Istilah Archebacteria berasal dari bahasa yunani yaitu archio yang artinya kuno dan bacteria yang
berarti bakteri. Archebacteria pertama kali ditemukan pada tahun 1977. Archebacteria merupakan
bakteri primitive yang bersifat prokariotik. Kelompok bakteri ini merupakan bakteri purba dan hidup
di tempat yang ekstrim. Morfologi archaea menyerupai morfologi eubakteri, yaitu bentuk batang,
coccus, dan heliks, namun ada beberapa genus archaea memiliki bentuk yang tidak biasa. Seperti
Pyrodictium abyssi yang hidup di dasar laut pada temperatur 1100C, dengan bentuk serupa cakram
dengan jalinan benang-benang tubulus di sekitarnya. Beberapa archaea tergolong gram negative, yang
selebihnya merupakan gram positif. Salah satu contohnya yaitu methanococcuc jannaschii, memiliki
genom sebesar 1.740 kb yang menyandi 1.738 protein. Bagian genomnya terlibat dalam produksi
energy dan metabolism cenderung menyerupai prokariot, sedangkan bagian genom yang terlibat
dalam replikasi, transkripsi, dan translasi cenderung menyerupai eukariot. Reproduksi archae dengan
cara pembelahan biner, pembelahan ganda, pembentukan tunas dan fragmentasi.
Enzim dari archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau deterjen untuk
meningkatkan kemampuannya pada suhu dan pH tinggi
Beberapa enzim archaebacteria juga digunakan dalam industry makanan untuk mengubah pati
jantung menjadi dekstrin(sejeniskarbohidrat)
Beberapa jenis archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran, misalnya tumpahan
minyak
Penghasil gas bio untuk bahan bakar alternative.
4. Archebacteria bereproduksi dengan cara pembelahan biner, pembelahan berganda, pembentukan tunas dan
fragmentasi.