Anda di halaman 1dari 15

CHAPTER 11

AUDITING FRAUD (AUDIT


KECURANGAN)

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 1


Nama Kelompok
1. Tyo Rivaldi 17310000
2. Siti Fatonah 17310026
3. Lusiana Fatmaningsih 17310028
4. Mayang Dewanti 17310030

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 11 - 2


AUDIT KECURANGAN ?

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 3


Tipe Tipe Kecurangan

 Pelaporan Keuangan yang curang


Salah saji atau pengungkapan yang disengaja
dengan maksud menipu para pemakai laporan itu.

 Penyalahgunaan Aset
kecurangan yang melibatkan pencurian aset
perusahaan.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 4


Segitiga Kecurangan

Insentif/Tekanan

Kesempatan Sikap/Rasionalisasi

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 5


Menilai Risiko Kecurangan
Standar auditing memberikan pedoman
bagi auditor dalam menilai risiko kecurangan.
Auditor harus mempertahankan tingkat
skeptisisme profesional ketika
mempertimbangkan serangkaian informasi
yang luas, termasuk faktor - faktor risiko
kecurangan, dengan tujuan untuk
mengidentifikasi dan juga menghadapi risiko
kecurangan.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 6


Sumber Informasi yang Dikumpulkan
Untuk Menilai Risiko Kecurangan
Pengajuan
Komunikasi di Pertanyaan ke Faktor Prosedur Informasi
antara tim audit Pada Manajemen risiko analitis lainnya

Identifikasi Risiko Salah Saji yang Material Akibat Kecurangan


©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 7
Mendokumentasikan Penilaian
Kecurangan
Diskusi

Sifat
Prosedur
Komunikasi

Kondisi dan
Resiko
Hubungan
Khusus
Analitik

Hasil dari
Alasan
Prosedur

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 8


Mengawasi Tata Kelola Perusahaan
Untuk Mengurangi Risiko Kecurangan

• Budaya jujur dan etika yang tinggi

• Tanggung Jawab Manajemen


untukmengevaluasi risiko kecurangan

• Pengawasan oleh komite audit

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 9


Merespon Risiko
Kecurangan
Mengubah pelaksanaan audit secara
keseluruhan

Merancang dan melaksanakan prosedur


audit untuk menangani risiko kecurangan

Merancang dan melaksanakan prosedur


untuk menangani pengabain pengendalian
oleh manajemen

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 10


Bidang-Bidang Risiko Kecurangan
Pendapatan

Beban
Persediaan
Penggajian

Utang
Aset Tetap
Usaha

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 11


Merespons Salah Saji yang Mungkin
Ditimbulkan oleh Kecurangan

Ketika terdapat dugaan kecurangan, auditor


Mengumpulkan informasi tambahan untuk
menentukan apakah kecurangan benar-benar
ada. Sering kali auditor mengajukan
pertanyaan tambahan kepada manajemen
dan pihak lainnya

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 12


Kategori Pengajuan Petanyaan

1. Pertanyaan Informasional
2. Pertanyaan Penilaian
3. Pertanyaan Interogatif
4. Mengevaluasi Respon atas Pengajuan
Pertanyaan
5. Teknik Menyimak
6. Mengamati Petunjuk Perilaku

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 13


KESIMPULAN
Salah satu komponen dari Statement of auditing standard adalah Fraud
triangle yang menjelaskan faktor yang menyebabkan terjadinya kecurangan
antara lain tekanan, kesempatan dan rasionalisasi. Tekanan berhubungan dengan
manajemen/pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan untuk melakukan
kecurangan, sedangkan kesempatan adalah kesempatan yang muncul sebelum
tindak kecurangan dan rasionalisasi berkaitan dengan pembenaran tindak
kecurangan oleh pelaku. Namun fraud triangle mempunyai kelemahan yaitu
faktor tekanan dan rasionalisasi yang tidak bisa diobservasi dan juga keterbatasan
lainnya dalam mendeteksi motif kecurangan pelaku. Keterbatasan dalam fraud
triangle dapat disempurnakan dengan model fraud triangle yang kedua yaitu
tindakan, penyembunyian dan perubahan. Oleh karena itu audit internal
bertanggung jawab membantu manajemen dalam pencegahan, pendeteksian dan
penginvestigasian fraud yang terjadi disuatu organisasi. Agar dapat menjalankan
tugas yang diemban tersebut auditor internal perlu meningkatkan pengetahuan
dan keahlian melalui pendidikan profesi berkelanjutan.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens//Elder/Beasley 11 - 14


TERIMA KASIH

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 11 - 15

Anda mungkin juga menyukai