Renstra RI
Pengertian Hub.
Internasional
HUBUNGAN DAN
PERJANJIAN
INTERNASIONAL
Para Ahli
Hubungan
Internasional
Pengertian Hub.
Internasional
Arti Penting
Sarana-sarana
Umum dan
Para Ahli
1. Hubungan Internasional
a. Pengerti
an
Faktor internal,
kekhawatiran terancam
kelangsungan hidupnya
melalui
Faktor
kudeta/intervensi
eksternal ,.
a. Suatu negara tidak
dapat berdiri sendiri.
b. Untuk membangun
komunikasi lintas
bangsa dan negara.
c. Mewujudkan tatanan
dunia baru yang
damai dan sejahtera.
Lanjutan .
Perlu
melakukan
hubungan dan
kerjasama
internasional
Setiap
negara
memiliki
kelebihan,
kekurangan
&
kepentingan
berbeda
Lanjutan .
Asas-Asas :
Asas Teritorial
Faktor-faktor
penentu :
Asas Kebangsaan
Kekuatan
Nasional
Asas Kepentingan
Umum
Jumlah
Penduduk,
Asas Persamaan
Sumber Daya,
dan
Asas Keterbukaan
Letak Geografis.
Lanjutan .
C
NEGARA
TERBELAKANG
NEGARA
BERKEMBANG
Lanjutan .
Lanjutan .
Lanjutan .
b.Penggolongan Perjanjian
Internasional
Menurut
Isinya
Menurut
Prosesnya
Menurut
Subjeknya
KLASIFIKASI
PERJANJIAN
INTERNASIONA
L
Menurut
Fungsinya
Menurut subjeknya
- Perjanjian antar negara yg dilakukan banyak negara
- Perjanjian internasional diantara negara dan subjek
hukum internasional spt tahta suci vatikan dgn MEE
- Perjanjian antar sesama subjek hukum internasional
spt kerjasama MEE dan ASEAN
. Menurut proses pembentukannya
- Perjanjian yang bersifat penting : dibuat melalui
proses
perundingan, penandatanganan dan ratifikasi
- Perjanjian yang bersifat sederhana : melalui
perundingan dan penandatanganan.
Nama
Uraian
Keterangan
1.
Traktat
(Treaty)
2.
Konvensi
(Convention)
3.
Protokol
(Protocol)
Yaitu persetujuan yang tidak Mengatur masalah tamresmi dan pada umumnya tidak bahan penafsiran
dibuat oleh kepala negara.
klausal-klausal ttn.
4.
Lanjutan .
5.
Perikatan
(Arrangement)
6.
Proses
Verbal
7.
Piagam
(Statute)
Lanjutan .
8.
Deklarasi
(Declaration)
9.
Modus
Vivendi
Lanjutan .
10.
Pertukaran
Nota
11.
Ketentuan
Penutup
(Final Act)
12.
Ketentuan
Umum
(General
Act),
Yaitu traktat yang dapat bersifat LBB menggunakan keresmi dan tidak resmi.
tentuan umum arbitrasi
untuk menyelesaikan
scr damai pertikaian
internasional th. 1928.
Lanjutan .
13 Charter
14 Pakta
( Pact )
Pakta membutuhkan
ratifikasi.
Lanjutan .
Lanjutan .
Lanjutan .
Pembatalan Perjanjian Internasional, Berdasarkan
Konvensi
Wina tahun 1969, karena berbagai alasan, suatu
perjanjian
internasional dapat batal, antara lain :
Negara peserta atau wakil kuasa penuh melanggar ketentuanketentuan hukum nasionalnya.
Adanya unsur kesalahn (error) pada saat perjanjian dibuat.
Adanya unsur penipuan dari negara peserta terhadap negara
peserta lain waktu pembentukan perjanjian.
Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik
melalui kelicikan atau penyuapan.
Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta.
Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum internasional
umum.
g. Jenis-jenis Perjanjian
Internasional
Perjanjian Bilateral, bersifat khusus (treaty
contract) dan tertutup, ada beberapa contoh :
1. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC pada
tahun 1955 tentang penyelesaian
dwikewarganegaraan.
2. Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai tentang
Garis Batas Laut Andaman di sebalah utara Selat
Malaka pada tahun 1971.
3. Perjanjian ekstradisi antara Republik Indonesia dan
Malaysia pada tahun 1974.
4. Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia
mengenai pertahanan dan keamanan wilayah kedua
negara pada tanggal 16 Desember 1995.
Lanjutan .
Landasan
Hukum
Perwakilan Negara RI
di luar negeri
PERWAKILAN
DIPLOMATIK
Perwakilan
dalam arti politis
(diplomatik)
Perwakilan dalam
arti non politis
(konsuler)
Fungsi &
Fungsi
Pengangkatan
Kronologis
Tugas & Fungsi
Perangkat
Kekebalan &
Keistimewaan
Landasan Hukum
Pembukaan/Pengangkatan
II
Mendapat
persetujuan
(demende,
agregation)
negara
menerima.
Surat
kepecayaan
dise-rahkan
kepada
kepala
negara
penerima (lettre de
rapple)
dlm
suatu
upacara
dimana
seorang
diplomatik
berpidato.IV
dari
yang
Tugas umum
seorang
perwakilan
diplomatik
a.Representa
si
b.Negosiasi,
c.Observasi,
d.Proteksi,
e.Relationshi
p.
Lanjutan .
Nama
Uraian
Keterangan
1.
Duta Besar
Berkuasa
Penuh
(Ambassador)
Adalah
tingkat
tertinggi Ambassador ditempatkan pada
dalam perwakilan diplomatik negara yang banyak menjalin
yang mempunyai kekuasaan hubungan timbal balik.
penuh dan luar biasa.
2.
Duta
(Gerzant)
Adalah wakil diplomatik yang Dalam menyelesaikan persoapangkatnya lebih rendah dari lan kedua negara, hrs berkonduta besar.
sultasi dgn pemerintahnya.
3.
Menteri
Residen
Lanjutan .
4.
Kuasa Usaha
(Charge de
Affair)
Kuasa
Usaha
yang
tidak
diperbantukan kepada kepala
negara dapat dibedakan atas :
Kuasa Usaha tetap menjabat
kepala dari suatu perwakilan,
Kuasa Usaha sementara yang
melaksanakan pekerjaan dari
kepala
perwakilan,
ketika
pejabat ini belum atau tidak
ada di tempat.
Lanjutan .
5.
Atase-Atase
Atase Teknis
Atase ini, dijabat oleh seorang
pegawai negeri sipil tertentu
yang tidak berasal dari lingkungan Departemen Luar Negeri
dan ditempatkan di salah satu
KBRI untuk membantu Duta
Besar.
Menurut
Konvensi
Wina
1961
Lanjutan .
Lanjutan .
Korps Diplomatik
Korps Konsuler
1.
Memelihara kepentingan
negara-nya dengan
melakukan hubungan
dengan pejabat-pejabat
Tingkat Pusat.
Memelihara kepentingan
nega-ranya dengan
melaksanakan hubungan
dgn pejabat-pejabat
tingkat daerah (setempat)
2.
Berhak mengadakan
hubungan yang bersifat
politik.
Berhak mengadakan
hubungan yang bersifat
non politik.
3.
4.
Mempunyai hak
ekstrateritorial (tidak
DIPLOMATIK
KONSULER
Mulai
berlakuny
a
Fungsi
Berakhirn
ya
Fungsi
Pengertian Org.
Internasional
ORGANISASI
INTERNASIONAL
Macammacam Org.
Internasional
ASEAN
KTT AA
PBB
Pol Luar
Negeri RI
Lanjutan .
Lanjutan .
Lanjutan .
Struktur ASEAN
1.
2.
3.
4.
5.
Lanjutan .
Sekretariat ASEAN berada di Jakarta yg dipimpin oleh Sekretariat
Jenderal atas dasar pengangkatan oleh para Menteri Luar Negeri
secara bergilir, dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun.
No
Nama
Negara
Dari
Sampai
1.
H.R Dharsono
Indonesia
7 Juni 1976
18 Februari 1978
2.
Umarjadi Notowijono
Indonesia
19 Februari
1978
30 Juni 1978
3.
Malaysia
10 Juli 1978
30 Juni 1980
4.
Narciso G. Reyes
Filipina
1 Juli 1980
1 Juli 1982
5.
Singapura
18 Juli 1982
15 Juli 1984
6.
Phan Wannamethee
Thailand
16 Juli 1984
15 Juli 1986
7.
Roderick Yong
Brunei Darussalam
16 Juli 1986
16 Juli 1989
8.
Rusli Noor
Indonesia
17 Juli 1989
1 Januari 1993
9.
Malaysia
1 Januari 1993
31 Desember 1997
10.
Filipina
1 Januari 1998
31 Desember 2002
11.
Singapura
1 Januari 2003
sekarang
Lanjutan .
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak
antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN.
Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
No
KTT Resmi
1. KTT
ke-1
di
Bali- KTT Tidak Resmi ke-1 di
Indonesia,
23-24 Jakarta-Indonesia, tanggal
Februari 1976.
30 November 1996.
2. KTT
ke-2
di
Kuala LumpurMalaysia, 4-5 Agustus
1977.
Lanjutan .
6.
7.
KTT
ke-7
di
Bandar Seri BegawanBrunei Darussalam, 5-6 November 2001.
8.
9.
10.
11.
12.
Lumpur-Malaysia,
12-14
Lanjutan .
Dasasila Bandung adalah 10 (sepuluh) poin hasil pertemuan KTT
AA yang dilaksanakan pada bulan April 1955 di Bandung. Dengan
substansi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi
kedamaian dan kerjasama dunia"
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta
asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (
Perserikatan Bangsa-Bangsa).
2. Menghormati kedaulatan & integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan
semua bangsa, besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam
persoalan-persoalan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri
sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai
dengan Piagam PBB.
Lanjutan .
6. (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan
kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah
satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur
tangan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun
penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau ke
merdekaan politik suatu negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara
damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau
penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai,
menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai
dengan Piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10.Menghormati hukum dan kewajibankewajiban internasional
Lanjutan .
Lanjutan .
Lanjutan .
Pertemuan-pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan
Negara-Negara Non Blok
No
Keterangan
1.
Beograd
(September 1961)
2.
Kairo (Mesir)
1964
3.
Lusaka (Tanzania)
1969
Lanjutan .
4.
Aljazair 1973
5.
6.
7.
8.
Harare (Zimbabwe)
1986
9.
Beograd (Yugoslavia)
1989
10.
Jakarta (Indonesia)
1992
11.
Kolombia 1995
12.
13.
Malaysia
(Februari 2003)
Lanjutan .
d. Perserikatan Bangsa-Bangsa
Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB
(United Nations/UN) mrp organisasi
internasional yang anggotanya hampir
seluruh negara di dunia.
PBB dibentuk untuk memfasilitasi dalam
hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan
perlindungan sosial.
Bahasa Resmi : Inggris, Mandarin, Perancis, Rusia, Arab,
Spanyol. Sekretaris Jenderal : Ban Ki-Moon (sejak 2006).
Didirikan, 24 Oktober 1945. Jumlah Anggota :
193Negara, Bermarkas di New York City (AS)
Lanjutan .
Lanjutan .
Lanjutan .
Konferensi San Fransisco menghasilakan suatu
piagam yang menyebutkan organ utama PBB sebagai
berikut :
DEWAN EKONOMI
DAN SOSIAL
DEWAN
KEAMANAN
SEKRETARIS
DEWAN
PERWALIAN
MAJELIS
UMUM
MAHKAMAH
INTERNASIONAL
Tugas ECOSOC :
1. Bertanggung jawab dlm menyelenggarakan kegiatan
ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB.
2. Mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya.
3. Memupuk hak asasi manusia.
4. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang
khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya
pada sudang umum kepada mereka & anggota PBB.
INDONESIA
BEBAS
POLITIK
LUAR
NEGERI
AKTIF
Jenis/Bentu
k
1.
Bilateral
Keterangan/Uraian
2.
Regional
3.
Multilatera
l
Masuknya
negara
RI Mempercepat
proses
menjadi
anggota
PBB
penyele-saian
konflik
(pertama
kali
pada
Indonesia
Belanda
tanggal 28 Sep 1950),
(penjajah), sehingga mau
kemudian keluar pada
mengakui
kedaulatan
tanggal 7 Januari 1965
Indonesia pada tanggal 27
dan masuk kembali pada
Desember 1949.
tanggal 28 September
1966.
Pembentukan
Gerakan Sebagai wadah dalam
Negara-negara Non Blok
upaya menumbuhkan
me-lalui KTT yang pertama
sikap solideri-tas negarapada
tahun
1961
di
negara di kawasan Asia
Beograd (Yugoslavia) dan
Afrika dalam memperdipelopori
oleh
negara
juangkan kemerdekaannya
Indonesia,
Yugos-lavia,
sekaligus melawan
Mesir, India dan Ghana.
kolonia-lisme, rasialisme
dan zionisme.
Pengesahan Konvensi Inter- Masyarakat Indonesia
nasional
tentang
akan lebih memahami
Penghapusan segala bentuk
bahwa seba-gai bagian
diskriminasi rasial 1965,
masyarakat internasional
dengan
dikeluar-kannya
harus menghor-mati,
Undang-Undang
No.
29
menghargai, dan