Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji Syukur keadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala atas limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Tak
lupa juga kami ucapkan terimakasih yang amat besar kepada ibu guru rita sahara
saud yang telah memberikan kami kesempatan untuk menulis makalah yang
semoga makalah yang berjudul “Perjanjan internasional yang dilakukan
Indonesia” Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk meupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan Makalah ini.

Jakarta, 21 januari 2021


Daftar isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1 Permasalahan

A. Latar Berlakang
B. Rumusan Masalah

Bab 2 Pembahasan

1. Perjanjian internasional yang dilakukan Indonesia


a) Pengertian Perjanjian Internasional
b) Istilah Istilah Perjanjian Internasional
c) Tahapan perjanjian internasional
d) Mengapa perjanjian internasional bermanfaat bagi sebuah negara
2. Kedudukan perwakilan diplomatik Indonesia
a. Sebutkan 4 unsur hubungan diplomatik
A. Sebutkan urutan kepangkatan dalam perwakilan diplomatic
B. Jelaskan pengertian duta besar dan hak istimewa duta besar, konsuler

Bab 3 Kesimpulan
Bab 1 Permasalahan
A. Latar Belakang

Hubungan kerja sama antarbangsa biasanya diresmikan ke dalam satu atau


beberapa perjanjian internasional. Perjanjian internasional merupakan salah satu
instrumen paling penting dalam hubungan antarbangsa. Sampai saat ini para ahli
masih mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda terhadap makna perjanjian
internasional sehingga makna istilah tersebut masih beraneka ragam.Dari pendapat-
pendapat para ahli tersebut kemudian dapat disimpulkan makna perjanjian
internasional. Perjanjian internasional adalah kesepakatan antara dua atau lebih
subjek hukum internasional (misalnya negara, lembaga internasional)  yang menurut
hukum internasional menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang
membuat kesepakatan. Perjanjian yang dilakukan oleh subjek- subjek hukum
internasional tersebut mempunyai tujuan untuk melahirkan akibat-akibat hukum
tertentu. Selain itu, tujuan perjanjian internasional di antaranya yaitu untuk
menyelesaikan sengketa antarbangsa, memelihara perdamaian, ketertiban serta
kesejahteraan manusia.

Menurut pasal 38 ayat 1 Piagam Mahkamah Internasional, dinyatakan bahwa


perjanjian internasional baik yang bersifat umum maupun khusus, mengandung
ketentuan-ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang
bersangkutan.

B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, Maka Rumusan masalah Yang akan
di bahas Makalah ini sebagai berikut :
1. Perjanjian internasional yang dilakukan Indonesia
A) Pengertian perjanjian internasional ?
B). Istilah istilah perjanjian internasional ?
C). Tahapan perjanjian internasional?
D). Mengapa perjanjian internasional Bermanfaat bagi semua Negara?
2. Kedudukan perwakilan diplomatic Indonesia
A). Sebutkan 4 unsur hubungan diplomatik
B). Sebutkan urutan kepangkatan dalam perwakilan diplomatic
C.) Jelaskan pengertian duta besar dan hak istimewa duta besar, konsuler

Bab 2 Pembahasan
1. Perjanjian Internasional yang dilakukan Indonesia
A. Perjanjian internasional

Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-subjek


hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam
hukum internasional. Perjanjian itu dapat berbentuk bilateral (antara 2 negara)
maupun multilateral (dibuat oleh lebih dari 2 negara). Sementara merujuk UU Nomor
24 tahun 2004, perjanjian internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan nama
tertentu yang diatur dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis dan
menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum. Perjanjian Internasional juga bisa
diartikan sebagai perjanjian antarnegara dalam menjalin hubungan internasional
sebagai pengatur batasan-batasan dalam kerja samanya, dan juga menghasilkan
hak-kewajiban yang harus bisa dipertanggungjawabkan oleh negara-negara
tersebut.

Adapun perjanjian Internasioal menurut para ahli:

1. Menurut Jeremy Bentham Perjanjian internasional adalah aturan yang


mengatur hubungan antar negara. Jeremy Bentham adalah orang pertama
yang mencetuskan istilah perjanjian internasional pada tahun 1780.
2. Menurut Oppenheim Hukum internasional adalah perjanjian antara negara
maupun organisasi yang mengatur hubungan antar negara maupun
organisasi internasional dan melahirkan hak serta kewajiban bagi pihak di
dalamnya.
3. Menurut Mochtar Kumaatmadja Perjanjian internasional adalah perjanjian
antarbangsa yang memiliki tujuan tertentu yang ditimbulkan akibat hukum
tertentu.
4. Menurut Schwazenbenger Dilansir dari Legal Service India, perjanjian
internasional adalah aturan hukum yang berlaku antara negara maupun
entitas lain yang telah diberikan kepribadian internasional.
B. Istilah-Istilah Perjanjian

Sebelum membahas lebih lanjut tentang perjanjian internasional, anda perlu


mengetahui istilah-istilah dalam perjanjian internasional. Dengan begitu anda
akan lebih mudah untuk memahami tentang seluk-beluk dalam perjanjian
internasional. Selain itu, anda juga perlu mengetahui hal tersebut untuk lebih
mudah memahami tugas dan fungsi diplomat bagi negara. Adapun beberapa
istilah yang sering digunakan dalam perjanjian internasional adalah sebagai
berikut:

1. Trakat (Treaty)

Traktar adalah perjanjian yang paling formal dan merupakan persetujuan dari
dua negara atau lebih. Perjanjian ini juga khusus mencakup tentang bidang
ekononi dan politik. Adapun yang biasanya dimuat dalam trakat merupakan
sebuah ketentuan hukum yang bersifat umum, sehinggan mengikat negara yang
menandatanganinya. Dengan begitu, timbulnya trakat akan menciptakan hukum
sehingga dapat digolongkan dalam berbagai sumber hukum formal. Contoh
pembuatan trakat yang pernah terjadi di negara kita adalah trakat tentang
pelarangan melakukan percobaan berbagai senjata nuklir di atmosfir, di bawah
air, dan angkasa luar. Trakat tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus
tahun 1963.

2. Persetujuan (agreement)

Persetujuan merupakan perjanjian yang memiliki sifat teknis dan administratif.


Namun persetujuan ini tidak begitu diartikan karena sifatnya yang tidak resmi seperti
trakat dan konvensi. Contoh dalam persetujuan ini adalah persetujuan antara
pemerintahan kita dengan persemakmuran Australia. Dalam persetujuan tersebut
berisi tentang garis-garis batas laut dan dilakukan  pada tanggam 18 Mei 1971.

3. Konvensi (convention)
Konvensi merupakan persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak
berhubungan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi atau high policy. Namun dalam
persetujuan konvensi ini harus dilegalisasi oleh beberapa wakil yang berkuasa
penuh. Negara kita sudah sering melakukan perjanjian konvensi dengan beberapa
pihak seperti konvensi tentang tanggung jawab internasional dalam kerugian benda-
benda angkasa. Konvensi tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 November 1971.
Namun sebenarnya dalam konvensi ini juga ada beberapa perjanjian yang bersifat
bilateral. Contohnya adalah perjanjian antara pemerintah Paris dan Spanyol yang
membahas tentang batas garis kedua negara. Perjanjian tersebut disebut dengan
konvensi dan dilaksanakan di Teluk Biscay pada tanggal 29 Januari 1974. Dan mulai
diberlakukan pada tanggal 5 April 1975.

4. Protokol (protocol)

Protokol juga merupakan persetujuan yang tidak formal dan biasanya dibuat
oleh kepala negara. Protokol dibuat untuk mengatur masalah-masalah tambahan
seperti adanya penafsiran beberapa klausal  terntentu. Dalam  protokol ini ada
beberapa contoh yang pertama adalah  protocol of signature.

Protokol penandatanganan ini merupakan perangkat tambahan dalam suatu


perjanjian internasional dan dibuat oleh pihak yang sama dalam perjanjian. Protokol
ini biasanya berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan peraturan teknik dalam
perjanjian internasional. Selanjutnya adalah protokol optional atau tambahan.
Protokol ini akan memberikan tambahan hak dan kewajiban yang belum tercantum
dalam perjanjian internasional.

Contohnya adlaah konvensi internasional yang membahas tentanghak-hak


sipil erta politik pada tahun 1966. Dan yang terakhir adalah Protocol based on a
framework v yang merupakan perangkat pengatur kewajiban khusus dalam
melaksanakan perjanjian induk. Protokol ini berfungsi untuk mengubah perjanjian
internasional yang pernah dibuat.

5. Piagam (statue)

Piagam membahas tentang peraturan yang ditetapkan dalam persetujuan


internasional baik dalam pekerjaan ataupun kesatuan tertentu. Piagam juga dapat
digunakan sebagai alat tambahan dalam melaksanakan konvensi. Biasanya suatu
organisasi akan menggunakanistilah piagam dalam konstitusinya. Contok piagam
yang paling dikenal adalah piagam PBB pada tahun 1945.

C. Tahapan Perjanjian
Dalam buku Pengantar Hukum Perjanjian Internasional (2019) oleh
Sukarmi dan teman-teman, Perjanjian internasional dilakukan dalam empat
tahapan yakni:

1. Perundingan, berisi negosiasi secara diplomatis yang diikutinoleh delegasi


negara dalam mebicarakan tujuan, aturan, hak, serta kewajiban yang harus
dipenuhi oleh semua pihak.

2. Penandatanganan dilakukan oleh delegasi pihak diatas kertas perjanjian


internasional.

3. Ratifikasi atau pengesahan adalah pengesahan dokumen perjanjian


internasional di negara asal oleh kepala negara.

4. Pengumuman atau deklarasi, di mana perjanjian internasional diberitahukan


kepada rakyat.

D. perjanjian internasional Bermanfaat bagi Negara

1. Politik Luar Negeri Republik Indonesia • Dasar Pertimbangan Pada tahun-


tahun pertama berdirinya negara RI, kita dihadapkan pada kenyataan sejarah, yaitu
munculnya dua kekuatan besar dunia. Satu pihak, yaitu blok Barat dengan ideologi
liberal yang didominasi Amerika dan Blok Timur dengan ideologi komunis yang
dikuasai Uni Soviet. Kenyataan demikian sangat berpengaruh terhadap usaha-
usaha bangsa Indonesia dalam konsolidasi demi kelangsungan hidup bangsa.

2. Pengaruh lain adalah adanya ancaman dari Belanda yang ingin kembali
menjajah Indonesia. Kondisi inilah yang kemudian menguatkan tekad bangsa
Indonesia untuk merumuskan politik luar negerinya. Pada tanggal 2 September
1948, Pemerintah segera mengumumkan pendirian politik luar negeri Indonesia di
hadapan Badan Pekerja KNIP yang antara lain berbunyi.
3. Tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia, yang memperjuangkan
kemerdekaan bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara pro-Rusia atau
pro-Amerika? Apakah tak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar
cita-cita kita?”

4. Pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus kita ambil adalah


pendirian untuk tidak menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, tetapi
harus tetap menjadi subjek yang berhak menentukan sikap sendiri dan
memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu Indonesia merdeka seluruhnya. Perjuangan
kita harus dilaksanakan diatas dasar semboyan kita yang lama, yaitu percaya akan
diri sendiri dan berjuang atas kesangguapn kita sendiri.

5. Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah RI mengambil kebijakan politik


luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Dalam rangka menciptakan perdamaian
dunia yang abadi, adil, dan sejahtera, negara kita harus tetap melaksanakan politik
luar negeri yang bebas dan aktif.

6. Sifat politik luar negeri negara RI yang bebas aktif mengandung makna
sebagai berikut: Artinya kita bebas menentukan sikap dan I pandangan kita terhadap
masalah-masalah N BEBAS internasional dan terlepas dari kekuatan- kekuatan
raksasa dunia yang secara ideologis D bertentangan (Timur dengan komunisnya
dan O Barat dengan lberalnya). N E Artinya kita dalam politik luar negeri S AKTIF
senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif
memperjuangkan I kebebasan dan kemerdekaan, aktif A memperjuangkan
ketertiban dunia, dan aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia

7.  Bebas aktif, antiimperealis dan kolonialisme dalam segala bentuk


manifestasinya dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengabdi kepada
kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat. Politik luar negeri Indonesia
yang bebas aktif diabdikan kepada kepentingan nasional, terutama untuk
kepentingan stabilitas dan kelancaran pembangunan di segala bidang.
8.  Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang Bermanfaat bagi Indonesia
Pelaksanaan kerjasama dengan negara lain baik dalam bentuk bilateral, regional,
maupun internasional bagi bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari sebuah
negara yang merdeka dan berdaulat serta menjadi salah satu negara yang ada di
dunia. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis/bentuk kerjasama dan perjanjian
internasional yang dilakukan oleh negara Indonesia.
2. Kedudukan perwakilan diplomatik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai