Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Archaebacteria dan Eubacteria?
2. Bagaimanakah Ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria?
3. Bagaimanakah Klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria?
4. Bagaimanakah Reproduksi Archaebacteria dan Eubacteria?
5. Bagaimanakah Peranan Archaebacteria dan Eubacteria?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui pengertian Archaebacteria dan Eubacteria.
2. Untuk mengetahui Ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria?
3. Untuk mengetahui Klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria?
4. Untuk mengetahui Reproduksi Archaebacteria dan Eubacteria?
5. Untuk mengetahui Peranan Archaebacteria dan Eubacteria?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Reproduksi Eubacteria
Bakteri dapat berkembang biak secara vegetatif (aseksual) maupun generatif (seksual)
a. Reproduksi secara Aseksual
Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri (pembelahan biner) pada
lingkungan yang tepat atau sesuai. Reproduksi bakteri dapat berlangsung dengan sangat cepat. Pada
keadaan optimal, beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit. Anda bisa menghitung
jumlah bakteri hasil reproduksi dalam waktu 1 jam atau 1 hari, dengan rumus 2n (n jumlah
pembelahan). Pada kondisi yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri dapat mempertahankan diri
dengan pembentukan spora (endospora). Endospora artinya spora yang terbentuk di dalam bakteri.
Akan tetapi, ada pula jenis bakteri yang akan mati karena perubahan faktor lingkungan. Faktor
lingkungan ini adalah cahaya matahari yang terus-menerus, kenaikan suhu, kekeringan, dan adanya
zat-zat penghambat dan pembunuh bakteri, seperti antibiotika dan desinfektan.
b. Reproduksi secara Seksual
Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya, seperti yang terjadi pada makhluk
hidup eukariot, karena bakteri tidak mengalami penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada
bakteri terjadi pertukaran materi genetik dengan sel pasangannya. Oleh karena itu, perkembangbiakan
bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut perkembangbiakan paraseksual. Perkembangbiakan
parasekual bakteri dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
1) Transformasi, adalah pemindahan potongan materi genetik atau DNA dari luar ke sel bakteri
penerima. Dalam proses ini, tidak terjadi kontak langsung antara bakteri pemberi DNA dan
penerima. Contoh : Streptococcus pneumonia, Bacillus, Haemopphilus, Neisseria dan
Pseudomonas.
2) Konjugasi, yaitu pertukaran materi genetik dengan cara membentuk bangunan/
jembatan/selubung untuk menyalurkan materi genetiknya, atau reproduksi bakteri yang belum
diketahui jenis kelaminnya.
3) Transduksi, adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima dengan perantaraan
virus. Dalam hal ini, protein virus yang berfungsi sebagai cangkang digunakan untuk
pembungkus dan membawa DNA bakteri pemberi menuju sel penerima.
Bakteri dapat menimbulkan penyakit dengan berbagai cara. Cara yang pertama adalah
bakteri dapat menyebabkan iritasi atau luka. Selain itu, bakteri juga dapat secara langsung
menghancurkan sel inangnya sehingga sel inang menjadi rusak. Cara berikutnya adalah dengan
menghasilkan racun yang dapat mengganggu metabolisme sel inang. Karena bakteri dapat
merugikan manusia dengan berbagai sifat di atas, saat ini manusia memanfaatkan sifat-sifat
tersebut untuk membuat senjata biologis. Contoh bakteri yang digunakan sebagai senjata
biologis, misalnya Bacillus anthracis, penyebab penyakit antraks.
Penanggulangan penyakit yang disebabkan bakteri pada umumnya menggunakan zat
yang disebut antibiotik. Antibiotik dapat diproduksi dari monera lain atau dari jamur. Contoh
antibiotik yang terkenal, misalnya penisilin, tetrasiklin, dan sefalosporin. Tabel II 2.
menunjukkan beberapa antibiotika dan organisme penghasilnya.
Tabel II.2 Beberapa Antibiotik dan Organisme Penghasilnya
Macam Antibiotik Organisme Penghasil Kelompok
Penisillin Penicillium notatum Fungi/Jamur
Griseofulvin Penicillium griseovulvum Fungi/Jamur
Streptomisin Streptomyces griseus Actynomycetes
Chloramphenicol Streptomyces venezuelae Actynomycetes
Tetrasiklin Streptomyces aerofaciens Actynomycetes
Colistin Bacillus colistinus Bakteri
Polomiksin B Bacillus polymxa Bakteri
Bakteri juga dapat menyerang hewan ataupun tumbuhan. Contoh bakteri yang
menyebabkan penyakit pada hewan adalah Salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan
keracunan pada babi atau unggas karena dapat menghasilkan racun. Bakteri yang menyerang
tumbuhan, di antaranya Agrobacteriumtumifaciens menyebabkan penyakit crown gall pada
tanaman buah-buahan.
Secara tidak langsung bakteri juga dapat merugikan manusia karena dapat merusak bahan
pokok kebutuhan manusia. Makanan sebagai bahan pokok kebutuhan manusia, merupakan
media yang baik bagi pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, untuk mempertahankan agar
makanan tidak rusak oleh bakteri perlu dilakukan proses yang disebut sterilisasi. Sterilisasi
adalah suatu usaha membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala macam bentuk
kehidupan atau kontaminasi terutama oleh mikroba. Sterilisasi dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara. Secara fisik, misalnya dengan pemanasan, sinar ultraviolet, dan sinar X;
secara mekanis, misalnya dengan cara penyaringan; secara kimia dengan menggunakan
desinfektan. Sterilisasi yang paling banyak digunakan biasanya adalah dengan cara pemanasan.
Sterilisasi dengan pemanasan biasanya mengguna-kan tekanan atm dan suhu 121C, selama
15 menit. Dengan proses ini, bakteri bersama sporanya akan mati sehingga makanan menjadi
lebih tahan lama.
b. Bakteri menguntungkan
Seperti telah dikemukakan, peran menguntungkan bakteri lebih banyak daripada peran
merugikan. Sembilan puluh sembilan persen (99%) bakteri justru dapat memberikan manfaat
bagi organisme lain khususnya manusia. Salah satu manfaat bakteri adalah dalam proses
penguraian makhluk hidup yang telah mati. Melalui proses ini, bakteri bersama dengan jamur
memecah materi organik menjadi materi anorganik. Sebagai contoh, protein yang tadinya
bersifat organik dapat diubah menjadi senyawa nitrat (NO3) yang bersifat anorganik. Contoh
bakteri yang dapat melakukan penguraian protein menjadi nitrat adalah Nitrosomonas dan
Nitrobacter. Nitrat oleh tumbuhan kemudian dipakai sebagai bahan baku pembentuk protein.
Protein dipakai untuk menyusun tubuh tumbuhan dan hewan. Tubuh tumbuhan dan hewan
yang telah mati, kemudian diuraikan lagi oleh bakteri menjadi senyawa nitrat. Dengan
demikian, terjadi suatu siklus materi.
Kegunaan lain dari bakteri adalah dapat menambat senyawa nitrogen dari udara. Peran
ini penting karena kebutuhan nitrogen tidak cukup hanya dipenuhi dari tanah sebagai hasil
proses penguraian di atas. Bakteri dapat memfiksasi atau menambat nitrogen dari udara dengan
cara bersimbiosis dengan akar tumbuhan kacang-kacangan atau dengan membentuk bintil akar.
Dalam simbiosis ini bakteri menyediakan nitrat yang dibutuhkan tumbuhan, sedangkan
tumbuhan menyediakan bahan makanan untuk menunjang hidup bakteri. Contoh bakteri
semacam ini adalah Rhizobium.
Bakteri juga dimanfaatkan dalam industri lain, seperti pembuatan asam cuka dari
fermentasi alkohol yang dilakukan oleh bakteri Acetobacter. Selain itu, bakteri juga digunakan
dalam produksi berbagai macam enzim, misalnya enzim glukosa isomerase diproduksi oleh
bakteri Bacillus subtilis. Beberapa produk yang dihasilkan bakteri dapat dilihat pada Tabel
berikut :
Tabel II.3 Beberapa Produk Industri yang Dihasilkan Bakteri
Produk Bakteri Penghasil Manfaat Produk
Enzim protease Bacillus subtilis Pelunak daging
Butano dan aseton Clostridium Pelarut
acetobulylicom
Indigo Escherichia coli Pewarna tekstil
Xanthan gum Xanthomonas Penggumpal makanan,cat,
campestris dan kosmetik
Cynocobalamin (Vit. Proionbacterium Makanan tambahan (food
B12) shermanii suplement)
Gelan Pseudomonas sp. Penggumpal makanan
Asam glutamat Corynobacterium Penyedap rasa
glutamicum
Interferon Escherichia coli Pengobatan infeksi virus
Enzim yang terdapat dalam beberapa bakteri juga dapat dimanfaatkan untuk
menguraikan selulosa menjadi CO2 dan CH4. CH4 atau gas metan sering disebut biogas.
Biogas kini telah banyak digunakan sebagai bahan bakar alternatif.