Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SOSIOLOGI

MENGENAI NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL

OLEH:

Kelompok 2 (absen 10-18) :

 Dinda Ramadhani Putri


 Evan Adrian
 Fathur Risqi Arva
 Ilma Miharti
 Irma Yulia
 Jihan Rohatul Aisyi
 Juhaid Fi Nailil Raja
 Kaysan Ala Murtaza
 Kesya Olivia Ramadhani

KELAS
[ X.5 ]

SMAN 1 KOTA SOLOK


TP. 2023/2024

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat hal.....1


NILAI DAN NORMA DALAM MASYARAKAT

A. NILAI SOSIAL
1. PENGERTIAN
a. Kimball Young, nilai sosial adalah asumsi-asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang
benar dan apa yang penting.
b. Woods, nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama mengarahkan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
c. Robert M. Z. Lawang, nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan yang pantas,
berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.
d. Pepper, nilai sosial adalah segala sesuatu mengenai yang baik atau yang buruk.
e. A. W. Green, nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung disertai emosi terhadap
obyek, ide, dan individu
f. Anthony Giddens, nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok tentang
apa yang dikehendaki, apa yang layak, dan apa yang baik atau buruk
g. Horton dan Hunt, nilai adalah gagasan-gagasan tentang apakah suatu tindakan itu penting atau tidak
penting
h. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, nilai adalah gagasan kolektif (bersama-sama) tentang apa
yang dianggap baik, penting, diinginkan, dan dianggap layak, serta kebalikannya.
i. Theodorson, nilai adalah sesuatu yang abstrak dan dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip umum
dalam bertindak atau bertingkah laku
j. Koentjoroningrat, nilai adalah konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga
masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap amat mulia
k. Cylde Kluckhohn (buku “Common Humanity and Diverse Cultures”), nilai adalah konsensi
umum yang terorganisasi, mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan
manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang, dan hal-hal yang diingini dan tidak diingini yang
mungkin bertalian dengan hubungan antara orang dengan lingkungan dan sesama manusia.
l. W. J. S. Purwadarminta (buku “Kamus Umum Bahasa Indonesia”), nilai adalah sifat-sifat (hal-
hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.

2. CIRI-CIRI NILAI
1) Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat.
2) Bukan bawaan sejak lahir melainkan penularan dari orang lain.
Contohnya: seorang anak bisa menerima nilai menghargai waktu, karena orang tua mengajarkan
disiplin sejak kecil. Nilai ini bukan nilai bawaan lahir dari sang anak.
3) Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi).
Contohnya: nilai menghargai persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya dengan teman-teman
sekolah.
4) Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
5) Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
Contohnya: di negara-negara Barat waktu itu sangat dihargai sehingga keterlambatan sulit diterima
(ditoleransi). Sebaliknya di Indonesia, keterlambatan dalam jangka waktu tertentu masih dapat
dimaklumi.
6) Dapat mempengaruhi pengembangan diri seseorang baik positif maupun negatif.
7) Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
8) Cenderung berkaitan antara yang satu dan yang lain sehingga membentuk pola dan sistem sosial.
9) Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.
Contohnya: nilai yang mengutamakan kepentingan pribadi akan melahirkan individu yang egois dan
kurang peduli pada orang lain. Adapun nilai yang mengutamakan kepentingan bersama akan membuat
individu lebih peka secara sosial.
10) Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial Contoh : nilai
menghargai antrian yang ada menjadi ukuran tertib tidaknya seseorang sekaligus menjadi aturan yang
wajib dipatuhi
11) Melibatkan emosi atau perasaan
12) Selalu memberikan pilihan dari sistem-sistem nilai yang ada sesuai dengan tingkatan kepentingannya

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat hal.....2


3. FUNGSI NILAI SOSIAL
1) Sebagai petunjuk arah untuk bersikap dan bertindak bagi warga masyarakat. Misalnya, kejujuran dan
kadilan yang menjadi petunjuk atau anutan masyarakat yang bersifat demokratis.
2) Sebagai acuan dan sumber motivasi untuk berbuat sesuatu. Misalnya, penanaman nilai-nilai
keagamaan melalui pengajian.
3) Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk saling bekerja sama untuk mencapai sesuatu yang
tidak dapat dicapai sendiri. Misalnya nilai-nilai yang ditanamkan di sebuah negara untuk melindungi
negara dari ancaman negara lain.
4) Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat. Misalnya, penanaman nilai-nilai dalam keluarga kewajiban untuk menghormati orang tua.
5) Pengawas, pembatas, pendorong, dan penekan individu untuk selalu berbuat baik.
6) Alat untuk menetapkan harga sosial dari pribadi dan kelompok.
7) Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya.
8) Sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat

4. MACAM-MACAM NILAI SOSIAL


a. Menurut Notonegoro
1) Nilai material
Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani/unsur fisik manusia.
2) Nilai vital
Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan suatu kegiatan
dan aktivitas.
3) Nilai kerohanian
Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai kerohanian
manusia dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a) nilai kebenaran adalah nilai yang bersumber pada unsur akal manusia;
b) nilai keindahan adalah nilai yang bersumber pada perasaan manusia (nilai estetika);
c) nilai moral (kebaikan) adalah nilai yang bersumber pada unsur kehendak atau kemauan
(karsa dan etika);
d) nilai religius adalah nilai ketuhanan yang tertinggi, yang sifatnya mutlak dan abadi.
b. Menurut Cylde Kluckhohn
1) nilai mengenai hakikat hidup manusia;
2) nilai mengenai hakikat karya manusia;
3) nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu;
4) nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam;
5) nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.
c. Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi menjadi lima bagian sebagai berikut:
1) Nilai-nilai ekonomi (economic values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem
ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.
2) Nilai-nilai rekreasi (recreation values) yaitu nilai-nilai permainan pada waktu senggang,
sehingga memberikan sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun
memberikan kesegaran jasmani dan rohani.
3) Nilai-nilai perserikatan (association values) yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai bentuk
perserikatan manusia dan persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat internasional.
4) Nilai-nilai kejasmanian (body values) yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi
jasmani seseorang.
5) Nilai-nilai watak (character values) nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi dan
sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan
mengontrol diri.
d. Menurut Edward Spranger
1) nilai teori yang menentukan identitas sesuatu,
2) nilai ekonomi yang berupa kegunaan sesuatu,
3) nilai agama yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat ketuhanan,
4) nilai seni yang berhubungan dengan ekspresi keindahan,
5) nilai kekuasaan yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan,dan
6) nilai solidaritas yang berhubungan dengan cinta, persahabatan, dan hidup bersama.

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat hal.....3


e. Macam-macam nilai sosial berdasarkan intensitasnya
1) Nilai-nilai dominan, adalah nilai sosial yang dianggap masyarakat lebih penting daripada nilai
sosial lainnya
Indikasi nilai dominan :
 banyaknya orang yang menganut nilai tersebut,
 telah cukup lama dianut oleh para anggotanya,
 tingginya usaha (komitment) untuk mempertahankan nilai itu,
 adanya kebanggan warga masyarakat bila melaksanakan nilai tersebut Nilai-
nilai dominan pada masyarakat Indonesia menurut Koentjoroningrat :
 Positif :
 Gotong royong (tolong menolong)
 Tahan penderitaan
 Berikhtiar
 Toleransi
 Kebersamaan
 Negatif :
 Meremehkan mutu
 Suka menerabas
 Tidak percaya diri
 Tidak berdisiplin murni
 Tidak bertanggungjawab
Nilai-nilai dominan pada masyarakat Barat (khususnya Amerika) menurut Robin Williams
(Macionis, 1997) :
 Kesempatan yang sama (equal opportunity)
 Berprestasi dan berhasil (achievement and success)
 Kenyamanan material (material comfort)
 Aktivitas dan kerja (activity and work)
 Kepraktisan dan efisiensi (practicality and efficiency)
 Kemajuan (progress)
 Keilmuan (science)
 Demokrasi dan kebebasan berusaha (democracy and free enterprice)
 Kebebasan (freedom)
 Rasisme dan superioritas kelompok (racism and group superiority)
2) Nilai yang mendarah daging (internalized value), adalah nilai yang menjadi kepribadian
bawah sadar dan mendorong timbulnya tindakan tanpa dipikirkan lagi.
f. Pengelompokkan nilai yang lain
1) Nilai yang berhubungan dengan keindahan (Estetika)
Terdapat dalam segala bidang dan merupakan salah satu aspek budaya. Misal : seni suara, seni
lukis, sastra, tari, dan seni-seni yang lain
2) Nilai yang berhubungan dengan pengetahuan
 Mengutamakan dan selalu menuntut kebenaran sesuai konsep keilmuan pada
umumnya.
 Berpedoman pada nalar atau logika
3) Nilai yang berhubungan dengan agama atau kepercayaan
 Sumber nilai : agama atau kepercayaan
 Berisi ajaran tentang benar atau salah yang erat kaitannya dengan sikap, perilaku, dan
perbuatan sesuai ajaran agama.
4) Nilai yang berhubungan dengan kebendaan (Ekonomis)
Diukur dengan daya guna terhadap usaha manusia dalam mencukupi kebutuhannya, mengingat
akan laba rugi, dan segala cara dalam memperoleh benda-benda kebutuhan.
5) Nilai yang berhubungan dengan kesehatan -> erat kaitannya dengan unsur biologis
6) Nilai yang berhubungan dengan undang-undang atau peraturan negara -> menjadi pedoman bagi
setiap warga agar mengetahui hak serta kewajibannya.

B. NORMA SOSIAL
1. PENGERTIAN
a. John J. Macionis, norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat yang memandu
perilaku anggota-anggotanya
b. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, norma adalah standard perilaku yang mapan dan dipelihara
oleh masyarakat
c. Craig Calhoun, norma adalah aturan atau pedoman yang menyatakan tentang bagaimana seseorang
seharusnya bertindak dalam situasi tertentu

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat hal.....4


d. Broom dan Selznic, norma adalah rancangan ideal perilaku manusia yang memberikan batas- batas bagi
anggota masyarakat dalam mencapai tujuan hidupnya
e. Giddens, norma adalah prinsip atau aturan yang konkret yang seharusnya diperhatikan oleh warga
masyarakat

2. CIRI-CIRI NORMA SOSIAL


Norma sosial atau norma masyarakat memiliki ciri-ciri, yaitu:
a. umumnya tidak tertulis;
b. hasil dari kesepakatan masyarakat;
c. warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya;
d. apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus menghadapi sanksi;
e. norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial, sehingga norma sosial bisa
mengalami perubahan.

3. MACAM-MACAM NORMA SOSIAL


a. Tingkatan Norma Sosial dalam Masyarakat
Tingkatan norma sosial yang ada di masyarakat dibagi menjadi 4 yaitu:
1) Cara (Usage)
Proses interaksi yang terus menerus akan melahirkan pola tertentu yang disebut cara
(usage). Cara (usage) adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu
dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. Sanksi yang diberikan hanya
berupa celaan. Norma ini mempunyai kekuatan yang lemah dibanding norma lain.
Misalnya, bersendawa dengan keras di kelas, berpakaian seragam yang seksi ke sekolah,
dan lain-lain.
2) Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara
yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai perbuatan itu.
Sanksi terhadap pelanggaran norma ini berupa teguran, sindiran, dan dipergunjingkan.
Sebagai contoh: berpamitan kepada orang tua ketika keluar rumah, memberikan salam
ketika bertemu dengan orang yang dikenal, dan lain-lain.
3) Tata kelakuan (Mores)
Mores adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari
sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh
kelompok terhadap anggota-anggotanya. Pelanggaran terhadap folkways (norma
kebiasaan) akan dianggap aneh tetapi pelanggaran terhadap mores akan dikucilkan atau
dikutuk oleh sebagian besar masyarakat. sebagai contoh: mempekerjakan anak dibawah
umur, suka melakukan perampasan/pemalakan, suka bertindak kekerasan, dan lain-lain.
Fungsi mores adalah:
a) Memberikan batasan pada perilaku individu dalam masyarakat tertentu.
b) Mendorong seseorang agar sanggup menyesuaikan tindakantindakannya dengan tata
kelakukan yang berlaku di dalam kelompoknya.
c) Membentuk solidaritas antara anggota-anggota masyarakat dan sekaligus
memberikan perlindungan terhadap keutuhan dan kerja sama antara anggota yang
bergaul di dalam masyarakat.
4) Adat istiadat (Customs)
Tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat dapat
mengikat menjadi adat istiadat (customs). Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan
yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat
terhadap masyarakat yang memilikinya. Pelanggaran terhadap adat istiadat ini akan
menerima sanksi yang keras dari anggota lainnya. Misalnya tradisi upacara adat tentang
siklus hidup yang berhubungan pada sukusuku tertentu di Indonesia, ketika anak baru lahir,
mulai menginjak tanah, mulai berjalan dna seterusnya sampai ia dewasa dan mati maka
akan selalu diadakan upacara-upacara tertentu yang bersifat khusus. Tetapi kadang-kadang
pelanggaran terhadap norma adat tidak mempunyai akibat apa-apa misalnya upacara adat
perkawinan suku Jawa seperti siraman tidak banyak masyarakat sekarang yang
melakukannya karena biaya yang mahal dan telah bercampurnya dengan kebudayaan lain.

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat hal.....5


b. Menurut resmi tidaknya norma
1) Norma resmi (formal)
Norma resmi adalah patokan atau aturan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan tegas oleh pihak
yang berwenang kepada semua anggota masyarakat. Norma resmi ini bersifat memaksa bagi semua
masyarakat. Contohnya seluruh hukum yang tertulis dan berlaku di Indonesia.
2) Norma tidak resmi (nonformal)
Adalah patokan atau aturan yang dirumuskan secara tidak jelas dan pelaksanaannya tidak
diwajibkan bagi anggota masyarakat. Norma itu tumbuh dari kebiasaan yang berlaku pada
masyarakat. Norma tidak resmi sifatnya tidak memaksa bagi masyarakat. Contohnya aturan makan,
minum, dan berpakaian.
c. Menurut kekuatan sanksinya
1) Norma agama
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar atau
diubah karena berasal dari wahyu Tuhan. Norma agama merupakan petunjuk hidup manusia dalam
menjalani kehidupannya. Norma agama berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-kepercayaan
lainnya (religi). Pelanggaran terhadap norma ini adalah dikatakan berdosa. Contohnya
melaksanakan sembahyang, penyembahan kepada-Nya, tidak berbohong, tidak berjudi, dan tidak
mabuk-mabukan.
2) Norma hukum (laws)
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu misalnya
pemerintah atau negara. Oleh karena dibuat negara, norma ini dengan tegas dapat melarang dan
memaksa orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri.
Norma hukum diberlakukan agar dalam masyarakat tercipta ketertiban, keamanan, ketenteraman,
dan keadilan. Norma hukum ada dua yaitu hukum tertulis (pidana dan perdata) dan hukum tidak
tertulis (hukum adat). Pelanggaran terhadap norma ini sanksinya berat berupa sanksi denda
sampai hukuman fisik (misal dipenjara, denda, hukuman mati). Contohnya: wajib membayar pajak,
bagi pengendara motor/mobil wajib memiliki SIM, dilarang mengambil barang milik orang lain,
dilarang membunuh.
3) Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah sekumpulan peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang
berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan
bermasyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dan lain-lain,
tergantung pada tingkat pelanggaran. Contohnya: tidak membuang ludah sembarangan dan selalu
mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu.
4) Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani. Norma ini menghasilkan
akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik apa yang dianggap jelek.
Norma kesusilaan bersandar pada suatu nilai kebudayaan. Pelanggaran terhadap norma ini
berakibat sanksi pengucilan secara fisik (diusir) ataupun batin (dijauhi). Contohnya berpegangan
tangan, berpelukan di tempat umum antara lakilaki dengan perempuan, telanjang di tempat umum.
5) Norma kelaziman
Norma kelaziman adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa
harus pikir panjang karena kebiasaan itu dianggap baik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata
krama. Contohnya cara berpakaian dan cara makan.
6) Norma mode (fashion)
Norma mode (fashion) adalah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya
berubah-ubah serta diikuti banyak orang. Mode (fashion) biasanya dimulai dengan meniru
terhadap sesuatu yang dianggap terbaru. Ciri utama mode adalah bahwa orang yang mengikutinya
bersifat massal dan kalangan luas menggandrunginya. Dalam tingkah laku atau tindakan sosial ada
kecenderungan bahwa manusia dipengaruhi oleh mode yang diikutinya. Tindakan yang cenderung
mengikuti mode disebut modis. Contohnya: mode pakaian, mode rambut, meniru kacamata, dan
model motor.

4. FUNGSI NORMA SOSIAL


a. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat.
b. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial.
c. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat.

Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat hal.....6

Anda mungkin juga menyukai