Anda di halaman 1dari 16

Mempelajari Akuntansi Dasar Untuk Pemula

Mengenal Apa itu Akuntansi

Akuntansi, pasti semua tidak asing dengan istilah tersebut, sekarang ini akuntansi sudah masuk ke dalam
mata kuliah dan bahkan ada jurusan sendiri untuk bidang mata kuliah ini. Dan rata-rata orang yang
mempelajari di akuntansi ini memiliki tingkat kejelian yang tinggi terhadap angka-angka. Anda juga dapat
melihat buku-buku akuntansi untuk pemula disini

Akuntansi secara garis besar adalah seni dan proses pencacatan transaksi keungan untuk kepentingan
laporan kepada pemilik/investor. sedangkan definisi menurut para ahli adalah pengukuran, pemrosesan,
komunikasi informasi kepada perusahaan/ yayasan. Hal ini adalah dasar dari konsep akuntansi

Sedangkan penemu akuntansi dasar adalah, luca Pacioli di tahun 1494, Ia mempublikasi buku yang
berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica Prooortioni er Propotionallia.  Dalam buku tersebut, terdapat
sub judul “tractus de computies et scriptoris”  yang mengajarkan sistem pembukuan berpasangan, sub
judul inilah yang menjadi cukal bakal munculnya akuntansi.

Hal yang Harus Anda pahami sebelum belajar akuntansi

Akuntansi adalah seni pencatatan, ada aturan dalam mempelajarinya, teutama akuntansi untuk pemula. 
pertama yang kita harus tahu adalah apa itu akun? karena akun adalah komponen penting dalam
pencatatan. Akun adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan
yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban dan modal perusahaan.

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK), akun terbagi menjadi dua macam, yaitu : akun riil dan akun
nominal

1. Akun Riil
Akun riil merupakan akun yang dicatat pada neraca. Akun ini terdiri dari : harta/aktiva (asset),
utang/kewajiban (liabilities) dan modal (capital).

2. Akun Nominal
Akun nominal merupakan akun yang dicatat pada laba/rugi. Akun ini terdiri dari : pendapatan
(revenue) dan beban (expenses)

Jenis akun dan penomoran kode

Setelah mengetahui jenis-jenis akun, selanjutnya perlu Anda lakukan pengelompokan akun dengan cara
memberikan kode pada akun-akun tersebut, hal ini untuk memudahkan dalam menyusun laporan
keuangan secara sistematis.

Sebagai pemula, Anda perlu tahu tentang pengelompokan akun dengan cara memberikan kode pada
akun-akun tersebut.
berikut adalah penjabaran akun- akun dan kode yang harus Anda mengerti dan  Anda hafal:

Baca juga : Mengenal berbagai pengelompokan dan jenis pajak di Indonesia

 Kelompok Harta dengan kode 1, saldo normal Debit


Kelompok harta atau asset adalah setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan yang berguna pada
waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Atau dengan kata lain, aktiva adalah sumber-sumber
ekonomis yang dimiliki perusahaan dan masih akan mendatangkan manfaat di kemudian hari.
Penggolongan harta berdasarkan likuidasinya (kemudahan untuk dicairkan atau diuangkan)

 Kelompok hutang dengan kode 2, saldo normal kredit

kelompok hutang merupakan hal yang  harus perusahaan bayarkan kepada pihak lain dalam jangka
waktu tertentu atau tuntutan (klaim) seseorang atau kelompok perorangan terhadap kekayaan
perusahaan, kewajiban digolongkan dengan urutan berdasarkan jangka waktu pelunasan.

Baca juga: Mengetahui Akuntansi Manajemen dan Fungsinya Untuk Perusahaan

 Kelompok modal dengan kode 3, saldo normal kredit

Modal adalah hak milik atau kekayaan pemilik (owners equity)  dalam perusahaan, yaitu sebesar selisih
antara total aktiva dengan kewajiban perusahaan. Modal untuk perusahaan perseroan disebut kekayaan
pemegang saham (stockholders equity). Modal juga dapat diartikan sebagai kewajiban perusahaan
membayar hak pemilik bila diperlukan, misalnya ketika ada anggota yang keluar atau perusahaan
dilikuidasi (dibubarkan)

 Kelompok pendapatan dengan kode 4, saldo normal kredit

Pendapatan adalah penambahan jumlah aktiva sebagai hasil operasi perusahaan secara bruto.
Pendapatan diperoleh karena adanya penyerahan/penjualan barang/jasa atau aktivitas lainnya dalam
satu periode.

 Kelompok beban dengan kode 5, saldo normal debit

Beban atau biaya adalah pengeluaran yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan.

Kode-kode akun di atas akan berkembang menyesuaikan dengan jenis transaksi dan kebutuhan
perusahaan. Misalnya akun ‘Kas’ yang merupakan bagian dari aset, perusahaan A memberi nomor akun
‘101’, atau akun ‘Pendapatan Sewa’, perusahaan B menetapkan ‘405’ sebagai nomor akun pendapatan
tersebut, dan itu hanya untuk pencatatan kode numerikal

Sedangkan dalam pencatatan kode desimal biasanya menggunakan angka dimana masing-masing angka
menunjukkan kelompok, golongan, serta jenis akun. Dan dalam sistem kode desimal ini kelompok akun
sudah ditentukan terlebih dahulu kemudian dijabarkan kedalam jenis akun. contohnya untuk kelompok
harta adalah 1.1 untuk kas, maka 1.1.1 untuk asuransi dibayar dimuka, 1.1.2 untuk sewa dibayar dimuka,
dan begitu seterusnya.

saldo normal adalah adalah saldo yang menempatkan sebuah akun berada di posisi debit atau kredit
pada saat pencatatan.

Perlu diingat pula entri untuk untuk debit ada kiri dan kredit selalu di kanan dalam hal pencatatan, hal
yang sedikit berbeda jika Anda  menggunakan sistem pembukuan double entry (berpasangan). Anda
juga harus memahami perbedaan debit dan kredit serta jenis akun, juga tips mencatat entri jurnal
akuntansi.
Jurnal, Buku Besar, dan Neraca, 3 Hal Dasar Dalam Siklus Akuntansi

Mengenal Jurnal dalam Akuntansi

Ketika sebuah bisnis melakukan transaksi keuangan, mereka mencatatanya dalam jurnal akuntansi
mereka. Semua transaksi dicatat dalam jurnal umum atau salah satu jurnal khusus untuk akun paling
aktif. Jurnal khusus yang paling umum adalah jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas,
dan jurnal pengeluaran kas.

Jurnal khusus
Sebagai bagian catatan akuntansi dasar, Anda juga harus mempelajari tentang jurnal khusus. Hal yang
termasuk jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Jumlah dan jenis jurnal
khusus yang disimpan perusahaan adalah keputusan pribadi. Jurnal-jurnal ini biasanya dihasilkan ketika
Anda memasukkan transaksi keuangan Anda ke sistem jika perusahaan Anda menggunakan sistem
akuntansi terkomputerisasi atau Cloud Accounting.

Terlepas dari jurnal umum dan jurnal khusus, pengertian jurnal dalam akuntansi adalah catatan
terperinci dari transaksi keuangan bisnis.

Transaksi terdaftar dalam urutan kronologis, berdasarkan jumlah, dan akun yang terpengaruh.
Tergantung pada ukuran dan kompleksitas bisnis, nomor referensi atau kode yang kami jelaskan diatas
dapat ditetapkan untuk setiap transaksi, dan melampirkan catatan yang menjelaskan setiap transaksi.

Jurnal akuntansi adalah tempat di mana setiap detail berada. Halaman jurnal akuntansi memiliki kolom
untuk tanggal, akun, jumlah debit, dan jumlah kredit.

Buku besar umum menunjukkan semua informasi ringkasan untuk transaksi keuangan untuk perusahaan
Anda dari jurnal umum dan jurnal khusus ini.

Kapan Menggunakan Debit atau Kredit dalam Entri Jurnal

Salah satu hal paling sulit untuk ditangani saat menyiapkan pembukuan Anda adalah kapan harus
menggunakan debit dan kapan harus menggunakan kredit. Berikut ini beberapa aturan sederhana. Jika
Anda akan mengikuti aturan ini, itu akan membuat pengenalan akuntansi dasar  untuk pemula seperti
Anda menjadi lebih mudah

 Anda akan selalu menggunakan debit dan kredit untuk setiap entri jurnal. Itulah yang menjadi
dasar sistem pembukuan entri ganda. Anda memiliki dua kolom dalam entri jurnal Anda.
Masing-masing akan memiliki entri yang sama. Satu untuk debit, satu untuk kredit.
Ingat format persamaan akuntansi di mana Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik.

 Sisi Asset berada di sisi kiri, dan liabilitas (kewajiban) + ekuitas pemilik berada di sisi kanan. Saat
Anda perlu membuat entri jurnal, perhatikan bagan akun Anda untuk melihat apakah akun yang
perlu Anda gunakan berada di sisi kiri atau kanan  dalam persamaan akuntansi.

 Jika akun berada di Aset atau sisi kiri, itu adalah sisi Debit. Debit akan menambah akun-akun itu,
dan kredit akan menguranginya. Jika akun berada di sisi liabilitas dan ekuitas pemilik atau sisi
kanan, itu adalah sisi Kredit. Kredit akan meningkatkan nilai akun tersebut, dan debit akan
menguranginya.
Entri Jurnal Ketika Akun Memiliki Saldo Normal

Salah satu cara mudah untuk mengingat kapan mendebit dan kapan akan mengkredit akun adalah
dengan mengingat saldo normal dari lima jenis akun pada bagan akun. Saldo normal adalah apa yang
dimiliki akun jika kenaikan lebih besar dari penurunan. Berikut adalah daftar akun-akun itu dan saldo
normalnya. Jika Anda ingat daftar ini, itu akan memudahkan Anda dalam mempelajari akuntansi dasar.

1. Akun aset – debit

2. Akun liabilitas – kredit

3. Ekuitas pemilik – kredit

4. Akun pendapatan – kredit

5. Akun biaya – debit

Sebagai contoh, jika Anda mencatat entri ke akun aset, Anda akan mendebit akun aset dan mengkredit
beberapa akun lain.

Contoh Entri Jurnal


Berikut adalah contoh entri jurnal yang akan Anda buat di dalam mempelajari akuntansi dasar untuk
pemula. Jika pemilik menginvestasikan  Rp 20.000.000 dalam bisnis baru, ini akan menjadi format entri
jurnal. Akan ada peningkatan aset, khususnya, akun tunai, dalam jumlah Rp 20.000.000 yang dicatat
sebagai debit dan peningkatan dalam akun ekuitas pemilik akan menjadi kredit.

Akun Debit Kredit

Kas 20.000.000

Ekuitas 20.000.000

Apa Itu Buku Besar, Dan Mengapa Anda Harus Mempelajarinya?

Buku besar adalah dokumen akuntansi utama yang menyediakan catatan lengkap dari semua transaksi
keuangan bisnis Anda. Ini membantu Anda melihat gambar yang lebih besar. Semua akun, termasuk aset
tetap dan lancar, kewajiban, pendapatan, biaya, keuntungan dan kerugian. Hal ini juga sangat krusial bagi
Anda yang ingin mempelajari akuntansi dasar untuk pemula.

Jika jurnal akuntansi adalah tempat di mana detailnya berada, maka  buku besar adalah tempat Anda
melihat gambaran besar.

Sebelum kita melanjutkan, mari kita lihat beberapa konsep kunci yang akan membantu Anda lebih
memahami buku besar dan cara kerjanya. Dalam dasar  akuntansi entri ganda, persamaan akuntansi
dasar, dan keterkaitannya dengan pencatat jurnal seperti yang kami terangkan diatas,  ini mungkin
tampak akan menjadi hal sulit, tetapi sebenarnya tidak.

Mengapa Setiap Bisnis Membutuhkan Buku Besar?


Buku besar mewakili beberapa fungsi dalam operasi keuangan bisnis Anda. Anggap saja sebagai
keranjang serba guna. Itu menyimpan semua informasi keuangan yang akan Anda gunakan untuk
membuat laporan laba rugi dan laporan neraca Anda. Ini digunakan untuk menyiapkan laporan
keuangan, untuk meneliti kondisi keuangan lebih detail, dan untuk melakukan audit internal dan
eksternal. Termasuk akuntansi aset, kewajiban, ekuitas pemilik perusahaan, pendapatan, dan biaya.

Buku Besar dan Jurnal

Tidak usah membingungkan antara buku besar dengan jurnal. Jurnal adalah catatan kronologis transaksi,
sementara buku besar diatur berdasarkan akun dan dapat menampilkan saldo pada sertiap akun setelah
diposting berdasarkan data pada jurnal.

Bisnis biasanya memasukkan banyak data transaksi keuangan mereka ke berbagai jurnal akuntansi setiap
hari. Ketika transaksi keuangan terjadi dan dokumen sumber dihasilkan, transaksi tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam jurnal umum.

Transaksi tercantum dalam urutan kronologis. Tanggal, jumlah, akun yang terpengaruh, dan ke arah
mana akun terpengaruh semuanya dicatat. Anda harus memastikan bahwa debit dan kredit tetap
seimbang ketika Anda mencatat setiap transaksi.

Bagaimana Entri Jurnal Bekerja dengan Buku Besar?

Buku besar dibuat dengan mentransfer entri jurnal dari transaksi keuangan perusahaan, dari jurnal ke
dalam buku besar. Setiap transaksi keuangan memiliki dokumen sumber, seperti faktur atau cek yang
dibatalkan, serta entri jurnal, biasanya hal ini ditemukan di jurnal umum, jurnal khusus, atau keduanya.

Peran Bagan Akun Anda dalam Buku Besar

Akun buku besar didasarkan pada bagan akun dalam setiap bisnis. Bagan ini menunjukkan akun utama
yang ditampilkan dalam laporan keuangan Anda. Bergantung pada ukuran dan kompleksitas bisnis Anda,
bagan Anda dapat terdiri dari ratusan akun, termasuk akun untuk aset lancar, aset tetap, kewajiban
lancar, kewajiban jangka panjang, akun ekuitas pemilik, pendapatan penjualan, akun pengeluaran,
keuntungan, dan kerugian.

Bagaimana Memposting Entri Buku ke Buku Besar

Cara memposting ke buku besar bisa melalui tiga tahap seperti dibawah ini:

1. Mencatat tanggal transaksi dan jumlah yang akan didebit atau dikredit ke dalam akun yang
sesuai;

2. Mengisi kolom “Referensi: dalam akun nomor halaman jurnal;

3. Mengisi kolom “Referensi” dalam jurnal dengan akun yang bersangkutan.

Pada buku besar, bentuk-bentuk akun yang biasa digunakan, yaitu akun bentuk T, akun 2 kolom, akun 3
kolom, dan akun 4 kolom. Penyebutan istilah “dua kolom” mengacu pada jumlah kolom yang digunakan
untuk mencatat nilai uang. Berikut disajikan bentuk-bentuk buku besar tersebut.
Keterangan:
1. Nama akun, diisi nama akun yang bersangkutan (pemilik perusahaan bernama Adi)
2. Kode akun, diisi nomor akun yang bersangkutan (ingat, jenis akun dan penomoran kode pada materi
diatas)
3. Tanggal, untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi
4. Keterangan, digunakan untuk mencatat penjelasan singkat transaksi
5. Ref, atau referensi; digunakan untuk mencatat nomor halaman dokumen yang menjadi sumber
pencatatan.
6. Debit dan kredit, untuk mencatat nilai transaksi
7. Saldo, untuk mencatat saldo akhir suatu akun setelah suatu transaksi dicatat dalam akun tersebut.
Perhatikan cara memposting dari jurnal ke dalam buku besar bentuk tiga kolom di bawah ini:

Setelah Anda mempelajari berbagai bentuk akun buku besar, akan lebih jelas lagi jika Anda mempelajari
cara pencatatan transaksi dalam jurnal dan melakukan posting ke dalam buku besar yang disajikan pada
kasus berikut ini

Transaksi selama bulan Oktober pada Eva Salon:

1 Oktober 2005, Ibu Eva memulai usaha salon yang diberi nama “Eva Salon”

 Uang tunai senilai Rp5.000.000,00

 Piutang jasa Rp300.000,00

 Perlengkapan salon Rp7.000.000,00

 Peralatan salon Rp10.000.000,00

2 Dibayar sewa gedung untuk salon Rp1.200.000,00 untuk masa sewa satu tahun.

4 Pembelian peralatan salon sebesar Rp3.000.000,00 secara kredit.

6 Dikeluarkan uang tunai sebesar Rp50.000,00 untuk membayar beban iklan di koran.
10 Dikeluarkan uang per kas sebesar Rp500.000,00 untuk membayar angsuran utang kepada Toko Sinar.

15 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.

16 Diterima pendapatan setengah bulan pertama Rp4.000.000,00.

27 Dibayar rekening telepon dan listrik bulan ini Rp150.000,00.

31 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.

31 Pelayanan salon yang pembayarannya tidak diterima langsung berjumlah Rp1.450.000,00.

31 Pengambilan prive oleh pemilik sebesar Rp200.000,00.

Berikut adalah jurnal umum dari “Eva Salon” per Oktober 2005

Tanggal Keterangan Ref

Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan salon
1
Peralatan salon
Modal Eva
(Penyerahan Modal Pemilik)

Beban Sewa
2 Kas
(Pembayaran Sewa Untuk 1 Tahun)

Peralatan Salon
4 Utang Usaha
(Pembelian peralatan secara kredit)

Beban iklan
6 Kas
(Pembayaran beban iklan)

Utang
10 Kas
(Pembayaran angsuran)
Tanggal Keterangan Ref

Beban gaji dan upah


15 Kas
(Pembayaran gaji karyawan)

Kas
16 Pendapatan
(Penerimaan pendapatan)

Bayar telepon & listrik


27 Kas
(Pembayaran rekening telepon dan listrik)

Beban gaji & upah


31 Kas
(Pembayaran gaji karyawan)

Piutang jasa
31 Pendapatan
(Penerimaan pendapatan ditangguhkan)

Prive
31 Kas
(Pengambilan prive oleh pemilik)

Apabila akun dalam jurnal umum diatas diposting ke buku besar maka keseluruhan transaksi EVA Salon
akan terlihat sebagai berikut.
Kesimpulan Atas Buku Besar

Transaksi harus dimasukkan ke dalam jurnal yang sesuai, kemudian dirangkum dan dimasukkan ke dalam
buku besar sebulan sekali. Seharusnya ada halaman terpisah untuk setiap akun pada buku besar.

Mempelajari Neraca dan Komponennya

Neraca adalah laporan posisi keuangan suatu bisnis yang menyatakan aset, kewajiban, dan ekuitas
pemilik pada titik waktu tertentu. Dengan kata lain, neraca saldo menggambarkan kekayaan bersih bisnis
Anda.
Neraca juga dapat memiliki rincian dari tahun-tahun sebelumnya sehingga Anda dapat membandingkan
dua tahun berturut-turut. Data ini akan membantu Anda melacak kinerja suatu perusahaan, dan akan
membuat pertimbangan untuk bisnis. Neraca juga dapat menentukan kewajiban atau liabilitas keuangan 
dan mencari cara terbaik untuk menggunakan kredit untuk membiayai sebuah operasi bisnis

Neraca adalah laporan yang paling penting dalam akuntansi dasar. Sebenarnya ada tiga laporan
keuangan utama yang digunakan untuk menggambarkan kesehatan keuangan suatu bisnis. Dua laporan
lainnya adalah:

 Laporan Laba Rugi, adalah laporan yang menunjukkan laba bersih untuk periode waktu tertentu,
seperti sebulan, kuartal, atau tahun. Penghasilan bersih sama dengan pendapatan dikurangi
biaya untuk periode tersebut.

 Laporan Arus Kas, adalah laporan yang menunjukkan pergerakan kas dan setara kas masuk dan
keluar dari bisnis. Arus kas negatif negatif merupakan gejala dari bisnis yang bermasalah.

Setiap bisnis diharuskan untuk mempunyai neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dalam laporan
keuangan kepada pemegang saham dan otoritas pajak juga pemangku kepentingan atau stakeholder.
Menyiapkan neraca adalah pilihan untuk memantau kesehatan bisnis.

Neraca yang terupdate dan akurat sangat penting bagi pemilik bisnis yang mencari pendanan tambahan
atau pembiayaan ekuitas, atau yang ingin menjual bisnis yang perlu menentukan kekayaan bersihnya.

Semua akun secara umum dikategorikan sebagai aset, kewajiban, atau ekuitas. Seperti yang telah kami
jelaskan diatas, hubungan antara mereka diekspresikan dalam persamaan ini:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Item-item yang tercantum pada neraca bervariasi dari bisnis ke bisnis tergantung pada industri, tetapi
secara umum, neraca dibagi menjadi tiga bagian berikut:

Aktiva
Seperti dalam contoh neraca yang akan  ditunjukkan di bawah, aset biasanya diorganisasikan menjadi
aset yang mudah dikonversi menjadi uang tunai, dan aset tidak likuid yang tidak dapat dengan cepat
dikonversi menjadi uang tunai seperti tanah, bangunan, dan peralatan.

Aset tersebut juga termasuk aset tidak berwujud, yang jauh lebih sulit untuk dinilai.Standar akuntansi
yang berlaku di indonesia hanya memungkinkan aset tidak berwujud didaftarkan pada neraca yang dapat
diamortisasi. Semua hal ini dimasukan dalam neraca dengan biaya awal dikurangi penyusutan, termasuk
beberapa hal di bawah ini:

 Perjanjian waralaba

 Hak cipta

 Paten

Kewajiban
Liabilitas atau kewajiban adalah dana yang dimiliki oleh bisnis dan dipecah menjadi kategori saat ini dan
jangka panjang. Kewajiban lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun dan termasuk
item-item seperti:
 Hutang akun (faktur pemasok)

 Upah

 Pengurangan pajak penghasilan

 Kontribusi program pensiun

 Pembayaran rencana medis

 Sewa bangunan dan peralatan

 Setoran pelanggan (pembayaran di muka untuk barang atau jasa yang akan dikirim)

 Utilitas

 Pinjaman sementara, jalur kredit atau cerukan

 Bunga

 Hutang jatuh tempo

 Pajak penjualan dan atau pajak barang dan jasa dibebankan pada pembelian

Setiap kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo setelah periode satu tahun dapat mencakup
kewajiban pajak tangguhan, seperti utang jangka panjang, bunga, dan pokok obligasi, dan kewajiban
dana pensiun.

Ekuitas / Penghasilan
Ekuitas, juga dikenal sebagai ekuitas pemegang saham, adalah hasil yang tersisa setelah mengurangi
kewajiban dari aset.  Ada juga ekuitas yang diberikan dalam bentuk laba ditahan oleh perusahaan, yaitu
laba yang tidak dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

Laba ditahan atau retained earnings digunakan untuk membayar hutang atau diinvestasikan kembali
dalam bisnis untuk mengambil keuntungan dari peluang pertumbuhan. Sementara bisnis berada dalam
fase pertumbuhan, laba ditahan biasanya digunakan untuk mendanai ekspansi daripada dibayarkan
sebagai dividen kepada pemegang saham.

Dibawah ini adalah contoh neraca pada Perusahaan


Mengikuti Perkembangan Dunia Akuntansi

Untuk memahami akuntansi dasar untuk pemula tidaklah terlalu sulit jika Anda mengetahui tahapan
demi tahapan dalam siklus akuntansi. Seperti mencatat setiap transaksi ke jurnal umum, update buku
besar dan membuat neraca. Mempelajari akuntansi dasar adalah pilihan yang bagus karena
setiap perusahaan membutuhkan akuntan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Jika Anda
masih merasa kesulitan dalam memahami akuntansi dasar, Anda bisa mempelajari akuntansi dasar untuk
pemula melalui buku yang kami rekomendasikan.

Anda mungkin juga menyukai