Anda di halaman 1dari 8

Pamong : Rita Eliyawati Sinaga, S.

Pd

MONERA – 2 ( Lanjutan dari Monera 1 )

 4. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel ( alat gerak )

Bakteri dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok:

1. Bakteri atrik (tidak memiliki flagel)

2. Bakteri monotrik (flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung tubuh)

3. Bakteri lofotrik (flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung tubuh)

4. Bakteri amfitrik (flagel banyak dan melekat pada kedua ujung tubuh)

5. Bakteri peritrik(flagel banyak dan tersebar pada seluruh permukaaan tubuh)

5. Berdasarkan pengecatan gram

Pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok, yaitu bakteri gram-
positif dan bakteri gram-negatif.

 Bakteri gram positif

Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang sederhana, dengan jumlah peptidoglikan
yang banyak sehingga bereaksi positif terhadap pengecatan gram. Contoh :
Enterobakteria( bakteri pengurai yang hidup di tumbuhan yang membusuk serta bakteri yang
hidup di tubuh manusia seperti Escherichia coli dan Salmonella

 Bakteri gram negative

Bakteri gram-negatif peptidoglikannya lebih sedikit dan struktur dinding selnya lebih kompleks,
membran luarnya mengandung lipopolisakarida. Sehingga tidak terwarnai oleh pengecatan
gram. Contoh : Klamidia  (Chlamydia trachomatis penyebab penyakit kebutaan).

Pengelompokan Menurut Campbell

Menurut Campbell (1998:510)Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok yaitu Proteobacteria,


Bakteri Gram positif, Cyanobacteria, Spirochetes, danChlamydias

 Proteobacteria

Proteobakteria merupakan kelompok bakteri pengikat Nitrogen (N-Fixing Bacteria).


Kelompok ini merupakan kelompok bakteri yang paling beragam, dibedakan menjadi tiga
subkelompok utama, yaitu bakteri ungu, proteobakteri kemoautotrof, dan proteobakteri
kemoheterotrof.

- Bakteri ungu adalah kelompok bakteri yang bersifat fotoautotrof atau fotoheterotrof.


Bakteri ini mempunyai klorofil yang terbentuk di kantung membran plasma Contoh
bakteri ungu adalah bakteri Chromatium sp.
- Proteobakteri kemoautotrof merupakan kelompok bakteri yang hidup bebas dan ada
juga yang bersimbiosis dengan organisme lain. Bakteri ini memegang peranan penting
dalam siklus kimiawi ekosistem, misalnya berperan dalam fiksasi nitrogen
(perubahan gas nitogen N2 di atmosfer menjadi mineral bernitrogen yang dapat
digunakan oleh tumbuhan). Contohnya adalah Rhizobium sp. yang hidup bersimbiosis
dengan membentuk bintil akar pada tanaman kacang-kacangan. Dengan simbiosis
ini, tanaman tersebut mendapatkan nutrisi dari Rhizobium sp.
- Adapun Proteobakteri kemoheterotrof adalah kelompok bakteri enterik yang hidup di
usus hewan. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat anaerob fakultatif. Contoh yang
tidak berbahaya adalah Escherichia coli. Bakteri gram positif

Sebagian besar bakteri gram-positif bersifat kemoheterotrof, walaupun beberapa di


antaranya bersifat fotosintetik. Ketika berada pada kondisi yang sulit, bakteri ini akan
membentuk endospore

Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium sp. dan Bacillus sp

Chlamydias

Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Contoh klamidia adalah Chlamydia
trachomatis. Bakteri ini merupakan penyebab kebutaan paling umum di dunia dan juga
penyebab penyakit yang ditularkan secara seksual (nongonococcal urethritis) di Amerika
Serikat.

 Cyanobacteria

Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (bluegreen algae) serta
dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik. Akan tetapi,belakangan diketahui bahwa alga ini
termasuk prokariotik. Oleh karenaitulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria
dan dikelompokkan ke dalam Eubacteria..

Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawardan air laut.
Cyanobacteria berkembangbiak dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh
dariCyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena.

 Spirochetes

Spirokaeta merupakan bakteri kemoheterotrof yang berbentuk heliks. Panjangnya


mencapai 0,25 mm, tetapi karena terlalu tipis ia tidak dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop.
Contohnya adalah Treponema pallidum (penyebab penyakit sifi lis), dan Borrelia burgdorferi
(penyebabkan penyakit Lyme).

 2. Archaebacteria

Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan.
Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen
atau koloni.

Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk


tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen-fragmen atau
potongan tubuh induknya). Archaebacteria sering disebut organisme ekstermofil karena mampu
hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya di mata air panas dan di dasar
samudra. Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.

Karakteristik dan Ciri-ciri Arhaebacteria


 Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada di dunia.

 Ukuran tubuh 0,1-200 µm.

 Organisme prokariotik

 Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan


protein).

 Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang


tertanam pada gliserol dengan ikatan eter

 Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok.

 Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup dilingkungan yang
ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan kadar garam tinggi, lingkungan asam).

Pengelompokkan Archaebacteria

Archaebacteria dikelompokkan menjadi :

 Archaebacteria Metanogen

Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan methane


(CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap dan hewan
lain.Tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 980C dan tidak mampu bertahan hidup di
bawah suhu 840C.

Contoh archaebacteria metanogen beserta peranannya:

 Methanobacterium ruminantium (membantu mencerna selulosa dari rumput dan


menghasilkan 400 liter gas metana dalam sehari)

 Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).

 Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa)

 Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan gas metana atau gas
rawa)

 Archaebacteria Ekstrem Termofil/Thermoasidofil (suka panas dan asam)

Merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan belerang (sulfur)


sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen Anggota kelompok ini dapat
ditemukan di lingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi. Mereka dapat hidup di
lingkungan yang bersuhu 60 – 800C dengan pH 2 – 4 misalnya di bawah gunung berapi dan
lubang hidrotermal di dasar samudra.. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus, Geogemma,
Pyrodictium, Thermoprotheus dan Sulfolobus acidorcaldarius.Sulfolobos ditemukan dalam
sumber air panas.

 Archaebacteria Ekstrem Halofil ( suka garam)

Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa di


antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa bakteriorhodopsin. Hidup di
lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi(10 kali salinitas air laut), misalnya di Laut
Mati dan di Danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan. Organisme ini
menggunakan garam untuk membentuk ATP.

Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran plasma
Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin.
Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan ATP pada spesies
tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius.

Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

Karakteristik Archaebacteria Eubacteria

Tidak mengandung
Dinding sel Mengandung peptidoglikan
peptidoglikan

Selulosa/asam amino dan


Zat penyusun dinding sel Selulosa dan lipid
asam glutamate

Beberapa hidrokarbon
Lipid membran Hidrokarbon tidak bercabang
bercabang

RNA polimerisasi Beberapa jenis Satu jenis

Intron ( bagian gen yang Ada pada beberapa


Tidak ada
bukan untuk pengkodean) gen

Mengandung lipida Mengandung lipida berikatan


Membran plasma
berikatan eter ester

Sensitivitas pada antibiotik Tidak sensitive Sensitif

Bersifat kosmopolitan/ dapat


Ditempat ekstrem
hidup di berbagai lingkungan (
Habitat (asin sekali,panas
tubuh organisme,tanah,air
sekali, dingin sekali)
tawar,air laut)

Pemanfaatan Monera dalam Bidang Farmasi dan Nonfarmasi


Bidang Farmasi
Bakteri penghasil zat antibiotic

No Jenis Bakteri Produk zat antibiotik Penyakit yang dapat diatasi


1 Streptomyces Tetrasiklin Infeksi bakteri kokus

2 Streptomyces griseus Streptomisin Disentri, tipus, TB

Streptomyces Pneumonia, infeksi mata, batuk


3 Aureomisin
aureofaciens rejan

Pneumonia,tipus, infeksi
4 Streptomyces rimosus Teramisin
urogeitalia

5 Streptomyces fradiae Neomisin TB

6 Streptomyces venezuelae Kloromisetin Riketsiae

Escherichia coli membantu membusukkan makanan dan menghasilkan vitamin K dan


vitamin B

Bidang Nonfarmasi

Bidang Pertanian

Bakteri nitrifikasi ialah bakteri yang akan membantu proses pembentukan senyawa nitrat
dalam tanah. Bakteri yang mengikat N2 atau nitrogen bebas meningkatkan kesuburan tanah.
Contohnya Clostridium pasteureanum, Rhodospirillum rubrum.

Bidang Industri

 Archeobacter xylinum dalam pembuatan nata de coco


 Streptococcus lactisdan cremoris menghasilkan keju dari bahan susu
 Lactobacillus casei dalam pembuatan k

Enzim dari Archaebacteria ditambahkan kedalam sabun cuci atau detergenuntuk meningkatkan
sabun cuci dan sabun cuci pada ph dan suhu tinggi

Beberapa archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran misalnya tumpahan minyak.

 Bentuk dan Ukuran Bakteri (Kingdom Monera)

Seperti yang dijelaskan tadi bahwa bakteri merupakan makhluk hidup bersel tunggal yang
prokariotik. Pada umumnya sel bakteri (monera) tidak mengandung klorofil sehingga untuk
hidup dan mendapatkan makanan ia hidup sebagai parasit maupun saprofit. Akan tetapi tidak
semua bakteri bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), ada juga yang
autotrof (membuat makanan sendiri) seperti monera jenis bakteri ungu dan bakteri hijau.

 Ukuran Monera.

Ukuran bakteri sangat kecil tapi masih lebih besar jika dibandingkan ukuran virus. Ukuran
mereka hanya dalam satuan mikron atau 0,001 mm, bergerak dari yang paling kecil 0,1 mikron
hingga 100 mikron.
 Bentuk-bentuk Monera atau Bakteri.

Bentuk bakteri ada berbagai macam. Perbedaan bentuk sel bakteri inilah yang sering
dijadikan dasar klasifikasi dari kingdom monera (bakteri). Ada monera yang berbentuk bulat
(cocus), bentuk seperti batang (bacillus), bentuk koma atau sekrup (vibrio), dan bentuk spiral
(heliks).

Di alam, jarang sekali dijumpai bakteri cocus dan bacillus dalam bentuk sel tunggal.
Mereka hidup berkoloni sama halnya manusia. Berdasarkan koloninya jenis bakteri dibedakan:

- Koloni bakteri cocus


- Diplokokus -> berkoloni dua-dua
- Streptokokus -> sel bakteri berkoloni bentuk rantai
- Stapilokokus -> bergerombol seperti buah anggur
- Sarcina -> berkelompok delapan dengan membentuk kubu

 Koloni bakteri batang (bacillus)

Diplobasil -> bentuk batang bergandengan

Streptobasil -> berbentuk rantai memanjang dari batang-batang

 Struktur Sel dari Kingdom Monera

Bakteri atau monera masih sangat sederhana struktur selnya. Pertama ia hanya punya
satu sel. Kedua bagian luar hanya terdiri dari dinding sel yang bisa dilapisis bagian luar
berbentuk flagel, phili, maupun kapsul. Ketiga bagian isi sel masih bercampur karena belum ada
membran inti sel yang jadi.

Struktur utama di luar dinding sel dari kingdom monera bisa berbentuk rambut halus, bulu-
bulu halus atau filamen, dan bisa berbentuk kapsul.
Bentuk Flagelum (rambut halus)Seperti rambut tipis yang keluar dari dinding sel
(semacam cambuk) yang berfungsi untuk membantuk bergerak. Dalam bentuk tunggal disebut
flagellum dan dalam bentuk jamak disebut flagela. Panjang dari flagela bisa melebihi panjang
sel monera, bahkan bisa 2 sampai 3 kalinya.

Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri (monera) dibagi menjadi :

 atrik – bakteri yang tidak memiliki flagel


 monotrik – memiliki hanya satu flagel di salah satu ujung selnya (seperti kecambah)
 lopotrik – memiliki dua atau lebih flagela pada salah satu ujung sel
 amfitrik – memiliki dua atau lebih flagela pada kedua ujung selnya.
 peritrik – memiliki banyak flagela yang tersebarluas diseluruh dinding sel.

 Bentuk PhiliBiasanya tedapat dalam bakteri gram negatif. Bentuknya mirip dengan
flagela tapi lebih kecil, pendek, dan jumlahnya lebih banyak. Serta phili tidak berfungsi
sebagai alat pergerakan tetapi sebagai saluran masuknya materi genetik ketika terjadi
perkawinan bakteri dan sebagai alat untuk melekatkan pada permukaan jaringan
inangnya.
 Bentuk KapsulBentuk ini merupakan suatu lendir yang kental. Tebal tipisnya lapisan
lendir ini sangat dipengaruhi medium tempat hidup bakteri. Kapsul punya arti penting
bagi bakteri dan organisme lain. Bagi bakteri kapsul dalam proteksi dan sumber
cadangan makanan. Selain itu juga sebagai medium mengifeksi sel lain.

Berikut tabel klasifikasi monera secara ringkas

NO Kelompok Ciri-ciri Monera dan Habitat

❖  Bakteri metanogenik :             anaerobik,


Archebacteria kemoautotrof, mati jika terkena banyak
oksigen, habitat di tempat yang sedikit
❖  Bakteri Metanogenik
oksigen seperti rawa dan tempat sampah.
1 ❖  Bakteri Halofilik ♦♦♦
❖  Halofilik (halo = garam, filik = suka) : suka
Termofilis
garam, habitat ditempat yang asin (salinitas
(klasifikasi berdasarkan tempat tinggi)
hidup yang ekstrim)
❖   Termofilik : suka tempat yang panas, suhu
optimal 60o samapi 80o C.

2 Eubacteria Probacteria : habitat pada danau dan


lumpurBacteri gram positif : hidup sebagai
❖     Probacteria- Bakteri parasit pada orgam makhluk hidup seperti
Ungu- Kemoautotrof
bakteri bacillus anthracis
– Kemoheterotrof
Cyanobacteria : hidup di laut , sungai, dan
❖     Bacteri Gram Positif
danau
❖     Cyanobacteria
Spirochetes : hidup di habitat perairan
❖     Spirochetes
Chlamydias : hidup parasit di organisma lain
❖     Chlamydias

Bakteri yang Merugikan

 Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.

 Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.

 Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.

 Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.

 Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.

 Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.

 Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.

 Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek


pada tempe bongkrek.

 Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan
kaleng yang telah rusak.

 Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.

TUGAS
1. Sebutkan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria !
2. Sebutkan ciri-ciri Arhaebacteria! 
3. Sebutkan beberapa filum yang termasuk dalam Eubacteria ! ( minimal 4 )

Anda mungkin juga menyukai