Anda di halaman 1dari 3

Panduan Mengelola Keuangan Sederhana

untuk Usaha Kecil


By Ahmadi Amrun March 25, 2014 Panduan Wirausaha Comments Off on Panduan Mengelola Keuangan Sederhana
untuk Usaha Kecil 21563 views

Biasakan!
Membuat catatan yang lengkap mengenai keuangan, baik itu cash flow (uang masuk /
keluar), catatan omzet harian, mingguan dan bulanan, catatan pembelian usaha anda. Tidak
perduli seberapa kecil usaha yang telah anda mulai, persiapkanlah pencatatannya dengan
baik, agar jika suatu hari nanti usaha itu menjadi besar, anda sudah terbiasa.
Sebenarnya, selain untuk alasan di atas, pencatatan keuangan sangat diperlukan untuk
mengukur kinerja dan target anda apakah sudah tercapai atau belum. Banyak usaha kecil
yang bangkrut padahal sebenarnya berpotensi menjadi besar, hanya karena
masalah pencatatan keuangan usaha ini.
Salah satu kelemahan UMKM dan usaha kecil menengah sejenis adalah soalmanajeman
keuangan. Ya, soal mengatur keuangan usaha ini menjadi masalah yang sangat rumit bagi
pengusaha pemula dan pemilik UMKM.
Sulitkah melakukan pencatatan dan mengatur keuangan usaha? Bisa ya, bisa tidak. Tapi
semua harus dimulai, meski dengan cara paling sederhana sekalipun.
Berikut ini 5 tips sederhana mengatur keuangan bisnis kecil anda:

Pisahkan
Pribadi

Uang

Bisnis

dan

Uang

Ini di nomor urut pertama karena ini sangat penting. Kebanyakan biang kerok kebangkrutan
usaha kecil karena tidak melakukan pemisahan keuangan ini. Tidak jelas mana duit untuk
bisnis, mana duit untuk keperluan pribadi. Tercampur baur tak karuan. PISAHKAN! sekali
lagi PISAHKAN!
Ambillah gaji dari hasil keuntungan usaha anda sendiri untuk keperluan pribadi. Jika belum
mampu gaji besar, ya kecil juga gak apa-apa, asal tercatat. Kalaupun belum mampu juga, ya
tunda kesenangan, kencangkan ikat pinggang untuk mengerjakan usaha anda tanpa digaji!
Kerap kali pelaku usaha kecil tidak memisahkan keuangan pribadinya dengan keuangan
usaha. Alasannya karena toch usahanya masih kecil, jadi belum kompleks. Tapi ini adalah
kesalahan fatal. Jadi buat dua akun yang terpisah, jika Anda perlu suntikan dana ambil
dengan prosentasi tertentu dari modal. Karena ketika Anda membeli kebutuhan pribadi Anda
dengan uang usaha, Maka tanpa sadar uang usaha Anda akan tergerus dan habis.

Manfaatkan
pihak
Gunakanlah Software

ke-3

atau

Salah satu contoh software pencatatan dan manajemen keuangan usaha kecil

Gunakan karyawan atau pihak ke-3 untuk membantu melakukan pencatatan keuangan usaha
kecil anda. Berinvestasilah di SDM. Atau jikapun itu belum memungkinkan, gunakanlah
software untuk mengelola keuangan anda. Di pasaran banyak sekali software manajemen
keuangan sederhana untuk usaha kecil dijual. Harganya pun beragam sesuai kebutuhan. Ini
lebih menghemat waktu dan pekerjaan anda dari pada menggaji seorang akuntan. Atau jika
tidak bisa juga, lakukan pencatatan sederhana di buku yang terpisah atau anda bisa
menggunakan excell.

Oke, Apa saja sih yang perlu


dibukukan dalam mengelola keuangan
usaha kecil secara sederhana?
Sebenarnya sangat simpel dan mudah kok asal kita mau melakukannya. Hal yang perlu anda
siapkan setidaknya buatlah 5 buku akun atau buku rekening atau bahasa mudahnya buku
catatan terpisah yang mencatat tiap-tiap transaksinya. Apa saja itu?

1. Buku Arus Kas atau buku kas


Catatan keluar masuk uang secara riil. Isinya hanya catatan uang keluar dan masuk saja. Dari
pos manapun. Ini yang pertama. Sederhananya, itu lho seperti buat buku kas di mesjid-mesjid
atau di RT/RW kita itu. Uang keluaruang masuklalu saldo. SIMPEL!

2. Buku Persediaan Barang


Catatan untuk setiap pertambahan barang masuk karena pembelian ke suplier yang kita
lakukan dan berkurangnya barang karena laku terjual. Ini juga sangat SIMPEL!

3. Buku Pembelian dan Penjualan


Catatan uang keluar karena pembelian barang yang kita lakukan. Nilai rupiahnya. Catat nilai
rupiahnya setiap kita melakukan pembelian barang ke suplier. Catat juga uang masuk karena
penjualan. Buku ini bisa juga menjadi ringkasan dari buku kas, tapi khusus pembelian dan
penjualan saja. Kumpulkan data dari buku kas harian, masukkan ke buku ini. Dengan buku
ini, kita bisa memantau berapa besar pembelian dan berapa besar penjualan (omzet), dan
selisihnya langsung menjadi laba kotor sebelum dikurangi biaya-biaya.

4. Buku Hutang Piutang


Kalau ini sih biasanya sudah punya. ya catatlah hutang pelanggan dan piutang anda ke pihak
supplier.

5. Buku Biaya dan pendapatan lain selain dari


penjualan barang/jasa kita
Catatan biaya-biaya dan pendapatan lain harus dikumpulkan dalam sebuah akun/buku
tersendiri. Ini penting untuk mendapatkan data laba bersih. biaya-biaya itu seperti listrik,
telepon, pengemis dsb. Sedangkan pendapatan lain itu misalnya menjual kardus bekas, parkir
dsb.

RUMIT?
Ah sebenarnya tidak. karena ini harus dilakukan. kalau masih bingung, belilah buku
pengantar akuntansi, atau ikut kursus akuntansi dasar, atau gunakan software atau hire
pegawai yang mengerti akuntansi.
Atau, gunakan cara saya: Saya belajar akuntansi pada seorang teman yang kebetulan kuliah di
akuntansi. Saya minta tolong diajari dasar-dasarnya, lalu minta tolong dibikinin sistemnya
pake excel, saya tinggal masukin data-data tadi sesuai post-postnya, dan tadaaaa. laporan
keuangan usaha kecil milik saya rapih, tinggal dievaluasi.
Selamat belajar!

Anda mungkin juga menyukai