Anda di halaman 1dari 3

3 Jenis Laporan Keuangan Yang Wajib

Diketahui Oleh Pengusaha

Pernah membaca satu set Laporan Keuangan lalu pusing lantaran tidak tahu apa arti semua itu?
Maaf, saya harus mengatakan bahwa: mau tidak mau, seorang pengusaha harus bisa membaca
dan memahami isi Laporan Keuangan. Laporan Keuangan menyediakan berbagai informasi
penting yang dapat anda gunakan untuk membuat perusahaan atau bisnis anda menjadi lebih
menguntungkan. Memusingkan? Ingin tahu bagaimana cara memanfaatkan informasi yang
terkandung di dalamnya untuk memajukan bisnis anda?

Kalau jawabannya iya, anda tidak sendirian. Banyak pemilik usaha yang kesulitan memahami isi
Laporan Keuangan. Bukan karena mereka kurang cerdas, tetapi karena bahasa Akuntansi
memang tergolong teknis dan spesifik. Itu sebabnya mengapa mencoba belajar membaca, benar-
benar memahami, dan memanfaatkan isi Laporan Keuangan menjadi tantangan tersendiri bagi
siapa saja yang tidak memiliki latar belakang pendidikan Akuntansi dan Keuangan.

Akuntansi adalah bahasa universal bisnis. Dalam arti sederhana, Akuntansi adalah proses
pencatatan apa yang terjadi dalam bisnis sehari-hari. Memang. Fungsi ini kelihatannya tidak
terlalu penting—hanya memasukan angka-angka ke dalam buku catatan (atau sistem akuntansi di
komputer).

Tetapi, bisa saya katakana bahwa pandangan itu tidak benar. Fungsi sesungguhnya bukan
sekedar merekam angka rupiah yang terlibat dalam setiap transaksi, tetapi juga: merekam makna
ekonomi dari transaksi, mengkategorikan transaksi-transaksi tersebut dengan cara tertentu
sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna nantinya untuk pengambilan keputusan
dan perencanaan bisnis.

Saya suka mengatakan bahwa: Laporan Keuangan anda sesungguhnya menceritakan


menceritakan kisah perjalanan bisnis anda dengan angka—bukan kata-kata.

Setelah masuk menggunakan kategori pada bagan akun (chart account), data akuntansi diringkas
ke dalam format standar, yang dipecah menjadi tiga jenis Laporan Keuangan yang berbeda,
yaitu:

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Arus Kas

Coba  kita lihat lebih dekat tiga jenis laporan keuangan ini, dan menganalisis kisah yang
disajikan oleh masing-masing laporan ini.
 

1. Neraca

Neraca juga disebut sebagai “Pernyataan Posisi Keuangan,” artinya: bagaimana posisi keuangan
perusahaan anda ‘pada saat tertentu’ (katakanlah per 30 Juni, atau 31 Desember). Secara harfiah,
pernyataan ini menunjukan posisi keuangan pada saat tertentu (snapshot), mengenai:

 Apa yang dimiliki oleh perusahaan anda (Aset/Asset)


 Berapa kewaiban perusahaan terhadap pihak lain (Hutang/Liability)
 Berapa besarnya modal yang terkumpul (Modal/Shareholder’s Equity)

Selama satu periode tertentu (sebulan/1 kwartal/1 semester/1 tahun) berbagai transaksi dicatat,
dampak dari setiap transaksi atas aset dan kewajiban bisnis juga dicatat. Sebagai contoh, ketika
anda membuat penjualan tunai, anda tidak hanya pendapatan merekam pendapatan, tapi juga
merekam peningkatan nilai asset, yaitu: saldo kas anda. Ketika mengeluarkan biaya, anda tidak
hanya mencatat jumlah beban, tetapi juga mencatat penurunan nilai uang tunai anda. Inilah
sebabnya mengapa disebut Akuntansi “double entry”!

Perbedaan antara aset dan kewajiban perusahaan merupakan nilai buku ekuitas pemilik dalam
bisnis. Dalam korporasi, ini disebut sebagai ekuitas pemegang saham. Neraca digunakan
terutama untuk membantu kita memahami kekuatan keuangan bisnis. Perubahan dalam akun-
akun neraca dari waktu ke waktu membantu kita memahami tren penting dalam bisnis juga.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi juga dapat disebut sebagai pernyataan (statement) itu sebabanya orang asing
sering menyebutnya ‘Income Statement’. Laporan ini bercerita tentang apa yang benar-benar
dicapai oleh bisnis anda selama ‘periode waktu’ tertentu (misalnya: 1 s/d 30 Juni 2011) yang
mencakup “Pernyataan Aktivitas.”.

Hal itu dilakukan dengan cara meringkas hasil ekonomi dari semua transaksi yang terjadi selama
periode waktu itu, dan menunjukan apakah anda memeperoleh atau kehilangan uang akibat dari
kegiatan operasional perusahaan anda selama periode tersebut.

Anda dapat belajar banyak tentang bisnis anda dari menganalisis Laporan Laba Rugi.
Mengetahui apakah anda mendatangkan uang atau kehilangan uang saja tidak cukup. Laporan
atau pernyataan ini juga dapat digunakan untuk memahami dimana persisnya uang anda berputar
setiap bulannya. Dan yang terpenting: apakah digunakan secara efisien atau tidak?

Lebih jauh lagi. Anda dapat membandingkan kategori pengeluaran dan pendapatan yang
berbeda-beda dalam presentase dari bulan-ke-bulan. Anda juga bisa melihat: Penjualan, harga
pokok penjualan, dan tren belanja. Anda bisa memperoleh ide yang melimpah dari setiap
perubahan yang anda butuhkan untuk membuat perusahaan anda menjadi lebih menguntungkan.
Tren negatif pada laporan laba rugi adalah penting untuk menyelidiki apa yang terjadi
sesungguhnya, dimana inefisiensi terjadi—bukan untuk mengabaikannya.
3. Pernyataan Arus Kas

Terakhir, adalah Laporan Arus Kas. Banyak perusahaan tidak peduli dengan laporan yang satu
ini, padahal laporan ini bisa dibilang luar biasa penting untuk diperhatikan.

Laporan Arus Kas menjelaskan perubahan yang terjadi dalam saldo Kas anda dari awal sampai
akhir periode, yaitu dengan memecah aktivitas bisnis anda ke dalam tiga bagian:

 Arus (aliran) kas dari kegiatan operasional perusahaan


 Arus (aliran) kas dari kegiatan investasi (misalnya, dana yang digunakan untuk membeli
aset untuk menjalankan bisnis)
 Arus (aliran) kas dari aktivitas pendanaan (seperti dana pinjaman atau pengembalian
pinjaman)

Mengetahui ‘kemana perginya dan dari mana datangnya’ uang anda setiap bulan sangatlah
penting, apapun jenis bisnis yang anda jalankan. Dan Laporan Arus Kas menyajikannya dengan
sangat baik dan jelas.

Memahami kisah perjalanan bisnis anda seperti yang diceritakan melalui Laporan Keuangan
anda, adalah alat yang ampuh untuk sukses berbisnis. Begitu anda memahami isinya dengan
baik,  anda akan mulai merasakan manfaat kehadirannya. Dan saat itu saya jamin anda tidak
akan menyesal pernah meluangkan waktu untuk sekedar membaca dan memahami isi Laporan
Keuangan perusahaan anda. Kedepannya, anda bahkan berpikir tidak akan bisa menjalankan
usaha tanpa melihat Laporan Keuangan. Tidak percaya? Silahkan coba dan buktikan.

Anda mungkin juga menyukai