Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 3 :

Nabila Novitaloka (C1210391)


Fauzi Majiid S (C1210387)
Fahri Husnu Tajiri (C1210298)
Rizky Muhamad A (C1210372)
Raya Maulana Asdam (C1210384)
Aditya Hermawan (C1210377)

 Neraca
Neraca merupakan salah satu dari tiga laporan keuangan yang sangat penting dalam praktik
akuntansi Ketiga laporan keuangan tersebut ialah laporan
1) laba rugi,
2) laporan neraca, dan
3) laporan arus kas
Laporan neraca adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran tentang aset yang perusahaan
miliki, serta jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang. Umumnya, perusahaan menggunakan laporan
ini untuk bisa memperoleh informasi terkait posisi keuangan perusahaan apakah mengalami kerugian
atau tidak.

 Apa Itu Neraca?


Neraca merupakan laporan keuangan yang berisi data terkait aset bisnis, kewajiban, dan ekuitas
pemegang saham pada periode tertentu. Di dalamnya terdapat gambaran tentang apa yang perusahaan
miliki, hutang perusahaan, serta jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Melalui neraca, bisa
tahu nilai bisnis pada waktu tertentu, sehingga dapat lebih memahami posisi keuangannya.
Neraca memberikan gambaran keuangan pada saat tertentu dengan menggabungkan setiap
entri jurnal sejak perusahaan beroperasi.
Karena isinya tentang rangkuman dari keuangan bisnis, neraca juga terkadang disebut dengan istilah
laporan posisi keuangan (statement of financial position).
Perusahaan biasanya menyiapkannya di akhir periode pelaporan, seperti bulan, kuartal, atau tahun.
Neraca dapat diibaratkan seperti cerminan dari sebuah bisnis atau perusahaan.

 Komponen-Komponen Neraca

Semua neraca memiliki tiga komponen utama, yakni aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Komponen
yang dilaporkan di neraca haruslah sesuai dengan akun yang diuraikan pada bagan akun. Berikut ini
penjelasan dari masing-masing komponen:
1) Aset
Komponen pertama yang harus ada dalam laporan neraca adalah aset. Bagian ini menguraikan nilai yang
dimiliki bisnis Anda yang dapat dikonversi menjadi uang tunai.Ada dua kategori utama aset yang tercatat
dalam laporan, antara lain
o aset lancar (current assets)
o aset jangka panjang (long term assets) atau aset tidak lancar (non-current assets).

a) Aset lancar (current assets)


dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun atau kurang. Lebih lanjut,
aset ini terbagi dalam beberapa akun, di antaranya:

 Kas:
Ini merupakan akun aset yang paling likuid, yakni uang dan cek yang disimpan di rekening giro dan
tabungan bisnis Anda.
 Surat berharga:
Investasi yang dapat Anda jual dalam waktu satu tahun
 Piutang:
Hutang pelanggan kepada Anda yang akan dibayarkan dalam jangka pendek
 Persediaan atau inventaris:
Akun aset untuk bisnis yang menjual barang, seperti perusahaan dagang. Inventaris tersebut
meliputi produk jadi dan bahan mentah.
 Biaya prepaid (dibayar dimuka).
 Kas ekuivalen (mata uang, saham, dan obligasi).
Pengeluaran prabayar, seperti sewa kantor atau asuransi bisnis Anda.
Akun ini mencakup saldo semua pendapatan penjualan yang masih dikreditkan, setelah dikurangi
penyisihan piutang yang menimbulkan beban piutang tak tertagih. Ketika perusahaan memulihkan
piutang, akun ini berkurang, dan kas meningkat dengan jumlah yang sama. Data tersebut tercantum
dalam rumus cara menghitung neraca yang digunakan dalam aplikasi laporan keuangan perusahaan.

b) Aset tidak lancar (long term or non-current assets)


yang mana aset tersebut tidak akan dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun. Akun ini
dapat terbagi lebih lanjut menjadi beberapa akun, yaitu:

 Aset tetap:
Termasuk properti, bangunan, mesin, dan peralatan seperti komputer.
Sekuritas jangka panjang: Investasi yang tidak dapat dijual dalam waktu satu tahun.

 Aset tidak berwujud:


Ini adalah aset yang bukan objek fisik, seperti hak cipta merk dagang, perjanjian waralaba, dan paten.
2) Liabilitas (Kewajiban)
Bagian berikutnya dari neraca adalah kewajiban atau liabilitas perusahaan. Kewajiban yang
dimaksud di sini ialah hutang perusahaan kepada pihak lain, termasuk pengeluaran perusahaan,
pembayaran pinjaman, dan bentuk utang lainnya.
Sama halnya seperti aset, liabilitas pun dibagi menjadi dua akun, yaitu liabilitas lancar (current
liabilities) dan liabilitas tidak lancar (non-current or long term liabilities).
Yang termasuk dalam kewajiban lancar di antaranya pengeluaran untuk sewa, utilitas, pajak,
pembayaran saat ini terhadap hutang jangka panjang, pembayaran bunga, dan penggajian.
Sementara itu, yang termasuk kewajiban tidak lancar atau jangka panjang adalah pinjaman
jangka panjang, pajak penghasilan tangguhan, dan kewajiban dana pensiun.

3) Ekuitas Pemegang Saham


Komponen ketiga yang nantinya akan dihitung dalam rumus cara menghitung neraca adalah ekuitas
pemegang saham. Akun mengacu pada beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:
 Jumlah uang yang dihasilkan oleh bisnis.
 Total uang yang dimasukkan ke dalam bisnis oleh pemiliknya (atau pemegang saham).
 Setiap modal yang disumbangkan.
 Dengan kata lain, ekuitas pemegang saham adalah aset bersih yang dimiliki perusahaan.

Dalam laporan neraca, ekuitas pemegang saham dihitung menggunakan rumus berikut:
 Ekuitas Pemegang Saham = total aset (lancar dan tidak lancar) – total liabilitas (lancar dan
tidak lancar)

 Fungsi Laporan Neraca


Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai pengertian neraca, maka fungsi dari laporan neraca
adalah sebagai berikut:
 Neraca berfungsi untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya pada
periode tertentu.
 Posisi keuangan dapat dipastikan dengan jelas dengan bantuan neraca.
 Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk mengambil keputusan
yang lebih baik melalui analisis rasio.
 Neraca juga membantu bagian manajemen untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan di
masa lalu dan sekarang.

 Cara Menghitung Neraca dan Contohnya

Ada rumus atau persamaan akuntansi yang digunakan sebagai cara menghitung neraca dalam software
akuntansi. Rumus tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap jumlah debit, terdapat jumlah kredit yang
sama dan berlawanan. Jumlah semua aset juga harus selalu sama dengan total semua kewajiban dan
ekuitasnya. Berikut ini rumusnya:

 Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik


Agar Anda lebih paham, coba perhatikan tabel contoh laporan neraca di bawah ini:

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa antara total aset dengan total kewajiban dan ekuitas
haruslah memiliki nominal yang sama. Secara alami, neraca harus selalu seimbang. Satu sisi mewakili
aset bisnis dan sisi lainnya menunjukkan kewajiban dan ekuitas pemegang saham.
 16 Istilah Keuangan Akuntansi Bisnis Umum
1. Pembukuan (Bookkeeping)
Pembukuan adalah dokumentasi transaksi secara kronologis.
Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat mencatat dan memantau transaksi di buku jurnal atau excel, atau
menggunakan software akuntansi yang secara otomatis melacak dan memantau setiap transaksi.

2. Akuntansi (Accounting)
Pemilik bisnis dapat menggunakan salah satu dari dua proses pada bagian akuntansi: akuntansi tunai
atau akuntansi akrual.
Akuntansi Tunai ( Cash Accounting ). Catatan pendapatan tidak ditambahkan sampai Anda benar-benar
menerima cek atau uang tunai, dan pengeluaran tidak dipotong sampai dibayar. Uang tunai
mengabaikan piutang atau utang apa pun, yaitu tagihan atau bon faktur yang belum dilunasi.
Akuntansi Akrual ( Accrual Accounting ). Menghitung pendapatan dan pengeluaran saat terjadi, bukan
saat dibayar. Paling umum diterapkan pada bisnis yang menyediakan dan membeli layanan atau produk
yang membutuhkan kredit.

3. Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan untuk melacak dan mencatat saldo akun per periode secara kronologis.
harus memantau saldo akun, kredit, dan debit, yang kemudian digunakan untuk mendapatkan
gambaran besar dari keseluruhan bisnis.

4. Istilah Akuntansi Aktiva (Assets)


Apapun yang dimiliki perusahaan Anda yang bernilai sesuatu biasa juga disebut sebagai aktiva atau aset.
Ada berbagai cara untuk mengkategorikan aset bisnis, tetapi dua kategori yang paling dasar adalah
“lancar” dan “tetap.”

a) Aktiva Lancar ( Current Assets ). Dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam satu tahun.
Contohnya seperti akun bisnis, stok, dan barang dagangan.
b) Aktiva Tetap ( Fixed Assets ). Penggunaan aset dengan jangka panjang dan berulang tanpa
bermaksud menjual. Adapun contoh aktiva tetap seperti ruang kantor Anda atau alat berat.

5. Pendapatan (Income)
Penghasilan, pendapatan, dan penjualan adalah semua istilah untuk uang yang dibayarkan orang lain
kepada Anda untuk sebuah layanan atau produk, atau investasi yang dilakukan orang lain dalam bisnis
Anda. Jika Anda memberikan kredit kepada pelanggan, berarti mereka berutang kepada bisnis Anda
untuk dibayarkan di kemudian hari. Tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan masuk ke dalam
kategori yang disebut piutang dagang.

6. Biaya Penjualan ( Cost of Good Sold )


Biaya penjualan adalah biaya variabel yang biasanya naik saat Anda meningkatkan penjualan.
Sebagai contoh, tenaga kerja dan bahan yang terlibat dalam menyusun suatu produk untuk dijual akan
dihitung terhadap biaya penjualan.

7. Istilah Akuntansi Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


Margin laba kotor adalah jumlah yang Anda buat sebelum Anda mengurangi biaya barang dan jasa dari
penghasilan

Misalnya,
jika Anda membeli mainan dari produsen seharga 100 ribu rupiah, dan kemudian menjual mainan
seharga 130 ribu rupiah, marjin laba kotor Anda akan menjadi 30 ribu rupiah.

8. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


Berapa banyak uang yang dihasilkan bisnis Anda?
Margin laba bersih mengungkapkan jawabannya setelah Anda mengurangi semua pengeluaran dan
biaya. Ini bisa berupa tenaga kerja atau iklan yang Anda beli di media sosial. Misalnya,
jika biaya 30 ribu rupiah untuk membuat mainan 100 ribu rupiah lalu ditambah biaya bagian 20 ribu
rupiah untuk pemasaran, margin laba bersih akan menjadi 50 ribu rupiah (100 ribu rupiah – 30 ribu
rupiah – 20 ribu rupiah = 50 ribu rupiah).

9. Beban (Expenses)
Pengeluaran atau pembelian tetap yang Anda lakukan untuk bisnis Anda, seperti perangkat Point of Sale
Indonesia, atau asuransi.
Jika Anda melakukan pembelian ini secara kredit, biaya ini dikenal sebagai hutang dagang.

10. Istilah Akuntansi Kewajiban (Liabilities)


Setiap hutang yang harus Anda bayar dianggap sebagai kewajiban.
Kewajiban mungkin termasuk upah karyawan atau uang yang Anda berutang kepada pemasok

11. Penyusutan (Depreciation)


Aset yang mahal, seperti gedung atau laptop, adalah investasi jangka panjang dalam bisnis Anda.
Namun, beberapa aset ( seperti furnitur dan kendaraan ) akan kehilangan nilainya seiring waktu karena
usia, usang, atau karena tidak lagi berguna. Penyusutan atau depresiasi menurunkan nilai-nilai aset
tersebut.

12. Istilah Akuntansi Ekuitas (Equity)


Ekuitas adalah bagian yang Anda atau mitra bisnis Anda miliki atau telah diinvestasikan dalam bisnis,
dikurangi kewajiban yang dibayarkan.
Ekuitas juga bisa disebut “modal,” dan mungkin termasuk “investasi modal” dalam aset tetap untuk
penggunaan jangka panjang, seperti bangunan yang Anda beli untuk kantor Anda.

13. Neraca Saldo (Trial Balance)


Pada akhir periode akuntansi — seperti pada akhir bulan atau kuartal — suatu bisnis menghitung debit
dan kredit yang mereka miliki saat ini dalam buku besar.
Jika Anda perhatikan bahwa neraca tidak seimbang, cari kesalahan dan penyesuaian.

14. Neraca Keuangan (Balance Sheet)


Mengenal Lebih Dalam Mengenai Neraca Keuangan Bisnis
Neraca keuangan adalah laporan dari semua aset, kewajiban, dan ekuitas Anda pada titik waktu
tertentu, setelah menyelesaikan neraca saldo. Laporan ini mungkin penting jika Anda berharap untuk
menjual bisnis Anda di masa depan. Neraca keuangan harus menunjukkan apa aset yang bisnis miliki
setelah Anda menambahkan kewajiban dan ekuitas bersama.
15. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi juga dikenal sebagai laporan keuangan pernyataan untung rugi, yang menunjukkan
berapa banyak uang yang Anda hasilkan dan berapa banyak yang telah Anda habiskan selama rentang
waktu tertentu, seperti seperempat atau satu tahun. Laporan ini merupakan penilaian atas laba dan rugi
Anda untuk menentukan laba bersih Anda selama seperempat atau satu tahun.

16. Akuntansi Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)


Laporan arus kas adalah laporan secara real-time yang memantau berapa banyak uang tunai masuk dan
dari mana asal uang tersebut ( bukan kredit ), dikurangi uang tunai yang dikeluarkan.
Arus kas masuk adalah jumlah dari semua uang yang masuk, dari produk atau layanan yang dijual dan
langsung dibayar.
Total arus kas keluar adalah jumlah uang yang Anda habiskan untuk bisnis Anda, misalnya, membeli
persediaan. Mempertahankan kondisi arus kas yang sehat dapat membantu Anda menghindari
kebangkrutan.

Anda mungkin juga menyukai