KELOMPOK 3
1. DASAR KLASIFIKASI
2. KLASIFIKASI BAKTERI
3 MEDIA PERTUMBUHAN
4 PENGENDALIAN
DASAR KLASIFIKASI
KONSEP
BIOVAR
KONSEP
SPESIES
SECARA
UMUM
SECARA UMUM
Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi dengan cara
sederhana, yaitu dengan pembelahan biner
Sejumlah bakteri, bersifat parasit intraseluler obligat contohnya Chlamydiae dan
Rickettsiae.
Bakteri tidak memiliki ribosom 80S maupun organel bermembran, seperti
nukleus, mitokondria, lisosom, retikulum endoplasma maupun badan golgi,
bakteri tidak memiliki flagela fibril 9+2 atau struktur silia seperti pada sel
eukariota.
Sejumlah bakteri memiliki mikro fibril eksternal (pili atau fimbria) yang berfungsi
untuk menempel.
Eubakteria yang berdinding sel dan archaebakteria dapat berbentuk kokus
(bola), basil (batang), batang melengkung atau spiral.
Struktur kimia sampul eubakteria sering digunakan untuk membedakannya ke
dalam kelompok bakteri Gram-positif, Gram-negatif, dan acid-fast (tahan-
asam).
KONSEP SPESIES
Kelompok ini merupakan prokariot yang memiliki suatu profil dinding sel (tipe
Gram-negatif) kompleks yang terdiri dari satu membran luar dan satu
membran dalam, lapisan peptidoglikan yang tipis (yang mengandung asam
muramat yang terdapat pada semua peptidoglikan tapi sejumlah organisme
tidak memiliki bagian ini pada dinding selnya).
Kelompok ini biasanya bersifat Gram-negatif. Bentuk sel berupa bola, oval,
batang lurus atau melengkung, memutar, atau filamen; beberapa bentuk
tersebut dapat berselubung atau terkapsul.
Reproduksi dengan cara pembelahan biner tetapi beberapa kelompok terlihat
membentuk tunas, dan suatu kelompok jarang memperlihatkan pembelahan
multipel. Anggota divisi mungkin bakteri fototropis atau nonfototrof (di antara
litotropik dan heterotropik), dan termasuk aerobik, fakultatif anaerobik, dan
spesies mikroaerofilik; beberapa anggota merupakan parasit intraseluler
obligat.
b. Kelompok II. Eubakteria Gram-positif yang Memiliki Dinding Sel
Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat Bakteri heterotrof tidak dapat membuat
membuat bahan organik dari bahan-bahan bahan organik. Bakteri ini memperoleh
anorganik. Untuk membuat bahan organik, makanan dari bahan-bahan organik yang
ada di sekitarnya dengan cara
diperlukan energi. Beberapa bakteri menguraikan sisa-sisa tubuh organisme
memperoleh energi dari cahaya sehingga lain.
disebut bakteri fotoautotrof. Bakteri
fotoautotrof juga memiliki pigmen untuk Bakteri tersebut dinamakan bakteri
kemoheterotrof.
fotosintesis. Contoh bakteri fotoautrotof
adalah Rhodobacter. Bakteri heterotrof lainnya ada yang
bersifat patogen, yaitu dapat
Bakteri lainnya memperoleh energi dari reaksi menyebabkan penyakit baik pada
pemecahan senyawa kimia sehingga disebut manusia, hewan, maupun tumbuhan.
bakteri kemoautotrof. Contoh bakteri Contohnya adalah Bacillus anthracis
kemoautotrof adalah Nitrosomonas dan penyebab penyakit antraks hewan ternak
Nitrobacter. dan manusia.
3. Klasifikasi Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
a. Bakteri Aerob
a. Bakteri Psikrofil
a. Proteobacteria
a b c
bakteri pseudomonas fluorescens dengan flagel lebih dari satu di salah satu
sisi tubuhnya
c. Kelompok bakteri amfitrik
bakteri aquaspirillum serpens dengan flagel pada kedua sisi tubuhnya yang
berfungsi sebagai alat gerak
d. Kelompok bakteri peritrik
2. Agar McConkey
3. Agar Darah
1. Secara Umum
2. Secara Fisika
3. Secara Kimia
Cleaning
(kebersihan) Desinfeksi
dan Sanitasi
1. Secara
Umum
Sterilisasi
Antiseptis
2. Secara Fisika
a. Pemanasan Suhu Tinggi
Pendidihan
Pasteurisasi
Tyndalisasi
Autoklaf
b. Pendinginan dan Pembekuan
Filter bakteriologis
Filter Bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan
bahan-bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan,
misalnya larutan gula, serum, antibiotika, antitoksin, dll. Teknik
filtrasi prinsipnya menggunakan penyaringan, dimana yang
tersaring hanyalah bakteri saja.
Filter udara
Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan
partikel (High Efficiency Particulate Air Filter atau HEPA)
memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalam ruang
tertutup dengan sistem aliran udara laminar (Laminar Air Flow).
3. Secara Kimia
a. Anti Mikroba
Antiseptik
Antiseptik cukup berbahaya jika digunakan pada kulit dan
selaput lendir, dan tidak boleh digunakan secara
internal. Contohnya seperti merkuri, perak nitrat, larutan yodium,
dan deterjen.
Desinfektan
Desinfektan merupakan bahan yang membunuh
mikroorganisme, tetapi tidak mencakup spora mikroorganisme, dan
tidak aman digunakan untuk jaringan hidup, desinfektan hanya
digunakan pada benda mati seperti meja, lantai, peralatan, dll.
b. Pengawet
Antibiotik sintetik
Antibiotik sintetik berguna dalam pengobatan penyakit dari
mikroba maupun virus. Contohnya adalah sulfonilamid, isoniazid,
etambutol, AZT, asam nalidiksat dan kloramfenikol. Perlu
diperhatikan bahwa definisi mikrobiologi mengenai antibiotik
mengharuskan bahwa antibiotik akan digunakan untuk tujuan
membunuh mikroba dan tidak digunakan untuk terapi terhadap
penyakit yang tidak berasal dari mikroba. Oleh karena itu,
farmakologi membedakan kemoterapi agen mikrobiologi sebagai
"antibiotik sintetik".
Antibiotik Alami
Antibiotik alami adalah antibiotik yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang dapat membunuh atau
menghambat mikroorganisme lainnya. Definisi yang
lebih luas antibiotik merupakan bahan kimia
yang berasal dari alam (dari semua jenis sel) yang
memiliki efek untuk membunuh atau menghambat
pertumbuhan sel-sel jenis lain. Sejak klinis antibiotik
sebagian besar dihasilkan oleh mikroorganisme dan
digunakan untuk membunuh atau menghambat Bakteri
menular.
Antibiotik semisintetik
Antibiotik semisintetik adalah antibiotik yang
molekulnya diproduksi suatu mikroba kemudian
dimodifikasi oleh ahli kimia organik untuk meningkatkan
sifat antimikroba antibiotik tersebut atau membuat
mereka unik agar dapat dipatenkan secara farmasi.
Jenis-jenis Antibiotik berdasarkan cara kerjannya: