Dosen Pengampuh :
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti
Perkuliahan Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Mazvirah Sari
2002090112
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat ALLAH SWT senantiasa kita ucapkan, atas karunia-Nya
berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah bertema
“Definisi serta Jenis- jenis Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling”. Tidak lupa shalawat
serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita
nantikan kelak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Sri Ramadhani
S.S., M.Hum, pada bidang studi Bimbingan dan Konseling. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Definisi serta Jenis- jenis Strategi Pelayanan
Bimbingan dan Konseling.
Saya menyadari ,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb.
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun berkelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling, Prinsip-prinsip bimbingan harus diterjemahkan
kedalam program-program sebagai pedoman pelaksanaan di sekolah.
Di dalam membuat program tersebut, kerjasama konselor dengan personel lain di sekolah
merupakan suatu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Kerjasama ini akan menjamin
tersusunnya program bimbingan dan konseling yang komprehensif, memenuhi sasaran, serta
realistik. Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah atau madrasah,
bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan)
atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi
peserta didik yang selanjutnya disebut konseling, agar mampu mengembangkan potensi dirinya
atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial,
dan moral-spiritual). Program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen
pelayanan, yaitu pelayanan dasar bimbingan, pelayanan responsif, perencanaan individual, dan
dukungan sistem.
Perlu kita sadari bahwa klien yang akan dihadapi oleh seorang konselor memiliki
karakteristik, kebutuhan dan tugas – tugas perkembangan yang berbeda – beda satu sama lain.
Oleh karena itu, sesorang konselor harus mengetahui dan memahami akan strategi – strategi
dalam menangani haterogenitas masalah yang dimiliki oleh setiap klien sehingga ia mampu
untuk memberikan bantuan kepada klien (murid) dengan optimal mungkin dengan metode yang
baik dan benar.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dikembangkan dari latar belakang di paparkan di atas
ialah sebagai berikut:
1.3 Tujuan
2. Agar dapat mengetahui pengertian dari strategi bimbingan dan konseling dengan jelas
dan terperinci.
3. Agar dapat mengetahui jenis – jenis apa saja yang terdapat dalam layanan bimbingan dan
konseling.
4. Untuk mengetahui pelaksanaan strategi bimbingan dan konseling komprehensif.
5. Untuk mengetahui tujuan dan strategi bimbingan dan konseling tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Bimbingan dan Konseling
Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang merupakan gabungan dari kata
stratos yang artinya militer dengan ago yang artinya memimpin. Sebagai kata kerja, strategos
berarti merencanakan (to plan).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah strategi memiliki pengertian: (1) ilmu dan
seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu
dalam perang dan damai; (2) ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh
dalam perang, dengan kondisi yg menguntungkan; (3) rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus; (4) tempat yang baik menurut siasat perang.
Pada awalnya istilah strategi digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi
digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi
dalam konteks bimbingan dan konseling yang dikenal dalam istilah strategi bimbingan dan
konseling. Dengan semakin luasnya penerapan istilah strategi, Mintberg dan Waters (1983)
mengemukakakn bahwa strategi adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan.
Sedangkan Hardy, Langley, dan Rose dalam Sudjana (1986) mengemukakan bahwa yang
dimaksud dengan strategi adalah suatu rencana atau kehendak yang mendahului dan
mengendalikan kegiatan.
Berdasarkan bebrapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu
pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
tindakan dalam proses pencapaian tujuan. Strategi ini mencakup:
1. tujuan kegiatan;
2. subjek kegiatan;
3. isi kegiatan;
4. proses kegiatan
sarana penunjang pelaksanaan kegiatan.
Adapun strategi yang diterapkan dalam layanan bimbingan dan konseling disebut
dengan istilah strategi layanan bimbingan dan konseling, yang terdiri dari layanan
konseling individu, konsultasi, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan pengajaran
remedial.
2.2 Jenis – Jenis Strategi Bimbingan dan Konseling
Menurut Blocher dan Biggs dalam bukunya Counseling Psychology in
Community Settings strategi klinis secara umum untuk semua situasi termasuk dalam
seting masyarakat terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Strategi Pertama
Memberikan perbaikan dengan pengalaman baru, artinya klien atau peserta didik
harus dapat merubah kehidupan tanpa melihat asal-usul masalah mereka. Disebut juga
strategi direktif, proses bimbingan dan konseling berpusat pada konselor (Counselor
centered).
2. Strategi Kedua
Dilakukan dengan cara pendekatan umpan balik langsung kepada klien sehingga
dapat membantu klien menyadari apa yang telah ia kerjakan atau yang belum dikerjakan,
apa yang telah dipikirkan dan apa yang belum dipikirkan, dan apa yang telah klien rasakan
dan apa yang belum klien rasakan dalam berbagai situasi.
Biasa disebut dengan Strategi Non directive, dalam proses bimbingan dan konseling,
konselor banyak mengarahkan dan klien lebih aktif menyelesaikan masalahnya atau
berpusat pada klien (Clien centered)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Strategi layanan bimbingan dan konseling, dapat disimpulkan bahwa strategi layanan ini
meliputi konseling individu, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan
konsultasi.
2. Jenis – jenis strategi bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua yaitu counselor
centered dan client centered.
3. Strategi layanan bimbingan dan konseling komprehensif terbagi menjadi: strategi untuk
layanan dasar bimbingan, strategi layanan responsive, strategi pelayanan perencanaan
individual, strategi untuk dukungan system.
4. Tujuan strategi bimbingan dan konseling ialah agar siswa dapat mencapai perkembangan
diri sebagai manusia yang beriman dan bertakwa, mampu mempersiapkan diri, menerima dan
bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri
sendiri, gar klien mampu untuk membangun pola hubungan yang baik dengan teman dalam
peranannya sebagai pria atau wanita, agar klien mampu untuk memahami kemampuan, bakat,
minat serta arah kecendrungan karir dan apresiasi seni, agar klien mampu memantapkan nilai
dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial.
3.2 Saran
Makalah ini saya akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hikmawati, Fenti. 2010. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jundika Nurihsan, Achmad. 2012. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT
Reflika Aditama.
Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia.
Sutirna. 2012. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Andi.
Ridwan. 2008. Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Yusuf, Syamsu, Achmad Jundika. 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.