OLEH:
KELAS
[ X.5 ]
A. NILAI SOSIAL
1. PENGERTIAN
a. Kimball Young, nilai sosial adalah asumsi-asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang
benar dan apa yang penting.
b. Woods, nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama mengarahkan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
c. Robert M. Z. Lawang, nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan yang pantas,
berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.
d. Pepper, nilai sosial adalah segala sesuatu mengenai yang baik atau yang buruk.
e. A. W. Green, nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung disertai emosi terhadap
obyek, ide, dan individu
f. Anthony Giddens, nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok tentang
apa yang dikehendaki, apa yang layak, dan apa yang baik atau buruk
g. Horton dan Hunt, nilai adalah gagasan-gagasan tentang apakah suatu tindakan itu penting atau tidak
penting
h. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, nilai adalah gagasan kolektif (bersama-sama) tentang apa
yang dianggap baik, penting, diinginkan, dan dianggap layak, serta kebalikannya.
i. Theodorson, nilai adalah sesuatu yang abstrak dan dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip umum
dalam bertindak atau bertingkah laku
j. Koentjoroningrat, nilai adalah konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga
masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap amat mulia
k. Cylde Kluckhohn (buku “Common Humanity and Diverse Cultures”), nilai adalah konsensi
umum yang terorganisasi, mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan
manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang, dan hal-hal yang diingini dan tidak diingini yang
mungkin bertalian dengan hubungan antara orang dengan lingkungan dan sesama manusia.
l. W. J. S. Purwadarminta (buku “Kamus Umum Bahasa Indonesia”), nilai adalah sifat-sifat (hal-
hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
2. CIRI-CIRI NILAI
1) Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat.
2) Bukan bawaan sejak lahir melainkan penularan dari orang lain.
Contohnya: seorang anak bisa menerima nilai menghargai waktu, karena orang tua mengajarkan
disiplin sejak kecil. Nilai ini bukan nilai bawaan lahir dari sang anak.
3) Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi).
Contohnya: nilai menghargai persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya dengan teman-teman
sekolah.
4) Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
5) Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
Contohnya: di negara-negara Barat waktu itu sangat dihargai sehingga keterlambatan sulit diterima
(ditoleransi). Sebaliknya di Indonesia, keterlambatan dalam jangka waktu tertentu masih dapat
dimaklumi.
6) Dapat mempengaruhi pengembangan diri seseorang baik positif maupun negatif.
7) Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
8) Cenderung berkaitan antara yang satu dan yang lain sehingga membentuk pola dan sistem sosial.
9) Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.
Contohnya: nilai yang mengutamakan kepentingan pribadi akan melahirkan individu yang egois dan
kurang peduli pada orang lain. Adapun nilai yang mengutamakan kepentingan bersama akan membuat
individu lebih peka secara sosial.
10) Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial Contoh : nilai
menghargai antrian yang ada menjadi ukuran tertib tidaknya seseorang sekaligus menjadi aturan yang
wajib dipatuhi
11) Melibatkan emosi atau perasaan
12) Selalu memberikan pilihan dari sistem-sistem nilai yang ada sesuai dengan tingkatan kepentingannya
B. NORMA SOSIAL
1. PENGERTIAN
a. John J. Macionis, norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat yang memandu
perilaku anggota-anggotanya
b. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, norma adalah standard perilaku yang mapan dan dipelihara
oleh masyarakat
c. Craig Calhoun, norma adalah aturan atau pedoman yang menyatakan tentang bagaimana seseorang
seharusnya bertindak dalam situasi tertentu