Informasi Umum
A. Identitas
Fase/Kelas : E/X
A. Capaian Pembelajaran
Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
2 Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta suatu solusi dari
permasalahan di lingkungan sekitar dengan mengaplikasikan bioteknologi setelah
melakukan diskusi pemecahan masalah dengan benar
B. Asesmen
1. Asesmen diagnostik : Pretest (melalui google form)
2. Asesmen formatif : Diskusi, presentasi
3. Asesmen sumatif : Penilaian harian
C. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik akan memperoleh manfaat
pemahaman tentang :
1. Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern
2. Prinsip-prinsip bioteknologi dan penerapannya
3. Aplikasi bioteknologi dalam mengatasi permasalahan di sekitar
D. Pertanyaan Pemantik
Guru menanyakan Apakah kalian semua sudah mendapatkan vaksin atau ada yang
belum? Menurut kalian vaksin itu berasal dari apa dan apa fungsi dari vaksin tersebut?
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke – 1
Kegiatan Inti
A. Fase 1 Menjelaskan tujuan Peserta didik
pembelajaran diminta untuk
Orientasi peserta
Guru bertanya tentang menyebutkan
didik kepada
pernahkah Anda berbagai produk
masalah
mengkonsumsi makanan hasil
seperti yakult, roti, dan bioteknologi
yogurt? Tahukah Anda Peserta didik
bahwa produk tersebut diminta untuk
adalah hasil olahan menarik
teknologi biologi? kesimpulan
Guru membagikan artikel tentang
terkait inovasi teknologi bioteknologi.
TAHAP KEGIATAN ALOKASI
KEGIATAN GURU
PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK WAKTU
biologi dan permasalahan Peserta didik
krisis pangan di dunia membaca artikel
melalui link google drive melalui google
dan menampilkan video drive.
terkait artikel tersebut Peserta didik
Guru memberikan mengemukakan
kesempatan kepada peserta mengemukakan
didik untuk mencari inti inti dari artikel
dari artikel dan video tersebut.
tersebut dan Peserta didik
menuliskannya di papan yang lain 85 menit
tulis. dipersilahkan
Kemudian guru membuat inti
memberikan stimulus dari
berupa pertanyaan, permasalahan
“apakah kalian tersebut
mempunyai ide lain
mengenai solusi
penggunaan bioteknologi
agar krisis pangan dapat
dicegah dan atau diatasi?”
Guru menjelaskan terkait
jawaban peserta didik di
papan tulis untuk dibahas
bagaimana
merealisasikannya.
Jawa Timur - Guna mengangkat potensi pertanian di wilayah Jawa Timur khususnya di
Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan, Balai Bioteknologi melalui Organisasi
Riset Pengkajian dan Penerapan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (OR PPT BRIN) gelar
Bakti Inovasi Teknologi Perbanyakan Tanaman Jati Secara Ex Vitro kepada masyarakat
sekitar yang berjumlah 50 orang, Kamis (18/11/2021).
Dihadiri Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri secara daring sebagai
mitra BRIN, disebutkan kegiatan ini sangat diperlukan masyarakat di wilayah yang memiliki
potensi pertanian besar.
"Saya melihat Lamongan masih memiliki potensi yang cukup besar untuk memperkuat
pertanian. Untuk itu saya mengapresiasi upaya Balai Bioteknologi melakukan bakti inovasi
perbanyakan tanaman di Lamongan, khususnya di Kecamatan Karangbinangun. Saya
berharap tidak hanya berhenti sampai pada pelatihan saja, tapi Balai Bioteknologi dapat terus
mendukung memberikan pendampingan bagi masyrakat yang serius menerapkan teknologi
perbanyakan tanaman secar ex vitro ini”, ujarnya.
Penanggungjawab Bidang Kesehatan dan Pangan OR PPT BRIN Soni Solistia Wirawan
mengatakan upaya sosialisasi dan pelatihan teknologi perbanyakan tanaman secara ex vitro
yang diberikan Balai Bioteknologi adalah bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.
"Adanya teknologi ex vitro yang telah dikembangkan Balai Bioteknologi ini memiliki cara
kerja yang dapat dianalogikan seperti mesin foto copy karena mampu menghasilkan bibit
dalam waktu relatif pendek, berkualitas sama dengan induknya, dapat dilakukan dengan cara
sederhana, murah, dan bisa diterapkan di lapangan. Sehingga, dengan berbagai manfaat
tersebut, bapak ibu kedepan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan
perekonomian dengan menyediakan bibit berkualitas secara berkelanjutan", ungkapnya.
Mewakili Kepala Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Gatot Dwianto
menambahkan, teknologi ini tidak hanya dapat diaplikasikan untuk tanaman jati saja, namun
dapat juga diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman hortikultura dan perkebunan.
“Tidak hanya memberikan sosialisasi, hari ini kami akan ajak bapak ibu untuk mengikuti
pelatihannya secara langsung. Kedepan, jika bapak ibu ingin mengaplikasikan teknologi ex
vito ini ke tanaman lain juga bisa. Kami telah melakukan perbanyakan tanaman pada
beberapa jenis tanaman hortikultura dan perkebunan seperti tanaman jeruk, kopi, porang,
kakao, lada, kentang, tanaman hias dan lainnya”, sebutnya.
Pada kegiatan ini, selain memberikan pelatihan teknik dan cara perbanyakan tanaman Jati
secara ex vitro, Balai Bioteknologi juga memberikan benih tanaman jati dengan total 1000
benih tanaman, serta 50 paket formulasi ex vitro berupa hormon pemacu pertumbuhan akar
dan tunas, vitamin untuk pertumbuhan bibit tanaman, hingga pupuk hayati berbahan aktif
mikoriza arbuscular.
Sumber: BPPT
Artikel 2
Indonesia Kaya dengan Pangan Lokal Alternatif Hadapi Krisis Pangan
1. Informasi apa yang anda dapatkan terkait inovasi teknologi biologi baik
bioteknologi modern maupun bioteknologi konvensional?
4. Berdasarkan artikel dan video tersebut, jelaskan solusi dari permasalahan krisis
pangan global dengan mengaplikasikan bioteknologi yang telah anda pelajari!
Program Remidial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat
dilakukan dengan cara:
1. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan
secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan
yang dialami oleh peserta didik.
2. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran
ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran
ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan.
4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai kompetensi yang diharapkan, baik secara individu maupun kelompok.
Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
1. Buku paket biologi Irnaningtyas
2. Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L. Cain, S. A. Wesserman, P. V.
3. Artikel inovasi teknologi biologi
4. Artikel krisis pangan dunia
Glossarium
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang mengenali dan melawan satu jenis antigen
tertentu.
Antibodi multiklonal adalah antibodi yang dibentuk oleh berbagai klon sel limfosit.
Bakteri minus es adalah bakteri hasil rekayasa genetika (misalnya keturunan
Pseudomonas syringae) yang tidak akan membentuk kristal es meskipun kondisi
suhu -4oC.
Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan mentah organik maupun anorganik dengan
bantuan makhluk hidup seperti mikroorganisme, sel hewan dan tumbuhan untuk
meningkatkan potensi makhluk hidup, menghasilkan produk dan jasa bagi
kepentingan hidup manusia.
DNA ligase adalah enzim yang berfungsi untuk menyambung suatu potongan DNA
dengan potongan DNA dari mikroorganisme lainnya.
Endonuklease restriksi adalah enzim yang berfungsi sebagai gunting molekuler untuk
memotong molekul DNA.
Hibridoma adalah penyatuan (fusi) dua sel yang berasal dari organisme yang sama
atau dari organisme yang berbeda.
Daftar Pustaka
Campbell, N. A. & J. B. Reece. 2010. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3
Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga
ditjenbun.pertanian.go.id. (08 Oktober 2022). Indonesia Kaya dengan Pangan
Lokal Alternatif Hadapi Krisis Pangan. Diakses pada 4 November 2022, dari
https://ditjenbun.pertanian.go.id/indonesia-kaya-dengan-pangan-lokal-alternatif-
hadapi-krisis-pangan/
bppt.go.id. (18 November 2021). Balai Bioteknologi Beri Sentuhan Teknologi
Pertanian di Lamongan. Diakses pada 4 November 2022, dari
https://www.bppt.go.id/berita-bppt/balai-bioteknologi-beri-sentuhan-teknologi-
pertanian-di-lamongan
Irnaningtyas, 2013. Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
Irnaningtyas, 2022. IPA Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
A. Instrumen Penilaian Pengetahuan
1. Penilaian Kognitif
No Kriteria Skor
Skor minimal : 0 X 4 = 0
B. Penilaian Keterampilan
1. Instrumen Penilaian Proses (Diskusi & Presentasi)
Materi : Bioteknologi
Pertemuan :1
Kelas/Fase : X/E
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai kompetensi keterampilan proses peserta
didik. Berilah skor pada kolom sesuai aspek yang ditampilkan oleh peserta didik sebagai
berikut:
Jumlah
Aspek Penilaian Nilai Kriteria
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
1 Diskusi Kerja a. Berpartisipasi aktif dalam Memenuhi Memenuhi Memenu Tidak perna
3 kriteria 2 kriteria hi 1 melakukan
sama diskusi kelompok
kriteria
b. Ikut mencari jawaban dari
pertanyaan yang disajikan
dalam lembar diskusi
kelompok
c. Tidak mengganggu teman
yang sedang berdiskusi
2 Mengharg a. Mempersilahkan kelompok
ai teman saat memberikan
pendapat masukan
teman b. Memperhatikan saat orang
lain berbicara
c. Menerima pendapat orang
lain
3 Mengkom a. Menggunakan kalimat yang
unikasikan sopan saat berdiskusi
pendapat kelompok
b. Tidak marah saat orang lain
membantah pendapat kita
c. Berbicara sesuai konteks
yang didiskusikan
4 Presentas Penampila a. Penyampaian lancar
i n b. Penggunaan bahasa baik
c. Penyampaian runtut
5 Isi a. Bahan yang dipresentasikan
N Aspek Skor Penilaian
Kegiatan Kriteria
o Penilaian 4 3 2 1
presentasi lengkap
b. Isi presentasi sesuai teori
c. Bahan yang dipresentasikan
sudah sistematis
Skor Maksimal 20
Penentuan nilai:
Jumlah Skor
Nilai = x 100
Skor Total
Predikat:
Istilah bioteknologi pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1919 oleh seorang sarjana
pertanian Hongaria, Karl Ereky. Pada waktu itu, istilah ini digunakan untuk menghasilkan
suatu produk dari bahan baku dengan bantuan organisme hidup. Ereky memperkirakan bahwa
krisis pangan dan energi akan dapat diselesaikan melalui bioteknologi.
Jadi, apakah itu bioteknologi? Istilah ini memberikan berbagai penafsiran yang bermacam-
macam bagi setiap orang. Ada yang berpikir tentang pengembangan jenis hewan atau
mikroorganisme baru melalui rekayasa genetika atau DNA rekombinan, yang lain bermimpi
tentang sumber obat terapi yang lestari bagi umat manusia. Beberapa malah memiliki visi
untuk menumbuhkan tanaman yang bernutrisi tinggi serta tahan terhadap hama dan penyakit
sebagai sumber pangan manusia, yang terus bertambah populasinya. Jawaban dari pertanyaan
ini akan sangat beragam tergantung dari siapa yang kita tanya. Apakah semua ini merupakan
definisi yang tepat untuk istilah bioteknologi?Jawabannya adalah tidak. Pengertian yang
sempit tidak dapat mendefinisikan bioteknologi. Secara terminologi, bioteknologi
dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem biologi, makhluk hidup dan produknya untuk
mengubah atau memperbaiki kesehatan umat manusia dan lingkungannya. Dengan
merangkum semua pengertian di atas maka bioteknologi dapat kita definisikan sebagai
aplikasi prinsip-prinsip dasar sains dan perekayasaan atas proses material dengan bantuan
agen biologi untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa. Tampaknya keunggulan
bioteknologi telah mengambil alih dan menjadi revolusi baru dalam ilmu biologi, melalui
pengelolaan produk- produk alami menggantikan proses kimiawi dan industri.
Bioteknologi modern dapat kita klasifikasi ke dalam berbagai bidang, seperti bioteknologi
kesehatan, bioteknologi lingkungan, bioteknologi obat- obatan, bioteknologi pertanian,
bioteknologi industri. Bioteknologi merupakan ilmu dan sains masa depan yang menarik
minat para ilmuwan, serta akan melahirkan suatu revolusi besar dalam kehidupan kita dengan
menunjukkan bagaimana cara hidup yang lebih nyaman, bebas dari berbagai macam penyakit
dan stres.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi, biokimia,
genetika, biologi sel, teknik kimia, Teknologi Bioinformatika dan Biologi Komputasi,
Teknologi Antibodi Monoklonal, Teknologi Sel dan Kultur Jaringan, Teknologi Rekayasa
Genetika, Teknologi Rekayasa Protein, Teknologi Biofisika, enzimologi, dan sebagainya.
Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan
dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi,
menggunakan metode tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak
disiplin ilmu. Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua
jenis:
a. Bioteknologi Konvensional (tidak melibatkan perubahan DNA organisme)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme
secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi
manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan
secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan,
fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan
produk yang dikehendaki. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi
meluas menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan
suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan
yang dikendalikan. Beberapa contoh Bioteknologi konvensional di bidang makanan,
dapat terlihat seperti pada Gambar berikut ini.
Organisme yang terlibatnya berasal dari bakteri atau jamur. Beberapa mikroorganisme yang
https://images.app.goo.gl/aSyQUCkXvNXxyhxo6
2. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua individu tanaman
yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies. Pembastaran merupakan cara
yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan
varietas unggul. Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan
tidak cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama
dan umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru
yang memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan
hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek.
3. Hidroponik
https://images.app.goo.gl/aMscXZT9iFDgrRF3A