2. alam hal ini kita harus melihat kondisi dari Jenis Pemeriksaan Pajak apayang diberikan.
Apakah termasuk Pemeriksaan Lapangan ataukahPemeriksaan Kantor. Jika jenis
pemeriksaan Lapangan berarti WP melakukankewajiban perpajakan secara benar dan
jujur yakni dalam memperlihatkanbuku atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan
dan dokumen lain yangberhubungan dengan penghasilan, kegiatan usaha, pekerja bebas
WP, atauObjek yang terutang pajak. Apabila kita menolak maka kita akan
mendapatiPENYEGELAN dari pemeriksa pajak sesuai dari Perarturan DirjenPajaktetang
Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan Pasal 7 tahun 2001
Dari Perusahaan tersebut apakah sudah diisi dengan lengkap dan jugaberkas induknya,
menghitung kembali perhitungan menurut SPT/WP yangtelah diberikan, selanjutnya
bandingkan laporan laba rugi/neraca denganperedaran usaha,harga pokok, biaya, PPh dan
kredit pajak, perlunya koreksifiscal oleh WP, lalu menghitung kembali perhitungan
menurut pemeriksaandari data SPT WP, beserta tarif PPH yang benar.Apabila Masa PPh
pasal 23/26 dan SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) jikakedua tersebut tidak adamaka
sebaiknya Berkonsultasi dengan KonsutanPajak, di Paragraf pertama menyatakan
bahwa Pemilik menjalankanperusahanya diri sendiri, jadi sudah jelas bahwa Pengisian
SPT PPh Pasal23/26 dan SPT PPh Pasal 4 ayat (2) tidak dibuatkan. Padahal SPT
tersebutsangat diwajibkan bagi badan(perusahaan) untuk dibuatkan.Dan si Pemilik belum
juga menghitung berapa Koreksi Fiskal yangdidapatkan padahal itu harus dihitung untuk
perhitungan PPh.
6. Apabila Perusahaan tidak setuju terhadap Tanggapan tertulis yang diberikan / SPHP pada
kasus ini kita bisa bilang dia masuk dari kategori Ke-3 (Beda Pendapat), yang mana akan
di selesaikan oleh Tim Quality Assurance pemeriksaan yang bertugas berdasarkan
permintaan WP untuk membahas hasil pemeriksaan yang belum disepakati dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan.
7. Sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (persen) per bulan paling lama 24 (dua
puluh empat) bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak,
bagian tahun pajak, atau tahun pajak sampai dengan di terbitkannya SKPKB apabila
berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang
dibayar.
8. Sebagaimana dinyatakan Dirjen Pajak bahwa kesadaran membayar pajak datangnya dari
diri sendiri, maka saran kami adalah menanamkan pengertian dan pemahaman mengenai
Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) baik badan (perusahaan) maupun pribadi,
setidaknya ada langkah/cara yang harus dilakukan oleh Pemerintah untuk menciptakan
sistem Self-Asessment yang lebih baik. Dan paling penting dalam pemeriksaan pajak
adalah jangan lupa untuk tiap bulan/tahun melaporkan SPT dan juga SPT setiap pasal-
pasal yang wajib dilaporkan, agar kiranya terhindar dari SKPKB dan STP.