Anda di halaman 1dari 6

ANALISI SWOT DAN PROPOSAL USAHA

Agar pengeluaran bisnis selalu terkendali, penting bagi pemilik bisnis untuk mengetahui cara
membuat rencana anggaran biaya usaha atau RAB. Dokumen ini berfungsi sebagai acuan
bagi pemilik bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya, terutama dalam konteks
pengeluaran atau biaya. Bagaimanapun juga, pengeluaran bisnis merupakan komponen vital
yang sangat mempengaruhi pertumbuhan usaha dalam jangka panjang. Boleh saja usaha
lancar, pemasukan besar, tapi jika pengeluaran banyak bocor sana-sini, maka tetap saja akan
sulit bagi bisnis untuk berkembang. Di sinilah peran RAB sangat dibutuhkan. Tujuannya
untuk memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sudah sesuai dengan
rencana yang dibuat. Lalu bagaimana cara membuat rencana anggaran biaya usaha yang
baik? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap. Apa yang dimaksud dengan rencana
anggaran biaya?
Sebelum masuk ke cara pembuatan RAB untuk bisnis, ada baiknya kita pahami dulu apa itu
rencana anggaran biaya. Sederhananya, rencana anggaran biaya adalah perkiraan bujet
belanja yang dibuat berdasarkan pendapatan dan pengeluaran kita. Rencana bujet sebagai
estimasi pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu di masa depan dan biasanya
disusun serta dievaluasi secara berkala. Rancangan bujet ini dapat dibuat oleh individu,
badan usaha, pemerintahan, atau entitas apapun yang pada dasarnya memiliki penghasilan
dan pengeluaran. Dalam konteks bisnis, rencana anggaran biaya usaha adalah perkiraan atau
estimasi biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya
dalam periode tertentu. Rencana ini dibuat berdasarkan perkiraan pendapatan perusahaan
selama periode tersebut dan realisasi biaya serta pendapatan di periode sebelumnya.
Rencana anggaran biaya usaha atau yang sering juga disebut sebagai rencana bujet bisnis,
umumnya mencakup rencana anggaran dari berbagai fungsi perusahaan, mulai dari
marketing, pengadaan, sales, human resources, dan seterusnya. Lalu apa manfaatnya
membuat RAB untuk bisnis? Berikut ini di antaranya:
✓ Mengontrol dan mengelola keuangan bisnis
✓ Memastikan perusahaan mampu membiayai kebutuhan saat ini
✓ Menganalisa pengeluaran bisnis
✓ Memastikan kesiapan dana untuk kebutuhan usaha di masa depan
✓ Acuan dalam membuat keputusan finansial dan rencana bisnis
✓ Membantu perusahaan mengalokasikan anggaran dengan lebih efisien
✓ Memonitor performa perusahaan
RAB usaha diperlukan tak hanya ketika seseorang akan memulai suatu bisnis, tapi juga saat
bisnis sudah berjalan-biasanya saat memasuki periode akuntansi baru. RAB juga perlu
dievaluasi tiap akhir periode untuk mengetahui efektivitas kinerja bisnis dan merencanakan
anggaran bisnis dengan lebih baik.
Pentingnya membuat rencana anggaran biaya usaha bagi UKM
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Clutch, sebuah lembaga riset dan konsultan bisnis
yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, sebanyak 50% usaha kecil tidak memiliki
anggaran bisnis alias RAB pada 2020. Pemilik bisnis UKM cenderung melakukan
pengeluaran atau belanja bisnis sesuai dengan kebutuhan, spesifikasi, dan selera
masingmasing. Padahal, membuat RAB akan sangat membantu pelaku bisnis UKM untuk
lebih fokus. Sebab dengan adanya RAB, setiap orang dalam perusahaan akan bekerja untuk
mencapai satu gol yang sama. Tanpa rencana ini, akan sulit bagi bisnis untuk mengetahui
tantangan yang dihadapi dan mengatasinya dengan cepat sebelum kehabisan uang atau
modal bisnis.
RAB juga dapat membantu bisnis UKM dalam merencanakan strategi usahanya dalam
jangka panjang. Sebab pemilik UKM dapat menjadikan RAB sebagai pedoman dalam
mengukur performa dan pencapaian usaha selama periode tertentu, serta menjadikannya
panduan untuk membuat strategi bisnis yang lebih baik di masa depan. Jadi jika Anda
termasuk pemilik bisnis UKM, penting untuk membuat rencana anggaran biaya usaha dari
sekarang. Tak perlu menunggu hingga bisnis menjadi besar. Justru RAB bisa menjadi senjata
untuk membantu Anda mengembangkan bisnis dengan lebih cepat. Cara membuat rencana
anggaran biaya usaha
Semakin besar perusahaan, maka akan semakin kompleks pula rencana anggaran biaya
usahanya. Sebab perusahaan berskala besar pasti memiliki lebih banyak kebutuhan dan
variabel bisnis yang perlu diperhitungkan ke dalam RAB. Sementara untuk bisnis UKM,
penyusunan dan pembuatan RAB jauh lebih mudah dan sederhana. Sebagai panduan, berikut
ini cara membuat rencana anggaran biaya usaha untuk bisnis UKM.
1. Evaluasi pendapatan usaha
Hal pertama yang perlu dilakukan saat akan membuat RAB adalah mengevaluasi pendapatan
usaha di periode-periode sebelumnya. Tidak hanya melihat angka dari pendapatan, Anda
juga perlu melacak sumber dari pendapatan tersebut. Semakin lengkap data yang Anda
miliki, akan semakin baik pula perencanaan anggaran usaha nanti.
Usahakan untuk melihat data pendapatan usaha selama 12 bulan ke belakang agar data lebih
komprehensif. Dari data historis tersebut, cek berapa rata-rata pendapatan yang diperoleh
perusahaan tiap bulan dan dari mana saja datangnya.
Lihat juga fluktuasi pendapatan yang terjadi tiap bulan. Apakah ada bulan-bulan tertentu di
mana pendapatan lebih tipis dibanding biasanya? Atau bulan apa saja yang biasanya
memberikan potensi pendapatan paling besar? Dengan mengetahui hal-hal ini, Anda bisa
menyesuaikan anggaran dengan lebih baik untuk memastikan tidak terjadi defisit di
bulanbulan tertentu. Jika Anda akan membuat RAB untuk memulai bisnis, maka komponen
pendapatan ini bisa Anda ganti dengan modal usaha. Berapa modal yang Anda miliki untuk
memulai usaha tersebut? Ini akan menjadi landasan dalam menentukan anggaran belanja ke
depan.
2. Hitung biaya tetap
Cara membuat anggaran biaya usaha selanjutnya adalah menghitung biaya tetap, yakni biaya
rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjamin kegiatan operasional berjalan
lancar.
Contoh dari biaya tetap, di antaranya:
- Sewa kantor
- Pembayaran utang atau cicilan
- Gaji karyawan
- Pajak
- Depresiasi aset
- Tagihan rutin, seperti listrik, air, Internet, dst.
Ingat bahwa tiap bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi komponen biaya tetap pun
akan berbeda-beda antara bisnis yang satu dengan lainnya. Tentukan apa saja yang termasuk
biaya tetap dalam bisnis Anda, dan jumlahkan semuanya. Setelah itu Anda bisa mengurangi
estimasi pendapatan dengan total biaya ini.
3. Hitung biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya kerap berubah-ubah, tergantung penggunaanya.
Yang termasuk ke dalam biaya variabel usaha, misalnya:
- Biaya perbaikan perlengkapan kantor
- Biaya langganan SaaS
- Biaya marketing
- Perawatan mobil operasional
- Biaya produksi
Biaya variabel inilah yang bisa Anda sesuaikan dalam RAB tergantung estimasi pendapatan
tiap bulan. Misalnya di bulan yang cenderung sepi pembelian, maka Anda bisa memangkas
biaya variabel. Sebaliknya di bulan yang biasanya ramai pembeli, Anda bisa meningkatkan
biaya ini untuk menggenjot penjualan.
4. Alokasikan dana darurat
Cara membuat rencana anggaran biaya usaha yang satu ini sama dengan pembuatan rencana
bujet personal. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga perlu melakukan budgeting untuk
memastikan gaji kita cukup untuk memenuhi semua kebutuhan bulanan. Salah satu pos yang
perlu kita sisihkan adalah dana darurat. Sama halnya dalam berbisnis. Untuk memastikan
arus kas tidak terganggu karena muncul biaya tak terduga, penting bagi pemilik UKM untuk
memiliki dana darurat. Misalnya ketika ada banjir yang membuat sejumlah persediaan
barang rusak atau mesin produksi tiba-tiba tak bisa beroperasi, Anda bisa memanfaatkan
dana ini untuk mengatasi masalah dengan cepat. Arus kas tetap aman, kegiatan operasional
pun tetap bisa berjalan normal.
5. Cek histori laba-rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang penting bagi suatu bisnis, baik itu
UKM maupun bisnis skala besar. Dari laporan ini, perusahaan dapat mengetahui apakah
bisnisnya memberikan keuntungan atau justru berujung rugi. Tentunya tiap pemilik bisnis
berharap untuk bisa selalu cuan, tapi terkadang ada situasi dan kondisi tertentu yang
mengakibatkan kerugian. Dan ini adalah hal yang wajar dalam bisnis.
Untung-rugi itu biasa, yang penting kita sebagai pemilik bisnis dapat mengambil pelajaran
dari setiap kerugian yang dialami. Itulah salah satu tujuan dari rencana anggaran biaya usaha.
Dengan mengecek histori laba-rugi perusahaan tiap bulan, Anda jadi bisa menerapkan
strategi keuangan yang lebih baik di masa depan. Saat membuat RAB, cek bagaimana pola
belanja perusahaan di periode-periode sebelumnya dan bandingkan dengan laporan laba rugi
di periode tersebut. Jika surplus, maka Anda bisa menerapkan pola belanja yang mirip atau
lebih baik untuk RAB selanjutnya. Namun jika defisit, maka pilihlah biayabiaya yang bisa
dipangkas dalam RAB untuk menghindari rugi. Sesuaikan juga dengan tren pendapatan tiap
bulan.
6. Menyusun RAB usaha
Ini adalah langkah atau cara membuat rencana anggaran biaya usaha yang terakhir. Setelah
mengetahui komponen apa saja yang harus Anda hitung dan masukkan dalam RAB, kini
saatnya Anda menyusun RAB tersebut dalam bentuk tertulis. Rinci anggaran untuk setiap
bulan dengan memperhitungkan semua komponen di atas. Dimulai dari menentukan
proyeksi pendapatan tiap bulan, dan menguranginya dengan biaya tetap. Setelah itu tentukan
biaya variabel dan alokasi dana darurat dengan mengacu kepada histori pendapatan dan laba-
rugi dari periode-periode sebelumnya. Catat semua biayabiaya ini secara terperinci,
termasuk tujuan penggunaan dana dan waktunya penggunaannya.
Kesimpulan
Itulah tadi 6 cara membuat rencana anggaran biaya usaha untuk bisnis UKM. Sederhana,
bukan? Tak perlu ribet, RAB simpel ini bisa Anda buat di lembar kerja Excel atau software
budgeting untuk bisnis jika ingin menghemat waktu. Yang pasti, bujet bisnis merupakan hal
yang penting dan krusial dalam menjalankan usaha, jadi pastikan untuk rutin membuatnya
secara berkala.
ANALISIS SWOT
Apa itu analisis SWOT? SWOT adalah kepanjangan dari Strength, Weakness, Opportunities,
Threats. Analisis SWOT adalah teknik perencanaan strategi untuk bisnis atau suatu proyek.
Metode ini mempertimbangkan faktor internal dan eksternal guna menyusun strategi bisnis
yang efektif. Albert S Humphrey adalah yang pertama kali memperkenalkan teknik ini di
tahun 1960-an ketika menginisiasi proyek penelitian di Stanford Research Institute. Sejak
saat itu, akhirnya SWOT mulai digunakan oleh para pebisnis untuk menumbuhkan dan
mengembangkan perusahaan mereka. Dalam membangun sebuah bisnis, cukup penting bagi
Anda untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan analisis SWOT. Secara umum,
pengertian analisis SWOT adalah metode perencanaan dengan mengevaluasi 4 komponen,
yaitu:
S - Strengths
Komponen SWOT yang pertama adalah strengths atau kekuatan dalam bisnis.
W - Weakness
Dalam analisis SWOT, W adalah weakness yang artinya kelemahan perusahaan atau bisnis.
O - Opportunities
Komponen SWOT berikutnya adalah opportunities yang berarti peluang bisnis.
T - Threats
Sedangkan, analisis SWOT yang berkaitan dengan ancaman usaha adalah threats.
Berdasarkan pengertian analisis SWOT tersebut, bisa dikatakan bahwa metode ini akan
membantu para pemilik usaha dalam mengatur tingkat kekuatan, kelemahan, peluang, serta
ancaman yang dimiliki secara sistematis. Dengan begitu, seluruh pihak bersangkutan dengan
bisnis bisa lebih mudah memahami dan mengenali proyek atau perusahaan.
Kesimpulannya, tujuan analisis SWOT adalah membantu Anda merencanakan strategi bisnis
berdasarkan faktor-faktor yang ada sehingga dapat mengambil keputusan tepat.
Manfaat analisis SWOT
Setelah mengetahui apa itu analisis SWOT, mari kita bahas mengenai manfaatnya. Well, ada
begitu banyak manfaat analisis SWOT yang bisa didapatkan, terutama saat Anda ingin
melakukan perencanaan bisnis. Pada dasarnya, empat komponen utama tersebut bisa
berfungsi sebagai acuan dalam menjalankan strategi misi hingga mencapai tujuan (visi)
bisnis. Dengan kata lain, manfaat analisis SWOT adalah untuk membantu Anda melakukan
perencanaan prospek bisnis secara terstruktur dengan mengetahui hal-hal berikut ini.

• Bagaimana cara agar kekuatan (strengths) dapat menghasilkan keuntungan melalui


peluang (opportunities)
• Bagaimana strategi mengatasi kelemahan (weaknesses) yang berisiko mencegah
keuntungan
• Bagaimana cara agar kekuatan (strengths) bisnis mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada
• Langkah yang harus dilakukan untuk mengendalikan kelemahan (weaknesses) yang
berisiko menimbulkan ancaman (threats)
Dengan mengetahui SWOT proyek atau perusahaan seperti di atas, Anda bisa
mempertimbangkan keputusan dan menentukan prioritas dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai