Anda di halaman 1dari 3

PEMBUKUAN KEUANGAN SEDERHANA UNTUK

ANDA YANG BARU MEMULAI BISNIS


Salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh seorang pengusaha yang baru dan akan
memulai usaha adalah mengabaikan pembukuan keuangan. Biasanya para pemilik usaha ini
hanya fokus pada produk dan pemasaran saja tanpa memerhatikan cash flow keuangan yang
masuk setiap harinya. Apakah Anda juga melakukan hal serupa? Sebenarnya, fokus pada produk
dan pemasaran adalah hal wajar bagi Anda yang baru memulai usaha, karena masih dalam proses
penetrasi pada target pasar. Proses penetrasi pasar ini biasanya berlangsung pada beberapa bulan
pertama hingga produk Anda benar-benar dikenal oleh pelanggan dan meraup omset yang cukup
tinggi.

Karena sudah berada di zona nyaman dengan omset yang cukup tinggi para pemilik usaha sering
menyepelekan laporan pembukuan keuangan usaha yang semestinya dibuat sejak awal. Kenapa
pembukuan keuangan usaha ini penting dan harus dibuat sejak awal? Karena ketika usaha Anda
mulai berkembang dan pembelian semakin banyak maka jumlah transaksi akan semakin besar.
Omset usaha kelihatannya memang besar namun belum tentu dana cash-nya besar atau malah
tidak ada margin sama sekali karena banyak piutang atau hal yang lainnya. Dan hal ini bisa Anda
ketahui secara akurat dengan membuat pembukuan keuangan perusahaan. Bahkan dengan
memiliki manajemen keuangan perusahaan yang baik Anda dapat meningkatkan profit
perusahaan secara maksimal.

Namun jika diteruskan hingga berlarut-larut, maka bisa menyebabkan proses usaha menjadi
tersendat-sendat bahkan yang lebih parah adalah mengalami kebangkrutan. Selain untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara akurat, pembukuan keuangan juga dapat
menghindarkan Anda dari kecurangan dalam keuangan, membantu Anda mengambil keputusan
yang tepat dalam beberapa kebijakan perusahaan dan juga mendapatkan investor jika suatu saat
ingin mengembangkan perusahaan.

Untuk perusahaan yang sudah berskala besar, biasanya pembukuan keuangan diserahkan pada
seorang jasa akuntan professional. Para akuntan ini sudah memiliki pengalaman dan keahlian
dalam pembukuan keuangan perusahaan selama bertahun-tahun. Mereka sudah terbiasa
mengerjakan pembukuan keuangan dari yang sederhana hingga sangat rumit dan tersusun rapi
serta detail.

Kebalikan dengan perusahaan yang sudah berskala besar, kebanyakan perusahaan skala kecil
mempekerjakan atau menyewa orang untuk membuat pembukuan keuangannya pada mereka
yang kurang paham terhadap ilmu akuntansi dan kadang malah tidak
memiliki backgroundseorang akuntan. Hal ini tentu saja berkaitan dengan cost yang cukup tinggi
untuk menggaji atau menyewa seorang akuntan profesional bagi pemilik usaha yang baru saja
berjalan sehingga mereka memutuskan untuk menyewa seorang akuntan yang sesuai
dengan budgetperusahaan.

Kapan waktu yang tepat untuk membuat pembukuan keuangan perusahaan? Sebaiknya
pembukuan keuangan perusahaan mulai dibuat ketika tahap awal opening atau perencanaan
usaha. Lalu bagaimana cara membuat pembukuan sederhana untuk Anda yang baru menjalankan
usaha? Anda bisa melakukannya secara kontinu dengan mencatat harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta pendapatan yang digunakan sebagai dasar dalam menyusun neraca
dan laporan laba rugi.

Jika Anda masih bingung dengan cara membuat pembukuan sederhana untuk perusahaan, kami
akan menjelaskan tahapannya secara lebih detail di bawah ini agar Anda bisa lebih paham.
Beberapa langkah berikut ini bisa Anda ikuti untuk membuat pembukuan sederhana perusahaan.

1. Buat Buku Catatan Pengeluaran

Ketika awal menjalankan usaha, buatlah buku terpisah yang khusus untuk mencatat pengeluaran.
Semua pengeluaran atau belanja dalam usaha mulai dari pembelian bahan baku, operasional
hingga gaji karyawan harus kontinu Anda catat secara jelas. Dengan mencatat
semua pengeluaran usaha, Anda akan mengetahui berapa jumlah modal usaha yang telah Anda
keluarkan. Setelah mengetahui berapa modal yang telah dikeluarkan Anda akan lebih mudah
untuk menetapkan target dan rencana kapan modal usaha tersebut harus kembali.

2. Buat Buku Catatan Pemasukan

Setelah memiliki buku kas pengeluaran selanjutnya yang perlu dipersiapkan juga adalah buku
kas pemasukan. Buku kas pemasukan ini nantinya akan Anda gunakan untuk mencatat semua
transaksi yang berhubungan dengan pemasukan perusahaan. Misalnya jumlah penjualan produk
yang berhasil didapatkan perhari maupun piutang yang telah dibayarkan. Pencatatan transaksi
pemasukan ini juga harus kontinu dilakukan setiap hari untuk mempermudah Anda dalam
melakukan pembuatan pembukuan bulanan perusahaan. Dengan memiliki buku kas pengeluaran
dan pemasukan yang tertib dicatat setiap hari Anda akan mengetahui berapa jumlah keuntungan
yang diperoleh dalam satu hari.

3. Buat Buku Kas Utama

Dalam pembukuan keuangan perusahaan membuat buku kas utama adalah salah satu hal yang
sangat penting. Buku kas utama ini nantinya akan Anda gunakan untuk menggabungkan
transaksi antara buku kas pemasukan dengan buku kas pengeluaran. Dengan menggabungkan
transaksi dari dua buku kas tersebut Anda akan mengetahui secara detaildan jelas berapa
keuntungan maupun kerugian perusahaan.

Anda juga bisa menentukan berapa besarnya anggaran perusahaan untuk uang masuk dan uang
keluar. Estimasi arus kas ini juga sangat penting untuk membuat perencanaan dan strategi
perusahaan apabila dikemudian hari ada biaya tak terduga yang harus dikeluarkan. Misalnya
terjadi estimasi kekurangan uang kas perusahaan Anda bisa segera menaikkan target atau
mengurangi biaya pengeluaran. Agar hasilnya maksimal pencatatan arus kas utama harus
dilakukan secara kontinu, seksama dan juga teliti.

4. Buku Stok Barang

Dalam pembukuan keuangan perusahaan, transaksi yang Anda catat bukan hanya berhubungan
dengan uang namun juga barang. Anda juga perlu mencatat secara kontinu jumlah barang yang
masuk dan keluar setiap hari. Semakin tinggi tingkat penjualan maka intensitas jumlah barang
yang keluar dan masuk juga akan semakin tinggi.

Dengan memiliki buku stok barang, Anda bisa memonitor dan mengawasi persediaan barang
yang ada dalam perusahaan. Apalagi jika kedepannya Anda ingin menargetkan memiliki
beberapa cabang di beberapa kota, dengan membuat buku stok barang akan sangat membantu
Anda menyusun manajemen gudang dengan lebih baik dan optimal. Selain itu, buku stok barang
juga bisa membantu Anda untuk menghindari adanya kecurangan yang dapat dilakukan
oleh supplier maupun pegawai perusahaan.

5. Buku Inventaris Barang

Selanjutnya, Anda juga perlu membuat buku inventaris barang yang digunakan untuk mencatat
semua barang-barang perusahaan yang telah dibeli dan diurus. Semua jenis barang yang dimiliki
perusahaan baik dibeli melalui anggaran belanja maupun hibah atau sumbangan harus masuk
dalam catatan buku inventaris barang. Memiliki catatan inventaris barang akan menjaga setiap
aset perusahaan agar tetap terkendali. Selain menjaga aset perusahaan, buku inventaris barang
juga memiliki fungsi sebagai berikut:

 Mempermudah dalam pengawasan.


 Mencegah agar barang tidak mudah hilang.
 Mempermudah untuk melakukan pengecekan barang.
 Mempermudah kegiatan mutasi atau penghapusan barang.
 Memiliki bukti tertulis terhadap pengelolaan barang sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.

6. Buku Laba Rugi

Buku terakhir yang perlu Anda siapkan untuk membuat pembukuan keuangan secara sederhana
adalah buku laba rugi. Buku laba rugi digunakan untuk mencatat pendapatan dan beban
perusahaan selama periode tertentu. Dengan melakukan pencatatan tersebut Anda bisa
mengetahui apakah perusahaan sedang dalam kondisi memiliki profit (laba) atau justru rugi.
Pada perusahaan dengan skala besar, laporan laba rugi juga berfungsi untuk menentukan nilai
investasi dan juga memprediksi jumlah arus kasa di masa yang akan datang. Jika Anda baru saja
menjalankan usaha buatlah buku laba rugi yang rapi namun tetap mudah untuk dipahami. Karena
jika terlalu berantakan justru akan menyusahkan Anda dikemudian hari untuk membaca dan
menganalisanya.

Bukan hanya untuk mengetahui laba ataupun rugi perusahaan, laporan laba rugi juga memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut untuk perusahaan Anda, yaitu:

 Untuk mengetahui perolehan laba atau rugi dalam suatu periode.


 Memberikan informasi berapa jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
 Untuk mengetahui apakah strategi dan langkah yang sudah dilakukan perusahaan efektif
atau tidak dari besaran beban atau biaya perusahaan.
 Sebagai referensi dalam mengevaluasi langkah dan strategi yang harus dilakukan
perusahaan dalam periode selanjutnya.

Setelah membaca tahapan demi tahapan cara membuat pembukuan sederhana apakah Anda
masih merasa ini terlalu rumit? Jika Anda adalah pengusaha yang tidak
memiliki backgroundakuntansi atau sama sekali tidak pernah mengerjakan pembukuan keuangan
sendiri Anda tidak perlu mengejar kesempurnaan. Demi kesuksesan bisnis Anda kedepan
pembukuan keuangan perusahaan harus tetap Anda buat meski sederhana yang terpenting harus
bisa Anda pahami.

Anda mungkin juga menyukai