Anda di halaman 1dari 9

MODUL PROJEK

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


BIOLOGI KELAS XI

TANAMAN OBAT TEMULAWAK (CURCUMA ZANTHORRHIZA)

DISUSUN OLEH:
1. Aliya Mukhbita
2. Gilang Aidi Ramadhan
3. Muhammad Yazid Arrafif
4. Rahmadini Delvia Fitri
5. Syofia Trie Ananda
SMA NEGERI 2 PADANG
T.P 2022/2023

MODUL PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

TEMA : Tanaman Obat


TOPIK PROJEK : Pengaplikasian Pembelahan Sel Terhadap Jahe

A. INFORMASI UMUM

1. Identitas

A. Nama Penyusun : Kelompok 5


• Aliya Mukhbita
• Gilang Aidi Ramadhan
• Muhammad Fyazid Arrafif
• Rahmadini delvia Fitri
• Syofia Trie Ananda

B. Nama Institusi : SMA Negeri 2 Padang


C. Kelas : XI. F2

D. Alokasi Waktu : 5 Minggu

2. Sarana dan Prasarana


Sarana:
 Tanaman Temulawak
 Pot Bunga
 Tanah
 Pupuk Tanaman
 Penyiram Tanaman
 Alat-Alat Ukur
Prasarana:
 Teras depan kelas XI F.2

3. Relevasi Tema dan Topik Projek


 Tema : Tanaman Obat
 Topik Projek : Penanaman, perawatan dan pengelolaan tanaman obat
di lingkungan sekolah
 Relevasi Tema dan Topik Projek:
Dengan Penanaman, perawatan dan pengelolaan tanaman obat di harapkan
dapat bermanfaat bagi warga sekolah ke depannya

B. KOMPONEN INTI

1. Deskripsi Singkat Projek


Penanaman, perawatan dan pengelolaan tanaman obat di harapkan dapat bermanfaat
bagi warga sekolah ke depannya.

2. Dimensi dan Sub Elemen dari Profil Pelajar Pancasila


Dimensi : Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia.
Eleman : Akhlak kepada alam
Sub eleman : Peserta didik mampu menjaga lingkungan alam sekitar
Dimensi : Menganalisis
Elemen : Menghasilkan data yang falit dan bertindak analis
Sub Elemen : Penanaman, perawatan dan pengelolaan tanaman obat di harapkan
dapat bermanfaat bagi warga sekolah ke depannya
3. Target Pencapaian Diakhir Kegiatan

Setelah mengikuti kegiatan projek P3 ( Penguatan Profil Pelajar Pancasila) peserta


didik mampu menghasilkan berbagai jenis tanaman obat di lingkungan sekolah.

4. Alur Kegiatan Projek


1. Pengenalan :
Guru mata pelajaran :
 Guru mata pelajaran menjelaskan tema projek mapel pada semester 2.
 Guru meminta mencari tanaman-tanaman obat yang akan di dirawat di
sekolah.
 Guru berpartisipasi dan menngajakan siswa-siswi dalam cara penanaman
tanaman obat.
 Guru mengarahkan siswa-siswa dalam merawat tanaman obat-obatan
(temulawak).
 Guru menjelaskan manfaat-manfaat yang terdapat dalam tanaman obat-obatan
(temulawak)
 Guru meminta siswa untuk membuat plang tanaman yang terdapat QR-code
yang berisiskan informasi-informasi tanaman obat-obatan.
 Guru menbuat plang tanaman dan meninta siswa-siswi untuk
menancampakannya di tanmana mereka.
2. Kontektualisasi :
Siswa-Siswi :
 Mencari tanaman obat-obatan yang telah di bagi oleh guru perkelompok.
 Melakukan petanaman tanaman dengan arahan guru.
 Menerima materi tentang manfaat tanaman obat-obatan dari guru.
 Merawat dan mendokumentasikan pertumbuhan tanaman obat setiap 1x10
hari.
 Membuat plang yang berisikan informasi tanaman yang ditaman serta
menyertai QR-code yang dapat di scan oleh hp yang dapat menberikan
informasi lebih lengkap tentang tanaman obat-obatan yang ditaman.
 Memasangkan plang QR-code yang telah dibuat oleh bantuan sekolah pada
tanaman.

3. Aksi :
 Peserta didik dibawah bimbingan pendidik menyusun proposal/rencana
kegiatan projek
 Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
 Mengerjakan projek dibawah bimbingan pendidik
 Projek di kerjakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
 Merancang pengemasan hasil projek
 Merencanakan pemasaran hasil projek
4. Refleksi :
 Pendidik dan peserta didik melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil projek
5. Tindakan lanjut :
 Berdasarkan hasil refleksi,pendidik dan peserta didik merencanakan tindak
lanjut terhadap projek yang sudah dilaksanakan
C. DESKRIPSI TANAMAN OBAT-OBATAN (TEMULAWAK/)
Temu lawak, (nama ilmiah: Curcuma zanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang
tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ia berasal dari Indonesia,
khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah
biogeografi Malesia.

1. Asal Usul dan Penyebaran

Temulawak berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke


beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malesia. Saat ini, sebagian besar
budidaya temu lawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tanaman
ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India,
Jepang, Korea, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa.

Tanaman ini di wilayah Sunda dikenal sebagai koneng gede, sedangkan di Madura
disebut temu labak.Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai
ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis. Rimpang
temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur.

2. Penanaman Jahe
Temulawak Tanaman ini di wilayah Sunda dikenal sebagai koneng gede, sedangkan
di Madura disebut temu labak, di minangkabau temulawak disebut dengan tamulawak.

3. Ciri Morfologi

Terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari satu meter, tetapi kurang dari
dua meter. Batang semu merupakan bagian dari pelepah daun yang tegak dan saling
bertumpang tindih,warnanya hijau atau cokelat gelap. Rimpang terbentuk dengan
sempurna dan bercabang kuat, berukuran besar, bercabang-cabang, dan berwarna
cokelat kemerahan, kuning tua atau berwarna hijau gelap.

Tiap tunas dari rimpang membentuk daun 2–9 helai dengan bentuk bundar
memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau cokelat keunguan terang
sampai gelap, panjang daun 31–84 cm dan lebar 10–18 cm, panjang tangkai daun
termasuk helaian 43–80 cm, pada setiap helaian dihubungkan dengan pelepah dan
tangkai daun agak panjang. Bunganya berwarna kuning tua, berbentuk unik dan
bergerombol yakni perbungaan lateral,tangkai ramping, dan sisik berbentuk garis,
panjang tangkai 9–23 cm dan lebar 4–6 cm, berdaun pelindung banyak yang
panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga.

Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8–13 mm, mahkota bunga berbentuk
tabung dengan panjang keseluruhan 4,5 cm, helaian bunga berbentuk bundar
memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah,
panjang 1,25–2 cm dan lebar 1 cm, sedangkan daging rimpangnya berwarna jingga tua
atau kecokelatan, beraroma tajam yang menyengat, dan rasanya pahit.

4. Pengolahan dan Pemasaran

Temulawak dapat dikembangkan menjadi berbagai produk olahan pangan, antara lain :
 simplisia,
 tepung,
 pati,
 minuman instan,
 kue kering
 manisan
 kerupuk
 dodol
 permen jeli.

5. Habitat
Secara alami temulawak tumbuh dengan baik di lahan-lahan yang teduh dan terlindung dari
teriknya sinar matahari. Di habitat alami rumpun tanaman ini tumbuh subur di bawah naungan
pohon bambu atau jati. Namun demikian temulawak juga dapat dengan mudah ditemukan di
tempat yang terik seperti tanah tegalan.
6. Varietas

Varietas Cursina 1, Cursina 2, dan Cursina 3 merupakan tiga varietas unggul


temulawak yang baru dilepas oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
(Balittro), Bogor

 Varietas Cursina 1 memiliki dua lapis jaringan palisade dengan lapisan kutikula
yang tebal pada epidermis bawah.
 Varietas Cursina 2 dan Cursina 3 memiliki satu lapis jaringan palisade dengan
lapisan kutikula yang tipis pada epidermis bawah. Varietas Cursina 2 dan
Cursina 3 dapat dibedakan berdasarkan ketebalan daun, yaitu pada Cursina 2
memiliki ketebalan daun yang lebih besar dibandingkan Cursina 3.

Asesmen

Rubrik Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Penanaman


Tanaman Obat-obatan

Indikator Yang Diamati Hasil Penilaian


No Deskripsi Ya Tidak
1. Perencanaan 1. Guru dan siswa menentukan tanaman
yang akan di tanaman
2. Guru membagikan kelompok siswa
manjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok memmiliki satu jenis tanaman
obat-obatan yang harus di rawat dan
dokumentasikan
3. Siswa-siswi menyiapkan bahan dan alat
yang di perlukan untuk menanam
tanaman obat-obatan
2. Pelaksanaan 1. Peserta didik dapat menanam dan
merawat tanaman obat
2. Peserta didik dapat mengamati dan
mempelajari pertumbuhan tanaman
obat-obatan
3. Peserta didik dapat merawat tanaman
dan membuat modul projek
3. Hasil 1. Produk (Tanaman Jahe) dapat di
manfaatkan oleh peserta didik dan
pihak sekolah
2. Laporan dokumentasi pertumbuhan
tanamanan yang di teliti setiap
1x10 hari
3. Modul Projek
3. LAMPIRAN

Penjelasan Tentang Tanaman Obat-Obatan (Temulawak)

Temulawak adalah salah tanaman asli Indonesia yang bentuknya mirip dengan kunyit. Memiliki nama
latin Curcuma xanthorrhiza, tanaman herbal ini sudah dipercaya oleh masyarakat Indonesia akan
manfaatnya. Oleh karena itu, temulawak sering dibudidayakan di dataran tinggi untuk diolah menjadi
suplemen atau dijual langsung.

Di dalam temulawak terdapat banyak zat yang bermanfaat, mulai dari protein, serat, mineral, dan
kurkumin. Selain itu, terdapat tiga zat aktif yang terkandung dalam temulawak, yaitu:

 Germakron, yang bersifat antiradang dan menghambat pembengkakan;

 P-toluilmetilkarbinoldan seskuiterpen d-kamper, meningkatkan produksi dan empedu.

 Turmeron, antimikroba.

Berkat kandungan senyawanya tersebut, ada beragam manfaat temulawak yang bisa Anda peroleh,
yaitu:

 Meningkatkan Imunitas Tubuh

 Mencegah dan Mengatasi Bakteri

 Mengatasi gangguan pencernaan

 Menjaga Kesehatan dan Fungsi Hati

Itulah manfaat dari tanaman temulawak (curcuma Zanthorrhiza)

Anda mungkin juga menyukai