Anda di halaman 1dari 8

Mata Pelajaran : SOSIOLOGI

Kls/Progr./Smt : X /2
Pertemuan : 1 (Selasa, 24 Januari 2023)
Tapel : 2022/2023
Waktu : 2 JP

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar :

3.3. Menganalisis berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk memahami hubungan sosial di masyarakat
3.4. Menerapkan metode-metode penelitian sosial untuk memahami berbagai gejala sosial
4.3. Melakukan kajian, diskusi dan mengaitkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk
mengenali berbagai gejala sosial dalam memahami hubungan sosial di masyarakat
4.4. Menyusun rancangan, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sederhana serta
mengkomunikasi-kannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual.
C. Indikator :
1. Mengidentifikasi ragam gejala social di masyarakat
2. Mengidentifikasi konsep dasar nilai sosial
D. Tujuan Pembelajaran :
Dengan mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi ragam gejala social di masyarakat
2. Mengidentifikasi nilai sosial meliputi pengertian, jenis, sumber, ciri dan tolok ukur serta
fungsinya
E. Ringkasan Materi :
1. Ragam gejala sosial dalam Masyarakat
a. Pengertian
Menurut Soerjono Soekanto ragam gejala sosial atau masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial.

b. Masalah sosial terbagi menjadi empat yaitu :


1) Masalah sosial dari faktor Ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran.
2) Masalah sosial dari faktor Biologis, seperti penyakit menular.
3) Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti penyakit syawat, bunuh diri, dll.
4) Masalah sosial dari faktor kebudayaan, seperti perceraian, pencurian, dan kenakalan
remaja.
c. Beberapa masalah sosial dewasa ini :
1. Disorganisasi Keluarga : Perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggotanya
gagal memenuhi kewajibannya yang sesuai dengan peranan sosialnya.
Bentuk Disorganisasi keluarga :
- Keluarga yang tidak lengkap karena hubungan diluar nikah.
- Perceraian
- Buruknya komunikasi antar anggota keluarga, dll.
Dampak Disorganisasi keluarga antar lain :
- Hancurnya tatanan norma sosial
- Kurangnya kasih sayang bagi anak akibat cerai
- Terjadinya percekcokan, perselisihan dan tindakan kriminal lainnya.
2. Kemiskinan :
Pengertian kemiskinan adalah keadaan seseorang yang tidak memiliki harta untuk
memenuhi standart kehidupan yang ada dilingkungannya.
Sebab-sebab kemiskinan :
- Rendahnya pendidikan
- Sumber daya alam yang tidak mendukung
- Pemusatan kegiatan ekonomi pada satu kelompok
Akibat kemiskinan
- Sumber daya manusia rendah
- Kriminal tinggi
- Habisnya sumber daya alam
3. Penyimpangan sosial:
Secara umum perilaku penyimpang dapat didefinisikan bahwa setiap perilaku
yang dinyatakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat
(Horton & Hunt : 191).
Dengan demikian, apabila seseorang atau kelompok orang tidak mematuhi nilai
dan norma yang sudah berlaku dimasyarakat, ia dinyatakan telah berbuat menyimpang
atau deviation.
Dari uraian itu kesesuaian perilaku terhadap nilai dan norma dimasyarakat
merupakan tolok ukur terhadap penyimpangan atau tidaknya suatu perbuatan. Nilai dan
norma kadang mengalami perubahan atau pergeseran. Oleh karena itu, suatu tindakan
yang pada masa lampau dianggap penyimpangan, sekarang mungkin dianggap sebagai
kewajaran bahkan terpuji. Contoh : sekarang banyak pemuda memakai perhiasan semula
hanya dipakai oleh kaum wanita, seperti kalung, gelang, dan anting-anting. Kini dianggap
hal yang biasa bahkan sebagai mode. Dulu ada pemuda yang seperti demikian dianggap
sebagai orang yang berperilaku menyimpang.
4. Kenakalan Remaja
a.Penyalahgunaan Narkotika
Dewasa ini banyak remaja menyalahgunakan narkotika yaitu
menggunakannya tanpa seizin dengan tujuan untuk memperoleh kenikmatan dan
menghilangkan stress. Pemakaian melebihi dosis dapat berdampak negatif, seperti
kecanduan, merusak tubuh dan jiwa bahkan bisa berakibat kematian.
Narkotika banyak macamnya, antara lain : heroin, morfin, ganja, dan kokain.
Narkotika apabila digunakan tidak pada tempatnya serta melebihi dosis akan merusak
organ-organ tubuh, merusakl syaraf yang mengatur dan mengendalikan daya pikir. Si
pemakai tidak dapat berfikir secara jernih dan rasional. Akhirnya ia cenderung
melakukan perbuatan-perbuatan yang asusila.
b.Perkelahian Pelajar
Dari tahun ke tahun kasus perkelahian pelajar atau tawuran semakin
memprihatinkan karena bukan saja secara kuantitas jumlah pelajar yang terlibat
semakin meningkat, namun secara kualitas pun semakin meningkat.
Dalam arti, perkelahian tidak hanya cukup menggunakan batu, kayu, rantai
besi, bahkan menggunakan senjata tajam sehingga merenggut korban. Fasilitas-
fasilitas umum pun kadang menjadi sasaran pengrusakan. Mereka yang tidak tahu
apapun menjadi korban. Umumnya perkelahian pelajaran diawali dengan adanya
konflik perorangan atau beberapa orang yang berlainan sekolah. Dengan adanya rasa
solidaritas antar sesama teman, pada akhirnya perkelahian menjadi meluas antar
sekolah.
2. Nilai Sosial :
1. Pengertian Nilai Sosial
Kita sering mendengar dan bahkan menggunakan istilah “nilai”. Nilai adalah sebuah
konsep yang menunjukkan pada hal-hal yang dianggap berharga dalam kehidupan. Sesuatu
itu dianggap berharga karena hal itu baik, indah, benar, dan pantas.
Itulah sebabnya, nilai sering kali dipahami sebagai hal-hal yang dianggap baik, indah,
benar, dan pantas. Sebaliknya, hal-hal yang buruk, tidak indah, salah, dan tidak pantas
dianggap tidak bernilai. Contoh, ketekunan adalah nilai, karena dianggap sebagai sikap
yang baik. Kecantikan adalah nilai, karena dianggap sebagai hal yang indah. Kejujuran
adalah nilai, karena dianggap sebagai hal yang benar.
Dalam sosiologi, ada, berbagai pengertian yang dikemukakan para ahli mengenai
nilai. Beberapa pengertian itu antara lain adalah sebagai berikut.
a. (Anthony Giddens, 1994) Nilai adalah gagasan –gagasan yang dimiliki oleh
seseorang atau kelompok tentang apa yang dikehendaki, apa yang layak, dan apa yang
baik atau buruk
b. (Horton & Hunt, 1987) , Nilai adalah gagasan –gagasan tentang apakah suatu
tindakan itu penting atau tidak penting.
c. (Richard T.Scheafer dan Robert P. Lamm, 1998), Nilai merupakan gagasan kolektif
(bersama-sama) tantang apa yang dianggap baik, penting, diinginkan, dan dianggap
layak. Sekaligus tentang yang dianggap tidak baik, tidak penting, tak diinginkan,
dantidak layak dalam sebuah kebudayaan.
Nilai menunjukan pada hal yang penting dalam kehidupan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam masyarakat, umumnya ada nilai-nilai yang
dianut bersama oleh warga masyarakat. Nilai-nilai bersama itu sering disebut sebagai nilai
sosial.
2. Jenis-jenis Nilai
2.1.Menurut prof. Notonegoro nilai dibagi menjadi tiga macam yakni :
a. Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
b. Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan/aktifitas.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia, terbagi
atas 4 macam :
1) Nilai Kebenaran (kenyataan) yaitu nilai yang bersumberpada unsur akal
manusia (ratio, budi, cipta).
2) Nilai Keindahan, yaitu nilai yang bersumber pada unsur perasaan manusia
(estetika).
3) Nilai Moral (kebaikan) yaitu nilai yang bersumber pada unsur kehendak atau
kemauan (karsa dan etika).
4) Nilai Religius yaitu nilai ketuhanan yang tertinggi mutlak dan abadi.
2.2. Berdasarkan cirinya nilai dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Nilai-nilai yang terencanakan atau mendarahdaging (internalized value). Artinya


nilai itu menjadi kepribadian bawah sadar atau dengan kata lain mendorong
timbulnya tindakan tanpa berpikir lagi. Pelanggaran atas nilai-nilai tersebut
mengakibatkan timbulnya perasaan malu atau bersalah yang dalam dan sukar
dilupakan atau dihapuskan.
2. Nilai yang dominan. Nilai yang dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting
dari pada nilai –nilai lainnya. Hal ini terlihat dalam pikiran yang dilakukan orang
waktu ia berhadapan dengan beberapa alternatif tindakan yang bisa diambil.
Ukuran yang digunakan dalam menentukan dominan atau tidaknya suatu nilai
didasarkan pada :
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b. Lamanya nilai itu dirasakan oleh para anggota kelompok tersebut.
c. Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
d. Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang membawakan nilai
tersebut.
2.3. Ditinjau dari sifatnya ada lima jenis nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat,
yaitu :

1) Nilai religius
Adalah gambaran mengenai sesuatu yang diperintahkan dan dilarang untuk
dilakukan yang bersumberpada ajaran agama.
2) Nilai logika
Adalah gambaran tentang ukuran benar salah terhadap suatu pernyataan atau
tindakan yang bersumber dari hasil pemikiran akal sehatyang diakui secara umum
oleh masyarakat
3) Nilai etika
Adalah gambaran tentang ukuran bauk buruk suatu pernyataan atau tindakan yang
bersumber dari kata hati atau kehendak yang sehat menurut masyarakat umum.
4) Nilai estetika
Adalah gambaran tentang ukuran indah dan tidak indah suatu keadaan, tindakan,
atau pernyataan yang bersumber dari suatu persamaansehat masyarakat umum.
5) Nilai praktika
Adalah gambaran tentang ukuran terampil dan tidak terampil suatu tindakan atau
pernyataan yang bersumber dari pengamatan yang nyata di masyarakat umum.

3. Ciri-ciri Nilai Sosial


Ciri-ciri sosial adalah sebagai berikut :

a. Nilai sosial merupakan hasil interaksi sosial antar warga masyarakat.


b. Nilai sosial bukan bawaan sejak lahir, melainkan penularan dari orang lain.
c. Nilai sosial terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi).
d. Nilai sosial dapat mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang baik positif
maupun negatif.
e. Nilai sosial merupakan asumsi-asumsi abstrak dari bermacam-macam obyek dalam
masyarakat.
f. Nilai sosial cenderung berkaitan antara yang satu dengan yang lain sehingga
membentuk pola dan sistem nilai.
g. Nilai sosial bervariasi antara kebudayaan yang satu denga yang lain.
h. Nilai sosial mempengaruhiemosi kejiwaan seseorang.
4. Sumber Nilai Sosial
Dalam kajian sosiologi, nilai sosial yang diyakini individu dapat bersumber dari Tuhan,
masyarakat, dan individu. Untuk memahaminya lebih jauh, simaklah paparan berikut.

a. Tuhan
Sebagian besar nilai sosial yang dimiliki masyarakat bersumber dari Tuhan.
Nilai sosial ini disampaikan melalui ajaran-ajaran agama. Nilai-nilai sosial dariTuhan
memberikan pedoman cara bersikap dan bertindak bagi manusia. Contohnya, nilai
tentang hidup sederhana, kejujuran, berbuat baik kepada sesama makhluk, dan
keberanian membela kebenaran. Para ahli menyebut nilai yang bersumber dari Tuhan
sebagai nilai Theonom.

b. Masyarakat
Ada juga nilai sosial yang berasal dari kesepakatan sejumlah anggota
masyarakat. Nilai sosial yang berasal dari hasil kesepakatan hasil orang banyak ini
disebut nilai heteronom. Contohnya, Pancasila yang berisi ajaran nilai yang harus
dipedomani oleh seluruh warga negara dan para penyelenggara negara di Indonesia.
Pancasila merupakan rumusan hasil kesepakatan para pendiri negara.

c. Individu
Selain Tuhan dan masyarakat, nilai sosial juga bisa bersumber dari rumusan
seseorang. Orang itu merumuskan suatu nilai, kemudian nilai tersebut dipakai
masyarakat sebagai acuan bersikap dan bertindak. Perumusan nilai tersebut biasanya
dilakukan oleh individu yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan warga
masyarakat yang lain. Nilai sosial yang berasal dari individu disebut nilai otonom.
Contoh nilai otonom adalah konsep trias politica yang dirumuskan oleh J.J. Rousseau.
konsep trias politica mengajarkan perlunya pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif,
dan yudikatif dalam penyelenggaraan negara. Sekarang trias politica tersebut menjadi
bagian penting dari demokrasi yang diterapkan disebagian besar negara di dunia.

5. Fungsi Nilai Sosial


a. Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
b. Penentu bagi warga masyarakat dalam memenuhi peranan sosialnya
(mendorong/memotifasi orang untuk bertindak sesuai dengan peranannya).
c. Alat untuk menumbuhkan solidaritas di kalangan anggota masyarakat.
d. Pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu
agar orang berperilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

6. Tolok Ukur Nilai Sisial


Tolok ukur nilai sosial ditentukan dari kemanfatan nilai itu bagi masyarakat masih
menganggap suatu nilai itu baik, maka nilai sosial itu akan tetap dianggap baik, maka akan
tetap dipertahankan.
7. Perubahan Nilai dalam Masyarakat
Pada umumnya, nilai-nilai dalam masyarakat tidak berubah. Dengan berlalunya
waktu, ada nilai-nilai tertentu yang ditinggalkan oleh masyarakat dan digantikan oleh nilai-
nilai baru.
Dilihat dari sudut pandang teori fungsional-struktural, perubahan nilai-nilai dalam
masyarakat terjadi karena nilai-nilai tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk menopang
keberadaan masyarakat. Konkretnya, nilai-nilai tersebut sudah tidak bisa berfungsi
sebagai sarana untuk :
a. Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku;
b. Mendorong/memotifasi warga masyarakat dalam menjalankan peranannya;
c. Menumbuhkan solidaritas dikalangan anggota masyarakat; dan
d. Mengontrol perilaku warga masyarakat.
Sementara, dilihat dari sudut pandang teori konflik, perubahan nilai-nilai dalam
masyarakat terjadi manakala nilai tersebut dianggap tidak lagi sesuai dengan
kepentingan/rasa keadilan kelompok-kelompok yang saling bersaing dalam masyarakat.
Baik itu kelompok yang ada dalam masyarakat itu sendiri maupun kelompok yang ada di
luar masyarakat itu.

F. Evaluasi :

1. Menurut Soerjono Soekanto tidak semua masalah bisa disebut sebagai suatu masalah
sosial, ada 4 acuan atau dasar untuk menentukan . Jelaskan 4 acuan dasar tersebut !
................................................................................................................................................
...............................................................................................................................
2. Perceraian keluarga termasuk satu dari contoh disorganisasi keluarga. Berikan alasan
beberapa penyebab terjadinya dan apa dampaknya!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Jelaskan mengapa masih ada siswa yang menyontek atau berbuat tidak jujur dalam
mengerjakan ulangan harian atau ujian semester ?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4. Narkoba dan obat terlarang senantiasa mengintai para pelajar . Bagaimana cara yang harus
dilakukan para pelajar agar terhindar dari masalah narkoba dan obat terlarang !
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
5. Masalah kemiskinan menjadi momok besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan
pembangunan yang manusiawi. Jelaskan apa yang bisa anda lakukan untuk ikut
memperkecil angka kemiskinan !
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
6. Sebutkan tentang pegertian nilai !
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
7. Menurut Prof. Notonegoro nilai dibagi menjadi tiga macam, jelaskan !
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
8. Sebutkan 5 ciri-ciri nilai sosial !
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
9. Sebutkan tiga fungsi nilai sosial bagi manusia ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
10. Mengapa terjadi perubahan nilai dalam masyarakat, dan berikan contoh masing-
masing !
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai