Fenomena yang menandai munculnya permasalahan sosial di masyarakat. Co: kemiskinan, tawuran antarpelajar,
kepadatan penduduk. Gejala sosial yang menimbulkan masalah sosial perlu ditanggulangi, karena dapat
a. Faktor kultural
menyimpang.
b. Faktor structural
keadaan yang mempengaruhi struktur, struktur yang dimaksud adalah sesuatu yang disusun oleh pola
a. Ekonomi, tingkat pendapatan yang dimiliki individu dapat menimbulkan gejala sosial di masyarakat.
b. Budaya, Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam sehingga kita harus saling menghormati budaya
lain.
c. Lingkungan alam, karakteristik gejala sosial dalam bidang lingkungan alam menyangkut aspek kondisi
kesehatan.
psikologisnya.
a. Dampak Positif
Apabila mampu memberikan manfaat kepada masyarakat, seperti kemajuan teknologi. Sementara gejala
b. Dampak Negatif
Negatif apabila masyarakat tidak mampu menghadapinya, sehingga menimbulkan culture shock dan mendorong
terjadinya perilaku menyimpang.
MATERI 3.3
1. Pengertian Nilai
dalam masyarakat serta dianut oleh banyak orang dalam lingkungan masyarakat mengenai apa yang benar,
e. Sistem nilai dapat berbeda-beda antara satu individu dengan individu lain,
f. Tiap nilai dapat memberikan pengaruh berbeda terhadap individu maupun masyarakat secara
keseluruhan.
a. Nilai Material
nilai yang berguna bagi jasmani manusia atau benda nyata yang dimanfaatkan bagi kebutuhan fisik manusia
b. Nilai Vital
nilai yang berguna bagi untuk melakukan aktivitas atau kegiatan dalam dalam hidupnya.
c. Nilai Rohani
nilai yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani (spritual) manusia yang sifatnya universal. Nilai rohani
1) Nilai kebenaran dan nilai empiris, nilai bersumber dari proses berpikir teratur yang menggunakan
akal manusia (logika, rasio) dan diikuti dengan fakta-fakta yang telah terjadi.
2) Nilai keindahan/estetika, nilai yang berhubungan dengan ekspresi perasaan atau isi jiwa seseorang
mengenai keindahan.
3) Nilai moral/etika, mengenai perilaku terpuji dan tercela atau nilai sosial yang berkenaan dengan
4) Nilai religius, adalah nilai ketuhanan yang berisi keyakinan/kepercayaan manusia terhadap Tuhan
a. Nilai dominan
nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan nilai yang lainnya.
nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak
melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak sadar.
a. Nilai yang berumber dari Tuhan (theonom), co: Nilai kasih sayang, ketaatan atau kepatuhan, hidup
sederhana, jujur.
b. Nilai yang bersumber dari Masyarakat (heteronom), co: Sopan dan santun kepada semua orang baik
c. Nilai yang bersumber dari Individu, co: giat dalam bekerja. Seseorang menganggap bahwa kerja keras
1. Pengertian Norma
Norma sosial adalah patokan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsinya untuk memberi
batasan berupa perintah atau larangan dalam berperilaku, memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan
a. Usage
bentuk perbuatan atau cara melakukan sesuatu. Norma ini memiliki sanksi yang lemah. Artinya, jika
melanggar tidak apa-apa, palingan hanya mendapatkan celaan dari masyarakat. Co cara kita makan biasanya
norma yang mengatur interaksi kasual dan muncul dari pengulangan UFO naik MOTOR
masyarakat yang telah menjadi norma pengatur. Co kita memanggil orang tua dengan sebutan ibu atau bapak,
d. Custom
Atau adat-istiadat. Norma sosial ini memiliki ikatan paling kuat dibanding empat norma sebelumnya. Anggota
masyarakat yang melanggar adat akan mendapat sanksi keras. Co: nembung (melamar) sebagai salah satu
adat dari perkawinan di suatu desa. Ketika orang menikah tanpa nembung, masyarakat akan memandang aneh
e. Laws
Norma hukum memiliki daya ikat paling kuat karena terdapat pada Undang-Undang Negara, co setiap orang
yang mengendarai kendaraan bermotor harus memiliki SIM
a. Norma Agama
berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan hidup bagi umat manusia yang berasal dari Tuhan yang berisikan
b. Norma Hukum
rangkaian aturan yang ditunjukkan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan, perintah, kewajiban,
dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan yang biasanya dibuat oleh
lembaga tertentu.
c. Norma Kesusilaan
peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak sehingga seseorang dapat
membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
d. Norma Kesopanan
petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam masyarakat. Co: meludah
e. Norma Kebiasaan
peraturan yang dibuat bersama secara sadar atau tidak menjadi sebuah kebiasaan. Co: menengok teman
yang sakit, melayat, menghadiri undangan pernikahan, dan lain-lain.
MATERI 3.3
1. Pengetian Sosialisasi
Proses penghayatan nilai dan norma sosial ke dalam individu dalam rangka penyesuaian diri sebagai anggota
2. Tujuan Sosialisasi
c. Membantu pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang
tepat.
e. Membantu individu untuk mengetahui identitas dirinya baik secara fisik maupun mental.
i. Mengajarkan cara introspeksi diri yang tepat agar ia dapat mengembangkan fungsi organiknya
3. Jenis-jenis Sosialisasi
a. Primer
sosialisasi yang pertama dijalani oleh individu semasa kecil terjadi pada lingkungan. keluarga
b. Sekunder
proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasi ke dalam sektor baru dari dunia
objektif masyarakat.
4. Proses Sosialisasi
Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna
ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang
dewasa
peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan peran secara langsung dimainkan sendiri
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa, dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat
secara luas.
5. Media Sosialisasi
a. Keluarga
c. Sekolah
d. Lingkungan kerja
e. Media massa
6. Pembentukan Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecendrungan tertentu yang
a. Warisan Biologis
Setiap warisan biologis seseorang juga bersifat unik, yang berarti bahwa tidak seorangpun yang
b. Lingkungan Fisik
Berkaitan dengan lokasi tempat tinggal sekitar manusia (pegunungan, dataran rendah, pinggiran pantai
dll)
c. Kebudayaan
Sejak saat kelahiran, seorang anak diperlakukan dalam cara-cara yang membentuk kepribadian. Setiap
kebudayaan menyediakan seperangkat pengaruh umum, yang sangat berbeda dari masyarakat ke
masyarakat.
d. Pengalaman Kelompok
Sepanjang hidup seseorang tinggal dalam kelompok-kelompok tertentu, dan hal ini penting sebagai model
e. Pengalaman Unik
Kondisi atau peristiwa yang terjadi pada individu berbeda-beda seperti pengalaman unik yang
8. Internalisasi
proses atau cara menanamkan nilai-nilai normatif yang menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu
9. Tahap Internalisasi
proses yang dilakukan oleh pendidik dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik. Pada
tahap ini, hanya terjadi komunikasi verbal antara pendidik dan peserta didik.
tahap pendidikan nilai dengan jalan melakukan komunikasi dua arah atau interaksi antara peserta didik dan
c. Tahap transinternalisasi
Tahap ini jauh lebih mendalam dari tahap transaksi. Tahap ini bukan hanya dilalui dengan komunikasi verbal, tetapi
juga sikap mental dan kepribadian. Jadi pada tahap ini komunikasi kepribadian yang berperan secara aktif.
MATERI 3.3
1. Pengertian
kondisi masyarakat yang mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Wujud keteraturan sosial
dapat dihihat dalam kehidupan masyarakat yang aman, tertib, saling menghormati, dan mengedepankan
gotong royong.
a. Tertib
Kondisi masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur karena setiap individu bertindak sesuai nilai dan norma
masyarakat dapat dilihat ketika kita mengamati pengguna jalan raya. ToRa AJENG main
boLA
b. Order
T: Tertib
sistem norma nilal sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh R: ordeR
seluruh anggota masyaralat. Order dapat tercapai apabila terdapat AJENG: keAJEGAN
tertib sosial dan setiap individu melaksanakan hak serta kewajibannya. LA: poLA
c. Keajegan
kondisi yang berkaitan erat dengan keteraturan sosial, dimana kondisi ini berlangsung tetap serta
berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu. Keajegan ini juga adalah hasil hubungan yang terjadi dalam
d. Pola
corak yang mengakibatkan hubungan tetap dalam proses interaksi sosial, sehingga seringakli keadaan ini
dijadikan sebagai model secara general (umum) karena dianggap mampu mengatasi dan mengantisipasi
perubahan sosial yang berdampak pada hal negative
b. Terdapat norma sosial yang sesuai dengan kebutuhan dan peradaban masyarakat.
c. Terdapat aparat penegak hukum yang konsisten menjalankan segala tugas, fungsi, dan wewenangnya dalam
1. Pengertian
setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma- norma dalam masyarakat. Sedangkan pelaku yang
2. Sifat-sifat Penyimpangan
a. Penyimpangan positif, penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan, meskipun
cara yang dilakukan menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh seorang ibu yang menjadi tukang ojek
b. Penyimpangan negative, tindakan yang dipandang rendah, melanggar nilai-nilai sosial, dicela dan
pelakunya tidak dapat ditolerir masyarakat. Contoh pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan
sebagainya
a. Penyimpangan primer, dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri
penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih
dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: pengemudi yang sesekali melanggar lalu lintas.
b. Penyimpangan sekunder, penyimpangan yang dilakukan secara terus menerus sehingga para pelakunya
dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Misalnya orang yang mabuk terus menerus. Contoh
a. Penyimpangan individual, dilakukan oleh seseorang atau individu tertentu terhadap norma-norma yang
b. Teori Labeling.
Menurut teori ini seseorang menjadi menyimpang karena proses labeling, pemberian julukan, cap, etiket
dan merek yang diberikan masyarakat sehingga menyebabkan seseorang melakukan penyimpangan
sosial
Teori penyimpangan ini bersumber dari struktur sosial. Menurut Merton terjadinya perilaku
kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak mungkin terjadi karena setiap orang berbeda satu
sama lainnya tergantung faktor keturunan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Menurut Durkheim
kejahatan itu perlu, agar moralitas dan hukum itu berkembang secara formal.
Kejahatan erat terkait dengan perkembangan kapitalisme. Menurtu teori ini apa yang merupakan
perilaku menyimpang hanya dalam pandangan kelas yang berkuasa untuk melindungi kepentingan
mereka
Karena ketidaksanggupan menyerap nilai dan norma yang berlaku di masyarakat ke dalam
kepribadiannya, seorang individu tidak mampu membedakan perilaku yang pantas dan yang tidak pantas.
Ini terjadi karena seseorang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna dimana agen-agen
sosialisasi tidak mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Co: seorg berasal dari keluarga
broken home dan kedua orang tuanya tidak dapat mendidik anak secara sempurna sehinga ia tidak
mengetahui hak-hak dan kewajibanya sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat.
suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan.
Unsur budaya menyimpang meliputi perilaku dan nilai-nilai yang dimiliki oleh anggota-anggota
kelompok yang bertentangan dengan tata tertib masyarakat. Co: kelompok menyimpang kelompok
melalui interaksi sosial dengan orang lain, khususnya dengan orang-orang berperilaku menyimpang
yang sudah berpengalaman. Penyimpangan inipun dapat belajar dari proses belajar seseorang melalui
media baik buku, majalah, koran, televisi dll
GLOSARIUM
GEJALA SOSIAL
1. Pengertian
Penelitian social adalah kegiatan mengumpulkan, mengelola, menganalisis, dan menyajikan sejumlah data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis tentang
kemasyarakatan (sosial).
2. Fungsi Penelitian
menemukan sesuatu yang belum ada atau mengisi kekosongan dan PE: develoPmEnt
kekurangan ilmu.
c. Fungsi development atau pengembangan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan
3. Jenis Penelitian
DEDI
a. Deduktif: Cara berpikir penalaran dalam penelitian dari umum ke khusus
DE: DEduktif
b. Induktif: Cara berpikir penalaran dalam penelitian dari khusus ke umum DI: inDuktIf
4. Manfaat Penelitian
a. Bagi dunia pendidikan, untuk menambah referensi dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
b. Bagi masyarakat, untuk menambah sumber bacaan sehingga dapat menambah pengetahuan masyarakat.
c. Bagi peneliti, dapat meningkatkan karir dan profesi peneliti jika penelitiannya dianggap berhasil. Dapat
d. Bagi pemerintah, dapat membantu pemerintah dalam menentukan suatu kebijakan yang dianggap sesuai
pribadi dan fakta yang ada (tidak boleh subjektif). OJEK KOTa
baTU
b. Kompeten, yaitu seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk
OJEK: ObJEKtif
menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik KOT: KOmpeTen
e. Terbuka, peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil
penelitiannya
7. Jenis-Jenis Penelitian
1) Berdasarkan tempat pengumpulan data, penelitian dapat dilakukan di laboratorium, perpustakaan, dan
lapangan.
2) Berdasarkan tingkat analisis yang direncanakan, peneliti untuk data yang hendak dikumpulkan, penelitian
a. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berupaya menyajikan rincian lebih lanjut dari informasi yang
ada. Dalam penelitian desktiptif, penelitian yang berupaya menyajikan rincian lebih lanjut dari informasi
yang ada. Dalam penelitian desktiptif, pertanyaan dimulai dengan kata tanya bagaimana.
b. Penelitian eskploratif adalah penelitian yang berupaya mendapatkan informasi mendasar tentang
permasalahan atau keadaan yang jarangatau belum pernah diteliti. Peneliti merencanakan penelitiannya
tanpa merumuskan hipotesis khusus, dalam penelitian ini pertanyaan sering dimulai dengan kata tanya
apa.
c. Penelitian prediksi adalah penelitian ilmiah yang berupaya menggambarkan atau menjelaskan apa yang
d. Penelitian eksplanasi adalah penelitian ilmiah yang berupaya menganalisis hubungan antarvariabel yang
diteliti. Penelitian eksplanasi memiliki hipotesis dan dirancang untuk menjelaskan mengapa suatu
peristiwa terjadi. Pertanyaan peneliti sering dimulai dengan kata tanya mengapa
a. Penelitian kuantitatif, menekankan pada jumlah data atau angka yang dikumpulkan. Penelitian ini hanya
melihat data pada lapisan permukaan, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan
besarnya penghasilan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Pendekatan penelitian ini
b. Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas data atau kedalaman data yang diperoleh. Teknik yang
digunakan adalah observasi dan wawancara. Data untuk jenis penelitian ini tidak dianalisis dengan statistik.
b. Penelitian survei, penelitian untuk memperoleh informasi dari berbagai kelompok atau orang
c. Penelitian eksperimen, seorang peneliti merekayasa dan mengontrol situasi alamiah menjadi situasi
d. Penelitian observasi, tujuannya untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di
lapangan.
5) Berdasarkan bidang studinya penelitian, dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Penelitian bidang social humaniora, misalnya penelitian mengenai Pendidikan, ekonomi, politik,
b. Penelitian bidang eksakta, misalnya penelitian mengenai biologi (manfaat tanaman obat, penemuan
6) Berdasarkan waktunya
a. Longitudinal, penelitian dimana penelitian berlanjut untuk jangka waktu yang lebih lama dan
8. Langkah-Langkah Penelitian
3) Merumuskan masalah
Metode pengumpulan data secara umum dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu metode tes dan nontes. Metode
b. Angket
c. Observasi
Teknik sampling terbagi menjadi dua, yaitu probability dan non probability sampling
a. Probability Sampling
Jenis dalam teknik pengambilan sampel yang melakukan pengambilan sampelnya dengan random atau
acak. Metode ini memberikan seluruh anggota populasi kemungkinan (probability) atau kesempatan yang
Pengambilan sampel secara acak melalui cara yang sederhana seperti pengundian atau menggunakan
berdasarkan pola tertentu. Pola umum dari teknik ini adalah mengambil bilangan kelipatan dari jumlah
Melakukan penentuan sampel penelitian dengan menetapkan pengelompokan anggota populasi dalam
Teknik pengambilan sampel ini menentukan sampel berdasar kelompok wilayah dari anggota populasi
penelitian. Pada teknik ini subyek penelitian akan dikelompokkan menurut area atau tempat domisili
anggota populasi.
b. Non-Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel non-probability berkebalikan dengan teknik probability sampling. Teknik ini
melakukan pengambilan sampel dengan tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
1) Purposive Sampling
Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan peneliti
mengenai sampel-sampel mana yang paling sesuai, bermanfaat dan dianggap dapat mewakili suatu
populasi (representatif).
2) Snowball Sampling
Biasa dikenal juga dengan teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik ini menentukan sampel berdasarkan
3) Accidental Sampling
Teknik pengambilan sampel jenis ini menentukan sampel secara tidak sengaja (accidental). Peneliti akan
mengambil sampel pada orang yang kebetulan ditemuinya pada saat itu.
4) Quota Sampling
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan menentukan kuota atau jumlah dari sampel penelitian
terlebih dahulu. Prinsip penentuannya sama dengan accidental sampling. Tetapi peneliti menetapkan
Editing adalah kegiatan meneliti atau memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan dari lapangan.
Dalam mengedit data, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Kelengkapan, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain kelengkapan identitas responden,
2. Kejelasan, peneliti harus menuliskan hasil editing dengan jelas guna menghindari kesalahan tafsir.
Coding atau pengkodean adalah usaha mengelompokkan jawaban responden menurut macamnya. Tujuannya
adalah untuk menyederhanakan jawaban responden sehingga dapat diolah. Biasanya, usaha pengkodean
dilakukan dengan memberi simbol atau angka pada jawaban responden. Simbol atau angka inilah yang
disebut kode.
Dalam pengkodean, semua variabel diberi kode, kemudian ditentukan tempatnya dalam coding sheet
(coding form) atau matriks. Cara pengkodean dapat dibagi dalam tiga kategori sebagai berikut.
3. Pertanyaan semiterbuka yang sebagian jawabannya sudah ditentukan, tetapi responden masih
Tabulasi adalah kegiatan memasukkan data yang diperoleh dari lapangan ke dalam bentuk tabel. Kegiatan
ini bertujuan agar data tampak lebih sederhana, ringkas, dan mudah dipahami. Data hasil editing yang
dimasukkan apa adanya dalam bentuk tabel tentunya sangat sulit dipahami, oleh karena itu perlu menyusun
data tersebut secara sistematis dengan cara mendistribusi frekuensi data dalam bentuk tabel. Selain itu,
data juga dapat disusun berdasarkan frekuensi kumulatifnya. Terakhir, agar lebih sederhana, kategori-
Langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data dilakukan untuk menganalisis masalah agar
mudah dicari pemecahannya. Terdapat beberapa bentuk penyajian data, di antaranya adalah tabel dan
1. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian
atau observasi.
4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.
GLOSARIUM
PENELITIAN SOSIAL
Analisis : Peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi.
Asumsi : Sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik
Deduksi : Berpikir dari pola yang umum menuju yang khusus atau menarik kesimpulan berdasarkan alasan-
alasan tertentu.
Eksploratif : Penelitian berfungsi untuk menemukan sesuatu yang baru, sehingga hasil-hasil penelitian dapat
mengisi kekosongan atau kekurangan ilmu.
Induksi : Pola pikir yang berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menentukan atau mengambil
kesimpulan secara umum.
Kritis : Peneliti harus selalu mendasrkan pikiran dan pendapatnya pada logika dan menimbang berbagai
hal atau masalah secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
Kuantitatif : Penelitian dengan menggunakan data yang berupa angka atau menekankan pada jumlah data yang
dikumpulkan.
Kualitatif : Penelitian dengan data yang dinyatakan dalam bentuk tanggapan dan perasaan serta opini . atau
menekankan pada kedalaman data/kualitas data penelitian.
Penelitian : Kegiatan mengumpulkan, mengelola menganalisis, dan menyajikan sejumlah data yang dilakukan
Sosial secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis ihwal
kemasyarakatan (sosial)
Skeptis : Seorang peneliti harus senantiasa menanyakan bukti atau fakta- fakta yang dapat mendukung
suatu pernyataan.
Verikatif : Penelitian yang berfungsi untuk mneguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
Tabel Tabel adalah cara penyajian data berupa angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori
tertentu sehingga memudahkan untuk pembuatan analisis.
Grafik Grafik adalah gambar-gambar yang menunjukkan data visual berupa angka, yang biasanya berasal
dari tabel-tabel yang telah dibuat. Penyajian data dengan grafik bertujuan untuk menunjukkan
perbandingan informasi dengan cepat dan sederhana.