Anda di halaman 1dari 12

Seminar perpajakan

• Daisy Q. Salsabillah
• Unita Sari
Definisi Pajak
Definisi Pajak Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada kas Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2009).
Definisi Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi (Mardiasmo, 2009:162).
Definisi Perencanaan Pajak Proses mengorganisasi usaha Wajib pajak atau kelompok Wajib pajak sedemikian rupa
sehingga utang pajaknya, baik wajib pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya, berada dalam posisi yang
paling minimal sepanjang hal ini dimungkinkan oleh ketentuan perundang-undangan perpajakan maupun secara
komersial. (Zain, 2005:43).
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah pengurangan terhadap penghasilan bruto orang pribadi atau
perseorangan sebagai wajib pajak dalam negeri dalam menghitung penghasilan kena pajak yang menjadi objek
pajak penghasilan yang harus dibayar wajib pajak di Indonesia. PTKP terbaru diatur dalam PER - 32/PJ/2015
adalah:
a. Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) untuk diri Wajib pajak orang pribadi;
b. Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) tambahan untuk Wajib pajak yang kawin;
c. Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya di gabung
dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 36
Tarif PPh Pasal 21 merupakan tarif progresif dimana tarif semakin besar mengikuti penghasilan yang
diterima oleh wajib pajak. Berikut adalah tarif progresif untuk PPh Pasal 21:
a. WP dengan penghasilan tahunan sampai dengan Rp 50.000.000,- adalah 5%
b. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,- adalah 15%

c. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- adalah


25%
d. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 500.000.000,- adalah 30%
e. Untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP, dikenai tarif 20% lebih tinggi dari mereka yang
Beberapa tujuan tax planning yakni:
memiliki NPWP.

- Mengurangi anggaran pengeluaran perusahaan dalam pembayaran pajak sehingga anggaran menjadi
efisien.
- Menghitung dan mengupayakan untuk membayar pajak sesuai regulasi sehingga tidak menimbulkan
denda atau - sanksi yang pada akhirnya menambah beban pajak.
- Mengatur pembayaran pajak agar jumlah yang dibayarkan tidak melebihi pembayaran yang sebenarnya
.
Aspek-Aspek dalam Perencanaan
Pajak

Aspek Formal dan Administratif :


● Kewajiban mendaftarkan diri untuk
memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) dan Nomor Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (NPPKP);
● Menyelenggarakan pembukuan atau
pencatatan;
● Memotong dan/atau memungut pajak;
● Membayar pajak;
● Menyampaikan Surat Pemberitahuan.
Aspek Material :
Basis penghitungan pajak adalah objek
pajak. Dalam rangka optimalisasi
alokasi sumber dana, manajemen akan
merencanakan pembayaran pajak
yang tidak lebih dan tidak kurang.
Untuk itu, objek pajak harus
dilaporkan secara benar dan lengkap.
Tahapan Menjalankan Tax
Planning
1. Mengkaji Informasi yang Tersedia
2. Membuat Sebuah Model Perencanaan Pajak
3. Mengevaluasi Tax Planning
4. Menggali Kelemahan dan Memperbaiki Perencanaan Pajak
Syarat Melakukan Tax
5. Memperbarui Rencana Pajak

Planning
- Tidak menyimpang dari peraturan perpajakan. Apabila
melanggar ketentuan perpajakan, maka akan beresiko bagi
Wajib Pajak. Hal ini dapat mengancam keberhasilan dari Tax
Planning tersebut.
- Bukti transaksi dan data lainnya tidak fiktif (sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya)
- Dapat diterima secara bisnis dan pajak. Hal ini berkaitan erat
dengan perencaan perusahaan secara menyeluruh. Jika
pelaksaan Tax Planning tidak masuk akal secara bisnis, maka
akan melemahkan perencanaan itu sendiri.
Strategi dalam Melakukan Tax Planning

A B
Mengoptimalkan
C D
Kredit Pajak yang Melakukan Penundaan
Tax Avoidance Tax Saving
diperkenan dalam Membayar
Kewajiban Pajak
Jenis-Jenis Tax Planning

National Tax Planning International Tax Planning

National Tax Planning dilakukan Tax Planning ini dilakukan oleh Wajib
oleh Wajib Pajak apabila hanya Pajak yang memiliki kegiatan usaha di
memiliki usaha di Indonesia saja dalam negeri dan di luar negeri. Tax
atau melakukan transaksi Planning ini juga dilakukan jika Wajib
dengan Wajib Pajak dalam Pajak melakukan transaksi dengan Wajib
negeri saja Pajak dalam negeri dan luar negeri.
Perencanaan Pajak Untuk Mengefisienkan
Beban Pajak
a) Pemilihan Bentuk Badan Usaha antara pemilihan bentuk PT atau CV.
b) Memilih lokasi perusahaan atau melakukan penanaman modal di bidang usaha
tertentu dan atau di bidang tertentu yang mendapat prioritas tinggi dalam skala
nasional dapat diberikan fasilitas perpajakan.
c) Mengambil keuntungan yg sebesar-besarnya dari pengecualian atau pengurangan
atas Penghasilan Kena Pajak.
d) Penempatan modal perusahan kepada perseroan terbatas lebih menguntungkan
kalau besarnya modal yang disetor paling rendah 25 %. Apabila modal yang
ditempatkan kurang dari 25 % maka dividen yang dibagi dari perusahan akan
dikenakan pajak.
e) Memberikan tunjangan kepada karyawan dalam bentuk uang atau natura /
kenikmatan dapat dipilih sebagai alternatif untuk mengefisienkan pajak.
f) Pemilihan metode penilaian persediaan dengan metode Average daripada FIFO..
g) Untuk pendanaan aktiva tetap lebih menguntungkan secara leasing dengan hak
opsi dibandingkan pembelian langsung.

h) Pemilihan metode penyusutan jika prediksi laba cukup besar sebaiknya


menggunakan metode saldo menurun. Tapi jika pada awal investasi tidak dapat
memberikan keuntungan, maka metode garis lurus lebih menguntungkan.
i) Menghindari pengenaan pajak dengan cara mengarahkan transaksi pada yang
bukan objek pajak.
j) Mengoptimalkan kredit pajak. Jangan sampai kredit pajak tersebut menjadi
biaya pajak karena akan merugikan.Apabila pajak yang telah dibayar dimuka,
dikreditkan, maka kredit pajak akan dapat kembali 100 %. Tetapi apabila pajak
yang telah dibayar dimuka dibiayakan, maka pajak yang sudah dibayar hanya
kembali 75 %.
Kesimpulan
Kesimpulan Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang dilakukan
wajib pajak. Dengan sedemikian rupa sehingga hutang pajak penghasilannya berada dalam posisi
minimal, dimana jumlah pajak yang dibayar suatu badan kepada negara tergantung pada laba yang
diperoleh, sepanjang hal ini dimungkinkan baik oleh ketentuan peraturan perundang – undangan
perpajakan maupun secara komersial. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan atas pelaksanaan
perencanaan pajak pada perusahaan yang telah diteliti dan didukung oleh data yang diperoleh, maka
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
• Dalam menerapkan tax planning, perusahaan memiliki beberapa kebijakankebijakan akuntansi yang
dijadikan sebagai acuan. Selain itu, perusahaan juga melakukan beberapa langkah-langkah seperti,
memaksimalkan penghasilan yang dikecualikan melalui pemaksimalan penghasilan bunga,
memaksimalkan biaya fiskal dan meminimalkan biaya yang tidak diperkenankan sebagai pengurang,
meliputi : a. Biaya telp b. Biaya pengobatan karyawan c. Tunjangan asuransi kesehatan/jamsostek d.
Biaya perbaikan kendaraan e. Biaya konsultan.
• Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, berdasarkan pengamatan datadata perencanaan pajak
berperan dalam melakukan penghematan pajak, merupakan suatu usaha memperkecil jumlah pajak
yang tidak termasuk dalam ruang lingkup perpajakan.
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai