Anda di halaman 1dari 27

TUGAS 4

PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

Petunjuk Teknis:

1.Pelajari,baca materi ini dengan baik dan jelas


kemudian buatkan rangkuman
2.Kerjakan tugas empat ini di buku catatan PPKn
dengan diberi nama tugas dua kemudian sertakan
tanggal pengerjaan
3.Silahkan absen yang sudah mengerjakan hubungi ibu
via WA. 0813 1855 8331
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Semester 2

Untuk SMA/MA
Kelas X1

Oleh:
Elis Herna Mulyawati., S.IP
BAB 5
MENGANALISIS DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM
PERDAMAIAN DUNIA SESUAI UNDANG-UNDANG
DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Tujuan Pembelajaran
 Setelah memahami materi, peserta didik mampu
menguraikan ketentuan tentang Hakikat hubungan
perjanjian internasional dengan tepat..
 Setelah mengerjakan tugas dengan mandiri,
peserta didik mampu menganalisis Hakikat C. Peran perwakilan
hubungan perjanjian internasional dengan benar. Indonesia di luar
 Melalui pengerjaan tugas dengan jujur, peserta negeri
didik telah menunjukkan Hakikat hubungan
perjanjian internasional dukungan terhadap
ketentuan dalam UUD NRI Tahun 1945 dengan
baik.
A. Peran Indonesia dalam Menciptakan
Perdamaian Dunia melalui Hubungan Internasional

Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea


ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945
adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Salah satu konsekuensi dari tujuan tersebut adalah bangsa Indonesia harus
senantiasa berperan serta dalam menciptakan perdamaian dunia. Hal tersebut
dikarenakan bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia di
dunia sehingga sudah seharusnya bangsa Indonesia berada pada barisan
terdepan dalam upaya menciptakan perdamaian dunia
1. Makna Hubungan Internasional

• Menurut kalian apa yang akan terjadi jika


seandainya negara kita tidak menjalin hubungan
dengan negara lain? Tentu semuanya pasti
sepakat, kita akan dikucilkan dari pergaulan
bangsa-bangsa di dunia. Hal ini tentunya akan
merugikan seluruh kehidupan bangsa. Bangsa
Indonesia tidak bisa berinteraksi dengan
sesamanya yang berada di negara lain. Selain itu,
kita akan buta terhadap hal-hal yang terjadi di
negara lain yang pada hakikatnya merupakan
sumber pengetahuan bagi kita
Pengertian

Menurut Renstra, hubungan internasional adalah hubungan


antar ba , hubungan internasional adalah hubungan antar
bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu
negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut

Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan


internasional, antara lain :
• Politik internasional (International Politics).
• Studi tentang peristiwa internasional (The Studi of
Forcight Affair).
• Hukum Internasional (International Law).
• Organisasi Administrasi Internasional (International
Organitation of Administration).
egala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk
mencapai kepentingan nasional negara tersebut egala
aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai
kepentingan nasional negara tersebut
BEBERAPA PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI

1. Charles A. MC. Clelland, hubungan internasional adalah studi


tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
2. Warsito Sunaryo, hubungan internasional, merupakan studi
tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial
tertentu (negara, bangsa maupun organisasi negara
sepanjang hubungan bersifat internasional), termasuk studi
tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
3. Tygve Nathiessen, hubungan internasional mrp bagian dari
ilmu politik dan karena itu komponen-komponen hubungan
internasional meliputi politik internasional, organisasi dan
administrsi internasional dan hukum internasional.
ARTI PENTING HUBUNGAN INTERNASIONAL

Hubungan antar negara, merupakan


salah satu hubungan kerjasama yang
 Faktor internal, kekhawatiran
mutlak diperlukan, karena tidak ada terancam kelangsungan hidupnya.
satu negarapun di dunia yang tidak
bergantung kepada negara lain.  Faktor eksternal ,
a. Suatu negara tidak dapat berdiri
sendiri.
b. Untuk membangun komunikasi lintas
bangsa dan negara.
c. Mewujudkan tatanan dunia baru yang
damai dan sejahtera.
2 . Pentingnya Hubungan
Internasional bagi Indonesia
• Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari
negara lain. Untuk menjaga kelangsungan hidup dan mempertahankan
kemerdekaannya, negara tersebut membutuhkan dukungan dari negara
lain. Nah, untuk mendapatkan dukungan tersebut, suatu negara harus
mengadakan hubungan yang baik dengan negara lain. Misalnya, ketika
awal kemerdekaan, bangsa Indonesia membutuhkan pengakuan dan
dukungan dari negara lain. Oleh karena itu, para pendiri negara menjalin
hubungan dengan India, Australia, Amerika Serikat, Belgia, Mesir, dan
sebagainya. Alhasil, kemerdekaan Negara Indonesia mendapatkan
dukungan dari negara-negara lain di dunia.
• Suatu negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala
kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui secara de facto dan de jure
oleh negara lain
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Pengertian

Hubungan internasional merupakan hubungan antar negara, pada


dasarnya adalah ”hubungan hukum”. Dalam hubungan internasional
telah melahirkan hak dan kewajiban antar subyek hukum (negara) yang
saling berhubungan

Menurut Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional, ”Perjanjian


internasional merupakan sumber utama dari sumber-sumber hukum internasional
lainnya”.
Beberapa pengertian yan dikemukakan oleh para ahli

Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M., perjanjian internasional adalah perjanjian
yang diadakan antar bangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum
tertentu.

Oppenheimer-Lauterpacht, perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antar


negara yang menimbulkan hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang
mengadakannya.

G. Schwarzenberger, perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-


subjek hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat
dalam hukum internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral maupun
multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain lembaga-lembaga internasional,
juga negara-negara.
 Konferensi Wina tahun 1969, perjanjian internasional adalah perjanjian yang
diadakan oleh dua negara atau lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-
akibat hukum tertentu.
Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat perjanjian hendaknya secara
moral dan hukum benar-benar bertanggungjawab terhadap apa yang telah
dilakukannya.

 Pendapat Accademy of Sciences of USSR, suatu perjanjian Internasional adalah


suatu persetujuan yang dinyatakan secara formal antara dua atau lebih negara-
negara mengenai pemantapan, perubahan atau pembatasan dari pada hak-hak
dan kewajiban mereka secara timbal balik.
ISTILAH-ISTILAH LAIN PERJANJIAN INTERNASIONAL

No Nama Uraian Keterangan


1. Traktat Yaitu, perjanjian paling formal yang Perjanjian ini khusus
(Treaty) merupakan persetujuan dari dua mencakup bidang politik
negara atau lebih. dan bidang ekonomi.
2. Konvensi Yaitu persetujuan formal yang bersifat Persetujuan ini harus
(Conven-tion) multilateral, dan tidak berurusan dilegalisasi oleh wakil-wakil
dengan kebijaksanaan tingkat tinggi berkuasa penuh
(high policy). (plaenipotentiones).

3. Protokol Yaitu persetujuan yang tidak resmi dan Mengatur masalah


(Protocol) pada umumnya tidak dibuat oleh tambahan penafsiran
kepala negara. klausal-klausal tertentu
4. Persetujuan Yaitu perjanjian yang berifat teknis Agrement tidak diratifikasi
(Agreement) atau admistratif karena sifatnya tidak
seresmi traktat atau
konvensi.
5. Perikatan Yaitu istilah yg digunakan untuk Perikatan tidak seresmi
(Arrange- transaksi-transaksi yang bersifat traktat dan konvensi.
ment) sementara.

6. Proses Verbal Yaitu catatan-catatan atau Proses verbal tidak


kesimpulan konferensi diplomatik, diratifikasi.
atau suatu permufakatan.

7. Piagam Yaitu himpunan peraturan yang Piagam itu dapat


(Statute) ditetapkan oleh persetujuan digunakan sebagai alat
internasional baik mengenai tambahan untuk
pekerjaan maupun kesatuan- pelaksanaan suatu
kesatuan tertentu seperti konvensi (seperti piagam
pengawasan internasional yang kebebasan transit).
mencakup tentang minyak atau
mengenai lapangan kerja lembaga-
lembaga internaional.
8. Deklarasi Yaitu perjanjian internasional yg Deklarasi sebagai per-
(Declaration) berbentuk traktat, dan dokumen setujuan tidak resmi bila
tidak resmi. Deklarasi sebagai traktat mengatur hal-hal yang
bila menerangkan suatu judul dari kurang penting.
batang tubuh ketentuan traktat, dan
sebagai dokumen tidak resmi
apabila merupakan lampiran pada
traktat /konvensi.

9. Modus Yaitu dokumen untuk mencatat


Vivendi persetujuan internasional yang
bersifat sementara, sampai berhasil
diwujudkan perjumpaan yang lebih
permanen, terinci, dan sistematis
serta tidak memerlukan ratifikasi.
10. Charter Yaitu istilah yang dipakai dalam Misalnya, Atlantic Charter.
perjanjian internasional untuk
pendirian badan yang melakukan
fungsi administratif.

11. Pakta (Pact) Yaitu istilah yang menunjukkan Pakta membutuhkan


suatu persetujuan yang lebih ratifikasi.
khusus (Pakta Warsawa).

12. Covenant Yaitu anggaran dasar LBB (Liga


Bangsa-Bangsa).
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Tahap-tahap menurut konvensi Wina tahun 1969 :

1. Perundingan
2. Penandatanganan
3. Ratifikasi, terdiri dari:

1. Ratifikasi oleh badan eksekutif (biasa dilakukan oleh raja-raja


absolut dan pemerintahan otoriter).
2. Ratifikasi oleh badan legislatif (jarang digunakan).
3. Ratifikasi campuran DPR dan Pemerintah (paling banyak digunakan
karena peranan legislatif dan eksekutif sama-sama menentukan
dalam proses ratifikasi.
BERLAKU DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN INTERNASIONAL

Berlakunya Perjanjian Internasional :

• Perjanjian internasional berlaku pada saat peristiwa berikut ini.


• Mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan atau menurut yang disetujui oleh
negara perunding.
• Jika tidak ada ketentuan atau persetujuan, perjanjian mulai berlaku segera setelah
persetujuan diikat dan dinyatakan oleh semua negara perunding.
• Bila persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian timbul setelah
perjanjian itu berlaku, maka perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal
tsb, kecuali bila perjanjian menentukan lain.
• Ketentuan-ketentuan perjanjian yang mengatur pengesahan teksnya, pernyataan
persetujuan suatu negara untuk diikat oleh suatu perjanjian, cara dan tanggal
berlakunya, persyaratan, fungsi-fungsi penyimpanan, dan masalah-masalah lain
yang timbul yang perlu sebelum berlakunya perjanjian itu, berlaku sejak saat
disetujuinya teks perjanjian itu.
BERAKHIRNYA PERJANJIAN INTENASIONAL

Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., mengatakan bahwa suatu perjanjian


berakhir karena :
1. Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu.
2. Masa beraku perjanjian internasional itu sudah habis.
3. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek
perjanjian itu.
4. Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk mengakhiri perjanjian itu.
5. Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian meniadakan perjanjian
yang terdahulu.
6. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan
perjanjian itu sudah dipenuhi.
7. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran itu
diterima oleh pihak lain.
PEMBATALAN PERJANJIAN INTERNASIONAL,

Berdasarkan Konvensi Wina tahun 1969, karena berbagai alasan, suatu


perjanjian internasional dapat batal, antara lain :

• Negara peserta atau wakil kuasa penih melanggar ketentuan-ketentuan hukum


nasionalnya.
• Adanya unsur kesalahn (error) pada saat perjanjian dibuat.
• Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta
lain waktu pembentukan perjanjian.
• Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan
atau penyuapan.
• Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut
baik dengan ancaman maupun penggunaan kekuatan.
• Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum internasional umum.
JENIS-JENIS PERJANJIAN INTERNASIONAL

Perjanjian Bilateral, bersifat khusus (treaty contract) dan


tertutup, ada beberapa contoh :

1. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC (Republika Rakyat


Cina) pada tahun 1955 tentang penyelesaian “dwikewarganegaraan”.
2. Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai tentang “Garis Batas
Laut Andaman” di sebelah utara Selat Malaka pada tahun 1971.
3. Perjanjian “ekstradisi” antara Republik Indonesia dan Malaysia pada
tahun 1974.
4. Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia mengenai
pertahanan dan keamanan wilayah kedua negara pada tanggal 16
Desember 1995.
Perjanjian Multilateral, sering disebut sebagai law making treaties
karena biasanya mengatur hal-hal yang menyangkut kepentingan
umum dan bersifat “terbuka.”

Ada beberapa contoh :


• Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang “Perlindungan Korban Perang”.
• Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan Diplomatik”.
• Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 tentang “Laut Teritorial,
Zona Bersebelahan, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landas Benua”.
3. Politik LuarNegeri Indonesia dalam MenjalinHubungan Internasional
Hubungan yang dijalin oleh suatu negara dengan negara lain, tentu saja tidak dapat dilepaskan dari tata
pergaulan antarnegara. Jika dalam pergaulan manusia dalam lingkungan tetangga ada yang dinamakan tata
krama pergaulan, maka dalam pergaulan antarnegara pun terdapat hal yang sama. Setiap negara
mempunyai kebijakan politiknya masing-masing. Kebijakan politik masing-masing negara dalam
pergaulan internasional dinamakan politik luar negeri.
Berkaitan dengan hal tersebut, bentuk kerja sama dan perjanjian internasional yang
dilakukan oleh bangsa Indonesia merupakan perwujudan dari politik luar negeri
Indonesia. Selain itu, politik luar negeri juga memberikan corak atau warna tersendiri bagi
kerja sama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh suatu negara. Apa
sebenarnya politik luar negeri bangsa Indonesia?
Untuk mengetahui corak politik luar negeri Indonesia, coba kalian perhatikan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
alinea keempat, tentang tujuan negara, “...ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial”. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa politik luar negeri
kita memiliki corak tertentu. Pemikiran para pendiri negara (founding
fathrers) yang dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut didasari oleh kenyataan
bahwa sebagai negara yang baru merdeka, kita dihadapkan pada
lingkungan pergaulan dunia yang dilematis.
Tujuan politik luar negeri Indonesia

1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan


menjaga keselamatan negara.
2.Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari
luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat.
3.Meningkatkan perdamaian internasional.
4.Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai
pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam Pancasila,
dasar dan filsafah negara kita
Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan
aktif, didasarkan pada landasan hukum:

1. Landasan idiil adalah Pancasila


2. Landasan konstitusional UUD 1945 Pasal 11 dan 13.
3. Landasan operasional adalah sebagai berikut.
 Ketetapan MPR mengenai Garis-Garis Besar Haluan Negara
(GBHN) terutama di bidang hubungan luar negeri.
 Keputusan Presiden (Keppres) yang menyangkut politik luar
negeri Indonesia.
 Kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh menteri luar negeri.
Prinsip-prinsip -pokok yang menjadi dasar politik luar negeri
Indonesia:
1. Negara kita menjalani politik damai.
2. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling
menghargai dengan tidak mencampuri soal susunan dan coroak
pemerintahan negeri masing-masing.
3. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan
organisasi internsional untuk menjamin perdamaian yg kekal.
4. Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran
pembayaran internasional.
5. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional
dengan berpedoman pada Piagam PBB.
6. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong
perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah,
sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian
internasional itu tidak akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai