Anda di halaman 1dari 12

A.

Pendahuluan
Bakteri yang Dapat Hidup di Lumpur Porong
Peneliti Mikrobiologi dari Universitas Brawijaya, Malang, Umi

marwati, Menemukan bakteri yang bisa hidup di dalam lumpur Porong. Bakteri dari genus BACILLUS tersebut mampu meremidiasi logam berat yang terkandung dalam lumpur. Menurut Umi, setiap satu sel bakteri mampu menuyerap kandungan logam berta sekitar 60% dari ukuran total sitoplasma sel nya...

Menurut R.H Whittacker, organisme dikelompokan menjadi 5 kingdom,yaitu: 1. Kingdom Plantae 2. Protista 3. Plantae 4. Fungi 5. dan Animalia

Kini Carl Woese mengelompokan organisme menjadi 6 kingdom yaitu: 1. Protista 2. Plantae 3. Fungi 4. Animalia yang tergolong Eukarlota 5. Archaebacteria 6. Eubacteria yang tergolong Prokarlota

Cyanobacteria adalah bakteri yang memiliki kemampuan berfotosintesis Organisme prokarlota adalah organisme yang tidak mempunyai membran inti Organisme prokarlota pada umumnya bersel tunggal

B. Archaebacteria (Archae)
Archaebacteria berbeda dengan bakteri karena beberapa hal yaitu: 1. Komposisi kimia penyusun dinding sel tidak mengandung peptidoglikan 2. Lemak penyusun membran selnya terdiri dari unit isopren dan ikatan etef 3. Komposisi RNA nya 4. RNA ribosomnya

Archaebacteria bereproduksi dengan cara pembelahan biner, pembelahan berganda, pementukan tunas, dan fragmentsai. Berdasarkan metabolisme dan ekologinya, Archaebacteria dibagi dalam 3 kelompok, yaitu: 1. Metanogen 2. Halofil ekstrem(Halofith) 3. Termofil ekstrem(Termoasidofith)

1.

Metanogen Kelompok Archaebacteria ini, dinamakan metanogen sesuai dengan metabolisme energi khasnya yang membentuk gas metana(CH4) dengan cara mereduksi karbondioksida(CO2). Metanogen bersifat anaerobik dan kemosintetik. Metanogen hidup di lupur, rawa, dan tempat-tempat yang kekurangan oksigen. Di habitatnya, metanogen memperoleh makanan dengan membusukan sisa sisa tumbuhan yang mati lalu menghasilokan gas metana

2. Halofil ekstrem (Halofilik) Halofil ekstrem bersifat heterotof. Archaebacteria ini hidup pada lingkungan berkadar garam tinggi , seperti didanau air asin atau di laut mati. Halofil ekstrem melakukan respirasi aerobik untuk menghasilkan energi, ada juga beberapa yang dapat berfotosintesis. Klorofil nya disebut bakterioradaspin yang menghasilkan warna ungu

3. Termofil ekstrem ( termoasidofilik ) Termofil ekstrem disebut juga termoasidofilik karena hidup di tempat bersuhu tinggi dan bersifat asam. Archaebacteria hidu dan mengopsidasi sulfur

PERANAN ARCHAEBACTERIA: 1. Enzim dari archaebacteria ditambahkan kedalam sabun cuci atau detergen untuk me ningkatkan kemampuan sabun cuci dan detergen pada suhu tinggi 2. Beberapa enzim archaebacteria juga digunakan dalam industri makanan untuk mengubah pati jagung menjadi karbohidrat 3. Beberapa jenis archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran misalnya pencemaran minyak

Kelompok 1 Anggota: Angga Reymondra Alvin Pratama Putra Aprio Rizky Arif Rahmat Fauzi Benyamin Akhardi

Anda mungkin juga menyukai