Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mareta Syaharani Kusuma Yulianto

NIM : 205030401111030

QUIZ PERENCANAAN PAJAK

Tuan Amar membuka usaha jasa travel yang melayani antar kota di pulau jawa pada 1
Januari 2022 di Jakarta. Selama tahun 2022 Tuan Amar memperoleh omzet Rp 3,8
Miliar. Adapun total biaya operasional yang harus dikeluarkan selama tahun 2022
sebesar Rp 1,8 Miliar. Selama tahun 2022, Tuan Amar juga memperoleh penghasilan
dari menyewakan 2 ruko masing-masing senilai Rp 75 juta, vila Rp 250 juta, dan kos-
kosan dengan 18 kamar Rp 540 juta. Tuan Amar memprediksi aka nada kenaikan
penghasilan dan beban operasional dari usaha jasa travel sebesar 100% selama tahun
2023. Analisislah :
a. Menurut Anda apakah sebaiknya Tuan Amar membentuk badan usaha atau
tidak bagi usahanya. Jika iya bentuk badan usaha apa yang Anda sarankan?
Jawab :
Berdasarkan informasi yang diberikan, Tuan Amar memiliki usaha jasa
travel yang telah berjalan selama tahun 2022 dan diperkirakan akan mengalami
kenaikan penghasilan dan beban operasional sebesar 100% pada tahun 2023.
Sehingga dalam hal ini, sebaiknya Tuan Amar mempertimbangkan untuk
membentuk badan usaha guna mengelola bisnisnya. Dengan membentuk badan
usaha, Tuan Amar dapat memisahkan keuangan pribadi dan bisnisnya, serta
mendapatkan perlindungan hukum dan keuangan yang lebih baik.
Salah satu bentuk badan usaha yang dapat dipertimbangkan adalah
Perseroan Terbatas (PT). PT memberikan keuntungan dalam hal pemisahan aset
pribadi dan bisnis, serta memungkinkan untuk meningkatkan akses terhadap
pembiayaan dan pertumbuhan bisnis. Berikut adalah beberapa keuntungan
membentuk PT:
 Tanggung jawab terbatas: Sebagai pemilik PT, Tuan Amar tidak akan
bertanggung jawab secara pribadi terhadap utang dan kewajiban bisnis,
sehingga aset pribadi akan terlindungi.
 Akses terhadap pembiayaan: PT memiliki kemampuan untuk mengajukan
pinjaman dan mendapatkan investasi dari pihak ketiga dengan lebih
mudah, karena struktur perusahaan yang terorganisir dan jaminan
hukum yang lebih kuat.
 Kontinuitas bisnis: PT memiliki keberlanjutan yang lebih baik dalam hal
kepemilikan, sehingga bisnis dapat berlanjut meskipun ada perubahan
dalam pemilik atau manajemen.
 Kepercayaan dan citra: Memiliki PT dapat memberikan kepercayaan dan
citra yang lebih baik di mata para pelanggan, mitra bisnis, dan pihak
terkait lainnya.

b. Menurut Anda apakah sebaiknya Tuan Amar melakukan pembukuan atau


pencatatan?
1) Analisislah konsekuensi pajak atas setiap
pilihan Jawab :
 Pembukuan: Dengan melakukan pembukuan yang baik, Tuan Amar
akan memiliki laporan keuangan yang akurat, termasuk pendapatan
dan biaya operasional. Hal ini akan memudahkan perhitungan laba
bersih yang akan digunakan untuk menghitung pajak yang harus
dibayar. Dalam pembukuan, Tuan Amar juga dapat mengoptimalkan
pengurangan pajak yang diizinkan, seperti pengurangan biaya
operasional yang dapat diklaim sebagai pengurang pajak.
 Pencatatan: Jika Tuan Amar hanya melakukan pencatatan tanpa
pembukuan yang terstruktur, kemungkinan ada kesulitan dalam
menghitung laba bersih secara akurat. Hal ini dapat menyebabkan
kesalahan atau ketidakakuratan dalam perhitungan pajak yang dapat
berpotensi menyebabkan masalah dengan otoritas perpajakan.

Dengan mempertimbangkan analisis di atas, sebaiknya Tuan Amar


melakukan pembukuan daripada hanya melakukan pencatatan. Pembukuan
memberikan keuntungan dalam hal akurasi laporan keuangan, pelaporan
pajak yang lebih baik, dan pengurangan pajak yang optimal sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku.
2) Berikan dasar hukum untuk setiap pilihan
Jawab :
 Pembukuan: Dasar hukum untuk melakukan pembukuan keuangan
terdapat dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP). Pasal 36 UU
KUP mewajibkan wajib pajak untuk memiliki dan menyimpan buku-
buku atau pencatatan yang mencerminkan transaksi bisnis dan
kegiatan yang berhubungan dengan pajak.
 Pencatatan: Meskipun tidak ada dasar hukum yang secara spesifik
mengharuskan pencatatan keuangan, melakukan pencatatan tetap
penting untuk memantau pendapatan dan pengeluaran. Namun,
pencatatan saja mungkin tidak memberikan tingkat keakuratan dan
kecukupan informasi yang sama dengan pembukuan yang lebih
terstruktur.

3) Berapa pajak yang harus dibayar


Jawab :
Jumlah pajak yang harus dibayar oleh Tuan Amar akan tergantung
pada pendapatan dan biaya operasional usahanya, serta tarif pajak yang
berlaku. Tarif pajak perusahaan di Indonesia saat ini adalah 22% dari laba
bersih. Untuk menghitung jumlah pajak yang harus dibayar, Tuan Amar
perlu menyusun laporan keuangan yang akurat. Dalam hal ini, dengan
pembukuan yang baik, Tuan Amar dapat menghitung laba bersih secara
tepat dan mengalikan dengan tarif pajak yang berlaku untuk mendapatkan
jumlah pajak yang harus dibayar.
c. Analisislah aspek perpajakan apa saja yang akan dikenakan kepada usaha
Tn. Amar selama tahun 2022
Jawab :
Dalam konteks perpajakan usaha Tuan Amar selama tahun 2022, beberapa aspek
perpajakan yang mungkin dikenakan adalah sebagai berikut:
 Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan):
PPh Badan dikenakan pada pendapatan yang diperoleh oleh usaha
Tuan Amar. Tarif PPh Badan di Indonesia saat ini adalah 22% dari laba
bersih. Tuan Amar perlu menghitung laba bersih dengan mengurangi
biaya operasional dari pendapatan usahanya, dan kemudian
membayar pajak sesuai dengan tarif yang berlaku.
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN):
Jika usaha jasa travel Tuan Amar memenuhi kriteria sebagai
pengusaha Kena Pajak (PKP) dan memenuhi ambang batas omzet
tertentu, maka Tuan Amar harus menerapkan dan mengenakan PPN
atas jasa yang disediakan kepada pelanggan. Tarif PPN umumnya
adalah 10% dari nilai transaksi. Tuan Amar harus mengumpulkan PPN
dari pelanggan dan melaporkan serta membayar PPN tersebut ke
otoritas perpajakan.
 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):
Jika Tuan Amar memiliki kendaraan bermotor yang digunakan dalam
operasional usahanya, seperti mobil travel, ia akan dikenakan PKB
sesuai dengan peraturan daerah setempat. Tarif PKB ditentukan
berdasarkan jenis kendaraan dan kapasitas mesinnya.
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB):
Jika Tuan Amar memiliki ruko, vila, atau properti lain yang digunakan
untuk usahanya, ia akan dikenakan PBB berdasarkan nilai properti
tersebut. Tarif PBB ditentukan oleh pemerintah daerah setempat.
 Pajak Tenaga Kerja:
Jika Tuan Amar memiliki karyawan yang bekerja untuk usahanya, ia
akan dikenakan kewajiban membayar pajak tenaga kerja, seperti PPh
Pasal 21 (PPh 21) untuk pemotongan pajak gaji karyawan.
d. Apabila Tuan Amar memilih melakukan pembukuan, dengan menggunakan
data transaksi selama tahun 2022 hitunglah berapa
1) Marginal Tax Rate
Jawab :
Marginal Tax Rate adalah tarif pajak yang dikenakan pada tambahan laba
usaha. Dalam kasus ini, karena tidak ada informasi yang menunjukkan
adanya perubahan tarif pajak yang berlaku, kita dapat menggunakan tarif
pajak perusahaan standar di Indonesia, yaitu 22%.
Jadi, Marginal Tax Rate untuk Tuan Amar adalah 22%.

2) Average Tax Rate


Jawab :
Average Tax Rate adalah persentase pajak yang harus dibayar dari total laba
usaha. Untuk menghitung Average Tax Rate, kita perlu membagi jumlah
pajak yang harus dibayar dengan laba bersih.
Jumlah Pajak yang Harus Dibayar = Laba Bersih x Tarif Pajak
Jumlah Pajak yang Harus Dibayar = Rp 2 Miliar x 22% = Rp 440
Juta

Average Tax Rate = Jumlah Pajak yang Harus Dibayar / Laba Bersih
Average Tax Rate = Rp 440 Juta / Rp 2 Miliar
Average Tax Rate = 0.22 atau 22%

Jadi, Average Tax Rate untuk Tuan Amar adalah 22%.

3) Effective Tax Rate


Jawab :
Effective Tax Rate adalah persentase pajak yang harus dibayar dari total
pendapatan usaha. Untuk menghitung Effective Tax Rate, kita perlu
membagi jumlah pajak yang harus dibayar dengan pendapatan usaha.
Jumlah Pajak yang Harus Dibayar = Pendapatan Usaha x Tarif Pajak
Jumlah Pajak yang Harus Dibayar = Rp 3,8 Miliar x 22% = Rp 836
Juta

Effective Tax Rate = Jumlah Pajak yang Harus Dibayar / Pendapatan Usaha
Effective Tax Rate = Rp 836 Juta / Rp 3,8 Miliar
Effective Tax Rate = 0.22 atau 22%

Jadi, Effective Tax Rate untuk Tuan Amar adalah 22%.

e. Apabila Tuan Amar hendak mengembangkan usahanya, menurut Anda


aspek permodalan dalam bentuk apakah yang sebaiknya diakses Tuan
Amar? Berikan dasar hukum!
Jawab :
Apabila Tuan Amar hendak mengembangkan usahanya, salah satu aspek
permodalan yang dapat dipertimbangkan adalah menggunakan pinjaman bank.
Dalam hal ini, Tuan Amar dapat mengajukan pinjaman ke bank untuk
mendapatkan modal tambahan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha
jasa travel.

Dasar hukum untuk pinjaman bank terkait dengan perpajakan di Indonesia


adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU
PPh). Menurut UU PPh, bunga yang dibayar atas pinjaman yang digunakan untuk
keperluan usaha dapat dianggap sebagai biaya yang dapat dikurangkan dari
pendapatan kena pajak.

Dalam hal ini, Tuan Amar dapat menggunakan pinjaman bank sebagai sumber
permodalan untuk mengembangkan usahanya. Tuan Amar harus menjalin
perjanjian dengan bank mengenai persyaratan pinjaman, termasuk jumlah
pinjaman, jangka waktu, suku bunga, dan ketentuan lainnya. Setiap bunga yang
dibayarkan atas pinjaman tersebut dapat dianggap sebagai biaya yang dapat
dikurangkan dari pendapatan kena pajak, sehingga dapat mengurangi kewajiban
pajak Tuan Amar.

f. Apabila Tuan Amar mempekerjakan 5 orang pegawai tetap dengan gaji


masing-masing sebesar Rp 6 juta (pegawai belum menikah) dan 6 orang
pegawai tidak tetap yang hanya dipekerjakan jika permintaan jasa travel
tinggi dengan penghasilan sebesar Rp 3 juta, berikan analisis Anda
bagaimanakah sebaiknya perlakuan gaji dan tunjangan atas untuk
pegawainya tersebut yang mampu menghemat dari sisi pajak ? Berikan
dasar hukum!
Jawab :
Untuk menghemat dari sisi pajak, Tuan Amar dapat mempertimbangkan strategi
berikut terkait dengan perlakuan gaji dan tunjangan bagi pegawainya:
1. Gaji Tetap dan Tunjangan yang Dibenarkan:
Tuan Amar dapat memberikan gaji tetap kepada pegawai tetap sebesar Rp
6 juta per bulan, sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati. Gaji
tetap ini akan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sesuai dengan tarif yang
berlaku. Selain itu, Tuan Amar juga dapat memberikan tunjangan yang
dapat dibenarkan secara hukum, seperti tunjangan transportasi atau
tunjangan makan. Tunjangan-tunjangan ini dapat diberikan kepada
pegawai tetap dengan tujuan memberikan kompensasi tambahan atas
biaya yang mereka keluarkan dalam menjalankan tugas mereka. Dasar
hukum untuk memberikan tunjangan yang dapat dibenarkan adalah Pasal
21 Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008. Namun, penting
untuk mencatat bahwa tunjangan yang diberikan harus memenuhi
persyaratan dan batasan yang ditetapkan oleh peraturan perpajakan.

2. Gaji Variabel atau Bonus:


Sebagai alternatif atau tambahan untuk gaji tetap, Tuan Amar dapat
mempertimbangkan memberikan gaji variabel atau bonus kepada
pegawai. Gaji variabel atau bonus dapat dikaitkan dengan pencapaian
kinerja atau hasil usaha yang diperoleh oleh perusahaan. Dalam hal ini,
Tuan Amar dapat menyesuaikan besaran gaji variabel atau bonus untuk
mengurangi beban pajak. Gaji variabel atau bonus akan dikenakan PPh
sesuai dengan tarif yang berlaku, tetapi jika pembayaran tersebut
dilakukan di akhir tahun atau dalam periode yang ditentukan, pajak yang
dibayar oleh pegawai dapat diatur dalam mekanisme pemotongan PPh
Pasal 21. Dasar hukum untuk gaji variabel atau bonus adalah Pasal 17
Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008, yang mengatur
tentang komponen penghasilan yang dapat dikenakan pajak.
g. Apabila Tuan Amar ingin menambah sebanyak 5 bus untuk melengkapi
armada travelnya dimana nilainya masing-masing Rp 2M
1) Analisislah opsi-opsi pembelian yang mampu menghemat dari sisi
perpajakan
Jawab :
a) Pembelian Bus Secara Tunai:
Tuan Amar dapat membeli 5 bus secara tunai dengan nilai masing-
masing Rp 2M. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban pembayaran bunga
atau angsuran kepada pihak lain. Pembelian secara tunai dapat
mengurangi beban keuangan dari segi bunga atau angsuran.
b) Pembelian Bus dengan Kredit:
Tuan Amar dapat mempertimbangkan opsi untuk membeli bus
dengan menggunakan fasilitas kredit dari perusahaan pembiayaan
atau lembaga keuangan lainnya. Dalam hal ini, Tuan Amar akan
membayar angsuran bulanan berdasarkan kesepakatan dengan
pemberi kredit.

2) Berikan dasar hukum untuk setiap pilihan


Jawab :
a) Pembelian Bus Secara Tunai:
Dasar hukum untuk pembelian bus secara tunai adalah ketentuan
umum dalam hukum perpajakan di Indonesia. Pembelian bus sebagai
aset modal dapat dianggap sebagai pengeluaran modal yang dapat
diamortisasi atau dikurangkan dari pendapatan kena pajak secara
berkala. Dasar hukumnya dapat ditemukan dalam Undang-Undang
Pajak Penghasilan (UU PPh) Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 6 ayat (1).
b) Pembelian Bus dengan Kredit:
Dasar hukum untuk pembelian bus dengan kredit adalah ketentuan
umum dalam hukum perpajakan di Indonesia. Pembayaran bunga
atas kredit dapat dianggap sebagai biaya yang dapat dikurangkan
dari pendapatan kena pajak. Dasar hukumnya dapat ditemukan
dalam UU PPh Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 6 ayat (1).
3) Berapa pajak yang harus dibayar untuk setiap opsi
Jawab :
a) Pembelian Bus Secara Tunai:
Pajak yang harus dibayar terkait dengan opsi ini adalah Pajak
Pertambahan Nilai (PPN). PPN sebesar 11% akan dikenakan pada
pembelian bus. Namun, PPN yang dibayar dapat dikreditkan sebagai
kredit pajak pada saat penjualan tiket atau jasa travel.
b) Pembelian Bus dengan Kredit:
Pajak yang harus dibayar terkait dengan opsi ini juga melibatkan
PPN. PPN sebesar 11% akan dikenakan pada saat pembelian bus, dan
angsuran bulanan yang dibayarkan juga akan terkena PPN. Namun,
PPN yang dibayar dapat dikreditkan sebagai kredit pajak pada saat
penjualan tiket atau jasa travel.

Anda mungkin juga menyukai