Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UNIVERSITAS DR SOETOMO, SURABAYA

Ujian Tengah Semester Ganjil 2023-2024

Mata Kuliah : Perencanaan Pajak

Hari, tanggal, bln, tahun : Kamis,2 Nopember 2023

Prodi/Semester/Klas : Akuntansi/VII/A

Waktu / Dosen : 90 menit (Drs. Didik Tugas S MM)

1. Jelaskan beberapa istilah upaya penghindaran pajak terkait Tax Planing, meliputi :
Tax Saving, Tax Haven Tax Avoidance
2. Coba saudara jelaskan mengenai pengertian dari Perencanaan Pajak ? dan bagaimana
hubungannya dengan Manajemen Pajak
3. Dalam pelaksanaan perencanaan pajak, salah satu prinsip yang digunakan adalah prinsip
Taxable menjadi Deductable
4. Ketika pada suatu saat kita memiliki Asset sebagai modal dalam mendirikan perusahaan,
maka tidak terlepas dari pertimbangan aspek perpajakan. Bagaimanakah pertimbangan
dari aspek perpajakan pada bentuk usaha berikut ini :
- Perusahaan perorangan (UD, PUD)
- Persekutuan Comanditer (CV), Firma (Fa)
- Perseroan terbatas (PT)
5. Pada suatu Badan usaha yang memiliki karyawan tetap dan gaji rata-ratanya diatas PTKP
sehingga dikenai pemotongan pajak (PPh pasal 21). Dari sisi perencanaan pajak,
kebijakan PPh ps 21 dapat dilakukan meliputi : 1. Bisa ditanggung Karyawan 2. Bisa
ditanggung perusahaan 3. Ditunjang sebagian olah perusahaan
Tugas saudara adalah pilih 1 (satu) kebijakan yang bisa menguntungkan perusahaan
sehingga PPh Badan bias menjadi lebih kecil.
Nama : Vira Sthefany
NIM : 202011330037
Mata Kuliah : Perencanaab Pajak
Dosen Pengampu : Drs. Didik Tugas S MM

1. Tax Saving : tax saving merupakan upaya penghindaran kewajiban pajaknmya


dengan cara menahan diri untuk tidak membeli produk-produk yang berpotiensi kena
pajak
Tax Avoidance : tax avoidance merupakan penghindran pajak secara legal dengan
memanfaatkan daerah abu-abu (grey area) yang terdapat dalam undang- undang
perpajakan
Tax Heaven : tax heaven merupakan upaya suatu negara yang ingin menjadi tempat
berlindung bagi wajib pajak sehingga bagi para wajib pajak dapat dikenakan biaya
yang rendah atau bahkan dapat dihilangan biaya yang seharusnya dibayarkan
2. Perencanaan pajak adalah upaya mengurangi tarif pajak d dilakukan yang dikenakan
wajib pajak dengan cara menyusun laporan keuangan sebaik mungkin agar dapat
memiliki pengeluaran (beban) pajak yang minimal, perencanaan pajak memiliki
hubungan erat dengan manajemen pajak karena perencanaan pajak adalah awal tahap
dari manajemen pajak ( tax manajemen) melalui perencanaan pajak makan pajak
dapat ditekan secara optimal dan legal
3. Prinsip taxable (dapat dipajaki) dan deductible (dapat dikurangi) merupakan prinsip yang
lazim dipakai dalam perencanaan pajak, yang pada umumnya mengubah biaya yang tidak
boleh dikurangkan menjadi biaya yang boleh dikurangkan atau sebaliknya mengubah
penghasilan yang merupakan objek pajak menjadi penghasilan yang tidak objek pajak,
dengan konsekwensi munculnya pajak terutang akibat pengubahan tersebut. Dalam hal ini
tentunya harus dipertimbangkan mana yang lebih menguntungkan perusahaan apakah
tambahan jumlah pajak terhutang akan menjadi lebih besar atau lebih kecil atau sama dengan
jumlah pajak terhutang akibat koreksi fiskal, apabila tidak dilakukan pengubahan tersebut
4. Berikut adalah pertimbangan aspek perpajakan untuk setiap jenis perusahaan:
a. Perusahaan Orang (UD, PUD):
Pajak Penghasilan: Pemilik usaha perorangan biasanya dikenakan pajak
penghasilan atas laba usaha mereka sebagai bagian dari pajak penghasilan pribadi.
Pajak penghasilan perorangan dapat bervariasi tergantung pada besarnya laba
usaha dan tarif pajak penghasilan yang berlaku.
Penghindaran Pajak: Dalam bentuk perorangan, pemilik mungkin memiliki
keterbatasan dalam penghindaran pajak. Namun, ada beberapa potongan pajak
dan insentif pajak yang mungkin dapat dimanfaatkan.
Penyusunan laporan keuanga :
- Aset yang dapat ditempatkan untuk kebutuhan bisnis, seperti tanah, bangunan, dan
komoditas.
- Pelaporan keuangan yang lebih sederhana, seperti saldo debit dan saldo kredit.
b. Persekutuan Comanditer (CV):
Pajak Penghasilan: CV dan Fa umumnya tidak dikenakan pajak penghasilan. Laba
dan kerugian usaha akan dibagi sesuai dengan perjanjian antar mitra. Anggota aktif
yang bertanggung jawab penuh (Komanditer Aktif) mungkin dikenakan pajak atas
bagian mereka.
Kewajiban Pribadi: Mitra dalam CV dan Fa mungkin memiliki kewajiban pribadi
terhadap hutang usaha, yang dapat memengaruhi aspek perpajakan mereka.
- Aset yang dapat ditempatkan untuk kebutuhan bisnis, seperti tanah, bangunan, dan
komoditas.
- Pelaporan keuangan yang lebih sederhana, seperti saldo debit dan saldo kredit.
c. Firma (Fa):
- Aset yang dapat ditempatkan untuk kebutuhan bisnis, seperti tanah, bangunan, dan
komoditas.
- Pelaporan keuangan yang lebih sederhana, seperti saldo debit dan saldo kredit.
d. Perseroan Terbatas (PT):
ajak Penghasilan Badan: PT dikenakan pajak penghasilan badan atas laba usahanya.
Tarif pajak penghasilan badan berlaku dan dapat bervariasi sesuai dengan besarnya
laba.
Dividen: Pemegang saham PT mungkin dikenakan pajak atas dividen yang mereka
terima. Ini bisa menjadi aspek penting dalam perencanaan pajak perusahaan dan
pemegang saham.
Selain aspek perpajakan tersebut, juga perlu mempertimbangkan pajak penjualan,
pajak properti, dan peraturan perpajakan lainnya yang mungkin berlaku tergantung
pada lokasi dan jenis usaha yang akan didirikan. Pemilihan bentuk usaha harus
didasarkan pada berbagai faktor, termasuk aspek perpajakan, tujuan bisnis, tanggung
jawab hukum, dan fleksibilitas operasional. Konsultasi dengan seorang profesional
pajak atau penasihat keuangan sebelum memutuskan bentuk usaha dapat membantu
memahami implikasi pajak secara lebih mendalam dan membuat keputusan yang
tepat sesuai kebutuhan Anda.
- Aset yang dapat ditempatkan untuk kebutuhan bisnis, seperti tanah, bangunan, dan
komoditas.
- Pelaporan keuangan yang lebih sederhana, seperti saldo debit dan saldo kredit.

Dalam setiap jenis perusahaan, aset yang ditempatkan untuk kebutuhan bisnis dapat
menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan. Namun, perusahaan harus
memastikan bahwa aset yang ditempatkan tidak mengakibatkan terlalu banyak modal
dalam satu aset, karena ini dapat mengakibatkan risiko yang lebih tinggi. Selain itu,
perusahaan harus melakukan pelaporan keuangan yang jelas dan transparan untuk
mengelola aset dan mengidentifikasi risiko yang mungkin muncul.
5. Kebijakan yang sangat menguntungkan perusahaan memang “ditanggung oleh
perusahaan” sehingga PPH badan bisa menjadi lebih kecil tapi jika diterapkan di
indonesia menurut saya lebih baik “ditunjang sebagaian oleh perusahaan” jadi pajak
yang dibayarkan oleh perusahaan hanya sebagian saja sisanya akan di bayarkan oleh
pegawai itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai