Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga biru dari kerajaan plantae adalah karena tubuh
bakteri dan alga biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.
Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat
(cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan
dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur
(staphylococcus / staphylobasil).
Alasan yang paling mendasari terbentuknya kingdom monera adalah struktur sel. Semua anggota
monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal ini karena
ketiadaann membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.
Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera
terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian,
beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).
Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel – organel
bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi,
lisosom, dan vakuola. adapun organel yang terdapat pada monera antara lain:
6. Motil
Pada umumnya kelompok monera dilengkapi alat gerak (flagel) yang memungkinkan dapat
bergerak. Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki, dibedakan:
7. Habitat: kosmopolit
Organisme memiliki habitat yang cukup luas. Hampir diberbagai belahan bumi bahkan di dalam
tubuh organism dapat ditemukan anggota monera (kosmopolit: dimana-mana).
9. Reproduksi
1. Archaebacteria
Merupakan kelompok bakteri purba. Karakteristik yang dimiliki anggota archae berbeda dengan
anggota monera lainnya. Kelompok ini ditemukan pada tempat- tempat yang ekstreem. Ciri – ciri
Archaebakter yaitu:
a. Methanogen, adalah kelompok archae yang menghasilkan gas metana (CH4). Kelompok ini
merupakan organisme anaerob obligat, artinya tidak dapat mentolerir oksigen, resiprasi
berlangsung secara anaerob. Bakteri ini dapat ditemukan di lapisan rawa paling bawah. Bakteri
ini dimanfaatkan untuk mengubah kotoran hewan menjadi biogas. Selain itu, bakteri ini
ditemukan dalam simbiosis mutualisme pada sistem pencernaan hewan (sapi, rayap).
b. Halofil ekstrim, (halo “garam”; phylos “suka”). Merupakan kelompok archae yang ditemukan
pada daerah dengan kadar salinitas (garam) yang tinggi, seperti pada laut mati dan great salt lake.
Kelompok ini memiliki pigmen orhodopsin penangkap energi matahari yang digunakan untuk
menghasilkan ATP (energi).
c. Termofil ekstrim, kelompok ini ditemukan pada tempat dengan suhu ekstrem antara 60°C –
105°C. Bakteri ini biasa ditemukan pada sumber mata air panas atau kawah gunung berapi.
Energi yang diperoleh ialah dengan kemosintesis dari senyawa sulfur.
2. Eubacteria
Merupakan kelompok bakteri yang memiliki dinding peptidoglikan. Kelompok ini dibedakan
menjadi:
a. Spirokaeta, berbentuk spiral (spiro: spiral) dengan panjang sekitar 0,25mm. mendapatkan
energi melalui kemoheterotrof. Menyebabkan penyakit. Contoh: Treponema pallidum (penyebab
sifilis)
b. Klamidia, parasit di dalam sel hewan. Contoh: Chlamydia trachomatis penyebab kebutaan
yang ditularkan melalui seksual. Bakteri ini mendapatkan energi dari inangnya.
c. Bakteri gram, jenis bakteri yang didasarkan atas pewarnaan gram. didapati dua macam gram:
1) Gram negatif, dinding peptidoglikan tipis. Berwarna merah pada pewarnaan gram. Umumnya
patogen,contohSalmonellasp.
2) Gram positif, memiliki dinding peptidoglikan yang tebal. Berwarna ungu jika dilakukan
pewarnaan gram. Umumnya menguntungkan, contoh: Basillus sp.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat
yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri
merupakan anggota kingdom monera. Adapun dalam system klasifikasi enam kingdom, monera
dibedakan lagi menjadi Archaebacteria dan Eubacteria. Versi video disini.
1. Tidak mempunyai membran inti (karioteka) sehingga inti selnya dinamakan prokariotik.
2. Uniseluler
3. Mikroskopis
4. Ada yang soliter dan sebagian berkoloni membentuk rantai, filamen, atau koloni lainnya
5. Mampu memperbanyak diri dengan cepat
6. Kosmopolitan, mampu hidup disemua lingkungan yang ada di muka bumi.
ARCHAEBACTERIA
Archaebacteria (Yunani, archaio = kuno) adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan, tapi membran plasmanya mengandung lipid.
Ciri-ciri Archaebacteria:
Klasifikasi Archaebacteria
1. Halofilik,
Bakteri halofilik adalah bakteri yang hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi,
contohnya Halobacterium sp.
2. Methanogen,
Bakteri Methanogen adalah bakteri yang bersifat anaerob dan dapat menghasilkan gas
metana (CH4) dari gas hydrogen dan CO2 atau asam asetat. Bakteri ini hidup di
lingkungan yang memproduksi metan, misalnya rawa-rawa, dasar kolam, atau usus
binatang, contohnya:
Lachnospira multiparus, organisme ini mampu menyederhanakan pectin.
Ruminococcus albus, organisme ini mampu menghidolisis selulosa.
Succumonas amylotica, memiliki kemampuan menguraikan amilum.
Methanococcus janashi, penghasil gas metana (CH4).
3. Thermoasidofilik,
Bakteri Thermoasidofilik merupakan bakteri yang dapat hidup di lingkungan yang
mempunyai suhu dan tingkat keasaman tinggi, misalnya di kawah vulkanik dan mata air
panas. Bakteri ini bersifat kemoautotrof yang dapat memanfaatkan H2S sebagai sumber
energy seperti di kawah vulkanik. Contoh termoasidofilik adalah Pyrolobus fumarii
tumbuh dengan temperature optimum 106oC.
EUBACTERIA
Eubacteria berasal dari awalan “eu” yang berarti sejati dan “bacteria” yang berarti bakteri.
Eubacteria adalah bakteri pada umumnya yang ada di sekitar kita dan sering kita temui dalam
kehidpan sehari-hari.
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida
(ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu,
bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul
dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol
dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari
dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih
kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria
adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung
pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat
pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan
terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding
endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap
kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Flagel merupakan salah satu alat gerak pada bakteri. Flagela adalah struktur
tambahan alat pada beberapa jenis bakteri yang berupa bulu cambuk. Untuk
memahami struktur tubuh bakteri baca artikel tentang bagian-bagian dan fungsi
struktur sel bakteri. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel, bakteri
dikelompokkan dalam lima tipe yaitu atrik, monotrik, lofotrik, amfitrik dan
peritrik. Perhatikan gambar di bawah ini.
a) Bakteri atrik
Bakteri atrik adalah bakteri yang tidak memiliki flagel sama sekali. Contoh bakteri
atrik adalah Escherichia coli.
b) Bakteri monotrik
Bakteri monotrik adalah bakteri yang satu ujung selnya memiliki satu flagela.
Contoh bakteri monotrik adalah Pseudomonas aeroginosa.
c) Bakteri amfitrik
Bakteri amfitrik adalah bakteri yang dua ujung selnya masing-masing memiliki
satu flagela. Contoh bakteri amfitrik adalah Aquaspirillum serpens.
d) Bakteri lofotrik
Bakteri lofotrik adalah bakteri yang satu ujung selnya memiliki beberapa flagel.
Contoh bakteri lofotrik adalah Pseudomonas fluorescens.
e) Bakteri peritrik
Bakteri peritrik adalah bakteri yang seluruh permukaan tubuhnya memiliki flagela.
Contoh bakteri peritrik adalah Salmonella thyposa.
a) Bakteri psikrofil
Bakteri psikrofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 0° – 30°C dengan
suhu optimum 15°C. Contoh bakteri psikrofil adalah Pseudomonas,
Flavobacterium, Achromobacter dan Alcaligenes.
b) Bakteri mesofil
Bakteri mesofil dapat tumbuh pada suhu 25° – 37°C dengan suhu optimum 32°C.
Umumnya bakteri jenis ini hidup di dalam alat pencernaan. Beberapa jenis bakteri
bahkan dapat hidup dengan baik pada suhu sekitar 40°C. Semua jenis bakteri yang
bersifat patogen pada hewan dan manusia merupakan bakteri mesofil. Contoh
bakteri jenis ini adalah Listeria monocytogenes, Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli.
c) Bakteri termofil
Bakteri termofil merupakan jenis bakteri yang dapat tumbuh pada daerah yang
suhunya tinggi, lebih dari 40°C. Temperatur optimumnya antara 55 –60°C. Bakteri
ini dijumpai pada sumbersumber air panas, kawah gunung berapi, geiser dan
sebagainya. Contoh bakteri termofil adalah Thermus aquaticus, Sulfolobus
acidocaldarius dan Chloroflexus.
a) Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof memerlukan karbon yang berasal dari komponen organik,
bakteri jenis ini tidak dapat membuat senyawa organik dari substansi anorganik
sederhana, jadi selalu hidup dengan memperoleh makanan dari organisme lain.
Bakteri heterotrof umumnya tidak berklorofil dan tidak dapat menghasilkan
makananya sendiri. Bakteri heterotrof dibedakan lagi menjadi 4 golongan, yaitu
bakteri parasit, bakteri saprofit, bakteri patogen, dan bakteri apatogen.
1) Bakteri parasit
Adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari tubuh mahluk hidup
lain yang ditumpanginya. Contohnya bakteri heterotrof ini antara
lainSpirochaetaceae (parasit usus moluska), Treponemataceae (parasit pada
vertebrata), Borrelia recurrentis, Borrelia burgdorferi dan Borrelia novyi.
2) Bakteri saprofit
Adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sisa-sisa mahluk mati
melalui proses perombahan bahan organik menjadi anorganik melalui fermentasi
dan respirasi. Proses perombakan bahan organik yang mereka lakukan akan
menghasilkan gas-gas seperti CO , CH , H S, H , N , dan NH . Contoh bakteri
2 4 2 2 2 3
3) Bakteri patogen
Adalah bakteri parasit yang selain menyerap makanan, ia juga menyebabkan
timbulnya penyakit pada tubuh inangnya. Contoh bakteri ini antara
lainMycobacterium leprae, Salmonella thyphosa, Clostrididum tetani, Yersina
pestis, Vibrio comma, Mycobacterium tuberculosis, Treponema pallidum,
Corynebacterium diphtheriae, Pseudomonas cattelaye, Neisseria meningitidis dan
sebagainya.
4) Bakteri apatogen
Adalah bakteri parasit hanya menyerap makanan tapi tidak menyebabkan
timbulnya penyakit pada inangnya. Contoh bakteri ini antara lain Escherichia
coli dan Streptomyces griseus.
b) Bakteri Autotrof
Baca Juga:
Pengelompokkan Bakteri Berdasarkan Suhu Optimum dan Kadar Garam Beserta Contohnya
Klasifikasi Flagellata, Rhizopoda, Ciliata, Sporozoa dan Contohnya Lengkap
6 Macam Klasifikasi Protozoa (Protista Mirip Hewan), Gambar dan Penjelasannya
1) Bakteri fotoautotrof
Adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan energi yang berasal
dari cahaya matahari. Bakteri ini adalah bakteri yang mengandung zat warna hijau
sehingga dapat melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan hijau. Bakteri
fotoautotrof sering disebut juga bakteri fotosintetik. Contoh bakteri fotoautotrof
adalah Bakteri hijau yang memiliki pigmen hijau yang
dinamakan bakterioviridin atau bakterioklorofil dan Bakteri ungu yang memiliki
pigmen ungu, merah atau kuning disebut bakteriopurpurin.
2) Bakteri Kemoautotrof
Adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan energi yang berasal
dari reaksi-reaksi kimia, misalnya, proses oksidasi senyawa tertentu. Contohnya,
bakteri nitrit dengan mengoksidkan NH , bakteri nitrat dengan mengoksidkan
3
belerang, Nitosococcus, dan Nitrobacter.
a) Kokus
Kokus atau Coccus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat atau bujur telur.
kokus berasal dari bahasa Yunani ‘kokkos’ yang berarti “buah beri”. Organisme
kokus bisa hidup dengan sendiri (soliter) yang disebut bakteri Monokokus, tetapi
bisa juga hidup dalam formasi dengan bakteri kokus lainnya. 2 kokus yang
bergabung disebut Diplokokus, sedangkan 4 coccus yang membentuk kotak
disebut Tetrakokus.
b) Basil
Basil atau Bacillus adalah golongan bakteri yang berbentuk batang, tetapi ada juga
genus bakteri yang bernama Bacillus. Perbedaannya terletak pada penulisan, jika
Baccillus (penulisan tidak miring) merujuk pada bentuk bakteri,
sedangkan Baccillus (penulisan miring) menunjukkan genus bakteri. Kebanyakan
bakteri adalah berbentuk batang tunggal (Monobasilus).
Namun ada juga Diplobasilus yang muncul secara berpasangan dua-dua setelah
pembelahan dan juga Streptobasilus yang muncul secara berantai. Selain itu, ada
jenis bakteri basil yang pendek, gemuk dan membulat seperti bakteri kokus,
bentuk bakteri seperti ini dinamakan coccobasilus.
c) Spirilum
Spirilum adalah bakteri yang berbentuk melengkung. Banyak bakteri spirilum yang
kaku dan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Ada 3 golongan bakteri
spirilm, yaitu vibrio, spiral (spirilla) dan spiroseeta. Bakteri vibrio berbentuk
seperti karakter koma dengan hanya satu lengkungan, contohnya adalah Vibrio
cholerae. Spirilla mempunyai struktur spiral yang kaku, contohnya
yaitu Campylobacter jejuni. Kemudian bakteri Spiroseta, bakteri ini mempunyai
bentuk spiral dan tubuh yang fleksibel, contoh bakteri ini yaitu Leptospira sp.
Demikianlah artikel tentang klasifikasi bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagel,
kebutuhan akan oksigen, suhu optimum, cara mendapatkan makanan, bentuk sel
dan karakteristik dinding sel (pewarnaan gram) beserta contohnya lengkap.
Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan
sampai jumpa di artikel berikutnya.
bakteri, eubacteria, kingdom monera, klasifikasi bakteri, klasifikasi makhluk hidup
Share
Post a Comment
Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik
permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.
Newer PostPengelompokkan Bakteri Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagel Beserta Contohnya
Older PostGambar dan Tahapan Reproduksi Bakteri dengan Konjugasi
Materi Terbaru
Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identic,
diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah diantara kedua sel anak
bakteri
Reproduksi seksual
Bakteri berbeda dengan eukariota dalam ha cara penggabungan DNA yang datang dari dua
individu ke dalam satu sel. Pada eukariota, proses seksual secara meisis dan fertilisasi
mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot, akan tetapi, jenis kelamin yang ada
pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi, sebaliknya ada
juga proses lain yang mengumpulkan DNA bakteri yang datang dari individu-individu yang
berbeda. Proses-proses ini ilah pembelahan transormasi transduksi dan konjugasi.
1. Transformasi
Dalam konteks genetika bakteri, transformasi ialah perubahan suatu genotipe sel bakteri dengan
cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada bakeri streptococus
pneumaniae yang tidak berbahaya bisa ditransformasi menjadi sel-sel penyebab pneumania
dengan cara mengambil DNA dari medium yang mengandung sel-sel srain patogenik yang mati.
Transformasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik hidup mengambil patongan DNA yang
kebetulan mengandung alel untuk ptogenisitas, alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam kromosom bakteri menggantikan alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini ilah
rekombinasi genetik-perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang. Sel yang
ditransformasikan ini sekarang mempunyai satu kromosom ang mengandung DNA yang berasal
dari dua sel yang berbeda.
2. Transduksi
Pada proses tranfer DNA yang disebut transduksi, faga membawa gen bakteri dari satu sel inang
ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk transduksi diantaranya ialah transduksi umum dan
transduksi khusus. Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga.
Diakhir siklus litik faga, molekul asam nukleat birus dibungkus di dalam kapsid, dan faga
lengkapnya dilepaskan ektika sel inang lisis. Kadangkala sebagian kecil DNA sel inang yang
terdegradasi menggantikan genom faga. Virus seperti ini cacat di karena tidak mempunyai meteri
genetik sendiri. Meskipun demikian, setelah pelepasannya dari inang yang lisis, faga dapat
menempel pada bakteri lain dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel
pertama. Beberapa DNA ini kemudian bisa menggantikan daerah homolog dari kromosom sel
kedua.
Konjugasi ialah transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang berhubungan
sementara. Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E.coli. tranfers DNA ialah transfer satu
arah yaitu satu sel mendonasi DNA DAN pasangannya menerima gen. donor DNA, disebut
dengan jantan, menggunakan alat yang disebbut piliseks untuk menempel pada resipien. DNA
dan disebut sebagai betina. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan terbentuk
diantara kedua sel tersebut, menyediakan jalan utnuk transfer DNA.
Penerapan sustu populasi bakteri dengan suatu antibiotik spesifik baik di dalam kultur
laporatorium maupun dalaa organisme inang akan membunuh bakteri yang sensitif terhadap
antibiotik, tetapi fal itu tidak terjadi pada bakteri yang empunyai plasmid R yang dapat
mengatasi antibiotik. Teori seleksi alam memprediksi bahwa, pada keadaan-keadaan seperti ini,
akan semakin banyak bakteri yang akan mewarisi gen-gen yang menyebabkan tesistendi
antibiotik. Konsekuensi medisnya pun terbaca, yaitu strain patogen yang resisten semakin lama
semakin banyak, membuat pengobatan infeksi baketeri tertentu menjadi semakin banyak.
Membuat pengobatan infeksi bakteri tertentu manjasi semakin sulit. Permasalah ersebut
diperpindah dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya melalui konjugasi.
a. Reproduksi aseksual
Secara umum bakteri berkembangbiak dengan melakukan pembelahan biner, artinya
pembelahan tersebut terjadi secara langsung dari satu sel bakteri menjadi dua sel.
Setiap sel anakan akan menjadi dua sel anakan begitu seterusnya. Proses pembelahan biner ini
diawali replikasi yang terjadi pada DNA. DNA tergandakan menjadi dua DNA yang identik
(sama), selanjutnya terjadi pembelahan sitoplasma yang pada akhirnya diikuti terbentuknya
dinding yang memisahkan kedua sel bakteri anakan.
Cyanobacteria (Yunani, kyanos = biru, bacterion = batang kecil) sering disebut ganggang biru
sebab berwarna hijau kebiruan. Cyanobacteria dapat berfotosintesis dan sebagian memiliki tubuh
berbentuk benang seperti ganggang.
Cyanobacteria yang berbentuk benang disebut juga trikoma, terdiri atas sel-sel yang tersusun
seperti rantai. Pada trikoma terdapat beberapa sel dengan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda,
yaitu sebagai berikut.
Heterokista, adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya, berdinding
tebal, dengan isi yang jernih dan mengandung enzim nitrogenase. Heterokista berfungsi
untuk mengikat nitrogen.
Akinet, adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya, berfungsi
menyimpan cadangan makanan, berdinding tebal, dan mengandung endospora. Sel ini
berfungsi untuk mempertahankan diri pada kondisi lingkungan yang buruk.
Baeosit, adalah sel-sel vegetatif yang merupakan hasil reproduksi (pembelahan sel),
berbentuk bulat, berukuran kecil, dan berklorofil. Sel ini berfungsi untuk fotosintesis.
Reproduksi Cyanobacteria
Cyanobacteria bereproduksi secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan
pembentukan endospora.
1. Pembelahan Biner
Pembelahan biner dapat terjadi pada Cyanobacteria uniseluler maupun multiseluler yang
berbentuk filamen (benang). Pada Cyanobacteria uniseluler, sel-sel hasil pembelahan ada yang
langsung memisah, dan ada pula yang tetap bergabung sehingga membentuk koloni (misalnya
Gloeocapsa). Sel-sel hasil pembelahan pada Cyanobacteria yang berbentuk filamen
menyebabkan filamen menjadi bertambah panjang.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh organisme. Bagian tubuh yang terlepas akan
tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi terjadi pada Cyanobacteria yang berbentuk filamen.
Pemutusan bagian tubuh dapat terjadi di bagian-bagian tertentu pada sel-sel yang mati. Filamen
hasil pemutusan disebut hormogonium. Hormogonium ini memiliki panjang filamen yang
berbeda-beda, dan bila terlepas dan filamen induk maka akan tumbuh menjadi Cyanobacteria
baru. Contoh Cyanobacteria yang mengalami fragmentasi antara lain Oscillatoria sp. dan
Plectonema boryanum.
3. Pembentukan Endospora
Pembentukan endospora terjadi bila kondisi lingkungan kurang menguntungkan, misalnya pada
kondisi kekeringan. Sel yang mengandung endospora ini disebut akinet. Akinet berasal dari sel
vegetatif, berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya karena mengandung cadangan
makanan, dan berdinding tebal. Bila kondisi lingkungan membaik, maka endospora akan tumbuh
menjadi Cyanobacteria baru, contohnya Nostoc sp.