Nim : 21129527
Makna Nilai
Makna nilai adalah berupa norma, etika, peraturan, undang-undang, adat kebiasaan,
aturan agama dan rujukan lainnya yang memiliki harga dan dirasakan berharga bagi
seseorang. Nilai bersifat abstrak, berada dibalik fakta, memunculkan tindakan, terdapat dalam
moral seseorang, muncul sebagai ujung proses psikologis, dan berkembang kearah yang lebih
kompleks.
Menurut Kattsoff dalam Sumargono mengungkapkan bahwa makna nilai dapat dijawab
dengan tiga macam cara:
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa makna nilai adalah sesuatu
hal sesuatu hal yang dihubungkan dengan akal rasional, logis dan bergantung pada
pengalaman manusia pemberi nilai itu sendiri.
Nilai adalah standar atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk mengukur segala
sesuatu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting dan
berguna bagi kemanusian. Atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan
hahikatnya. Misalnya nilai etik, yakni nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, seperti
kejujuran, yang berkaitan dengan akhlak, benar salah yang dianut sekelompok manusia
Nilai sebagai kata benda konkret. Nilai di sini merupakan sebuah nilai atau nilai-nilai
yang sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya, nilai dia,
dan sistem nilai. Kemudian dipakai untuk apa-apa yang memiliki nilai atau bernilai
sebagaimana berlawanan dengan apa-apa yang tidak dianggap baik atau bernilai.
Menurut Hoda Lacey (1999:23), setidaknya ada enam pengertian nilai, yaitu:
1. Nilai tercipta secara sosial bukan bawaan lahir. Artinya, seseorang terus menerus
mempelajari nilai seiring berjalannya waktu. Contoh: kamu menganggap pendidikan
adalah nilai kesuksesan karena orang tuamu mengajarkan hal tersebut di dalam
keluarga. Nah, berarti nilai bukan diperoleh dari lahir, melainkan ditanamkan oleh
orang tuamu.
2. Nilai memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap individu dan
masyarakat. Contoh: bagimu, gelar berpengaruh besar terhadap hidup seseorang.
Akan tetapi, orang lain belum tentu memandang hal yang sama. Bisa saja menurut
mereka, koneksi pertemanan yang lebih penting.
3. Nilai berlangsung secara terus menerus melalui interaksi, kontak sosial, dan
akulturasi. Contoh: Sebelumnya, kamu memandang nilai kesuksesan itu berdasarkan
dari gelar pendidikan. Tapi, seiring waktu, kamu berinteraksi dengan orang baru atau
masuk ke lingkungan baru. Lama-lama, nilai itu bisa berubah.
4. Nilai melibatkan emosi dan perasaan. Artinya, dalam menjalankan nilai, kita akan
dipengaruhi oleh perasaan atau emosi. Contoh: Orang tuamu menjunjung tinggi nilai
pendidikan. Maka mereka rela menabung demi masa depan anak-anaknya.
Contoh; nilai kepatuhan, nilai kasih sayang, dan nilai hidup manusia lainnya yang dipercaya
bersumber dari Tuhan.
Contoh: dalam hal bekerja, jika sisi baik seseorang lebih dominan maka kemungkinan besar
orang tersebut akan sukses dalam pekerjaannya.
Contoh: berperilaku baik dalam masyarakat, seperti; sikap sopan dan santun kepada orang
lain, menghargai pendapat orang lain, bertegur sapa, ikut bergotong-royong, dan lain
sebagainya.
C. Klasifikasi Nilai
Dalam teori nilai yang digagags Spranger dalam allport (1964) menjelaskan terdapat enam
orientasi nilai yang sering dijadkan rujukan oleh manusia dalam kehidupannya. Dalam
pemunculannya, enam nilai tersebut cenderungmenampilkan sosok yang khas terhadap
pribadi seseorang. Keenam nilai tesebut adalah sebagai berikut (Sofyan Sauri dan Herlan
Firmansyah: 2010: 7) :
1. nilai teori
2. Nilai Ekonomis.
3. Nilai Estetika.
4. Nilai Sosial.
5. Nilai Politik
6. Nilai Agama
Spranger melihat bahwa pada sisi nilai inilah kesatuan filsafat hidup dapat dicapai. Diantara
kelompok manusia yang memiliki orientasi kuat terhadap nilai ini adalah para nabi, imam,
atau orang-orang saleh.
Dari beberapa klasifikasi nilai diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemaknaan terhadap
nilai itu sendiri tergantung pada perspektif masing-masing orang yang membuatnya dan
menjalaninya. Tetapi diantara keenam klasifikasi nilai diatas, nilai yang paling tertinggi
adalah nilai agama.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, M., & Harmanto, H. (2020). Pembentukan nilai karakter toleransi dalam
pembelajaran pendidikan pancasila dan kewapembentukan nilai karakter toleransi dalam
pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan bagi siswa tunagrahita. Journal of
Civics and Moral Studies, 5(1), 59-72.
Irwan, I., Akbar, A., Kamarudin, K., Mansur, M., Manan, M., & Ferdin, F. (2021).
Penyuluhan Makna Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Perwujudan Integrasi Bangsa. Jurnal
Abdidas, 2(3), 512-520.