Ciri-ciri:
Ukuran diameter tubuhnya berkisar antara 0,1 – 15
ìm.
Cara hidup berkelompok dengan bentuk yang
bervariasi yaitu filamen, bulat, batang, spiral, atau
persegi panjang.
Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan.
Lipid pada membran sel bercabang.
Hidup di lingkungan ekstrem seperti mata air panas,
lava, dasar laut dalam, laut dengan salinitas tinggi,
lingkungan asam.
1.
Archaebacteria Metanogen
Dinamai metanogen karena sesuai dengan
metabolisme energinya yang khas, yaitu
H2 digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi
metana (CH4). Pembentukan metana ini
hanya dapat terjadi dalam kondisi yang
benar-benar tanpa oksigen (anaerobik
absolut). Jadi, kelompok ini sangat tidak
menoleransi adanya oksigen ketika
melakukan proses pembentukan metana
(metanogenesis) bahkan akan teracuni
dengan adanya oksigen. Kelompok makhluk
hidup ini hidup di lumpur dan rawa tempat
mikroba lain telah menghabiskan semua
oksigen. Dapat pula hidup pada saluran
pencernaan hewan dan manusia. Disebut gas
intestine. Contoh Metano bacterium.
Archaebacteria ini dapat hidup di lingkungan
bersuhu relative tinggi, lebih tinggi daripada
suhu yang ditolerir Eubacteria, yaitu mencapai
suhu 80° – 110°C. Suhu setinggi ini biasanya
dijumpai di tempat pembuatan kompos, sumber
air panas, dan daerah geothermal di laut dalam.
Thermus aquaticus ditemukan di perairan yang
suhunya mencapai 79°C. Beberapa jenis
Archaebacteria termofil lain bergantung pada
keberadaan sulfur dalam metabolismenya.
Contoh Archaebacteria termofil adalah
Sulfolobus, Termoplasma, Pyrodictium, dan
Termococcus.
Archaebacteria ini ditemukan di lingkungan
berkadar garam tinggi. Contohnya adalah
Halobacterium holobium yang dapat
tumbuh optimum pada kadar garam setinggi
20 – 30 persen. Jika konsentrasi garam turun,
sel Halobacterium mengalami lisis sehingga
rusak dan mati.
Bakteri
berasal dari kata bakterion (yunani)
yang berarti batang kecil. Namun tidak
semua bakteri berbentuk batang kecil.
Ciri-ciri :
Organisme multiselluler
Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
Umumnya tidak memiliki klorofil
Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara
0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
Hidup bebas atau parasit
Dinding selnya mengandung peptidoglikan. Lipid
pada membran sel tidak bercabang
Hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir
semua jenis bakteri) Meliputi:
dinding sel, membran plasma,
sitoplasma, ribosom, DNA, dan
granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh
jenis bakteri tertentu) Meliputi
kapsul, flagelum, pilus, fimbria,
klorosom, Vakuola gas dan
endospora.
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu
gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan
bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
Membran plasma adalah membran yang
menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein, bersifat semipermeable,
berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat
ke dalam sel.
Sitoplasma adalah cairan sel, merupakan tempat
berlangsungnya reaksi metabolik.
Plasmid
Plasmid adalah ADN nonkromosom pada bakteri, yaitu ADN
sirkuler yang menyandikan gen-gen tertentu yang terletak di
luar kromosom bakteri. Ukuran plasmid jauh lebih kecil, yaitu
hanya sekitar seperseribu dari ukuran kromosom bakteri.
Plasmid dapat melakukan replikasi seperti kromosom. Dalam
satu sel bakteri dapat ditemukan antara 10 – 20 plasmid.