Anda di halaman 1dari 7

Neraca lajur merupakan alat bantu untuk mengetahui informasi secara jelas tentang

keadaan laporan keuangan suatu perusahaan. Neraca lajur dapat menjadi acuan
dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan. Dengan membuat neraca lajur,
kamu bisa mengelola keuangan perusahaan dengan lebih mudah dan terstruktur.

Neraca lajur terdiri atas banyak kolom. Dalam praktiknya, kolom-kolom pada neraca
lajur terdiri dari lima bagian pokok:

 neraca saldo,
 penyesuaian,
 neraca saldo setelah penyesuaian,
 laporan perhitungan laba-rugi,
 neraca

Tujuan Neraca Lajur


Secara umum, tujuan neraca lajur adalah untuk menjadi landasan dalam memeriksa
sebuah rekening buku besar yang telah disesuaikan.

Berikut beberapa tujuan menyusun neraca lajur:

1. Untuk mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan.


2. Untuk melihat perkiraan atau potensi yang akan terjadi dalam kegiatan operasional
perusahaan. Hal ini akan membantu pihak manajemen dalam mengendalikan setiap
rupiah pengeluaran perusahaan.
3. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo yang sudah
disesuaikan. Hal ini merupakan persiapan sebelum menyusun laporan keuangan
yang resmi.
4. Untuk mempermudah mencari kekeliruan atau kesalahan yang mungkin tanpa sadar
dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.

Fungsi Neraca Lajur


Untuk menyusun laporan keuangan, banyak data akuntansi yang perlu dikumpulkan
dan digolongkan. Oleh sebab itu, neraca lajur memainkan peranan penting dalam
kegiatan manajemen keuangan perusahaan.

Berikut beberapa fungsi neraca lajur yang perlu kamu ketahui:

1. Meringkas Data dalam Pencatatan Keuangan


Saat melakukan pencatatan keuangan sebuah perusahan, kamu pastinya akan
mengelompokkan data berupa akun atau transaksi keuangan. Dengan
memanfaatkan neraca lajur, data keuangan yang cenderung ribet dan jelimet akan
lebih mudah untuk dilihat. Hingga akhirnya data keuangan bisa disusun dengan rapi
dan terorganisasi dengan baik.
Memiliki data keuangan yang ringkas dan rapi tentunya sangat menyenangkan. Data
yang rapi akan memudahkan ketika akan mencari informasi terkait transaksi
keuangan yang dibutuhkan tanpa proses panjang.

2. Membantu dalam Pemeriksaan Ulang Data


Dalam segala hal, aktivitas check and recheck sangat diperlukan. Begitu pula dalam
penyusunan laporan keuangan. Sebab, sangat mudah terjadi kesalahan dalam
pencatatan keuangan. Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi karena berbagai hal,
namun dua di antaranya adalah karena kesalahan manusia (human error) atau
kesalahan dari perangkat lunak (software) akuntansi yang digunakan.

Karena itu, fungsi kedua dari neraca lajur yaitu untuk melakukan pemeriksaan ulang
data. Seorang akuntan dalam bekerja pasti akan membutuhkan beberapa kali
proses pengecekan dalam menyusun laporan keuangan. Mereka akan memeriksa
ulang setiap data yang ada pada pencatatan sebelumnya menggunakan neraca
lajur.

Dengan menggunakan neraca lajur, maka proses pemeriksaan data dapat dilakukan
sehingga terhindar dari kesalahan pencatatan keuangan.

3. Mendukung Proses Penyusunan Laporan


Keuangan
Neraca lajur merupakan alat bantu dalam proses pembuatan laporan keuangan.
Data keuangan yang sudah dimasukkan ke dalam neraca lajur biasanya sudah
mencakup seluruh data yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan.

Jika neraca lajur digunakan dengan tepat, maka pastinya akan sangat memudahkan
dan menghemat waktu dalam menyusun laporan keuangan.

4. Menjadi Prosedur Pencatatan Keuangan


Fungsi neraca lajur berikutnya adalah untuk menunjukkan prosedur pencatatan
keuangan yang telah dijalankan oleh perusahaan benar-benar berjalan. Sehingga,
hal ini akan menunjukkan kepada publik bahwa perusahaan telah menjalankan
proses mencatat dan mengelola keuangan dengan baik.

Dari neraca lajur yang baik, maka akan didapatkan laporan keuangan yang baik
pula. Otomatis, kredibilitas perusahaan akan ikut meningkat.

Contoh Neraca Lajur


Kita semua sudah mengetahui bahwa neraca lajur dibuat dengan bagan tabel.
Setiap tabel memiliki kolom dengan keterangan nama rekening perkiraan,
penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca, hingga laba rugi.
Masih bingung? Berikut penjelasannya:

 Kolom nama rekening perkiraan berisi nama seluruh kode akun yang sudah disusun.
 Kolom neraca saldo berisi informasi yang sama dengan yang tercantum pada
laporan neraca saldo.
 Kolom penyesuaian memuat jurnal-jurnal penyesuaian yang telah dibuat dan akan
menyesuaikan jika terjadi perkiraan baru yang timbul.
 Kolom neraca saldo setelah penyesuaian berisi informasi semua saldo yang akan
terlihat pada laporan keuangan.
 Kolom neraca memuat semua perkiraan riil. Kolom ini sangat penting untuk melihat
jika masih ada kesalahan atau ketidaksesuaian saat menyusun neraca saldo.
 Kolom laba rugi berisi semua nominal-nominal yang merupakan perkiraan yang akan
dikelompokkan ke dalam laporan perhitungan rugi-laba. Dalam kolom ini, debit dan
kredit dalam kolom laba-rugi dijumlahkan.

Jenis-Jenis Neraca Lajur


Sebelum memulai langkah-langkah menyusun neraca lajur, kita perlu mengetahui
tentang jenis-jenis neraca lajur. Kamu dapat menggunakan jenis-jenis neraca lajur
ini tergantung pada kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis neraca lajur
perusahaan dagang maupun perusahaan jasa:

1. Neraca Lajur Umum


Neraca lajur umum biasa digunakan untuk menganalisis saldo di akun yang
berbeda. Jenis neraca ini biasanya berisi empat hingga enam kolom, tergantung
pada kebutuhan. Neraca lajur ini umumnya terdiri atas:

 Kolom neraca saldo (debit dan kredit)


 Kolom rugi/laba
 Kolom neraca (debit dan kredit)

2. Neraca Lajur Terperinci


Sesuai dengan namanya, jenis neraca lajur ini berisi lebih banyak perincian atau
informasi. Kolom-kolomnya terdiri atas:

 Kolom neraca saldo (debit dan kredit)


 Kolom penyesuaian
 Kolom rugi/laba
 Kolom neraca akhir

Neraca lajur ini juga seringkali menyertakan halaman pendukung untuk menjelaskan
item tertentu, contohnya:

 Piutang dan daftar hutang dagang


 Daftar pengeluaran produksi
 Daftar premi asuransi
3. Neraca Lajur Audit
Neraca yang juga dikenal sebagai Audit Spreadsheet Review adalah neraca yang
digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan perusahaan. Selain itu, fungsinya
juga untuk memverifikasi keakuratan informasi akuntansi. Jumlah kolom pada
neraca ini bervariasi, tergantung pada tuntutan masing-masing perusahaan.

4. Neraca Lajur 12 Kolom


Neraca lajur 12 kolom, atau neraca lajur 6 kolom berganda, atau neraca percobaan
yang diperpanjang, digunakan untuk meneliti laba dan rugi suatu perusahaan.
Biasanya, perusahaan yang memiliki pemegang saham bersama akan
menggunakan jenis neraca lajur jenis ini.

Kolom dalam neraca lajur 12 kolom terdiri atas:

 Kolom neraca saldo (debit dan kredit)


 Kolom penyesuaian
 Kolom rugi/laba
 Kolom neraca saldo disesuaikan
 Kolom laporan modal (debit dan kredit)
 Kolom neraca (debit dan kredit)

Langkah-Langkah Menyusun Neraca


Lajur

Setelah mengetahui jenis-jenis neraca lajur, mari mempelajari langkah-langkah


dalam menyusunnya.

1. Tentukan format neraca lajur yang sesuai


Pada umumnya, neraca lajur terdiri dari 8 kolom. Bagilah kolom menjadi dua,
kemudian tuliskan di masing-masing sebagai Debit dan Kredit. Di bagian atas kolom,
tuliskan pula “Nama Perusahaan”, “Neraca Lajur”, dan “Periode Penyusunan”.

2. Masukkan nomor dan nama akun


Kemudian, masukkan akun-akun beserta jumlah saldo perkiraan. Karena jumlahnya
sangat banyak, sering terjadi kesalahan pada tahapan ini. Jadi pastikan kamu
memasukkannya secara hati-hati dan teliti. Bila perlu, selalu lakukan pengecekan
ulang.
3. Masukkan jurnal penyesuaian
Data yang dibutuhkan untuk memasukkan data jurnal penyesuaian diperoleh dari
data aset perusahaan yang mengalami penyusutan. Misalnya, peralatan untuk
operasional seperti furnitur, komputer, dan lain-lain.

4. Masukkan data ke neraca saldo setelah


penyesuaian
Pada langkah ini, kamu perlu menambahkan atau mengurangi dari data neraca
saldo dan penyesuaian jurnal. Hasilnya akan dimasukkan ke kolom neraca saldo
setelah penyesuaian. Dalam langkah ketiga ini, pastikan kedua kolom berjumlah
seimbang (balance).

5. Masukkan data di neraca dan laba-rugi


Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah penyesuaian, maka masukkan akun
pendapatan dan beban ke kolom laporan laba rugi. Jumlahkan saldo jurnal
penyesuaian sampai ditemukan angka yang seimbang (balance) di kedua kolom.

6. Jumlahkan kolom Laba-Rugi


Setelah menjumlahkan seluruh saldo debet dan kredit pada kolom laba rugi, kamu
akan menemukan hasil berupa selisih antara pendapatan dan beban.

Jika jumlah kolom kredit lebih besar, artinya perusahaan mengalami keuntungan.
Sebaliknya, jika jumlah debet lebih besar, artinya perusahaan mengalami kerugian.

Melalui penjabaran di atas, kamu pasti masih bingung dengan cara membuat neraca
lajur. Oleh karena itu, berikut contoh dalam menyusunnya.

Diketahui, neraca saldo sebuah perusahaan jasa fotografi yang isinya adalah
sebagai berikut.
Setelah mengetahui jumlah neraca saldo, diketahui pula informasi-informasi
keuangan perusahaan.

1. Tarif premi asuransi sejumlah Rp500.000,- per bulan.


2. Perlengkapan tersisa di gudang sampai dengan 31 Januari 2022 sebesar
Rp6.000.000,-. Berdasarkan Neraca Saldo, nilai perlengkapan adalah Rp7.500.000,-.
Maka beban perlengkapannya adalah 1.500.000,-.
3. Penyusutan peralatan sebesar Rp1.500.000 per bulan.
4. Bunga yang harus dibayar atas utang wesel per 31 Januari 2022 adalah sebesar
Rp1.000.000,-.

Berdasarkan jurnal penyesuaian yang sudah dibuat sebelumnya, maka berikut


menyusun neraca lajurnya:

Anda mungkin juga menyukai