Kelas : XI-TMK
1. Profit Margin
Istilah satu ini dilihat dari besaran persentase laba yang didapatkan
dibandingkan dengan omset yang ada. Jika profit margin yang didapatkan
semakin besar, maka hal ini berarti bahwa keuntungan bisnis juga
semakin bagus. Biasanya standar yang digunakan untuk menentukan
kesuksesan dari bisnis itu sendiri yaitu berkisar pada angka 20 persen.
Namun jika bisnis mendapatkan kurang dari itu, maka hal ini belum tentu
juga bahwa bisnis dianggap tidak layak untuk dijalankan.
Istilah BEP atau Break Even Point ini bukan sebuah hal yang asing untuk
didengarkan jika kamu membicarakan mengenai bisnis atau ekonomi. BEP
penting untuk diketahui agar kamu bisa melihat kapan bisnis mulai
menghasilkan keuntungan untuk perusahaan. Hal ini dikarenakan kondisi
ini dilihat dengan bagaimana kondisi yang ada agar biaya dapat ditutupi
dari omset dan profit yang didapatkan nol. Kamu bisa memperkirakan
waktu untuk mulai mendapatkan keuntungan dengan mencari titik impas
dari bisnis tersebut.
3. Periode Pengembalian
Indikator yang tidak kalah pentingnya yaitu mengenai jangka waktu agar
modal yang dikeluarkan bisa kembali didapatkan. Jika jangka waktu yang
ada semakin pendek, maka hal ini semakin baik karena kamu bisa
mendapatkan modal kembali dengan lebih cepat. Penilaian ini dilihat dari
besarnya modal yang digunakan serta hasil yang akan diperoleh. Dari
kedua hal tersebut, kamu bisa menentukan berapa lama hasil yang
didapatkan tersebut bisa menutup keseluruhan modal yang dikeluarkan.
5. Profitability Index