuannya, layanan ini tidak seluruhnya berfungsi kuratif
melainkan juga berfungsi preventif dan dapat dilakukan secara individual maupun
kelompok.

8
D. Layanan Perencanaan Individual Dan Dukungan Sistem
Layanan Perencanaan
Layanan ini dimaksudkan sebagai proses bantuan agar siswa mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa
depannya, berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya serta
pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
Layanan ini bertujuan membantu agar:
1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya,
2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap
perkembangan dirinya, menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir
dan
3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan dan rencana yang telah
dirumuskannya.
Materi layanan perencanaan individual berkaitan dengan materi yang diberikan
pada layanan dasar. Materi yang diberikan pada layanan dasar dapat membantu siswa
untuk memahami diri dan lingkungannya. Karena materi bimbingan secara umum
telah diberikan pada layanaan dasar maka pada layaan perencanaan individual
kegiatan siswa difokuskan kepada upaya menganalisis kelebihan dan kekurangan
dirinya. Kegiatan ini merupakan dasar untuk merumuskan aktivitasnya dalam rangka
mengembangkan atau memperbaiki sikap, minat, cita-cita, pemahaman, atau
perilakunya. Oleh karena itu, layanan perencanaan individual lebih berfungsi
pengembangan dan preventif.
Pelaksanaan layanan perencanaan individual dapat ditempuh melalui layanan
bimbingan kelompok (seperti: diskusi, karyawisata, atau kunjungan ke perguruan
tinggi dan dunia industri/perusahaan).
Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen layanan yang tidak langsung, sedangkan
ketiga komponen struktur layanan sebelumnya merupakan pemberian layanan
bimbingan dan konseling kepada siswa secara langsung. Kegiatan dukungan sistem
meliputi:
1) Pemberian layanan menyangkut:
(a) konsultasi/ kerjasama dengan guru-guru,
(b) konsultasi/ kerjasama dengan orang tua dan masyarakat,
(c) berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dan
(d) melakukan penelitian.
2) Kegiatan manajemen, meliputi berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara
dan meningkatkan mutu program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
Kegiatannya berupa:
(a) pengembangan program dan staf (melalui kegiatan kelompok profesi: MGBK/
Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling, Diklat Profesi dan atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang Magister/S2, dan lain-lain),
(b) pemanfaatan sumber daya masyarakat dan

9
(c) pengembangan penataan kebijakan (di tingkat sekolah/intern maupun
pemerintah pusat maupun daerah).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program ini dirancang oleh konselor dalam bentuk layanan BK model komprehensif.
Layanan ini dibuat dalam berbagai bentuk yang mempunyai fungsi dan serta tujuan dari
layanan BK model komprehensif. Seperti yang telah dipaparkan diatas setiap model memliki
bentuk yang berbeda - beda.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang sederhana yang masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, penulis menghara kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dari makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, N. A., Hendriana, H., & Supriatna, E. (2020). GAMBARAN PERENCANAAN


KARIR SISWA YANG AKTIF BERORGANISASI DI SMA N 1 KARANGANYA. FOKUS
(Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan), 3(4), 158-163.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Bimbingan Dan Konseling
Komprehensif, Kecerdasan Emosional (Eq) Dan Kecerdasan Spiritual (Sq). 3, 103-111.
Saniyyah, N. (2022). Pelayanan Bk Model Komprehensif, 1-14.

11

Anda mungkin juga menyukai