Anda di halaman 1dari 3

PERTEMUAN KE 13

PEMBUKUAAN USAHA KECIL

Deskripsi
Sebagian orang yang baru saja terjun ke dunia bisnis mungkin sering mengabaikan cara
pembukuan keuangan usaha kecil. Biasanya mereka hanya berfokus pada produk dan pemasaran
tanpa memperhatikan aliran kas yang masuk setiap harinya. 

Apa Anda termasuk kelompok pengusaha yang baru terjun ke dunia bisnis?

Jika jawabannya iya, artikel berikut ini akan sangat berguna bagi Anda.

Sebenarnya fokus pada pemasaran produk merupakan hal yang sangat dianjurkan bagi para
pengusaha, apalagi jika produk Anda masih tergolong baru di pasaran. Namun, perlu dipastikan
juga agar Anda tetap mengikuti tata cara pembukuan keuangan untuk usaha kecil yang benar. 

Mengapa cara pembukuan keuangan usaha kecil harus diperhatikan sejak awal?

Karena ketika usaha Anda mulai berkembang dan pembelian semakin meningkat, maka jumlah
transaksi yang dilakukan akan semakin besar. Sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan
jumlah pemasukan, utang, dan piutang yang Anda miliki agar dapat menghitung jumlah margin
bahkan meningkatkan profit keuangan secara maksimal.
Baca Juga: Tips Mednapatkan Kredit Modah kerja, Mudah!
Sebenarnya tata cara pembukuan keuangan untuk usaha kecil bukanlah suatu hal yang rumit.
Namun banyak pengusaha yang mengabaikannya sehingga menyebabkan tertundanya proses
usaha, kecurangan dalam usaha, bahkan kebangkrutan. Mengapa demikian? Karena Anda tidak
dapat mengambil kebijakan yang tepat terkait pemasukan dan pengeluaran.  

Kemudian muncul pertanyaan: kapan waktu yang tepat untuk membuat pembukuan keuangan
perusahaan?

Sebaiknya Anda menerapkan cara pembukuan keuangan usaha kecil sejak awal. Lalu, bagaimana
cara penyusunannya?

Jika biasanya pembukuan keuangan perusahaan besar diserahkan pada seorang akuntan
profesional, berikut ini jenis-jenis catatan yang OnlinePajak rekomendasikan dalam cara
pembukuan keuangan usaha kecil bagi Anda yang baru saja memulai usaha:

1. Membuat Buku Catatan Pengeluaran 

Di awal tahap memulai usaha baru Anda, jangan lupa untuk membuat buku catatan pengeluaran
secara terpisah. Semua pengeluaran mulai dari biaya operasional, pembelian bahan baku, hingga
gaji karyawan dapat dikelompokkan dalam satu tabel dan dicatat secara jelas.
Dengan mencatat begitu Anda akan mengetahui berapa jumlah modal usaha yang sudah
dikeluarkan. Setelah mengetahui berapa jumlah modal yang sudah dikeluarkan, Anda dapat lebih
mudah menetapkan target dan strategi untuk mengembalikan modal Anda.

Psstt…Jangan lupa pajaknya dimasukin ke biaya pengeluaran yaa.

Klik link dibawah ini untuk info perpajaknya!


Baca Juga: Pajak UKM/UMKM: Apa Saja Pajak yang Harus Dibayarkan?

2. Siapkan Buku Catatan Pemasukan 

Jika sebelumnya Anda sudah menyiapkan catatan pengeluaran secara khusus, kini catat juga
jumlah pemasukan usaha dalam buku yang terpisah.

Buku catatan/kas pemasukan ini secara khusus akan digunakan untuk mencatat pemasukan
perusahaan, misalnya jumlah penjualan produk yang sudah berhasil Anda dapatkan perhari,
maupun piutang yang sudah dibayar.

Catatan pemasukan jadi langkah yang penting dalam cara pembukuan keuangan usaha kecil. Jadi
pastikan untuk membuat catatan pemasukan yang kontinu setiap hari. Dengan memiliki catatan
pemasukan, Anda akan mengetahui berapa jumlah keuntungan yang diperoleh setiap harinya.  

3. Buat Buku Kas Utama 

Dalam pembukuan keuangan perusahaan, membuat buku kas utama adalah salah satu hal yang
sangat penting. Buku kas utama ini nanti akan digunakan untuk menggabungkan transaksi antara
buku kas pemasukan dengan buku kas pengeluaran. Dengan menggabungkan transaksi dari dua
buku kas tersebut, Anda akan mengetahui secara detail dan jelas berapa keuntungan maupun
kerugian perusahaan. 

Dalam cara pembukuan keuangan usaha kecil, buku kas utama juga berperan penting dalam
pembuat perencanaan dan strategi perusahaan apabila ada biaya tak terduga yang harus
dikeluarkan di kemudian hari. 

4. Persiapkan Secara Khusus Buku Stok Barang 

Jangan lewatkan untuk menyediakan secara terpisah buku stok barang dalam cara pembukuan
keuangan usaha kecil. Transaksi yang harus Anda catat bukan hanya berhubungan dengan aliran
kas namun barang.

Anda perlu mencatat secara kontinu jumlah barang yang masuk dan keluar setiap hari. Semakin
tinggi tingkat penjualan, maka intensitas jumlah barang yang keluar dan masuk juga pasti
semakin tinggi. 
Dengan adanya buku stok barang, Anda bisa memonitor dan mengawasi persediaan barang yang
ada di perusahaan. Apalagi jika dalam beberapa waktu ke depan Anda ingin menambah cabang
usaha dan memiliki target berapa jumlah produk yang harus dijual.

Buku stok barang akan membantu menyusun manajemen gudang secara lebih optimal. Dengan
rutin memonitor stok barang, Anda dapat meminimalisir kecurangan yang dilakukan oleh
pihak supplier. 

5. Buat Buku Inventaris Barang

Setelah menyiapkan buku stok barang, siapkan juga secara khusus catatan mengenai inventaris
barang perusahaan yang telah dibeli dan diurus. Semua jenis barang yang dimiliki perusahaan
baik dibeli melalui anggaran belanja, hibah, maupun sumbangan harus masuk pada catatan buku
inventaris barang.

Buku inventaris barang akan menjaga aset bisnis Anda agar tetap terkendali. Mencatat inventaris
yang Anda punya juga memiliki keuntungan lain seperti mencegah barang tidak mudah hilang,
mempermudah melakukan pengecekan barang, dan mempermudah kegiatan mutasi. 

6. Persiapkan Buku Laba Rugi 

Satu lagi catatan yang tidak boleh tertinggal dalam cara pembukuan keuangan usaha kecil. Buku
laba rugi digunakan untuk mencatat pendapatan dan beban perusahaan dalam satu periode
tertentu.

Dengan melakukan pencatatan Anda dapat mengetahui apakah perusahaan sedang mengalami
kerugian atau memiliki sejumlah keuntungan. Di perusahaan dengan skala besar, buku laba rugi
juga berfungsi untuk menentukan nilai investasi dan memprediksi aliran kas di masa yang akan
datang. 

Selain beberapa keuntungan di atas, fungsi lain buku laba rugi dalam cara pembukuan keuangan
usaha kecil yaitu memberikan informasi berapa jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh
perusahaan dan mengevaluasi strategi perusahaan apakah sudah cukup mendatangkan
keuntungan. 

Bagaimana, cukup mudah kan cara pembukuan keuangan usaha kecil?

Pastikan tidak ada satu catatan yang terlewat, agar Anda dapat memonitor sejauh apa keuntungan
yang sudah Anda peroleh. Selamat mencoba!

Anda mungkin juga menyukai