Anda di halaman 1dari 4

Fungsi Buku Besar Pembantu Perusahaan Dagang

Karena menggunakan data transaksi utang dan piutang, buku besar pembantu memiliki fungsinya
sendiri.

Tidak seperti buku besar umum, melainkan khusus untuk kategori pendataannya.

Berikut ini beberapa fungsi buku besar pembantu yang harus diketahui.

1. Mempermudah

Buku besar pembantu pada dasarnya sangat mempermudah sektor administrasi. Namun hal ini
akan membebani pekerjaan akuntan jika terlalu banyak data yang harus diklasifikasikan.

Oleh sebab itu, ada plus minus penggunaan buku besar pembantu di perusahaan.

Keuntungannya, kamu bisa lebih mudah melihat data transaksi di sektor tertentu. Di sisi lain,
akuntan jadi harus bekerja keras menyusun laporan keuangan agar bisa runtut dan jelas.

Dari beberapa contoh buku besar pembantu, kamu bisa melihat perbedaan penulisannya.

2. Pembanding

Perlu diingat, buku besar umum harus dibuat sedangkan buku besar pembantu tidak. Buku besar
umum lebih penting karena mendata semua transaksi keuangan perusahaan.

Berbeda dengan buku pembantu yang hanya digunakan untuk mencatat detail transaksi saja.

Meski begitu keduanya tetap dibutuhkan untuk perusahaan dagang. Kamu bisa mengevaluasi dan
membandingkan kedua buku besar tersebut.

Jika ada perbedaan data, kamu harus bisa mengeceknya secara langsung agar tidak menimbulkan
kerugian.

3. Pembagian Tugas

Klasifikasi data transaksi dapat dibagi ke beberapa akuntan. Hal ini tentu dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan dengan kinerja administrasi yang cepat.

Data transaksi dan contoh buku besar pembantu dapat lebih cepat dikerjakan bersama sama.

Selain itu, proses evaluasi juga lebih cepat karena data sudah terbentuk. Kamu hanya perlu
membagi tugas ke akuntan lain untuk mengecek kesalahan di setiap sektornya. Jika memang
tidak ada masalah, maka buku besarnya dalam keadaan baik.
4. Keyword

Pada dasarnya buku besar pembantu juga menggunakan sistem keyword atau kata kunci.

Di setiap pembukuan, kamu pasti menggunakan nomor transaksi. Dengan nomor tersebut, data di
setiap sektor dapat diklasifikasikan sehingga menjadi sebuah kata kunci.

Jika butuh laporan data keuangan terakhir, kamu hanya perlu mencarinya di arsip.

Kata kunci laporan keuangan sangat membantu, khususnya bagi perusahaan besar.

Apalagi jika data itu dibutuhkan di saat genting dan harus ditemukan secepatnya.

5. Menyederhanakan

Sesuai namanya, contoh buku besar pembantu memiliki spesifikasi khusus. Gunanya untuk
menyederhanakan pembukuan agar dapat mendata dengan mudah.

Bukti laporan yang baik dan simpel adalah terlihat rapi dengan penulisan kolom-kolom
sederhana.

Dengan memaksimalkan fungsinya, kamu bisa menciptakan arsip laporan pembukuan yang
optimal.

Perusahaan jadi lebih mudah mengatur keuangan dengan data teratur. Selain itu, perusahaan juga
diuntungkan karena risiko kerugian bisa diprediksi dari awal.

Contoh Buku Besar Pembantu dan Sumber Informasinya


Tentu saja buku besar tidak akan bisa tercipta tanpa adanya jurnal umum. Namun untuk laporan
keuangan buku besar pembantu, kamu bisa mendapatkannya dari sumber informasi berbeda.

Di setiap pembukuan, pencatatan pasti dilakukan dari sumbernya langsung agar tidak salah.

Sumber pembukuan pembantu adalah bukti transaksi dari tempat lain. Contohnya seperti nota,
kuitansi, faktur, foto hingga cek dengan tanda tangan pihak terkait.

Dari beberapa contoh buku besar pembantu di atas, bisa dilihat jika faktur masuk dalam bukti
pembayaran.

Untuk dapat memaksimalkan proses pembukuan, kamu perlu mengecek setiap transaksinya.

Di jurnal umum, buku besar umum, bukti transaksi dan buku besar pembantu. Semua harus dicek
dan disamakan agar keuangan perusahaan sehat tanpa adanya kesalahan.
Sekalipun ada kesalahan, kamu harus menemukan letak kendala dan menggantinya langsung.

Hal ini agar tidak berefek pada perhitungan laporan keuangan perusahaan di masa depan.
Adanya contoh buku besar pembantu sangat membantu, bagi calon akuntan.

Dengan mempelajari cara membuat buku besar pembantu yang benar, kamu sudah siap menjadi
akuntan perusahaan besar.

Biasanya, perusahaan besar membutuhkan karyawan yang ahli dalam mengatur keuangan secara
spesifik agar lebih mudah melakukan pendataan.

Cara Belajar Mengatur Buku Besar Pembantu


Akuntansi memang sulit dilakukan ketika kamu belum paham struktur pembuatannya. Jika ingin
belajar mengatur buku besar pembantu, sebaiknya kuasai dulu jurnal umum.

Setelah itu coba gunakan bentuk tabel yang berbeda untuk melihat posisi penulisan datanya.

Data kas, utang, piutang, modal, pembelian, penjualan, perawatan dan transportasi memiliki tipe
penulisannya sendiri-sendiri.

Oleh sebab itu, jurnal umum perlu dibuat terlebih dulu karena kita harus mengolah data yang ada
menjadi bentuk tabel akuntansi.

Setelah menguasai jurnal umum, kamu dapat mencoba mengklasifikasikan transaksi. Buat buku
besar pembantu dan buku besar umum secara bersamaan.

Ketika hasilnya selaras, maka kamu telah berhasil menguasai buku besar dan siap menjadi
seorang akuntan.

Saat mengerjakan laporan keuangan, kamu harus fokus pada tugas yang diberikan. Kerjakan data
yang sudah didapat dan masukkan langsung ke dalam pembukuan.

Tujuannya agar data tersebut sesuai dengan sumbernya tanpa harus menunggu antrean entri
datanya menumpuk.

Menjadi akuntan itu tidak mudah karena harus berhubungan dengan berbagai transaksi.

Namun jika kamu sudah menguasai contoh buku besar pembantu, maka pekerjaanmu menjadi
lebih mudah setelah menguasai pemilihan data yang benar.

Anda mungkin juga menyukai