Anda di halaman 1dari 23

MATA PELAJARAN : SOSIOLOGI

KELAS : X IPS
SEMESTER : 1 (satu)
JUDUL : NILAI SOSIAL DAN
NORMA SOSIAL
PEMBAHASAN PERTEMUAN 1 ADALAH
NILAI SOSIAL
Pengertian Nilai Sosial
Kita sering mendengar dan bahkan menggunakan istilah ”nilai”.Nilai
adalah sebuah konsep yang menunjukkan sesuatu yang berharga
dalam kehidupan, itulah sebabnya nilai sering kali dipahami sebagai
hal-hal yang baik. NILAI SOSIAL adalah nilai yang dianut dan
dianggap penting oleh suatu kelompok masyarakat.
Nilai (value) mengacu pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda,
cara, untuk mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu
benar (mempunyai nilai kebenaran), indah (nilai keindahan/estetik),
dan religius (nilai ketuhanan).
Nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat terhadap
sesuatu yang dianggap baik, luhur, pantas, dan mempunyai daya guna
fungsional bagi masyarakat. Misalnya: kegiatan menolong orang lain
dianggap pantas dan berguna, maka kegiatan tersebut diterima
sebagai sesuatu yang bernilai/berharga.
Pengertian lain mengatakan, bahwa nilai didefinisikan sebagai prinsip
standar, atau kualitas yang dianggap berharga atau diinginkan oleh
orang yang memegangnya.
Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan
melalui perilaku sosial orang yang memiliki nilai sosial tersebut.
secara umum, nilai berkaitan dengan kemerdekaan seseorang untuk
bertindak.
Nilai Sosial Menurut Para Ahli
1) Kimball Young, nilai sosial adalah asumsi-asumsi abstrak dan
sering tidak disadari mengenai apa yang benar dan apa yang
penting.
2) Woods, nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah
berlangsung lama mengarahkan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Robert M. Z. Lawang, nilai sosial adalah gambaran mengenai
apa yang diinginkan yang pantas, berharga, yang mempengaruhi
perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.
4) Pepper, nilai sosial adalah segala sesuatu mengenai yang baik
atau yang buruk.
5) W. Green, nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif
berlangsung disertai emosi terhadap obyek, ide, dan individu
6) Anthony Giddens, nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki
oleh seseorang atau kelompok tentang apa yang dikehendaki,
apa yang layak, dan apa yang baik atau buruk
7) Horton dan Hunt, nilai adalah gagasan-gagasan tentang
apakah suatu tindakan itu penting atau tidak penting
8) Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, nilai adalah
gagasan kolektif (bersama-sama) tentang apa yang dianggap
baik, penting, diinginkan, dan dianggap layak, serta
kebalikannya.
9) Theodorson, nilai adalah sesuatu yang abstrak dan dijadikan
pedoman serta prinsip-prinsip umum dalam bertindak atau
bertingkah laku
10) Koentjoroningrat, nilai adalah konsepsi-konsepsi yang hidup
dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai
hal-hal yang dianggap amat mulia
11) Cylde Kluckhohn (buku “Common Humanity and Diverse
Cultures”), nilai adalah konsensi umum yang terorganisasi,
mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam,
kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang,
dan hal-hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin
bertalian dengan hubungan antara orang dengan lingkungan dan
sesama manusia.
12) J.S.Purwadarminta (buku “Kamus Umum Bahasa
Indonesia”), nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau
berguna bagi kemanusiaan.

Fungsi Nilai Sosial


1. Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku
2. Sebagai kontrol perilaku masyarakat
3. Sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peran
sosialnya
4. Sebagai petunjuk arah untuk bersikap dan bertindak bagi warga
masyarakat. Misalnya, kejujuran dan kadilan yang menjadi
petunjuk atau anutan masyarakat yang bersifat demokratis.
5. Sebagai acuan dan sumber motivasi untuk berbuat sesuatu.
Misalnya, penanaman nilai-nilai keagamaan melalui pengajian.
6. Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk saling bekerja
sama untuk mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai sendiri.
Misalnya nilai-nilai yang ditanamkan di sebuah negara untuk
melindungi negara dari ancaman negara lain.
7. Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya,
penanaman nilai-nilai dalam keluarga kewajiban untuk
menghormati orang tua.
8. Pengawas, pembatas, pendorong, dan penekan individu untuk
selalu berbuat baik.
9. Alat untuk menetapkan harga sosial dari pribadi dan kelompok.
10. Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi
peranan-peranan sosialnya.
11.Sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya
kelompok atau masyarakat

Ciri-ciri Nilai Sosial


1) Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat.
2) Bukan bawaan sejak lahir melainkan penularan dari orang lain.
Contohnya: seorang anak bisa menerima nilai menghargai
waktu, karena orang tua mengajarkan disiplin sejak kecil. Nilai
ini bukan nilai bawaan lahir dari sang anak.
3) Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi). Contohnya: nilai
menghargai persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya
dengan teman-teman sekolah.
4) Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan
kepuasan sosial manusia.
5) Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan
yang lain. Contohnya: di negara-negara Barat waktu itu sangat
dihargai sehingga keterlambatan sulit diterima (ditoleransi).
Sebaliknya di Indonesia, keterlambatan dalam jangka waktu
tertentu masih dapat dimaklumi.
6) Dapat mempengaruhi pengembangan diri seseorang baik positif
maupun negatif.
7) Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
8) Cenderung berkaitan antara yang satu dan yang lain sehingga
membentuk pola dan sistem sosial.
9) Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota
masyarakat. Contohnya: nilai yang mengutamakan kepentingan
pribadi akan melahirkan individu yang egois dan kurang peduli
pada orang lain. Adapun nilai yang mengutamakan kepentingan
bersama akan membuat individu lebih peka secara sosial.
10) Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sosial Contoh : nilai menghargai antrian
yang ada menjadi ukuran tertib tidaknya seseorang sekaligus
menjadi aturan yang wajib dipatuhi
11) Melibatkan emosi atau perasaan
12) Selalu memberikan pilihan dari sistem-sistem nilai yang ada
sesuai dengan tingkatan kepentingannya

Macam Nilai Sosial


Menurut Notonegoro
1. Nilai material
Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani/
unsur fisik manusia.
2. Nilai vital
Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
melakukan suatu kegiatan dan aktivitas.

3. Nilai kerohanian
Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi batin
(rohani) manusia. Nilai kerohanian manusia dibedakan menjadi
empat macam, yaitu:

a) nilai kebenaran adalah nilai yang bersumber pada unsur


akal manusia;
b) nilai keindahan adalah nilai yang bersumber pada perasaan
manusia (nilai estetika);
c) nilai moral (kebaikan) adalah nilai yang bersumber pada
unsur kehendak atau kemauan (karsa dan etika);
d) nilai religius adalah nilai ketuhanan yang tertinggi, yang
sifatnya mutlak dan abadi.

Menurut Cylde Kluckhohn


1. nilai mengenai hakikat hidup manusia;
2. nilai mengenai hakikat karya manusia;
3. nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan
waktu;
4. nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam;
5. nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.

Menurut Walter G. Everett


Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi menjadi lima bagian sebagai
berikut:

1. Nilai-nilai ekonomi (economic values) yaitu nilai-nilai yang


berhubungan dengan sistem ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai
tersebut mengikuti harga pasar.
2. Nilai-nilai rekreasi (recreation values) yaitu nilai-nilai
permainan pada waktu senggang, sehingga memberikan
sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun
memberikan kesegaran jasmani dan rohani.
3. Nilai-nilai perserikatan (association values) yaitu nilai-nilai
yang meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan
persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat
internasional.
4. Nilai-nilai kejasmanian (body values) yaitu nilai-nilai yang
berhubungan dengan kondisi jasmani seseorang.
5. Nilai-nilai watak (character values) nilai yang meliputi semua
tantangan, kesalahan pribadi dan sosial termasuk keadilan,
kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan
mengontrol diri.

Menurut Edward Spranger


 nilai teori yang menentukan identitas sesuatu,
 nilai ekonomi yang berupa kegunaan sesuatu,
 nilai agama yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat
ketuhanan,
 nilai seni yang berhubungan dengan ekspresi keindahan,
 nilai kekuasaan yang berhubungan dengan politik dan
pemerintahan,dan
 nilai solidaritas yang berhubungan dengan cinta, persahabatan,
dan hidup bersama.

Macam nilai sosial berdasarkan intensitasnya


1) Nilai-nilai dominan, adalah nilai sosial yang dianggap
masyarakat lebih penting daripada nilai sosial lainnya
Indikasi nilai dominan :

a) banyaknya orang yang menganut nilai tersebut,


b) telah cukup lama dianut oleh para anggotanya,
c) tingginya usaha (komitment) untuk mempertahankan nilai itu,
d) adanya kebanggan warga masyarakat bila melaksanakan nilai
tersebut.
Nilai-nilai dominan pada masyarakat Indonesia menurut
Koentjoroningrat :

a. Positif :
– Gotong royong (tolong menolong)
– Tahan penderitaan, Berikhtiar, Toleransi, Kebersamaan
b. Negatif :
– Meremehkan mutu, Suka menerabas, Tidak percaya diri, Tidak
berdisiplin murni, Tidak bertanggungjawab.

Nilai-nilai dominan pada masyarakat Barat (khususnya Amerika)


menurut Robin Williams (Macionis, 1997) :
– Kesempatan yang sama (equal opportunity)
– Berprestasi dan berhasil (achievement and success)
– Kenyamanan material (material comfort)
– Aktivitas dan kerja (activity and work)
– Kepraktisan dan efisiensi (practicality and efficiency)
– Kemajuan (progress)
– Keilmuan (science)
– Demokrasi dan kebebasan berusaha (democracy and free
enterprice)
– Kebebasan (freedom)
– Rasisme dan superioritas kelompok (racism and group
superiority)

2) Nilai yang mendarah daging (internalized value), adalah nilai yang


menjadi kepribadian bawah sadar dan mendorong timbulnya tindakan
tanpa dipikirkan lagi.

Pengelompokkan nilai yang lain


1. Nilai yang berhubungan dengan keindahan (Estetika)
Terdapat dalam segala bidang dan merupakan salah satu aspek
budaya. Misal : seni suara, seni lukis, sastra, tari, dan seni-seni
yang lain

2. Nilai yang berhubungan dengan pengetahuan


■ Mengutamakan dan selalu menuntut kebenaran sesuai konsep
keilmuan pada umumnya.
■ Berpedoman pada nalar atau logika

3. Nilai yang berhubungan dengan agama atau kepercayaan


■ Sumber nilai : agama atau kepercayaan
■ Berisi ajaran tentang benar atau salah yang erat kaitannya
dengan sikap, perilaku, dan perbuatan sesuai ajaran agama.

4. Nilai yang berhubungan dengan kebendaan (Ekonomis)


Diukur dengan daya guna terhadap usaha manusia dalam
mencukupi kebutuhannya, mengingat akan laba rugi, dan segala
cara dalam memperoleh benda-benda kebutuhan.
5. Nilai yang berhubungan dengan kesehatan yaitu erat
kaitannya dengan unsur biologis

6. Nilai yang berhubungan dengan undang-undang atau


peraturan negara yaitu menjadi pedoman bagi setiap warga agar
mengetahui hak serta kewajibannya.

PEMBAHASAN PERTEMUAN KE 2
ADALAH NORMA SOSIAL
Pengertian Norma Sosial
Norma sosial yaitu merupakan seperangkat aturan yang digunakan
oleh masyarakat, sebagai pedoman untuk bersikap, perperasaaan,
berpikir, maupun bertindak serta patokan prilaku manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.
Norma sosial akan berfungsi dengan baik apabila norma itu sudah
melembaga (institutionalized) dalam diri masyarakatnya dan disertai
dengan syarat-syarat:

1. Diketahui oleh masyarakat


2. Dipahami dan dimengerti
3. Dihargai
4. Ditaati dan dilaksanakan
Norma Sosial Menurut Para Ahli
1. John J. Macionis, norma adalah aturan-aturan dan harapan-
harapan masyarakat yang memandu perilaku anggota-anggotanya
2. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, norma adalah
standard perilaku yang mapan dan dipelihara oleh masyarakat
3. Craig Calhoun, norma adalah aturan atau pedoman yang
menyatakan tentang bagaimana seseorang seharusnya bertindak
dalam situasi tertentu
4. Broom dan Selznic, norma adalah rancangan ideal perilaku
manusia yang memberikan batas- batas bagi anggota masyarakat
dalam mencapai tujuan hidupnya
5. Giddens, norma adalah prinsip atau aturan yang konkret yang
seharusnya diperhatikan oleh warga masyarakat

Ciri Norma Sosial


Norma sosial atau norma masyarakat memiliki ciri-ciri, yaitu:

1. umumnya tidak tertulis;


2. hasil dari kesepakatan masyarakat;
3. warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya;
4. apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus
menghadapi sanksi;
5. norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial,
sehingga norma sosial bisa mengalami perubahan.

Fungsi Norma Sosial


Norma memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan bermasyarakat.
Beberapa fungsi norma tersebut antara lain meliputi :

1. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang


berlaku
2. Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat
3. Membantu dalam mencapai tujuan bersama
4. Menjadi dasar dalam memberi sanksi kepada masyarakat yang
melanggar norma 
Bentuk-bentuk Norma Sosial
 Usage ( cara)
Usage (cara) adalah cara melakukan sesuatu dalam hubungan atau
interaksi antar individu dalam masyarakat. Usage merupakan jenis
norma yang paling lemah daya ikatnya.
Contoh Usage: Cara orang menyatakan kepuasan sesudah makan.

 Folkways (kebiasaan)
Folkways adalah kebiasaan suatu kelompok dalam melakukan suatu
hal, dengan kekuatan sanksi lebih kuat dari usage.

Menurut Horton & Hunt ( 1987) ada dua macam folkways yaitu:

1. Yang perlu diikuti atau dipatuhi sebagai perilaku yang baik dan
sopan
2. Yang harus dipatuhi karena dianggap penting bagi kesejahteraan
masyarakat

Ciri-ciri Folkways:

1. Tidak tertulis
2. Tidak diketahui siapa pembuatnya
3. Tidak diketahui kapan dibuatnya
4. Sanksi ringan (dicemooh/diejek, dll)
5. Eksistensinya bisa dibantah
6. Penghukuman komunal
Contoh dari folkways: Mengendarai kendaraan di jalur sebelah kiri
jalan, berjabat tangan, meng-gunakan baju batik pada acara resmi,
dll.

 Mores (Tata Kelakuan)


Mores adalah aturan yang sudah diterima oleh masyarakat dan
biasanya berhubungan dengan sistem kepercayaan atau keyakinan
agama. Mores adalah norma yang dilandasi oleh moral. Oleh karena
itu dalam percakapan sehari-hari norma ini lebih dikenal sebagai
norma moral. Mores tidak dibuat secara tiba-tiba, melainkan tumbuh
secara bertahap melalui kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam
masyarakat.
Ciri-ciri mores:

1. Tidak tertulis
2. Tidak diketahui siapa pembuatnya
3.  Tidak diketahui kapan dibuatnya
4. Sanksi relatif lebih berat
5. Eksistensinya tidak bisa dibantah
6. Penghukuman komunal
Contoh dari Mores : Mores dapat berupa larangan (tabu) di bidang
makanan seperti: larangan memakan daging sapi, kuda, babi.
Larangan dalam menampilkan diri seperti: mempertontonkan
buah dada, tungkai, siku. Ataupun larangan dalam berbahasa
seperti; larangan mengucapkan mantra tertentu.

 Custom ( Adat Istiadat)


Custom (adat istiadat) merupakan jenis norma yang memiliki sanksi
yang keras bagi pelanggarnya. Berupa penolakan dan pengadilan.
Contoh dari custom: Seperti halnya adat sungkeman kepada orang
yang lebih tua.

 Law (Hukum)
Norma hukum adalah serangkaian kaidah atau petunjuk hidup
manusia yang dibuat oleh pejabat yang berwewenang, berisikan
perintah ataupun larangan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, yang apabila melanggar akan dijatuhi
sanksi oleh pihak yang berwewenang.
Contoh dari norma hukum : Orang yang mencuri dan membunuh
akan di jatuhi sanksi sesuai dengan perundang-undangan.
DOWNLOAD KEDUA
Pengertian Nilai dan Norma Sosial

Nilai sosial merupakan nilai yang tertanam di dalam masyarakat


mengenai baik atau buruknya suatu hal atau tindakan. Pengertian
nilai dalam ilmu sosiologi juga diartikan sebagai penghargaan
yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang terbukti
memiliki daya guna fungsional bagi kehidupan bersama.

Menurut Koentjaraningrat, nilai sosial atau nilai budaya


merupakan pedoman tertinggi kehidupan manusia. Sementara
menurut A.W Green, tokoh sosiologi dari Amerika Serikat
mengatakan bahwa nilai sebagai kesadaran secara efektif
berlangsung disertai emosi terhadap objek. Tokoh sosiologi
Indonesia, Soerjono Soekanto mengartikan nilai sosial sebagai
konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang
dianggap baik dan buruk.

Jadi, pengertian nilai sosial ini sangat luas ya, Pahamifren.


Sederhananya, nilai sosial ini berfungsi menunjukkan ukuran
masyarakat dalam menetapkan suatu hal itu baik atau buruk.
Lalu, apa itu normal sosial? Norma sosial adalah petunjuk yang
harus dijalankan dalam kehidupan masyarakat. Di dalam norma
sosial berisi perintah, larangan, dan anjuran untuk mengatur
tindakan dan perilaku masyarakat.
Ciri-Ciri Nilai dan Norma Sosial

Nilai dan norma sosial memiliki ciri-ciri dan karakteristik masing-


masing. Biar lebih jelas, mari kita bedah satu per satu.
Ciri-Ciri Nilai Sosial

Nilai sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat cenderung


menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
 Tercipta secara sosial. Artinya, seseorang harus mempelajari nilai
seiring berjalannya waktu, bukan dari bawaan sejak lahir.
Contohnya, kamu menilai pendidikan penting untuk meraih impian
karena orang tuamu yang menanamkan hal tersebut.
 Berlangsung terus-menerus melalui interaksi, kontak sosial, dan
akulturasi. Contohnya, kamu awalnya menganggap nilai
kesuksesan itu dari materi. Tapi, seiring berjalannya waktu, kamu
berinteraksi dengan banyak orang, hingga akhirnya pandangan
tersebut bisa berubah.
 Memberikan pengaruh yang berbeda pada setiap individu.
Contohnya, buat kamu nilai kekayaan berpengaruh besar
terhadap hidup. Akan tetapi, orang lain belum tentu memandang
hal yang sama. Bisa saja, menurut mereka gelar pendidikan
adalah yang terpenting.
 Melibatkan emosi dan perasaan. Artinya, dalam menjalankan nilai
sosial, seseorang akan dipengaruhi oleh emosi dan perasaan
mereka. Contohnya, kamu menolong nenek yang sedang
menyeberang jalan karena merasa empati kepada nenek
tersebut.
Ciri-Ciri Norma Sosial

Berbeda dengan nilai, norma sosial cenderung memiliki ciri-ciri


berikut ini:

 Berupa aturan tidak tertulis. Misalnya, norma yang berlaku di


rumahmu yaitu mengucapkan salam saat hendak keluar atau
masuk rumah. Meski tidak disampaikan secara tertulis, kamu tahu
itu menjadi aturan yang berlaku di rumahmu.
 Hasil kesepakatan. Norma sosial yang dibuat merupakan hasil
kesepakatan bersama. Contohnya, ada suatu kampung yang
menerapkan warga wajib berkendara dengan kecepatan di bawah
40 km/jam. Aturan tersebut diperoleh dari musyawarah mufakat
antara warga kampung tersebut.
 Ditaati bersama. Aturan yang telah ditetapkan di masyarakat
harus ditaati secara bersama. Apabila ada yang melanggar, maka
akan mendapatkan sanksi sesuai keputusan bersama.
 Bisa berubah. Seiring berjalannya waktu, norma sosial yang
berlaku di masyarakat bisa berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat tersebut.

Fungsi Nilai dan Norma Sosial

Kenapa sih nilai dan norma sosial itu penting untuk kehidupan
masyarakat? Karena nilai dan norma yang berlaku di masyarakat
diharapkan mampu menjaga dan memperbaiki moral masyarakat
hingga generasi mendatang. Adapun fungsi nilai dan norma
sosial adalah sebagai berikut:
Fungsi Nilai Sosial

 Sebagai alat untuk menentukan kelas sosial.


 Mengarahkan perilaku masyarakat agar sesuai nilai yang ada.
 Mendorong seseorang untuk menjalankan peran sosial.
 Mengarahkan seseorang agar selalu berbuat baik.
 Mendorong kelompok untuk mengedepankan kerja sama.

Fungsi Norma
 Sebagai alat untuk menjaga stabilitas di masyarakat.
 Aturan atau pedoman tingkah laku bagi masyarakat.
 Pengontrol dalam masyarakat.

Jenis-Jenis Norma

Berdasarkan aspek atau sumbernya, norma sosial terbagi


menjadi 4 (empat) macam, antara lain:
Norma Agama

Norma agama merupakan norma sosial yang bersumber dari


kitab suci dan berasal dari Tuhan. Norma ini bersifat mutlak dan
wajib ditaati oleh pemeluknya. Contohnya, menjalankan rukum
Islam bagi pemeluk agama Islam.
Norma Hukum

Jenis norma ini bersumber pada peraturan atau kebijakan yang


dibuat oleh lembaga tertentu. Biasanya, seseorang yang
melanggar norma hukum akan dikenai sanksi, bisa berupa denda
maupun hukuman pidana. Contohnya, seseorang yang mencuri
akan dihukum penjara selama 5 tahun.
Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah aturan di masyarakat yang bersumber


dari hati nurani. Jenis norma ini sangat dekat kaitannya dengan
akhlak. Contoh norma kesusilaan adalah tidak berbuat rasis, tidak
melecehkan orang, berperilaku jujur, dan sebagainya.
Norma Kesopanan

Norma kesopanan merupakan peraturan sosial yang


mengarahkan seseorang untuk berperilaku baik dalam
masyarakat. Jenis norma ini bersumber dari aturan yang
ditetapkan keluarga, teman, lembaga pendidikan, dan kelompok
lain dalam masyarakat. Contoh norma kesopanan adalah berkata
halus dan baik dengan orang yang lebih tua, tidak meludah
sembarangan, dan masih banyak lagi.

Gimana, Pahamifren? Sekarang kamu sudah tahu pentingnya


nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Nilai dan norma sosial
ini akan terus diterapkan agar masyarakat merasa aman dan
terlindungi. Bayangin deh, kalau nggak ada nilai dan norma,
semua orang bebas melakukan tindakan apa pun, termasuk
tindakan kejahatan. Serem banget, kan? Adanya nilai dan norma
ini dibutuhkan banget untuk menjaga keteraturan sosial.
Oh iya, materi nilai dan norma sosial ini termasuk materi yang
sering keluar di soal UTBK SBMPTN, lho. Buat kamu yang ingin
mendapatkan materi ini secara lengkap, kamu bisa mengunduh
aplikasi belajar online Pahamify di sini.

Kamu juga bisa mencoba latihan soal UTBK Sosiologi di fitur


TryOut Premium Pahamify. Ada ratusan latihan soal UTBK TPS
dan TKA ter-update, lengkap dengan video pembahasan yang
menarik.
Jadi lebih siap taklukkan UTBK dan raih kampus impian
lewat TryOut Premium Pahamify! Gunakan semua fitur
keren Pahamify untuk memaksimalkan peluang mendapat nilai
UTBK tertinggi.
Penulis: Fitri Dewanty – SEO Content Writer Pahamify

DOWNLOAD KETIGA
Materi Nilai dan Norma Sosial
 Posted Byby Maulia Indriana Ghani
 January 4, 2021 
  0
Artikel ini akan membahas tentang nilai dan norma sosial yang berlaku di
masyarakat, mulai dari pengertiannya, macam-macamnya, hingga sanksi
pelanggarannya.

Sebagai makhluk sosial, kita hidup berdampingan dengan orang lain, baik
itu orang tua, adik, kakak, tetangga, sahabat, dll. Dalam berhubungan
dengan masyarakat, kita harus senantiasa menunjukkan nilai dan norma
yang baik. Nilai-nilai tersebut yang nantinya akan menjadi pedoman untuk
kita berperilaku dalam masyarakat, seperti saat bekerja sama, menjaga
ketertiban, kebersihan, rasa kekeluargaan dan solidaritas, dll.

Manusia sebagai makhluk sosial harus menjaga nilai dan norma kehidupan
(sumber gambar: pixabay.com/bob_dmyt)
Tidak bisa kita hidup tanpa menjunjung nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat. Begitu pentingnya nilai dan norma dalam bermasyarakat,
sehingga juga terdapat sanksi bagi pelanggarnya. Nilai dan norma yang
diterima oleh masyarakat akan disosialisasikan secara turun-menurun,
sehingga terciptalah keteraturan sosial. Lalu, sebenarnya apa itu nilai dan
norma sosial? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Daftar Isi
 Apa Itu Nilai Sosial?
 Macam-macam Nilai Sosial
 Ciri-ciri Nilai Sosial
 Fungsi Nilai Sosial
 Apa Itu Norma Sosial?
 Macam-macam Norma Sosial
 Ciri-ciri Norma Sosial
 Fungsi Norma Sosial

Apa Itu Nilai Sosial?

Nilai sosial merupakan nilai yang berlaku di masyarakat mengenai


baik buruknya sesuatu. Bisa juga dikatakan sebagai standar budaya
yang menunjukkan kebaikan dan diinginkan oleh masyarakat
untuk kehidupan sosial yang terstruktur. Maksudnya gimana sih?
Misalnya, kamu sedang makan bersama keluarga besarmu. Tiba-tiba kamu
mendahului mengambil makanan dan langsung memakannya sambil
berdiri, apakah itu termasuk nilai yang baik? Tidak dong. Kamu harusnya
menunjukkan tingkah laku yang baik dan sopan, dengan cara
mempersilakan orang yang lebih tua untuk mengambil makanan terlebih
dahulu, dan saat makan juga kamu harusnya duduk dengan sopan. Dari
kegiatan makan bersama aja udah ada nilai sosial di sana, kalau tidak ada
nilai sosial, siapapun bisa mengambil makanan terlebih dahulu, alhasil
saling berebut dan tidak terstruktur.

Pengertian Nilai Sosial Menurut Pendapat Ahli

Supaya lebih jelas, kamu bisa baca pendapat ahli mengenai pengertian dari
nilai sosial berikut ini:

 Woods: ”Nilai sosial merupakan petunjuk-petunjuk umum yang


telah berlangsung lama untuk mengarahkan tingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari”.
 Theodorson: “Nilai sosial merupakan sesuatu yang abstrak,
dijadikan pedoman, dan  prinsip-prinsip umum dalam bertindak atau
bertingkah laku di masyarakat”.
 Koentjaraningrat: ”Nilai sosial adalah konsepsi yang hidup dalam
alam pikiran mayoritas masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap
mulia”.
 Cylde Kluckhohn: “Nilai sosial adalah konsensi umum yang
teroganisir, mempengaruhi perilaku yang berhubunan dengan alam,
keududukan manusia dalam alam, hubungan antar orang, dan hal-
hal yang diinginkan dan tidak diinginkan yang mungkin bertalian
dengan hubungan antara orang dengan lingkungan dan sesama
manusia”.
 J.S. Purwadarminta: “nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting
atau berguna bagi kemanusiaan”.

Macam-macam Nilai Sosial

Nilai sosial juga ada macam-macamnya, guys. Berdasarkan sifatnya, nilai


sosial dibagi menjadi dua, yaitu nilai yang terencana dan nilai dominan.

 Nilai yang terencana


Kalau nilai ini sudah tertanam dalam alam sadar kita, guys. Jadi, udah
otomatis kita punya kontrol tersendiri terhadap tindakan atau perilaku yang
akan kita lakukan. Kalau nilai tersebut dilanggar, maka akan muncul rasa
bersalah dan malu dalam diri sendiri.

 Nilai dominan

Sesuai namanya, nilai dominan adala nilai yang muncul karena banyaknya
orang yang menganut nilai tersebut, lamanya nilai tersebut muncul dan
dipertahankan, serta kedudukan orang yang menganut nilai tersebut. Jadi,
nilai ini ya dianggap lebih penting gitu dibandingkan dengan nilai-nilai
lainnya.

Nilai-nilai lainnya juga bisa bersumber dari para ahli lho, guys. Seperti yang
diutarakan oleh Prof. Notonegoro yang membagi nilai menjadi nilai
material, vital, dan rohani.

Ciri-ciri Nilai Sosial

Ciri-ciri dari nilai sosial bisa kamu lihat di bawah ini, guys!

 Biasanya terbentuk dari proses interaksi sosial di masyarakat.

 Setiap anggota kelompok biasanya memiliki perbedaan nilai-nilai


sosial.

 Dampaknya berbeda-beda terhadap tindakan yang dilakukannya.

 Nilai sosial mempengaruhi kepribadian individu dalam


bermasyarakat.

Fungsi Nilai Sosial

Setelah kamu tau pengertian, macam, dan ciri-ciri nilai sosial, berarti kamu
bisa dong menyebutkan apa aja fungsi dari nilai sosial tersebut. Kira-kira
apa aja sih  fungsinya?
 Untuk mengarahkan tingkah laku masyarakat agar lebih sesuai
dengan nilai-nilai yang berlaku.

 Sebagai petunjuk bagi masyarakat dalam melakukan tindakan dan


berpikir.

 Bisa dijadikan sebagai alat untuk menentukan kelas sosial.

 Sebagai motivasi suatu individu untuk melakukan suatu hal.

 Sebagai pendorong, pengawas, dan benteng perlindungan bagi


indivisu untuk selalu berbuat baik.

 Sebagai penjaga stabilitas budaya masyarakat, agar lebih terstuktur


dalam bermasyarakat.

 Untuk mendorong masyarakat saling bekerjasama dan disiplin.

Dengan adanya nilai sosial, tatanan kehidupan bermasyarakat bisa


terlaksana dengan baik. Nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, jika
dilakukan dan diperhatikan dengan baik dapat memperbaiki moral bangsa
kita. Tahukah kamu, kalau nilai-nilai yang berlaku tersebut tidak bisa
dilaksanakan sendiri, harus disertai dengan yang namanya norma sosial.
Lalu, sebenarnya apa sih  norma sosial itu?

Apa Itu Norma Sosial?

Kalau tadi kita udah belajar nilai, yang dimana nilai adalah baik buruknya
sesuatu. Nah, norma ini adalah petunjuk yang harus dijalankan, berisi
perintah, anjuran, dan larangan dalam bermasyarakat. Kamu juga
bisa menyebut norma sebagai suatu standar sikap/tingkah laku
dalam kelompok. Contohnya dalam lingkup keluarga, seorang anak
harus menghormati orang tuanya dan mematuhi perintahnya. Norma
merupakan kumpulan dari nilai-nilai sosial, yang di mana norma
sosial itu harus sesuai dengan fakta atau kondisi yang berlaku
saat ini. Misalnya, pada zaman kerajaan itu semua orang tunduk pada
raja, tidak boleh menentang, yang menentang akan mendapatkan
hukuman. Sedangkan sekarang, sebagai negara demokrasi yang
pemimpinnya dipilih oleh masyarakat, maka kita bisa menentang aturan
yang dibuat pemerintah dengan alasan-alasan tertentu demi kepentingan
bersama.

Macam-macam Norma Sosial

Setelah kamu tau pengertiannya, sekarang kita ketahui juga bentuk-bentuk


dari norma sosial itu sendiri, yuk! Berikut macam-macam norma
berdasarkan daya pengikatnya:

Adat Istiadat termasuk salah satu macam norma sosial (sumber gambar:
pixabay.com/Daniel_Nebreda)

Usage (Cara)

Norma cara adalah suatu perilaku yang dilakukan oleh individu dalam satu
kelompok masyarakat, namun tidak dilakukan secara berulang/terus-
menerus. Norma ini tidak tertulis ya, guys. Contohnya apa sih? Kamu
pernah gak sering pake baju dengan style tertentu, kemudian tiba-tiba
kamu ganti style yang berkebalikan dengan sebelumnya. Kamu pasti akan
mendapatkan teguran dari teman-temanmu. Itu salah satu contoh norma
cara/usage, guys.

Folkways (Kebiasaan)

Kalau kebiasaan adalah suatu perbuatan/tingkah laku yang dilakukan


secara sadar dan dilakukan secara berulang-ulang, sehingga diturunkan
dan berlaku di masyarakat. Kamu pernah dengar kalimat seperti ini?

Perilaku dia udah susah diubah soalnya udah tradisinya begitu

Nah, tradisi yang dimaksud itu adalah norma kebiasaan,  guys. Dilakukan
secara berulang dan turun-menurun. Norma ini juga tidak tertulis.
Contohnya adalah menyalami orang tua/guru saat berangkat/pulang
sekolah, makan dan minum menggunakan tangan, memberikan angpao
saat lebaran, dll. Sanksi bagi yang melanggarnya akan mendapatkan
teguran.

Mores (Tata Kelakuan)

Norma tata kelakuan adalah aturan-aturan yang diterima oleh masyarakat,


biasanya sih  berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan.
Contohnya tidak boleh membunuh manusia, larangan memakan yang
haram, larangan mencuri, dll.

Custom (Adat Istiadat)

Norma adat biasanya berlaku hanya di daerah tertentu saja dan bersifat
kekal. Norma adat istiadat adalah kumpulan tata kelakukan yang dijadikan
pedoman tertinggi dalam hidup bermasyarakat. Kenapa pedoman tertinggi?
Karena, pengaplikasian norma tersebut sudah terintegrasi sangat kuat
pada masyarakat yang menganutnya, guys. Hati-hati, karena bagi siapa
saja yang melanggar akan mendapatkan sanksi cukup keras dari
masyarakat sekitarnya. Contohnya ketika ada orang yang melanggar
pelaksanaan upacara adat akan dikenakan sanksi berupa pengucilan dari
kelompok/masyarakat sekitarnya.

Law (Hukum)

Kalau norma yang satu ini, sudah pasti dibuat oleh pihak/pejabat yang
berwenang. Tentunya norma hukum itu ditulis ya, guys. Jadi, apabila ada
yang melanggar norma hukum, maka akan dijatuhkan sanksi oleh pihak
yang berwenang. Contohnya apa sih? Orang yang melakukan tindakan
pembunuhan, pencurian, pencemaran nama baik, dll akan dijatuhi sanksi
hukuman yang sesuai dengan perundang-undangan.

Ciri-ciri Norma Sosial

Selanjutnya, apa sih ciri-ciri dari norma sosial itu?


 Biasanya sih norma sosial itu tidak tertulis.

 Merupakan hasil kesepakatan bersama anggota masyarakat.

 Ditaati bersama oleh anggota masyarakat.

 Norma bisa mengalami perubahan, disesuaikan dengan kondisi saat


ini/fakta.

 Terdapat hukuman/sanksi bagi yang melanggarnya.

Fungsi Norma Sosial

Berikut ini merupakan fungsi dari berlakunya norma sosial:

 Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku masyarakat yang sifatnya


turun-temurun.

 Untuk mengontrol dan mengarahkan tingkah laku masyarakat.

 Alat untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan stabilitas di dalam


masyarakat.

 Membantu masyarakat dalam mencapai tujuan bersama.

 Menjadi dasar dalam memberikan sanksi kepada masyarakat yang


melanggar.

Nah, itu dia pembahasan mengenai nilai dan norma. Agar hidup
bermasyarakat bisa terstruktur dan stabil, kita memerlukan nilai dan
norma. Semoga penjelasan di atas mudah dipahami dan bisa membantumu
dalam mengetahui seluk beluk nilai dan norma.

Anda mungkin juga menyukai