EUBACTERIA
KOMPETENSI DASAR
3.5 Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan peran bakteri dalam kehidupan.
4.5 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri dalam kehidupan
Tujuan Pembelajaran
Archaebacteria
Eubacteria
Prokariotik
Peptidoglikan
Plasmid
Page | 1
Page | 2
Apakah kamu pernah mengalami wajah
yang berjerawat? Apakah penyebab
wajah berjerawat? Ya, penyebabnya
adalah bakteri. Mungkin, yang terlintas
dalam fikiran kita ketika pertama kali
mendengar kata bakteri adalah
“penyakit”. Namun jika dipelajari lebih GAMBAR 1. WAJAH BERJERAWAT.
SUMBER: HTTP://WWW.TRIBUNNEWS.COM/LIFESTYLE/2018/09/12
jauh, selain dapat menyebabkan penyakit
ternyata banyak jenis bakteri yang bermanfaat dalam kehidupan. Salah satu manfaat
yang langsung dapat kita rasakan adalah bakteri membantu dalam proses pencernaan di
tubuh kita, yaitu Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli. E.coli adalah bakteri yang
bermanfaat dalam membantu proses pembusukkan makanan di usus besar dan juga
dapat memproduksi vitamin K2 yang berguna untuk tubuh.
Berdasarkan system 5 Kingdom bakteri merupakan Kingdom Monera (Yunani,
Moneres= tunggal) yang memiliki tubuh sangat
sederhana. Namun seiring dengan
berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi, pada tahun 1977 Karl Woose
membagi Kingdom Monera menjadi Archaebacteria
dan Eubacteria. Pada Modul kali ini, Kita akan
belajar lebih dalam mengenai ciri-ciri bakteri,
struktur tubuh, cara reproduksi baik dari
Archaebacteria maupun Eubacteria. Jangan lupa,
peranan bakteri juga tidak kalah pentingnya untuk
ditelusuri sehingga dari materi yang akan dibahas GAMBAR 2. SYSTEM KLASIFIKASI 6 KINGDOM
(HTTPS://WWW.TENTORKU.COM/PERKE
kali ini rasa syukur kita terhadap ciptaan Tuhan MBANGAN-SISTEM-KLASIFIKASI-
KINGDOM-DOMAIN/#ENAM-KINGDOM)
YME akan meningkat dan kitapun akan semakin
lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Selamat Belajar.
Page | 3
A. CIRI-CIRI MONERA
Page | 4
B. ARCHAEBACTERIA
C. EUBACTERIA
Eubacteria disebut juga bakteri yang sesungguhnya. Eubacteria meliputi bakteri dan
alga hijau-biru atau biasa disebut dengan Cyanobacteria.
Bakteri merupakan organisme bersel satu (uniseluler). Stuktur sel bakteri masih
sangat sederhana, yaitu terdiri dari struktur tubuh luar dan struktur tubuh bagian
dalam. Struktur bagian luar bakteri terdiri atas kapsul, dinding sel, flagel dan pilli.
Sedangkan struktur bagian dalamnya terdiri atas membran plasma dan sitoplasma.
Page | 5
GAMBAR 5. STUKTUR TUBUH BAKTERI. SUMBER: HTTPS://SCIENCEBOOTH.COM/2014/01/18/STRUKTUR-BENTUK-DAN-
PENGGOLONGAN-BAKTERI/
a. Struktur luar
Permukaan paling luar bakteri dilindungi oleh kapsul berupa lapisan lendir yang
juga berfungsi sebagai cadangan makanan. Akan tetapi untuk bakteri penyebab
penyakit, kapsul ini berfungsi untuk menginfeksi inangnya (daya virulensi). Adapun
pada lapisan di dalamnya terdapat dinding sel yang sangat kaku sehingga bisa
memberikan bentuk dari bakteri itu sendiri, juga berfungsi untuk melindungi isi sel.
Dinding sel ini tersusun dari senyawa peptidoglikan. Peptidoglikan adalah polisakarida
dan sebuah rantai peptida pendek. Sifatnya yang
kaku membuat dinding sel bertanggungjawab
untuk menjaga integritas sel serta menentukan
bentuk sel bakteri tersebut.
Dengan menggunakan teknik pewarnaan
gram yang di kembangkan oleh Hans Christian
Gram, para saintis dapat mengklasifikasikan
banyak spesies bakteri menjadi dua kelompok
berdasarkan ketebalan peptidoglikannya. Yaitu, GAMBAR 6. STRUKTUR DINDING BAKTERI GRAM
Sumber:
Bakteri gram positif dan bakteri gram negative. https://www.academia.edu/27463459/Identi
fikasi_Bakteri_Gram_Positif_dan_Negatif
Page | 6
Bakteri gram positif karakteristik utamanya adalah tebalnya lapisan peptidoglikan pada
dinding sel. Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna
ungu. Dinding sel Gram positif biasa ditemukan pada Actinobacteria dan Firmicutes.
Sedangkan bakteri gram negative dinding sel Gram negatif memiliki lapisan
peptidoglikan yang tipis. Hal ini menyebabkan lunturnya warna biru menjadi merah
muda saat disiram etanol.
Pada beberapa dinding sel bakteri ditemukan pilli, yaitu semacam rambut halus di
seluruh permukaan tubuh yang digunakan oleh bakteri untuk menempel pada suatu
objek. Lapisan berlendir, kapsul dan pilli membantu bakteri bertahan pada lingkungan
tertentu. Apakah bakteri dapat bergerak? Jawabannya adalah iya. Mengapa? Karena
kebanyakan bakteri memiliki flagel yang berfungsi dalam motilitas bakteri.
Page | 7
2) Sitoplasma
Berisi 80% air, protein, asam nukleat, lemak, karbohidrat, ion anorganik dan
kromatofora. Pada bagian ini terdapat organel-oganel sel yang berfungsi sebagai
pelaksana kegiatan hidup seperti respirasi sel, sintesis sel dan lain-lain.
3) Endospore
Endospora adalah spora yang terbentuk pada saat
bakteri berada dalam kondisi yang tidak
menguntungkan. Endospora ini akan melindungi
GAMBAR 8. ENDOSPORA
bakteri dari cuaca ekstrem. Sumber:https://id.wikipedia.org/wik
i/Endospora
4) Plasmid
Merupakan DNA melingkar yang membawa gen tertentu yang dapat diwariskan.
Kebaradaan plasmid sangat berkaitan erat dengan kemampuan bakteri untuk
terjadi resistensi.
5) Materi genetic
Terdapat pada kromosom bakteri, kebanyakan bakteri mempunyai kromosom
sirkular tunggal, dan satu salinan dari materi genetiknya. Genom bakteri pada
umumnya lebih kecil dari genom eukaryotik. Kromosom ini mengandung ratusan
materi genetic yang terpusat pada nucleoid.
Page | 8
bagian sel anakan dari indukan bakteri. Tujuan dari pembelahan biner sendiri adalah
untuk dapat menghasilkan keturunan / anakan demi kelangsungan kehidupan dari
jenisnya sendiri.
Reproduksi seksual bakteri dapat terjadi menjadi 3 cara, yaitu:
1. Konjugasi, yaitu pemindahan materi genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri
lainnya secara langsung melalui jembatan sitoplasma.
2. Transformasi, yaitu pemindahan sedikit DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya
melalui proses fisiologi yang kompleks.
3. Transduksi, yaitu pemindahan DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya melalui
perantara bakteriofage.
GAMBAR 9. REPRODUKSI BAKTERI (A) PEMBELAHAN BINER (B) TRANSFORMASI (C) TRANSDUKSI (D) KONJUGASI. SUMBER:
HTTPS://DOSENBIOLOGI.COM/BAKTERI/PEMBELAHAN-BINER-PADA-BAKTERI
Page | 9
bahan-bahan anorganik yang berupa mineral-mineral. Mineral-mineral
tersebut diperlukan oleh tubuh sebagai unsur hara. Contohnya adalah Bacillus
anthracis penyebab penyakit antraks hewan ternak dan manusia.
Di alam Mikroba atau bakteri lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan
bersama-sama dengan mikroba yang lain. Oleh karena itu, dalam mempelajarinya, bakteri
harus diambil dari alam lalu diisolasikan dalam suatu biakan murni. Biakan murni adalah
biakan yang hanya berisi 1 jenis bakteri. Dalam pengisolasian bakteri ada beberapa teknik
yaitu: teknik pengenceran (dilusi), penuangan (pour plate), penggoresan (streak plate) dan
penyebaran (spread plate).
Bentuk koloni bakteri:
Page | 10
I.Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengetahui bentuk koloni bakteri pada sampel minuman
2. Peserta didik dapat mengetahui teknik isolasi bakteri dengan cara cawan gores
(streak plate)
- Alat Bahan
1. Pipet tetes : 1 buah 1. Media agar
2. Labu erlenmeyer : 1 buah ukuran 250 ml 2. Sampel minuman
3. Kapas/cotton bud : secukupnya 3. Alcohol 70%
4. Kertas : secukupnya 4. aquades
5. Cawan petri : 4 buah
6. Kawat ose : 1 buah
7. Kertas label : secukupnya
8. Pembakar Bunsen: 1 buah
9. Spidol : secukupnya
Cara Kerja
1. Siapkan Media agar yang sudah tersedia (guru yang menyediakan) dalam cawan petri
dan beri label A,B,C dan D pada cawan petri tersebut
2. Sebelum melakukan perlakuan, semprot meja dan tangan Anda dengan alcohol 70 %.
3. Setiap cawan petri diberi perlakuan sebagai berikut:
A : Cawan petri tidak diberikan perlakukan apapun (dibiarkan steril dan tertutup
B : Bawa cawan petri B ke WC dan buka tutup cawan petri selama 15 menit, tutup
kembali.
C : Bawa cawan petri ke kantin sekolah, kemudian lakukan hal yang sama seperti
cawan petri B
D : Celupkan cottonbud pada sampel minuman yang Anda bawa. Kemudian buat
goresan pada cawan petri berisi media NA , tutup cawan petri. Pengerjaan
dilakukan dalam keadaan aseptis, di dekat api Bunsen yang menyala.
4. Inkubasi pada suhu ruangan selama 2 x 24 jam.
5. Amati semua cawan petri. Foto, catat dan gambar koloni mikroorganisme yang tumbuh.
Page | 11
IV. PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN
Page | 12
- Desulfovibrio desulfuricans, menguraikan bangkai dan menguraikan sulfat di
tempat becek dan menghasilkan H2S.
- Thiobacillus denitrificans, menguraikan nitrit dan menghasilkan N atau disebut
denitrifikasi.
b. Bakteri yang merugikan
Bakteri dikatakan merugikan karena dapat menyebabkan penyakit atau disebut
juga bakteri Pathogen. Bakteri penyebab penyakit pada manusia adalah sebagai berikut:
1. Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
2. Mycobacterium leprae, penyebab penyakit lepra.
3. Salmonella typhosa, penyebab penyakit tifus.
4. Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
5. Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru.
6. Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis (raja singa).
7. Klebsiella pneumoniae penyebab infeksi saluran pernapasan
8. Meningococcus, penyebab meningitis, yaitu penyakit radang selaput otak
(meninges).
9. Neisseria gonorrhoea, penyebab penyakit kencing nanah.
10. Vibrio cholerae, penyebab penyakit kolera.
11. Bacillus anthracis, penyebab penvakit antraks.
Page | 13
1. Monera memiliki karakteristik bersifat prokariotik, uniseluler (bersel satu)
sehingga mikroskopis, makhluk kosmopolit dan pada umunya tidak berklorofil
2. Memiliki bentuk tubuh yang bermacam-macam seperti coccus (bulat), basil
(batang) dan spriral.
3. Monera dikelompokkan menjadi Archaebacteria dan Eubacteria.
4. Struktur luar tubuh bakteri adalah kapsul, dinding sel, pilli, flagel. Struktur
bagian dalam yang ada dalam tubuh bakteri adalah membrane plasma, materi
genetika, sitoplasma, plasmid, endospore dll..
5. Bakteri bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, dan seksual
dengan transformasi, transduksi dan konjugasi
6. Bakteri bermanfaat bagi kehidupan terutama dapat membantu dalam bidang
pertanian, industry makanan, farmasi, biogas dan lain-lain
7. Bakteri juga dapat menyebabkan penyakit atau bakteri pathogen, yaitu TBC,
sifilis, tifus dll..
Campbell, N.A, et al. 2008. Biologi Jilid 2. Edisi ke-8. Jakarta: Erlangga
Djubaedah, Elis dan Sri Endang P. 2019. Brilian Biologi untuk SMA Kelas X. Bandung:
Grafindo Media Pratama
Nurdina, Anis dan Ari Pitoyo.2013. Biologi untuk SMA kelas X. Sidoarjo: PT Masmedia
Buana Pustaka
Prawirohartono, Slamet. 2017. Konsep dan Penerapan Biologi Kelas X. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Syamsudin, Tati S. 2014. Biologi 1. Bogor: Quadra
Page | 14