Kompetensi 3.5. Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan peran bakteri
Dasar dalam kehidupan
4.5. Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri dalam kehidupan
Indikator Menjelaskan ciri-ciri umum bakteri
Mengidentifikasi bentuk-bentuk sel bakteri
Menjelaskan struktur sel bakteri
Menjelaskan pengelompokkan bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagelnya
Membedakan bakteri Gram positif dengan Gram negatif
Menjelaskan pengelompokkan bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan
Menjelaskan pengelompokkan bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Menjelaskan reproduksi bakteri
Membedakan Eubakteria dengan Archaebakteria
Menjelaskan peranan bakteri yang menguntungkan
Menjelaskan peranana bakteri yang merugikan
Menjelaskan upaya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Menjelaskan upaya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Menyajikan data peranan bakteri beserta ciri-cirinya dalam bentuk
ensiklopedia sederhana
1. MATERI PEMBELAJARAN
Pada system klasifikasi lima kingdom, dijumpai Kingdom Prokariota, disamping kingdom
Plantae, Animalia, Fungi, dan Protista. Semua organisme yang belum memiliki membrane
inti dimasukan kedalam kingdom Prokariota. Dalam perkembangannnya, Kingdom
Prokariota menjadi dua kelompok, yaitu Eubacteria yang dikenal sebagai bakteri yang
umum dijumpai dan Arkaebacteria / bakteri primitif. Archaebacteria memilki beberapa
ciri yang berbeda dibandingkan dengan Eubacteria.
ORGANISME PROKARIOTIK
Oreganisme prokariotik merupakan organisme yang paling banyak ditemukan
dipermukaan bumi karena kemampuan reproduksinya yang sangat cepat dan mudah.
Sebagian besar anggota kelompok prokariota adalah dari golongan bakteri.
Ciri-ciri Prokariotik:
1. Belum memiliki selubung inti/ karioteka, sehingga nukleoid atau bahan inti hanya
berupa DNA tanpa membrane.
2. Umumnya bersel tunggal/ uniseluler.
3. Umumnya tidak berklorofil, hidup bebas atau sebagai parasit.
4. Umumnya hidup kosmopolit, namun ada beberapa yang menyukai lingkungan yang
ekstrim seperti mata air panas, kawah gunung berapi, atau di lahan gambut.
5. Reproduksi umumnya dengan cara vegetatif.
Gambar: Skema Pembagian Makhluk Hidup Berdasarkan Keadaaan Selnya
(Sistem 3 Domain)
A. ARCHAEBACTERIA
Archaebacteria memiliki susunan, struktur, metabolisme dan urutan asam nukleat
yang berbeda dengan Eubacteria. Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani: archaio
yang berarti kuno karena archeobacteria diyakini merupakan salah satu organisme yang
tercipta pada saat terjadinya kehidupan yang pertama di bumi.
Jika ditinjau dari struktur selnya, Archaebacteria memiliki kemiripan dengan struktur sel
eubakteria yaitu sel dengan tipe prokariot, struktur membran sel lipid bilayer namun
bedanya pada Archaea menggunakan gugus eter yang berikatan pada lipid berbeda
dengan membran sel eubakteria yang menggunakan gugus ester untuk berikatan
dengan lipid. Ikatan antara gugus eter dan lipid ini membentuk membran bilayer dari
gliserol-dieter, membran monolayer dari digliserol-tetraeter.
Dinding sel berfungsi untuk melindungi sitoplasma dari perubahan tekanan osmotik dan
memberi bentuk sel sehingga ada yang berbentuk kokus atau batang. Struktur dinding
sel Gram positif dan Gram negatif tidak memiliki peptidoglikan, namun memiliki lapisan
pseudopeptidoglikan yaitu suatu lapisan yang tersusun dari ulangan N-
asetilglukosamin dan N-asam asetiltalosaminuronik (1-3 rantai, tahan terhadap lisozim
) dengan 7 group L-asam amino yang saling bertumpang tindih (Methanobacterium),
memiliki lapisan polisakarida merupakan polimer tebal yang terdiri dari galaktosamin,
asam glukoronat, glukosa, dan asetat . Lapisan ketiga berupa lapisan glikoprotein
merupakan protein bermuatan negatif dengan banyak sisa asam amino terutama asam
aspartat yang berikatan dengan polimer lain seperti glukosa, glukosamin, mannose,
galaktosa, ribose, arabinosa. Lapisan protein merupakan lapisan terakhir dari struktur
dinding sel Archaebacteria yang terdiri dari subunit polipeptida tunggal yang berbentuk
lembaran (pada golongan Methanospirillum) atau beberapa subunit polipeptida yang
berbeda (pada Methanococcus, Methanomicrobium)
Pengelompokkan Archaebacteria:
1. Bakteri Metanogen, adalah bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen
dan CO2 atau asam asetat. Bakteri methanogen; anaerob dan heterotrof, penghasil
gas metan (CH4), hidup di lumpur, rawa, tubuh manusia dan hewan, serta saluran
pencernaan ruminansia, misal:
- Lachnospira multiparus (pemecah pectin)
- Succinomonas amylolitica (pemecah amilum)
- Ruminococcus albus (pemecah selulosa).
Bakteri metanogen bersifat anaerob obligat, terbagi menjadi tiga group. Group I
Methanobacterium dan Methanobrevibacter , Group II meliputi Methanococcus, dan
Group III termasuk genera Methanospirillum dan Methanosarcina . Semuanya ada
di lingkungan air tawar yang anaerob seperti sedimen serta pada saluran pencernaan
hewan.
Contoh: Methanobacterium, Methanochoccus janascii.
Secara lebih rinci karakteristik bakteri metanogen disajikan pada tabel II.1 di bawah
ini :
Kebanyakan metanogen bersifat mesofilik dengan kisaran suhu optimum antara 200C
- 400C, namun metanogen juga dapat ditemukan di lingkungan ektrim seperti
hydrothermal vent yang memiliki temperatur sampai 1000C. (Dubey,2005)
Identifikasi bakteri metanogen dapat dilakukan dengan mengkultivasi bakteri
metanogen dalam medium selektif dengan kondisi anaerob, Metanogen tergolong
archaebacteria dengan struktur dinding sel yang tidak memiliki peptidoglikan
sehingga resisten terhadap agen yang dapat menghambat pembentukan
peptidoglikan dan antibiotik cukup efektif digunakan untuk seleksi antara bakteri
methanogen dan bakteri non methanogen.(Nakatsugawa,1992).
Antibiotik yang dapat digunakan adalah vancomycin yang efektif untuk menghambat
pembentukan dinding sel serta kanamycin yang dapat menghambat sintesis
protein.(Nakatsugawa,1992). Analisis bakteri metanogen dilanjutkan dengan analisis
produksi gas metan dengan menggunakan Gas Kromatografi atau gas analizer.
Identifikasi bakteri metanogen secara mikroskopik telah dikaji sejak era tahun 70an.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ronald W. Mink dan Patrick R.Dugan (1978)
menunjukkan bahwa bakteri metanogen dapat diidentifikasi secara mikroskopis
dengan menggunakan mikroskop fluoresens. Secara fisiologi bakteri metanogen
memiliki suatu substansi yang disebut F 420, yaitu suatu koenzim yang dapat
terabsorpsi dengan kuat pada panjang gelombang 420 nm (Ronald,1978), dengan
adanya koenzim F420 dalam keadaan terreduksi menyebabkan bakteri ini dapat
memancarkan sinar fluoresens berwarna hijau kebiruan ketika disinari oleh sinar
ultraviolet pada panjang gelombang tertentu dan dapat membedakannya dengan
bakteri non metanogen. Fungsi dari koenzim F 420 adalah sebagai pembawa elektron
pada proses metabolisme yaitu pada proses metanogenesis.
2. Bakteri Halofil, adalah bakteri yang hidup di kadar garam tinggi/ asin, optimal pada
kadar garam 20%, seperti di laut mati, Great Salt Lake USA. Bakteri halofil ekstrim
aerob dan heterotrof atau ada pula yang fotosintetik (fotoautotrof), serta hidup di
air berkadar garam tinggi atau pada makanan bergaram. Contoh bakteri halofil :
Halobacterium.
3. Bakteri Termoasidofil, hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan asam. Kondisi
optimal untuk hidupnya adalah60-80oC dan pH 2-4. Bakteri termoasidofil banyak
dijumpai di kawah vulkanik, yang tinggi asam sulfat dan panas. Bakteri termoasidofil
hidup di lingkungan panas (60 - 80OC) dan asam (pH 2 – 4), misal : Sulfolobus di
sumber air panas dan kawah gunung berapi di dasar lautan. Contoh: Sulfolobus,
Thermoplasma. Berbagai jenis bakteri termofil tentunya akan banyak ditemukan di
Indonesia, sebagai wilayah yang memiliki gunung berapi terbanyak di dunia.
Keberadaan bakteri ini ditunjang oleh limpahan selenium di permukaan bumi sebagai
akibat luapan magma pada masa lalu di daerah itu. Namun, sayangnya, kekayaan
dan potensi hayati ini belum diteliti dan tergali. Saat ini memang belum banyak
penelitian selenium dalam tumbuhan dan mikroba di daerah vulkanis di Indonesia
serta peranannya dalam pencegahan dan terapi kanker.
Dari 302 bakteri termofil yang diisolasi, hanya ada 26 isolat yang teruji
mengakumulasi Selenium dan hanya tiga isolat di antaranya yang bertahan pada
suhu tinggi. Bakteri ini adalah thermus dan eobacillus yang tahan pada suhu 80
derajat Celsius. Bakteri thermomicrobium mampu hidup hanya pada temperatur 60
derajat Celcius. Selama ini belum ada data tentang bakteri tersebut termasuk
kandungan protein dan seleniumnya. Ia menemukan, bila selenium diserap oleh
bakteri Geobacillus atau Thermomicrobium, dalam senyawa organiknya membentuk
seleno-asam amino dan selenoprotein, yang mampu menghambat perkembangan sel
kanker. Jika melihat daya serap Se dan daya oksidasinya, thermomicrobium paling
tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.
Peranan Archaebacteria
1. Berperan dalam pembusukan sampah/ sebagai pengurai.
2. Berperan sebagai pembusuk dalam pencernaan ruminansia dan kotorannya,
sehingga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas/ CH4.
3. Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam, karena terdapat
golongan Archaebacteria yang tahan garam tinggi (halofil).
B. EUBACTERIA
Eubacteria berasal dari kata eu (sejati) dan bacteria (bakteri) yang dikenal sebagai
bakteri sehari-hari. Bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion = tongkat /
batang kecil. Penemu bakteri pertama kalinya adalah Anthony van Leeuwenhoek
(Belanda) 1683. Ilmu yang mempelajari tentang bakteri dikenal dengan Bakteriologi.
Salmonella
Streptococcus lactis (keju) Camphylobacter jejuni
(racun makanan)
(penyebab diare)
Mycoplasma
Thiomargarita Escherichia coli
(bakteri terkecil)
(bakteri terbesar) (Bakteri usus)
Clostridium tetani
(Bakteri tetanus) Thiocystis sp.
(bakteri ungu)
Vibrio cholerae
(Bakteri kolera)
1. Bakteri gram negatif struktur dinding selnya terdiri dari peptidoglikan yang tipis. Berwarna
merah muda atau merah jika diwarnai dengan pewarnaan gram. Contoh pada Escherichia
coli.
2. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
1. Transformasi pemindahan sebagian materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel
bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan
perantaraan organisme lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak
sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif misalnya Escerichia coli.
Pertumbuhan Bakteri
Berlangsung sangat cepat, dalam kondisi normal bakteri membelah diri menjadi dua setiap
20 menit, waktu ini dikenal dengan waktu generasi. Dalam waktu 40 menit akan terbentuk
empat sel, dan dalam satu jam terbentuk delapan sel. Pertumbuhan bakteri dapat diamati
dalam koloninya, artinya pertumbuhan sejumlah bakteri. Hubungan antara jumlah sel dengan
waktu pertumbuhan dinyatakan dalam kurva pertumbuhan, dengan fase permulaan/ lag,
pembiakan cepat/ logaritma, fase dperlambat/ station, dan fase kematian/ penurunan:
PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Sebagian kecil bakteri (1%) menimbulkan penyakit pada hewan, manusia dan tumbuhan,
namun sebagian besar (99%) bakteri bermanfaat.
1. Bakteri MENGUNTUNGKAN
a. Bidang pertanian.
1). Bakteri NITRIFIKASI, yaitu bakteri yang hidup dalam tanah yang mampu
mengoksidasi amonia menjadi senyawa nitrat. Yang termasuk bakteri nitrifikasi:
a. bakteri nitrit contoh : Nitrosomonas/Nitrosococcus
b. bakteri nitrat contoh : Nitrobacter
Reaksi kimia:
2HNO2 + O2 Nitrobakter 2HNO3 + E
Nitrit Nitrat
2. BAKTERI MERUGIKAN
Menyebabkan penyakit, membusukkan bahan pangan, atau merusak hasil pertanian.
a. Bakteri perusak makanan, mengubah makanan dan menghasilkan toksin yang
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Tipe Umum Kerusakan pada Bahan Makanan
No Jenis Bahan Tipe Pembusukan Bakteri Penyebab
. Makanan
1. Sayuran dan buah Berlendir Bakteri saprofit
segar
2. Asinan Berlendir Lactobacilus, Plantarum
3. Susu segar / Rasa asam Stretococcus lactis
masak Clostridium
Bergelembung Alcaligenes viscolactis
Berlendir
4. Sari buah / juice Asam Acetobacter sp.
Kehilangan Lactobacilus sp.
rasa
5. Roti Tengik Bacillus sp.
6. Daging segar Busuk Pseudomonos sp.
Clostridium sp.
7. Ikan Kehilangan Pseudomonos sp.
warna Chromobacterium
Busuk
Tempe Asam Pseudomonos cocovenenans
8. bongkrek
Makanan kaleng Clostridium botulinum
9. Racun
botulinum
b. Bakteri denitrifikasi yang memproduksi nitrat menjadi amoniak yang tidak dapat
dimanfaatkan tumbuhan. Contoh: Microccocus denitrificans, Pseudomonas denitrificans.
PROSES DAN MEDIA YANG DILALUI BAKTERI UNTUK MASUK KE DALAM TUBUH
MANUSIA
1. Clostridium tetani, spora Clostridium tetani tersebar luas di tanah dan dapat memasuki
luka karena pecahan gelas, paku, atau jarum kotor pada pecandu narkotik. Dapat
menyebabkan kejang otot.
2. Clostridium butolinum, tumbuh dalam makanan yang sudah rusak/ kadaluwarsa, dapat
menimbulkan kematian
3. Staphylococus, hidup subur pada makanan dan dapat mengakibatkan sakit perut.
4. Streptococcus, menyebabkan penyakit impetigo yaitu sejenis penyakit kulit yang disertai
bisul-bisul dan mudah menular.
5. Salmonella typhii, hidup di tempat-tempat yang sanitasinya kurang baik. Hidup dalam
kandung empedu dan terus ke saluran pencernaan dan keluar bersama tinja, menimbulkan
demam tiphoid.
6. Vibrio cholerae, menimbulkan penyakit kolera. Penyakit ini timbul karena menelan makanan
atau menelan air yang dicemari mikroorganisme tersebut.
7. Yersina pestis, ditularkan melalui gigitan tikus yang terinfeksi menyebabkan penyakit tipus
8. Neisseria gonoroe, menyebar secara langsung melalui kontak seksual.
USAHA MENCEGAH BAKTERI PATOGEN PADA MANUSIA DI BIDANG KESEHATAN DENGAN CARA
VAKSINASI
Vaksinasi merupakan usaha pencegahan penyakit dengan cara memberikan vaksin yaitu
bakteri yang telah dilemahkan. Vaksin di dalam tubuh manusia atau hewan mendorong
terbentuknya antibodi dalam darah. Jika suatu saat tubuh kemasukan bakteri, bakteri tersebut
akan dilawan oleh zat antibodi.
Contoh-contoh vaksin yang telah ditemukan:
1. Vaksin BCG (Bacilus Calmet Guirine) untuk mencegah
penyakit TBC.
2. Vaksin DPTP (Diphteri, Pertusis, Tetanus, Profilaksis) untuk mencegah penyakit dipteri,
batuk rejan, dan tetanus.
3. Vaksin TCD (Typus, Cholera, Dysenterie) untuk mencegahpenyakit tifus, kolera, dan
disentri.
4. Vaksin kotipa untuk mencegah penyakit kolera, tifus, dan para tifus.
5. Vaksin MMR (Mump, measles, rubella), untuk penyakit campak, gondong, dan rubella)
1. Bakteri termasuk mikroorganisme bersel satu dan belum mempunyai membran inti,
disebut sebagai organisme...
a. eukarion d. Resesif
b. prokarion e. Homozigot
c. dominan
2. Eubacteria dan Archeobacteria dianggap sebagai dua kingdom yang berbeda. Akan
tetapi, keduanya memiliki ciri yang sama, yaitu...
a. tidak memiliki klorofil d. Tidak memiliki membran sel
b. tidak memiliki dinding sel e. Tidak memiliki membran inti sel
c. bersifat autotrof
3. Bakteri dapat bertahan dalam kondisi alam yang tidak menguntungkan karena dapat
membentuk ...
a. kapsul d. Lendir
b. endospora e. Antibiotika
c. koloni
4. Bakteri yang memiliki satu flagel pada salah satu ujungnya disebut...
a. atrik d. Amfitrik
b. monotrik e. Peritrik
c. lopotrik
5. Bentuk bakteri bulat yang bergandengan empat membentuk bujur sangkar disebut...
a. Sarcina d. Tetracoccus
b. Diplococcus e. Stapyhlococcus
c. Microcoocus
6. Tubuh bakteri pada bagian luar memiliki lapisan yang menyelubungi dinding sel secara
keseluruhan, yang disebut...
a. kapsul d. Prokarion
b. saprofit e. Kalsium karbonat
c. patogen
8. Jenis bakteri yang hidup bersimbiosis pada bintik-bintik kacang tanah dan mampu
mengikat nitrogen adalah...
a. Calstridium d. Nitrosomonas
b. Azotobacter e. Rhizobium
c. Nitrosomonas
10. Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal disebut
bakteri...
a. gram positif d. Aerob
b. gram negatif e. Anaerob
c. heterotrof
11. Kemampuan lokomosi/ melakukan gerakan pada bakteri ditunjang oleh struktur
berupa...
a. fimbria d. Kapsul
b. pilus e. Kromosom
c. flagellum
12. Escherichia coli dapat hidup dengan atau tanpa adanya oksigen, disebut bakteri...
a. aerob d. Autotrof
b. anaerob obligat e. Heterotrof
c. anaerob fakultatif
13. Diantara kelompok bakteri berikut yang bukan termasuk dalam kingdom
Archaebacteria adalah...
a. bakteri halofil d. Cyanobacteria
b. bakteri asidofil e. Bakteri
c. bakteri metanogen
14. Contoh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia adalah...
a. Sulfolobus d. Nitrosomonas
b. Lactobacillus bulgaricus e. Pseudomonas solanacearum
c. Mycobacterium tuberculosis
15. Sepotong ikan asin yang kadar garamnya sangta tinggi ternyata menjadi rusak dan
agak membusuk. Keadaan ini diduga disebabkan bakteri. Kemungkinan bakteri yang
merusak ikan asin tersebut adalah...
a. Clostridium butolinum d. Bakteri halofil
b. Clostridium acetobutylicum e. Bakteri termosidofil
c. metanobacteria
17. Bakteri Nitrosacoccus, Nitrosomonas, dan Nitrobacter adalah bakteri nitrifikasi yang
menguntungkan tanaman karena ....
A. menyerap zat asam dalam tanah
B.mengubah senyawa amonia menjadi nitrat
C.menyerap zat-zat organik dalam tanah
D. mengikat nitrogen bebas dari udara
E. mengubah senyawa nitrat menjadi nitrit
18. Hubungan yang tepat antara organisme dan peranannya dalam kehidupan manusia
terdapat pada…..
a. Escherichia coli , menyuburkan tanah
b. Clostridium pasteurianum, mempercepat masaknya buah
c. Nitrosomonas, membantu nitrifikasi dalam tanah
d. Streptococcus lactis, membuat kecap
e. Acetobacter xylinum, membuat yoghurt
19. Sepotong ikan asin yang kadar garamnya sangat tinggi ternyata menjadi rusak dan
agak membusuk. Keadaan ini diduga disebabkan bakteri. Kemungkinan bakteri yang
merusak ikan asin tersebut adalah...
a. Clostridium butolinum
b. Clostridium acetobutylicum
c. metanobacteria
d. Bakteri halofil
e. Bakteri termosidofil
22. Dua contoh bakteri yang mempunyai peranan dalam bidang pertanian adalah ....
a. Clostridium dan Streptomyces
b. Azotobacter dan Rhizobium
c. Rhizobium dan Streptomyces
d. Azotobacter dan Pseudomonas
e. Rhizobium dan dan Pseudomonas