Anda di halaman 1dari 16

10 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Ini

Tahapannya!
Artikel dari Blog Mekari Jurnal  akan membahas tentang siklus
akuntansi pada perusahaan jasa. Baca sampai habis ya!

Siklus akuntansi perusahaan jasa tidaklah jauh berbeda dari siklus


akuntansi perusahaan dagang.

Perbedaannya hanya terletak pada proses kegiatan usaha dan produk yang
dihasilkan dan berpengaruh terhadap lembar kerja yang digunakan oleh
masing-masing perusahaan.

Idealnya, lembar kerja yang digunakan perusahaan jasa cenderung lebih


sederhana dibandingkan dengan perusahaan dagang atau manufaktur.

Jika pada perusahaan jasa hanya terdapat jurnal pendapatan untuk


transaksi penjualan, sementara pada perusahaan dagang, transaksi
penjualannya bisa mencakup akun penjualan, harga pokok persediaan,
dan harga pokok penjualan.

Lantas, apa saja tahapan siklus akuntansi pada perusahaan jasa? Di bawah
ini kita akan membahasnya secara lebih detil.

Tahukah Anda bahwa software akuntansi Mekari Jurnal dapat


memudahkan Anda dalam melakukan proses akuntansi? Buktikan
langsung dengan coba gratis Jurnal sekarang!
Table of Contents
1 Apa itu Perusahaan Jasa?
2 Karakteristik Perusahaan Jasa
3 Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Jasa
3.1 1. Identifikasi dan Analisis Transaksi (Penggolongan)
3.2 2. Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal
3.3 3. Posting ke Buku Besar
3.4 4. Penyusunan Neraca Saldo
3.5 5. Penyusunan Jurnal & Neraca Saldo Penyesuaian
3.6 6. Neraca Lajur
3.7 7. Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
3.8 8. Penyusunan Jurnal Penutup
3.9 9. Jurnal Pembalik
3.10 10. Neraca Akhir atau Awal (Setelah Penutupan)
4 Jenis Transaksi Pada Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Apa itu Perusahaan Jasa?


Menurut Kotler, perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan
suatu tindakan yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan.

Sama dengan Kotler, Adrian Payne mendefinisikan perusahaan jasa


sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas ekonomi yang memiliki
manfaat intangible dan terdapat hubungan interaksi dengan konsumen atau
dengan barang miliknya sendiri tetapi tidak menghasilkan transfer
kepemilikan.

Sementara, Gronross menyebutkan bahwa perusahaan jasa merupakan


perusahaan yang memiliki serangkaian aktivitas intangible antara dua
pelanggan dan karyawan jasa untuk mengatasi masalah pelanggan.

Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan jasa:

1. Jasa profesi seperti dokter, akuntan, konsultan keuangan serta konsultan pajak.
2. Jasa travel seperti penjualan tiket perjalanan dan angkutan umum.
3. Layanan instalasi dan reparasi seperti reparasi ponsel maupun bengkel.
4. Jasa pendidikan/ kursus seperti bimbingan belajar, kursus bahasa, serta sekolah.
5. Penginapan seperti hotel, asrama dan mess.
6. Penyedia layanan komunikasi seperti televisi, radio dan telepon.
7. Jasa perawatan tubuh seperti salon dan spa.

Karakteristik Perusahaan Jasa

Merujuk pengertian perusahaan jasa, maka dapat kita peroleh beberapa


karakteristik dari perusahaan jasa. Adapun karakteristik perusahaan jasa
adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Utamanya Menjual Jasa

Karena perusahaan jasa tidak membuat produk, maka kegiatan utama


perusahaan jasa pun hanya menjual atau menawarkan jasa yang
dimilikinya.

2. Tidak Menyediakan Produk Dalam Bentuk Fisik

Seperti yang Anda tahu bahwa jasa merupakan bentuk intangible sehingga


perusahaan jasa tidak menjual produk yang bisa disimpan atau dilihat.
Meskipun produknya tidak dapat dilihat tetapi manfaat nya dapat
dirasakan oleh konsumen atau penggunanya.

3. Hasil Tidak Dapat Disamakan

Hasil dari usaha jasa sangat subjektif, bergantung terhadap kepuasan


konsumen atau pelanggannya. Sehingga, hasil usaha jasa tidak dapat
disamakan antara satu konsumen dengan konsumen lainnya.

Penyebabnya yakni karena ukuran kepuasan setiap orang berbeda. Selain


itu, kualitas karyawan juga tergantung  kondisi psikologis, kesehatan, dan
sebagainya.

Sebagai contoh karyawan yang memiliki shift sejak pagi hingga sore pasti


berbeda dalam memberikan pelayanannya, layanan pagi pasti lebih prima
dibanding dengan layanan yang dilakukan sore hari saat kondisi karyawan
sudah capek bukan?

4. Tidak Ada Harga Pokok Produksi

Karakteristik yang sangat membedakan antara perusahaan jasa dengan


jenis perusahaan lainnya adalah tidak adanya harga pokok produksi dan
penjualan.

Perusahaan jasa tidak melakukan kegiatan produksi barang karena tidak


membutuhkan bahan baku produksi.

Hal tersebut membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa tidak


terdapat informasi tentang harga pokok produksi dan penjualan.

5. Tidak Ada Standar Harga yang Umum


Kebutuhan konsumen atau pelanggan biasanya berbeda-beda tergantung
keluhan atau keinginannya.

Sehingga harga jasa tidak bisa dipatok secara umum dan harus disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen.

Baca juga : Contoh Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian


untuk Perusahaan Jasa

Siklus Akuntansi Pada Perusahaan


Jasa

Sama dengan jenis perusahaan lainnya, perusahaan jasa juga harus


membuat laporan keuangan. Nah, seperti yang Anda ketahui untuk
membuat laporan keuangan maka Anda harus mengetahui siklus akuntansi
pada perusahaan jasa.

Dengan begitu laporan keuangan yang dihasilkan baik dan benar. Berikut
adalah siklus akuntansi perusahaan jasa:
1. Identifikasi dan Analisis Transaksi
(Penggolongan)
Langkah pertama dalam tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa adalah
mengidentifikasi dan menganalisis transaksi.

Akuntan atau Anda harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat


dicatat dengan benar.

Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah
transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan,
memiliki bukti dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif,
contohnya seperti nota pembelian, kwitansi penjualan, dan sebagainya.

Setelah mengidentifikasi transaksi, Anda harus menentukan pengaruhnya


terhadap posisi keuangan.

Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan persamaan matematis


yaitu:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

2. Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal


Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat dalam buku jurnal.
Jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang
terjadi dalam suatu periode akuntansi.
Catatlah seluruh transaksi keuangan secara detail pada jurnal umum
berdasarkan data-data yang dikumpulkan agar memudahkan Anda pada
tahap-tahap selanjutnya.

3. Posting ke Buku Besar


Langkah selanjutnya sebagai contoh siklus akuntansi pada perusahaan jasa
yaitu posting buku besar.

Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-


masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu.

Golongkanlah data transaksi keuangan berdasarkan jenis transaksi,


tanggal, nomor dan nama akun dan lain sebagainya.

Dengan begitu, seluruh transaksi perusahaan pada jurnal yang


berhubungan dengan kas akan masuk pada satu buku besar kas.

Lalu, hitunglah saldo masing-masing akun pada buku besar untuk


mengetahui total nilai akun.

Kelola Invoice Terintegrasi Ke Dalam Laporan Keuangan Anda,


Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi dengan Sales Jurnal Sekarang!


4. Penyusunan Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada
periode tertentu.

Cara menyusun neraca saldo sangat mudah, Anda hanya perlu


memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk
disatukan.

Saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya antara jumlah debit dan
kredit.

5. Penyusunan Jurnal & Neraca Saldo


Penyesuaian
Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat  transaksi yang belum dicatat,
ada transaksi yang salah atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal
penyesuaian.

Penyesuaian umumnya dilakukan  secara periodik, biasanya saat laporan


akan disusun.

Kemudian, Anda juga harus membuat neraca saldo kedua dengan cara
memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam
neraca saldo yang baru.

Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokkan kedalam kelompok


aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca
saldo ini juga harus seimbang.
Contohnya penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi dan lain
sebagainya.

6. Neraca Lajur
Penyusunan neraca lajur perusahaan jasa akan mengacu pada neraca saldo
dan jurnal penyesuaian. Apabila keduanya sudah Anda buat, maka
penyusunan neraca lajur bisa dilakukan secara mudah.

Neraca lajur akan memberikan informasi dalam bentuk laporan laba-rugi


dan neraca. Keduanya itu akan menjadi dasar dalam pembuatan laporan
keuangan.

7. Penyusunan Laporan Keuangan


Perusahaan Jasa
Langkah selanjutnya dalam contoh siklus akuntansi pada perusahaan jasa
yakni adalah menyusun laporan keuangan.

Berdasarkan informasi pada neraca saldo setelah penyesuaian, tahap


selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan.

Laporan keuangan yang disusun seperti:

 Laporan laba rugi

 Laporan perubahan modal

 Neraca

 Laporan arus kas


8. Penyusunan Jurnal Penutup
Setelah membuat laporan keuangan, Anda juga harus membuat jurnal
penutup. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja.

Untuk proses pembuatannya terdapat dokumen yang digunakan sebagai


dasar menyusun jurnal penutup adalah laporan laba rugi seperti rekening
nominal dan laporan perubahan modal.

Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi.


Caranya dengan me-nol kan atau membuat nihil rekening terkait.

Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut


digunakan untuk mengukur aktivitas atau aliran sumber-sumber yang
terjadi pada periode berjalan.

9. Jurnal Pembalik
Tahapan jurnal pembalik adalah tahap pembalikan beberapa akun yang
telah ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik
biasanya merupakan pembayaran yang dibayar di muka dan belum jatuh
tempo.

10. Neraca Akhir atau Awal (Setelah


Penutupan)
Tahap ini disebut dengan neraca akhir atau awal karena sebagai neraca
akhir yang dihasilkan pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan
digunakan sebagai neraca awal pada siklus akuntansi periode berikutnya.
Proses Akuntansi Otomatis Minim Risiko Human Error dengan
Jurnal. Pelajari selengkapnya!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi dengan  Sales Jurnal Sekarang!

Jenis Transaksi Pada Siklus


Akuntansi Perusahaan Jasa

Perbedaan karakteristik antar jenis perusahaan juga menyebabkan adanya


perbedaan untuk beberapa transaksi yang ada pada perusahaan jasa.

Berikut beberapa jenis transaksi akuntansi perusahaan jasa:

 Pembelian
Transaksi pembelian ini adalah kegiatan membeli suatu produk. Transaksi
pembelian yang dilakukan oleh perusahaan jasa seperti pembelian
peralatan dan perlengkapan kerja.

Semua itu dilakukan untuk memberikan pelayanan dan kepuasan kepada


pelanggan. Selanjutnya Anda harus mencatat transaksi lain yang
berhubungan dengan transaksi pembelian yang dilakukan.

Misalnya, Salon Cantik melakukan pembelian berupa hairdryer, gunting,


alat catok, vitamin rambut di Toko Merah Merona, maka setelah
pembelian dilakukan Anda harus segera mencatatnya dalam pembukuan
usaha Anda.

 Pendapatan

Seperti halnya perusahaan lain, perusahaan jasa juga memiliki tujuan


untuk memperoleh keuntungan. Adapun pendapatan dari perusahaan jasa
yakni pendapatan dari layanan yang telah diberikan.

Oleh karena itu, para pengusaha jasa akan memberikan layanan yang
terbaik. Transaksi pendapatan wajib dicatat dalam pembukuan perusahaan
baik tunai maupun kredit.

 Pembayaran Beban-Beban

Selain mengeluarkan uang untuk membeli keperluan seperti peralatan dan


perlengkapan. Perusahaan jasa juga memiliki biaya atau beban.

Adapun contoh beban-beban yang biasanya dikeluarkan seperti beban


tagihan listrik, telepon, internet, administrasi dan beban-beban lainnya.

 Penerimaan Piutang
Piutang merupakan penjualan atau pemberian layanan yang dilakukan
secara kredit. Sesuai dengan kebijakan/kesepakatan yang dilakukan maka
konsumen akan melunasi pembayaran dalam jangka waktu yang telah
ditentukan sehingga pada waktu pelunasan piutang, perusahaan juga harus
mencatatnya.

 Penanaman Modal atau Investasi

Pada saat pertama kali didirikan pasti ada setoran modal dari pemilik atau
pun investor. Nah, semua investasi juga harus dicatat dengan baik.

Apalagi jika dana atau modal yang diperoleh dari pihak lain. Dengan
demikian pembagian hasil dan pengembaliannya jelas.

Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa


Itulah informasi tentang akuntansi perusahaan jasa yang perlu Anda
ketahui. Dengan begitu Anda dapat membedakan antara perusahaan jasa
dengan jenis perusahaan lain.

Selain itu dengan memahami jenis transaksi maka Anda juga dapat
menentukan  pos / akun dari setiap transaksi-transaksi yang terjadi secara
benar.

Dengan demikian Anda dapat mengurangi risiko kesalahan dalam


pengelolaan keuangan. Jumlah dan jenis transaksi yang terjadi pada
perusahaan jasa berbeda antar perusahaan, bergantung pada besar atau
tidak lingkup operasional perusahaan itu sendiri.

Untuk memudahkan Anda menghitung dan mengelola semua transaksi


yang terjadi, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti
Jurnal.
Jurnal adalah dapat membantu Anda menjalankan sistem akuntansi
perusahaan Anda dengan cepat.

Jurnal bahkan mampu membantu dengan program inventaris barang pada


perusahaan Anda.

Anda hanya perlu menginput semua transaksi, Jurnal secara otomatis akan
mengolahnya menjadi laporan keuangan.

Dan masih banyak fitur-fitur lain yang akan memudahkan pekerjaan dan
kesuksesan bisnis Anda. Temukan info dan fitur lain dari aplikasi
keuangan perusahaan Jurnal dengan klik di sini. 

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Konsultasi dengan Sales Jurnal Sekarang!


 

Di atas adalah contoh siklus akuntansi pada perusahaan jasa yang perlu
diketahui jika menjalankan lini bisnis tersebut. Mudah-mudahan informasi
di atas bermanfaat.

Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis,


keuangan, dan akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai