Anda di halaman 1dari 7

BAKTERI

Kompetensi Dasar 3.5


Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan peran bakteri dalam kehidupan

Indikator Pencapaian Kompetensi

 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebakteria


 Mengklasifikasikan Archebakteria berdasarkan tempat hidup
 Mengidentifikasi ciri-ciri Eubacteria
 Membedakan Archaebateria dan eubakteria

PENDAHULUAN

Menurut R.H. Whittaker, organisme dikelompokkan menjadi 5 kingdom yaitu:


monera, protista, plantae, fungi dan animalia. Seiring dengan perkembangan analisis
molekuler, Carl Woese mengelompokkan organisme menjadi enam kingdom, yaitu
protista, plantae, fungi dan animalia yang tergolong eukariotik serta Archaebacteria dan
Eubacteria yang tergolong prokariota. Karena Eubacteria dan Archaebacteria berpisah
sangat awal dalam sejarah kehidupan, Woese dan banyak banyak ahli sitematika lainnya
lebih menyukai pengelompokkan keanekaragaman ke dalam tiga domain, yaitu suatu
tingkatan taksonomi di atas kingdom.

A. ARCHAEBACTERIA

1. Ciri-ciri Archaebacteria
Archaebacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Prokariotik (tidak mempunyai membran inti)
b. Dinding selnya sama sekali tidak terbuat dari peptidoglikan seperti pada bakteri
melainkan pseudopeptidoglikan
c. Bersifat anaerob, mampu menghasilkan ATP
d. Habitat di tempat yang ekstrim (asin sekali, panas sekali, dingin sekali, dll)
e. Sukar dibiakkan di laboratorium.
f. Tidak bersifat pathogen bagi organisme lain
g. Bereproduksi secara aseksual yaitu pembelahan biner, pembentukan tunas
(building) atau fragmentasi
2. Klasifikasi Archaeobacteria
Saat ini, Archaebacteria diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu:

a. Methanogenik

Archaebacteria ini dinamakan metanogen karena sesuai dengan metabolisme


energinya yang membentuk gas metana dengan cara mereduksi karbondioksida. Di
habitatnya metanogen memperoleh makanan dengan membusukkan sisa-sisa
tumbuhan yang mati lalu menghasilkan gas metana. Metanogen ini juga dapat
merugikan jika gas metan yang dihasilkan terlalu banyak, yaitu timbulnya efek rumah
kaca. Contoh metanogen antar lain Methanobacterium, Methanophyrus,
Methanobrevibacter rumination dan Methanococcus.
Beberapa metanogen ditemukan bersimbiosis dengan rumen herbivora serta
saluran pencernaan rayap sebagai agen yang memfermentasi selulosa. Contohnya,
Ruminococcus albus (menghidrolisa glukosa), dan Lachnospira multipara
(menghidrolisis pektin).
Contoh yang paling umum dari Archaebakteria ini adalah Methanobacterium

Gambar 3 : Bakteri Methanobacterium

b. Halofilik
Bakteri ini hidup pada habitat yang berkadar garam tinggi, seperti di laut mati
dan danau air asin. Beberapa bakteri ini mampu melakukan fotosintesis. Jenis
klorofilnya disebut bakteriorhodopsin yang memberikan warna ungu. Contohnya
Halobacterium.

Gambar 4 : Bakteri Halobacterium


c. Thermoasidofilik

Termoasidofilik disebut juga dengan termofil ekstrim karena hidup di tempat yang
bersuhu tinggi mencapai 113°c dan bersifat asam yaitu ber-pH di atas 2.
Archaebacteria ini hidup dengan mengoksidasi sulfur. Termofil ekstrem umumnya
hidup di lubang vulkanis, kawah vulkanis dan mata air bersulfur. Contoh bakteri
sulfur adalah Sulfolobus yang hidup di mata air sulfur yellowstone National Park, di
Amerika.

Gambar 5: Bakteri Sulfolobus

3. Peran Archaeobacteria Bagi Kehidupan Manusia


a. Enzim Archaeobacteria dapat ditambahkan ke dalam sabun cuci atau deterjen
untuk meningkatkan kemampuan sabun cuci dan deterjen pada suhu dan pH
tinggi.
b. Beberapa enzim dari Archaeobacteria dapat digunakan dalam industri makanan
untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin.
c. Beberapa jenis Archaeobacteria dapat digunakan untuk mengatasi pencemaran,
misalnya tumpahan minyak.

B. EUBACTERIA
1. Ciri-ciri Eubacteria
Eubacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bersifat prokariot.
b. Bersifat uniseluler
c. Bersifat mikroskopik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari
peptidoglikon.
d. Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus,
e. Hidup terpisah-pisah atau membentuk agregat berupa rantai, serta bertindak
sebagai dekomposer pengurai.
f. Hidup secara parasit dan patogenik. Akan tetapi, ada pula yang bersifat
fotosintetik dan kemoautotrof.
2. Perbedaan Archaeobacteria dan Eubacteria
Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
Tidak mengandung Mengandung
Dinidng sel
peptidoglikan peptidoglikan
Lipid membran Beberapa hidrokarbon Hidrokarbon tidak
RNA polimerase Bercabang Bercabang
Intron Beberapa jenis Satu jenis
Respon terhadap
antibiotik Ada beberapa gen Tidak ada pertumbuhan
streptomosin dan pertumbuhan tidak terhambat terhambat
kloramfenikol
Struktur penyusun Mirip dengan organisme Mempunyai struktur
ribosom eukariotik tersendiri
Sifat Tidak patogen Ada yang patogen
LKPD
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA
1

Nama Kelompok:
Anggota
1. .............................................. 4.................................................
2. .............................................. 5.................................................
3. .............................................. 6.................................................

Kompetensi Dasar
3.5. Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan peran dalam kehidupan
4.5. Menyajikan data tentang ciri ciri dan peran bakteri dalam kehidupan
Tujuan Kegiatan
1. Peserta didik mampu menjelaskan ciri-ciri archaebacteria
2. Peserta didik mampu menjelaskan pengklasifikasikan archaebacteria berdasarkan tempat
hidup
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri eubacteria
4. Peserta didik mampu membedakan archaebacteria dan eubacteria
5. Peserta didik mampu menjelaskan struktur tubuh bakteri beserta fungsinya

Informasi Pendukung
Berdasarkan membran intinya, makhluk hidup dibedakan menjadi organisme prokariotik dan
eukariotik. Contoh organisme prokariotik adalah archaebacteria dan eubacteria sedangkan eukariotik
contohnya protista, fungi, plantae dan animalia. Archaebacteria hidup pada habitat yang ekstrim, dinding
selnya tersusun dari pseudopeptidoglikan dan umumnya tidak merugikan sedangkan eubacteria dinding
selnya tersusun dari peptidoglikan dan sifatnya ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan

Wacana
Dalam lingkungan kita ternyata tidak hanya ada makhluk hidup yang tampak dengan mata namun juga
terdapat mikroorganisme yang tak tampak dengan kasat mata, salah satunya adalah archaebacteria dan
eubacteria. Pada sistem lima kingdom, archaebacteria dan eubacteria dikelompokkan dalam kingdom
monera namun pada sistem enam kingdom dipisahkan masing-masing menjadi satu kingdom.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan wacana di atas, coba Ananda rumuskan suatu pertanyaan !
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………........

Carilah informasi materi mengenai archaebacteria dan eubacteria dan bacalah bahan ajar dan buku sumber
lainnya yang berkaitan dengan materi
Pengolahan Data

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan singkat!

1. Amatilah video pembelajaran yang ditayangkan oleh gurumu! Kemudian identifikasi ciri-ciri Archaebakteria
dan Eubakteria yang telah diamati!
No. Aspek Archaebakteria Eubakteria
1 Jumlah sel

2 Dinding sel

3 Membran nukleus

4 Organel sel

5 Materi Genetik

6 Habitat

7 Contoh organisme

2. Secara umum Archaeobacteria diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, lengkapilah tabel perbedaan masing-
masing kelompok di bawah ini!
Karakteristik Methanogenik Halofilik Thermoasidofilik
Habitat

Cara memperoleh
makanan

Contoh spesies

3. Berdasarkan ciri-cirinya, identifikasilah perbedaan Archaeobacteria dan Eubacteria


No Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
1 Dinding sel
2 Lipid membrane
3 Respon terhadap
antibiotik streptomosin
dan kloramfenikol
4 Struktur penyusun
ribosom
4. Perhatikan gambar struktur bakteri berikut, kemudian lengkapilah bagian-bagian keterangannya!

5. Pasangkanlah pernyataan-pernyataan pada tabel dengan jawaban yang tepat!


No Pernyataan 2

Berfungsi mengatur masuknya zat makanan dan keluarnya sisa metabolisme A. Pili
1.
dan juga berperan dalam pembelahan sel
Struktur yang memudahkan bakteri menempel pada pemukaan benda dan B. Mesosom
2.
juga memberikan perlindungan tambahan
penonjolan pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma C. Membran
3. Plasma

4. Cairan yang mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan D. Kapsul
menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi

5. Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga dapat terjadi transfer E. Sitosol
DNA pada saat terjadinya konjugasi
6. Bagian yang tersusun atas peptidoglikan yang berfungsi melindungi F. Plasmid
protoplasma
7. G. Flagel
DNA Non Kromosom
H. Dinding
8 Alat gerak bakteri Sel

Kesimpulan

...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
..............................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai