Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dewa Ayu Kartika Chandra Dewi

NIM : P07134122018

Kelas : IIA

Institusi Sosial (Lembaga Sosial)

A. Definisi Institusi Sosial


Istilah Institusi berasal dari kata Intitution yang menunjuk pada pengertian tentang suatu yang
telah mapan. Dalam pengertian sosiologis, intitusi dapat dilukiskan sebagai suatu organ yang berfungsi
dalam kehidupan masyarakat. Lembaga-lembaga pada mulanya terbentuk dari suatu kebiasaan yang
dilakukan terus-menerus sampai menjadi adat-istiadat, kemudian berkembang menjaadi tata kelakuan.
Menurut Hoarton dan Hunt, lembaga sosial bukanlah sebuah bangunan, bukan kumpulan dari
sekelompok orang, dan bukan sebuah organisasi. Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai
suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal, sekumpulan
kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia. Dengan kata lain
Lembaga adalah proses yang terstruktur untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.
Pendapat para tokoh tentang definisi lembaga sosial :
 Koentjaraningkrat : Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat kepada aktifitas sosial untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam
kehidupan masyarakat.
 Leopold Von Weise dan Becker : Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar
manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu beserta pola-polanya
yang sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya.
 Robert Mac Iver dan C.H. Page : Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah
diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok
masyarakat.
 Soerjono Soekanto : Pranata sosial adalah himpunana norma-norma dari segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

B. Fungsi Institusi Sosial


Institusi sosial yang ada dan terbentuk di masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Institusi sosial berfungsi untuk memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang
bagaimana setiap individu harus bersikap dalam menghadapi masalah yang muncul dan
berkembang di lingkungan mayarakat.
2. Institusi sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat yang saling berhubungan atau
bersangkutan.
3. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada masyarakat untuk dapat
mengadakan sistem pengawasan masyarakat kepada anggotanya.

C. Proses Pertumbuhan Institusi Sosial


Proses terbentuknya institusi sosial diawali dari tumbuh kembangnya kekuatan ikatan
hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat. Ikatan tersebut terkait dengan keberadaan nilai dan
norma dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbagai lembaga sosial dibentuk oleh
manusia sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sehingga dalam perkembangan masyarakat dapat terjadi
perbedaan mengenai corak dan model lembaga sosial yang dihasilkan. Itu semua bermula dari
kebutuhan manusia dan masyarakat akan keteraturan serta ketertiban dalam kehidupannya.
Norma yang ada dalam kehidupan masyarakat, mempunyai kekuatan yang berbeda, ada norma
yang lemah, sedang dan kuat daya ikatnya. Karena kuatnya ikatan sehingga semua anggota masyarakat
tidak berani melanggarnya. Dalam sosiologi kekuatan mengikat norma tersebut dikenal dengan empat
hal, yaitu:
1. Cara (usage)
Merupakan suatu bentuk perbuatan, lebih banyak ditunjukkan dalam
hubungan antar individu dalam masyarakat. Penyimpangan terhadap “cara” tidak
mengakibatkan hukuman/sanksi yang berat, biasanya hanya berupa celaan dari
individu yang dihubungi. Misalnya, cara makan dihadapan orang lain ada yang
sampai mengeluarkan suara sebagai tanda rasa puas. Dengan mengeluarkan suara
tersebut sering dianggap sebagai hal yang kurang sopan sehingga orang yang
mendengarkannya mencela atau merasa tersinggung.
2. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan adalah perilaku yang diakui dan diterima keberadaannya di
dalam masyarakat. Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk
yang sama, dan individu dalam masyarakat tersebut banyak menyukai perbuatan
tersebut. Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat lebih besar daripada cara, dan
berkembang menjadi norma pengatur dan sering disebut sebagai tata kelakuan
(mores). Misalnya, rasa hormat terhadap orang yang lebih tua tersebut tidak
dilakukan maka dianggap sebagai penyimpangan dari kebiasaan. Maka bila orang
lain mengetahuinya akan menegur dan menyalahkan karena sudah melakukan
penyimpangan dari kebiasaannya.
3. Tata Kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah sifat-sifat yang hidup dan berada dalam kelompok
masyarakat diperlakukan sebagai pengawas oleh masyarakat terhadap anggota-
anggotanya. Tata kelakuan dapat berfungsi sebagai aturan perbuatan dan sebagai
pengawas agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya sesuai
ketentuan tata kelakuan yang berlaku dalam masyarakat.
4. Adat Istiadat (costum)
Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integritasnya
dengan pola-pola perilaku masyarakat, daya ikatnya semakin kuat. Anggota
masyarakat yang melanggar adat istiadat akan memperoleh sanksi yang keras. Seperti
sistem perkawinan sudah ditetapkan secara baku, bila melanggar yang bersangkutan
bahkan keluarganya akan malu dan tercemar namanya dalam masyarakat. Pada suku
tertentu, bila ada yang melakukan pelanggaran dalam adat perkawinan, cara untuk
menghilangkannya itu harus melalui upacara adat tertentu dan menghabiskan biaya
yang cukup banyak. Bila tidak mau melakukan upacara adat tersebut, maka keluarga
bisa diusir dari masyarakatnya.

Dalam berperilaku, seseorang terikat dengan batas-batas tertentu yang tidak boleh dilanggar,
bila batas-batas tersebut dilanggar orang tersebut akan dihukum. Bila semua orang dapat mengetahui,
memahami, menghargai norma-norma yang mengatur kehidupannya, maka ada kecenderungan untuk
mentaatinya, proses selanjutnya norma berproses ke kelembagaan pada taraf yang lebih tinggi.

D. Macam-Macam Institusi Sosial


 Institusi Keluarga
Keluarga disebut institusi karena dalam keluarga terdapat aturan-aturan yang harus
dipatuhi oleh seluruh anggota, misalnya aturan larangan pulang malam bagi semua anak-anak.
Secara pengertian keluarga adalah kesatuan (masyarakat) yang terkecil. Beberapa fungsi dari
institusi lembaga keluarga:
a) Fungsi reproduksi, dalam keluarga anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan
tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya.
b) Fungsi sosialisasi, bahwa keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak agar
sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakatnya. Keluarga sebagai wahana
sosialisasi primer harus mampu menerapakan nilai dan norma masyarakat melalui
keteladanan orang tua.
c) Fungsi afeksi (kasih sayang), didalam keluarga diperlukan kehangatan rasa kasih
sayang dan perhatian antar anggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan
manusia sebagai makluk berpikir dan bermoral (kebutuhan integratif) apabila anak
kurang atau tidak mendapatkannya, kemungkinan ia sulit untuk dikendalikan nakal,
bahkan dapat terjerumus dalam kejahatan.
d) Fungsi ekonomi, bahwa keluarga terutama orang tua mempunyai kewajiban ekonomi
seluruh keluarganya. Ibu sebagai bendahara suami didalam keluarga harus mampu
mengolah keuangan sehingga kebutuhan dalam rumah tangganya dapat dicukupi.
e) Fungsi pengawasan sosial, bahwa setiap anggota keluarga pada dasarnya saling
melakukan kontrol atau pengawasan karena mereka memiliki rasa tanggung jawab
dalam menjaga nama baik keluarga.
f) Fungsi proteksi (perlindungan), fungsi perlindungan sangat diperlukan keluarga
terutama anak, sehingga anak akan merasa aman hidup ditengah-tengah keluarganya.
Ia akan merasa terlindungi dari berbagai ancaman fisik mapun mental yang datang
dari dalam keluarga maupun dari luar keluarganya.
g) Fungsi pemberian status, bahwa melalui perkawinan seseorang akan mendapatkan
status atau kedudukan yang baru di masyarakat yaitu suami atau istri. Secara
otomatis mereka akan diperlakukan sebagai orang yang telah dewasa dan mampu
bertanggung jawab kepada diri, keluarga, anak-anak dan masyarakatnya.
 Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan adalah lembaga yang bertanggung jawab atas terselenggaranya
pendidikan di masyarakat. Lembaga pendidikan sangat penting untuk terus dipelihara oleh
masyarakat karena fungsinya yang sangat penting. Adapun beberapa fungsi lembaga
pendidikan:
a) Pendidikan memberikan pengetahuan dan keterampilan
b) Mengembangkan potensi yang dimiliki individu demi pemenuhan kebutuhan
hidupnya.
c) Mengembangkan cara berpikir rasional
d) Sarana melestarikan kebudayaan dengan cara mengajarkan dan membiasakan hal-hal
berkaitan dengan kebudayaan masyarakat sekitar.
 Institusi Agama
Institusi agama merupakan sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat.
Agama itu sendiri adalah ajaran, sistem, yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia.
Adapun beberapa fungsi lembaga agama:
a) Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
b) Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku
menyimpang, seperti membunuh
c) Pedoman perasaan keyakinan. Siapapun yang berbuat baik maka akan mendapatkan
pahala dari Tuhan
d) Pedoman keberadaan. Keberadaan alam semesta dengan segala isinya termasuk di
dalam manusia harus disikapi rasa syukur dan ikhlas.
e) Pengungkapan keindahan. Manusia yang suka akan keindahan dapat
mengekspresikan rasa estetika dengan membangun rumah ibadah dan hal-hal lain
berkaitan dengan kepercayaan
f) Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama, misalnya
sebagai umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha dan Khong Hu Chu.
 Institusi Budaya
Institusi budaya merupakan jenis lembaga sosial yang sifatnya publik di dalam
sebuah negara. Peranan institusi sosial ini adalah mengembangkan budaya, ilmu pengetahuan,
seni dan lingkungan kepada masyarakat di suatu daerah sampai suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai