Anda di halaman 1dari 34

HUBUNGAN INTERNASIONAL

Oleh :
MAHFUFATUN SANIATI
1415041031
TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pengertian Hubungan Internasional


Menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar
Negeri RI (Renstra), hubungan internasional adalah
hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang
dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan
nasional negara tersebut. Hubungan ini dalam Encyclopedia
Americana dilihat sebagai hubungan politis, budaya,
ekonomi ataupun pertahanan dan keamanan.
Renstra, hubungan internasional adalah hubungan antar
bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu
negara untuk mencapai kepentingan nasional negara
tersebut.

Pengertian Menurut Ahli


1. Charles A. MC. Clelland, hubungan internasional adalah
studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi
interaksi.
2. Warsito Sunaryo, hubungan internasional, merupakan
studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan
sosial tertentu (negara, bangsa maupun organisasi
negara sepanjang hubungan bersifat internasional),
termasuk studi tentang keadaan relevan yang
mengelilingi interaksi.
3. Tygve Nathiessen, hubungan internasional mrp bagian
dari ilmu politik dan karena itu komponen-komponen
hubungan internasional meliputi politik internasional,
organisasi dan administrsi internasional dan hukum
internasional.

Komponen hubungan
Internasional
Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan
internasional, antara lain :
a. Politik internasional (International Politics).
b. Studi tentang peristiwa internasional (The Studi of
Forcight Affair).
c. Hukum Internasional (International Law).
d. Organisasi Administrasi Internasional (International
Organitation of Administration).

Arti Penting Hubungan


Internasional
Hubungan antar
negara, merupakan
salah satu
hubungan
kerjasama yang
mutlak diperlukan,
karena tidak ada
satu negarapun di
dunia yang tidak
bergantung kepada
negara lain.

Faktor internal,
kekhawatiran terancam
kelangsungan hidupnya.

Faktor eksternal ,
a.Suatu negara tidak
dapat berdiri sendiri.
b.Untuk membangun
komunikasi lintas
bangsa dan negara.
c. Mewujudkan tatanan
dunia baru yang
damai dan sejahtera.

Sarana dalam Membangun


Hubungan Internasional
Asas-Asas :
a. Asas Teritorial

Faktor-faktor
penentu :

b. Asas Kebangsaan

a. Kekuatan
Nasional

c. Asas Kepentingan
Umum

b. Jumlah
Penduduk,
c. Sumber Daya,
dan
d. Letak Geografis.

Pentingan Hubungan
Internasional Bagi Suatu Negara
a. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan
secara damai dan adil dengan bangsa lain.
b. Mencegah & menyelesaikan konflik / persengketaan
yang mengancam perdamaian dunia.
c. Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara
damai melalui perundingan dan diplomasi.
d. Membangun solidaritas dan sikap menghormati antar
bangsa.
e. Membantu bangsa lain yang terancam kemerdekaannya.

Bentuk Hubungan Internasional


Bentuk dari hubungan internasional dapat berupa
hubungan-hubungan sebagai berikut:
a. Hubungan individual, berbentuk kontak-kontak pribadi
yang disadari oleh kepentingan individual.
b. Hubungan antar kelompok, dapat berbentuk hubungan
antara lembaga-lembaga keagamaan, sosial, lembagalembaga ekonomi dan perdaganagn antar negara.
c. Hubungan antar negara, biasanya melibatkan
kepentingan nasional atau kepentingan yang sifatnya lebih
luas.

Sarana Sarana Hubungan


Internasional
Sarana atau media dalam pelaksanaan hubungan/ kerja sama
internasional disebut agen transaksi internasional. Pada
umumnya, kepala negara dan menteri luar negerilah yang
mempunyai kewenngan bertindak atas nama negara atau
menteri luar negeri. Oleh karena itu, perlu dibentuk badanbadan perwakilan luar negeri, yaitu sebagai berikut:
a. Departemen Luar negeri
b. Perwakilan Diplomatik Permanen
c. Perwakilan Konsuler
d. Misi Khusus
e. Perwakilan pada organisasi internasional
f.

Perwakilan nondiplomatik

Dampak Suatu Negara yang


Mengucilkan Diri dari Hubungan
Internasional
Dampak positif
Bisa menumbuhkan
rasa kemandirian
bagi warga Negara
tersebut
Tidak akan
menimbulkan rasa
ketergantungan

Dampak Negatif
Tidak akan mendapatkan
barang atau jasa yang
dibutuhkan di Negara itu
sendiri
Tidak akan tahu informasi
di dunia yang sedang
hangat dierbincangkan.

Tahap Tahap Pejanjian


Internasional
Makna Perjanjian internasional
Perjanjian internasional tersusun dari dua kata,
yaitu perjanjian dan internasional. Perjanjian
adalah persetujuan dari beberapa pihak untuk
melakukan suatu tindakan atau perbuatan
hukum. Dalam hubungan antar bangsa,
perjanjian internasional mempunyai kedudukan
sangat penting, karena merupakan salah satu
sumber hukum internasional.
Menurut Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah
Internasional, Perjanjian internasional
merupakan sumber utama dari sumber-sumber
hukum internasional lainnya.

Beberapa Pengertian yang


Dikemukakan oleh Para Ahli :
Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M., perjanjian
internasional adalah perjanjian yang diadakan antar
bangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat
hukum tertentu.
Oppenheimer-Lauterpacht, perjanjian internasional
adalah suatu persetujuan antar negara yang
menimbulkan hak dan kewajiban di antara pihak-pihak
yang mengadakannya.
G. Schwarzenberger, perjanjian internasional adalah
suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum
internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban
yang mengikat dalam hukum internasional. Perjanjian
internasional dapat berbentuk bilateral maupun

Kedudukan Perjanjian
Internasional

a. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian


hukum sebab perjanjian internasional diadakan
secara tertulis,
b. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah
kepentingan bersama diantara para subyek hukum
internasional.

Dari dua alasan tersebut, suatu perjanjian internasional


yang dibuat secara sepihak atau karena ada unsur
paksaan dianggap tidak sah (batal demi hukum).

Macam Macam Istilah Perjanjian


Internasional
No

Nama

Uraian

1. Traktat
(Treaty)

Yaitu, perjanjian paling formal yang


merupakan persetujuan dari dua negara
atau lebih.

2. Konvensi
(Convention)

Yaitu persetujuan formal yang bersifat


multilateral, dan tidak berurusan dengan
kebijaksanaan tingkat tinggi (high policy).

3.

Yaitu persetujuan yang tidak resmi dan pada


umumnya tidak dibuat oleh kepala negara.

Protokol
(Protocol)

4. Persetujua Yaitu prjanjian yang berifat teknis atau


n (Agreeadmistratif
ment)

5.

Perikatan
(Arrangement)

Yaitu istilah yg digunakan untuk transaksi-transaksi yang


bersifat sementara.

6.

Proses Verbal

Yaitu catatan-catatan atau ke-simpulan konferensi


diplomatik, atau suatu permufakatan.

7.

Piagam
(Statute)

Yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan


internasional baik mengenai pekerjaan maupun kesatuankesatuan tertentu seperti pengawasan internasional yang
mencakup tentang minyak atau mengenai lapangan kerja
lembaga-lembaga internaional.

8.

Deklarasi
Yaitu perjanjian internasional yg berbentuk traktat, dan
(Declara-tion) dokumen tidak resmi. Deklarasi sebagai traktat bila
menerang-kan suatu judul dr batang tubuh ketentuan
traktat, dan sebagai dokumen tidak resmi apabila
merupakan lampiran pd traktat /konvensi.

9.

Modus Vivendi Yaitu dokumen untuk mencatat persetujuan internasional


yang bersifat sementara, sampai ber-hasil diwujudkan
perjumpaan yang lebih permanen, terinci, dan sistematis
serta tidak me-merlukan ratifikasi.

10. Pertukaran Yaitu metode yang tidak resmi, tetapi akhirNota


akhir ini banyak digunakan. Biasanya,
pertuka-ran nota dilakukan oleh wakil-wakil
militer dan negara serta dapat bersifat
multilateral.
11. Ketentuan
Penutup
(Final Act)

Yaitu ringkasan hasil konvensi yang


menyebutkan negara peserta, nama utusan
yang turut diundang, serta masalah yang
disetujui konferensi dan tidak memerlukan
ratifikasi.

12. Ketentuan
Umum
(General
Act),

Yaitu traktat yang dapat bersifat resmi dan


tidak resmi.

13. Charter

Yaitu istilah yang dipakai dalam perjanjian


internasional untuk pendirian badan yang
melakukan fungsi administratif.

14. Pakta
(Pact)

Yaitu istilah yang menunjukkan suatu


persetujuan yang lebih khusus (Pakta
Warsawa).

15. Covenant Yaitu anggaran dasar LBB (Liga BangsaBangsa).

Tahap Tahap Perjanjian Internasional

Menurut Undang-Undang nomor 24 Tahun 2000 tentang


Perjanjian Internasional, tahap-tahap Perjanjian Internasional
(proses pembuatan perjanjian Internasional) adalah sebagai
berikut :
a. Penjajakan
b. Perundingan
c. Perumusan Naskah
d. Penerimaan
e. Penandatanganan
f. Pengesahan

Persyaratan Perjanjian Internasional


Unsur-unsur penting dalam persyaratan perjanjian
internasional adalah :
a. Harus dinyatakan secara resmi
b. Bermaksud untuk membatasi, meniadakan atau mengubah
akibat hukum dari ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam perjanjian tersebut.
Berkaitan dengan persyaratan perjanjian internasional
tersebut, terdapat 2 teori yang berkembang :
Unanimity Principle (teori kebulatan suara), yaitu persyaratan
yang diajukan hanya berlaku bagi negara yang mengajukan
apabila diterima oleh negara peserta lainnya.
Teori Pan Amerika, yaitu bahwa perjanjian itu mengikat negara
yang mengajukan persyaratan dengan negara yang
menerima.

Berlakunya
Perjanjian
Internasional

Berlakunya perjanjian internasional


sejak tanggal yang ditentukan dalam
piagam perjanjian, atau menurut yang
disetujui oleh peserta perjanjian

jika tidak ditentukan maka perjanjian


ulai berlaku sejak adanya pernyataan
persetujuan

jika persetujuan suatu negara untuk


diikat oleh perjanjian timbul setelah
perjanjian itu berlaku, maka perjanjian
mulai berlaku bagi negara itu pada
tanggal tersebut, kecuali jika ditentukan
lain.

Berakhirnya
Perjanjian
Internasional

Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H.,


mengatakan bahwa suatu perjanjian berakhir
karena :

1. Telah tercapai tujuan dari perjanjian


internasional itu.
2. Masa beraku perjanjian internasional itu sudah
habis.
3. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang
atau punahnya objek perjanjian itu.
4. Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk
mengakhiri perjanjian itu.
5. Adanya perjanjian baru antara peserta yang
kemudian meniadakan perjanjian yang terdahulu.
6. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian
sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sudah
dipenuhi.
7. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu
peserta dan pengakhiran itu diterima oleh pihak
lain.

Peranan Organisasi Internasional


(ASEAN, AA, PBB) dalam
Meningkatkan Hubungan
Internasional

Organisasi Internasional ASEAN


ASEAN adalah singkatan dari "Association of Southeast
Asian Nations" atau Persatuan Negara-Negara
Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus
1967 di Bangkok.
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui
Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penandatangan
Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia),
Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia),
S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).

Assa Keanggotaan ASEAN adalah


Terbuka. ASEAN Memberi Kesempatan
Kerja Kepada Negara Negara Lain.

Pembentukan ASEAN, didasarkan pada prinsip-prinsip :

1. Saling mengormati terhadap kemerdekaan, kedaulatan,


kesamaan, integritas wilayah nasional dan identitas nasional
setiap negara,
2. Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang
bebas dari campur tangan luar, subversif dan intervensi dari
luar,
3. Tidak saling turut campur urusan dlm negeri masing-masing,
4. Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan persengketaan
secara damai,
5. Tidak mempergunakan ancaman (menolak penggunaan
kekuatan) militer, dan
6. Menjalankan kerjasama secara efektif antara anggota.

Organisasi ASEAN Didirikan dengan


Tujuan
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tengggara,
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan tertib hukum,
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dlm bidang ekonomi, sosial,
budaya, teknik, iilmu pengetahuan & adminsitrasi,
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan
dan penelitian,
5. Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdaga-ngan, jasa
dan meningkatkan taraf hidup, dan
6. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan
organisasi-organisasi internasional dan regional.

Struktur ASEAN

Sebelum KTT Bali 1976

1.

ASEAN Mininsterial
Menteri).

Mee-ting

(Sidang

Tahunan

Para

2.

Standing Committe (Badan yang bersidang di antara dua


sidang Menlu negara ASEAN untuk menangani persoalanpersoalan yang memerlukan keputusan para menteri).

3.

Komite-komite tetap dan komite-komite khusus.

4.

Sekretariat nasional ASEAN pada setiap ibu kota negaranegara ASEAN.

1. Summit Meeting
Setelah
KTTkepala
Bali 1976
(Pertemua
pemerintahan) yang
merupakan otoritas /
kekuasaan tertinggi di
dalam ASEAN.
2. ASEAN Ministering
Meeting (Sidang tahunan
para menteri luar negeri).
3. Sidang para menteri
lainnya (non-ekonomi).
4. Standing Commite.
5. Komite-komite.

Konferensi Tingkat Tinggi Asia - Afrika


KTT Asia-Afrika disebut juga Konferensi Bandung, mrp konferensi
tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika, kebanyakan dari
negara yang baru saja memperoleh kemerdekaan.
Diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka
(dahulu Ceylon), India dan Pakistan yang dikoordinasi oleh Menteri
Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani.
Berlangsung dari tgl. 18 s.d. 24 April 1955, di Gedung Merdeka
Bandung (Indoensia) dengan tujuan mempromosikan kerjasama
ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme
atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara
imperialis lainnya.

Dasasila Bandung adalah 10 (sepuluh ) poin Pertemuan


KTT AA yang Dilaksanankan pada Bulan April 1955 di
Bandung. Dengan Substansi Tentang Pernyataan
Mengenai Dukungan Bagi Kedamaian dan Kerjasam
Dunia.
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan
serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (
Perserikatan Bangsa-Bangsa).
2. Menghormati kedaulatan & integritas teritorial semua
bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan
semua bangsa, besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam
persoalan-persoalan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan
diri sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang
sesuai dengan Piagam PBB.

6. (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk


bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar, (b)
Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan
kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu
negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti
perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian masalah hukum,
ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang
bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10. Menghormati hukum dan kewajibankewajiban internasional

Masalah
Kualitas sumber daya manusia.
Pengolahan sumber daya alam yang masih
kurang.
Masalah korupsi yang belum terselesaikan.
Masalah kemiskinan yang kian merambah naik
jumlahnya dari tahun ketahun.
Tingginya tingkat pengangguran.

Solusi
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Saat SDM sudah meningkat secara otomatsi mereka akan
meningkatkan pengolaha sumber daya alam yang tersedia.
Peningkatan SDM bertujuan untuk membantu dala proses
pemberantasan korupsi yang semakin menggila dan tak
terkendali.
Peningkatan SDM adalah salah satu cara untuk mengurangi
jumlah pengangguran di negeri ini. Dengan SDM yang
mencukupi tentu saja mereka dapat bersaing di dunia kerja
nantinya.

Referensi
Universitas Indonesia(2011).Masalah Prencanaan
Pembanguan di Negara Berkembang dan Negara Maju.
docx.pdf
Yuliana Putri,Yuyun(2014).Hubungan Internasional dan
Organisasi Internasional.ppt
Saeri,M(2012).Teori hubungan Internasional Sebuah
Pendekatan Paradigmatik.docx.pdf
Mochamad Yani,Yanyan.Dinamika hubungan internasional
dan Indonesia.pdf

Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Hubungan
internasional atau hubungan antarbangsa
merupakan interaksi manusia antarbangsa baik
secara individu maupun kelompok, dilakukan
baik secara langsung maupun secara tidak
langsung dan dapat berupa persahabatan,
persengketaan, permusuhan ataupun
peperangan.

Anda mungkin juga menyukai