Anda di halaman 1dari 3

Pengelolaan Keuangan pada Bisnis Kecil

Pertanyaan:

Selamat pagi pengasuh Pojok Bisnis, saya punya usaha kecil-kecilan, yaitu
kuliner, permasalahan yang saya hadapi soal akunting, bagaimana saya bisa
mencatatkan uang keluar dan masuk dengan baik sehingga bisa mengetahui
untung dan ruginya? Maklum saya belum bisa bayar karyawan khusus akunting
layaknya usaha kuliner yang gede, mohon jalan keluarnya. Terima kasih.Kadek
Astika, Denpasar

Jawaban:

Selamat Pak Kadek Astika atas bisnis yang sudah didirikan. Saya yakin
pilihan bisnis ini sudah sesuai dengan minat Pak Kadek, sehingga nantinya pasti
akan berkembang dengan baik. Tentu saja untuk mencapai tujuan ini, selain
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan Pak Kadek juga perlu
memperhatikan pengelolaan keuangan dari bisnis kuliner ini.
Aspek pengelolaan keuangan bisnis kecil yang pertama kali harus dilakukan
adalah dengan memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Pebisnis
pemula seringkali melakukan kesalahan dengan menggabungkan keuangan
pribadi dengan keuangan bisnisnya. Penggabungan ini akan mengakibatkan
ketidakjelasan pengelolaan keuangan dan ada potensi untuk memakai uang bisnis
untuk keperluan pribadi. Masalah akan muncul jika hal ini mengganggu arus kas
bisnis yang ditandai berkurangnya modal kerja yang dipakai untuk menjalankan
aktivitas operasional bisnis.
Pemisahan antara uang pribadi dan uang bisnis dapat dilakukan dengan
menyimpannya pada dua rekening yang berbeda. Keduanya dapat dilengkapi
dengan kartu Anjungan Tunai Mandiri agar dapat dimanfaatkan setiap saat.
Namun demikian, kuncinya adalah kedisiplinan. Jangan sampai memanfaatkan
uang bisnis untuk keperluan pribadi. Apakah kemudian kita tidak dapat
memanfaatkan uang di rekening bisnis kita? Tentu saja tidak. Selain dapat
menikmati laba dari bisnis, kita juga wajib mengalokasikan dana untuk membayar
gaji kita sendiri sebagai pengelola bisnis sebagaimana halnya kita menggaji
karyawan lainnya.

1
Besaran gaji untuk pemilik sekaligus pengelola bisnis sangat ditentukan
oleh besar kecilnya skala operasional. Skala operasional yang kecil tentu saja
menyebabkan aktivitas operasional yang tidak terlampau banyak dan berakibat
pada jumlah alokasi gaji yang tidak besar dan demikian pula sebaliknya. Apabila
merasa kesulitan untuk menentukan jumlahnya, maka kita dapat memakai
perbandingan pada pekerjaan yang sama di perusahaan sejenis. Tentu saja tidak
dapat benar-benar dipersamakan namun setidaknya dapat dijadikan acuan.
Setelah batasan-batasan pengelolaan keuangan itu dapat dilakukan dengan
baik, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan pengelolaan keuangan
bisnis. Langkah pertama adalah melakukan pencatatan atas pemasukan dan
pengeluaran dengan baik. Dari pemasukan dan pengeluaran inilah kita dapat
mengetahui berapa laba yang kita dapatkan dari selisih antara pemasukan dan
pengeluaran dari bisnis yang kita jalankan. Meskipun sederhana memang tidak
dapat dipungkiri pencatatan ini membutuhkan ketelitian dan konsistensi.
Bagi pebisnis yang belum mampu mempekerjakan karyawan khusus untuk
melakukan pencatatan keuangan, maka dapat memanfaatkan berbagai aplikasi
yang dapat diunduh di internet. Aplikasi ini dapat berupa aplikasi gratis maupun
berbayar. Tentu saja aplikasi berbayar umumnya memiliki fasilitas yang lebih
baik daripada aplikasi yang diperoleh secara gratis. Pebisnis skala kecil juga dapat
memanfaatkan aplikasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) yang bekerja
sama dengan Ikatan Akutan Indonesia (IAI).
Aplikasi yang diberi nama Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan
(SiApik) ini dapat diunduh secara gratis dan dioperasikan pada telepon pintar
berbasis Android. Karena telah bekerja sama dengan IAI maka aplikasi ini dapat
menghasilkan laporan keuangan berupa Laporan Neraca, Laba Rugi, Arus Kas
dan Rincian Pos Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, sehingga
dapat diterima oleh berbagai pihak. Dalam situs Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah disampaikan bahwa pengguna yang tidak memahami akuntansi
dengan baik dapat dengan mudah memanfaatkan aplikasi SiApik ini. Pengguna
hanya perlu mengkategorikan apakah transaksi yang diinput termasuk transaksi
pemasukan atau pengeluaran.

2
Dengan informasi keuangan yang baik pebisnis dapat mengambil keputusan
secara tepat. Ketika laporan keuangan menyatakan perusahaan mengalami
penurunan laba karena peningkatan biaya misalnya, maka pebisnis dapat
mengambil langkah-langkah untuk menghemat biaya. Berbagai keputusan lain
dapat diambil dengan mempergunakan informasi yang dihasilkan oleh laporan
keuangan. Hal ini akan menghindarkan pebisnis dari pengambilan keputusan
keliru yang merugikan.
Informasi keuangan yang baik juga dapat dimanfaatkan pebisnis untuk
melaksanakan pemenuhan kewajiban perpajakan. Pengusaha restoran kecil
umumnya memiliki kewajiban perpajakan baik pajak daerah maupun pajak pusat.
Kewajiban pajak daerah dapat berupa Pajak Restoran atau sering disebut PB I
yang dipungut atas pelayanan yang disediakan oleh restoran kepada pembeli.
Sedangkan, kewajiban pajak pusat dapat berupa 1) PPh Final UMKM, apabila
pengusaha memiliki omzet di atas 500 juta hingga 4,8 Miliar dalam setahun.
Pengusaha dengan omzet sampai dengan 500 juta dalam setahun, maka tidak perlu
melakukan pembayaran PPh Final UMKM. Tetapi, omzet tersebut akan
dilaporkan dalam SPT Tahunan Orang Pribadi yang bersangkutan. Batasan omzet
ini berlaku sejak tahun pajak 2022; 2) Angsuran PPh Pasal 25 atas PPh Tahunan
yang dilaporkan, apabila orang pribadi menggunakan norma perhitungan
penghasilan neto dan pembukuan; 3) PPh Pasal 21, apabila pengusaha restoran
kecil mempekerjakan karyawan atau membayar imbalan atas pekerjaan/jasa
kepada pihak perorangan lainnya; 4) PPh Pasal 4 (2) atas pembayaran sewa
tanah/ruangan/bangunan, apabila pengusaha menyewa tanah/ruangan/bangunan;
dan 5) Pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi, dilaporkan paling lama 3 bulan
setelah akhir tahun pajak (bulan Maret tahun berikutnya, tepatnya tanggal 31
Maret). Kewajiban-kewajiban perpajakan ini dilaksanakan sebagai bagian dari
tugas sebagai warga negara dan upaya untuk menghidarkan pebisnis dari sanksi
perpajakan yang dapat merugikan usahanya.
Demikian penjelasan singkat saya tentang pengelolaan keuangan pada bisnis
yang Pak Kadek selenggarakan. Semoga usaha Pak Kadek semakin berkembang
dan dapat menunjang perekonomian Bapak sekeluarga, para pekerja dan
masyarakat pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai