Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bagas Luqman Tara

NPM :21218322

Kelas : 3eb08

1. Jelaskan pengertian dan perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi pajak


?

Akuntansi keuangan adalah suatu bagian dari akuntansi yang berhubungan dengan
penyiapan laporan keuangan bagi pihak luar misalnya seperti pemegang saham,
pemasok, kreditor dan lain-lain.

akuntansi pajak adalah pencatatan dan penyusunan laporan transaksi keuangan untuk
mengetahui besar pajak yang harus dibayar.

 Pengguna Dari Laporan Keuangan yang Telah Dihasilkan.

Pengguna dari laporan keuangan pada akuntansi komersial atau yang lebih
sering disebut sebagai para pemegang saham, kreditur, karyawan, manajemen,
karyawan, pemerintah, masyarakat dan lain sebagainya. Sementara para pengguna
dari laporan keuangan akuntansi perpajakan, yaitu fiskus.

 Pedoman Dalam Penyusunan dan Penyajian Laporannya.

Pedoman dalam hal penyusunan dan penyajian dari akuntansi umum/keuangan adalah
PSAK sedangkan untuk akuntansi perpajakan adalah undang-undang perpajakan yang
masih berlaku.

 Sifat Informasi yang Sudah Dihasilkan.

Sifat dari informasi pada kedua akuntansi ini juga berbeda. Informasi pada laporan
keuangan umum lebih bersifat umum atau dapat digunakan oleh siapa saja. Sementara
pada jenis akuntansi perpajakan, laporan keuangan bersifat sangat rahasia. Biasanya
yang mengetahui hanya pihak manajemen dan fiskus.
 Dasar-Dasar yang Digunakan Sebagai Pencatatan.

Transaksi pada akuntansi komersial akan dicatat dengan asas substance over form, yaitu
pencatatan dan pelaporan yang dilakukan dengan lebih mengutamakan substansi
ekonomi daripada hakikat formal dan juga hukum. Lain halnya dengan akuntansi
komersial, transaksi pada jenis akuntansi pajak akan dicatat dan dilaporkan jika memang
sudah memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan perpajakan, yaitu dengan lebih
mengutamakan hakikat formal atau hukum daripada sekedar substansi ekonomi nya.

 Mata Uang yang Digunakan.

Laporan keuangan komersial diperbolehkan untuk disusun berdasarkan dari mata uang
selain rupiah, sementara akuntansi perpajakan sangat wajib untuk menggunakan mata
uang rupiah atau diperbolehkan menggunakan mata uang lain hanya yang sudah
diijinkan oleh peraturan saja.

 Batas Waktu Untuk Penyampaiannya.

Perbedaan yang selanjutnya, adalah tentang batas waktu penyampaian. Menurut UU No.
40 tahun 2007 tentang PT, waktu penyampaian dari laporan keuangan adalah 6 bulan
setelah tahun buku berakhir. Sedangkan jika mengacu pada UU KUP, laporan keuangan
fiskal harus diserahkan paling lambat adalah selama 4 bulan setelah masa akhir tahun
pajak dan dapat diperpanjang paling lambat adalah selama 2 bulan dengan ketentuan
tersendiri.

2. Jelaskan beberapa prinsip dasar akuntansi !

 Prinsip Entitas Ekonomi

Berdasarkan prinsip ini, sebuah perusahaan diartikan sebagai sebuah kesatuan


usaha, baik berdiri sendiri maupun terpisah dari entitas ekonomi. Dengan kata
lain, aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus dipisah dengan aset milik
pribadi. Dengan begitu, pencatatan transaksi keuangan juga harus dibedakan
antara pencatatan milik pribadi dan perusahaan.
Baca juga : Pengertian Ekuitas Perusahaan, Jenis, Contoh, dan Pentingnya untuk
Bisnis

 Prinsip Periode Akuntansi

Salah satu prinsip dasar akuntansi ini juga disebut dengan prinsip kurun waktu.
Artinya, penilaian dan pelaporan keuangan sebuah perusahaan dibatasi oleh
periode waktu tertentu. Hal ini bertujuan agar laporan keuangan yang dihasilkan
mudah untuk diketahui dan terukur dengan lebih baik.

 Prinsip Satuan Moneter

Dalam prinsip ini, pencatatan transaksi keuangan hanya dinyatakan dan diukur
dalam bentuk mata uang. Artinya, prinsip ini tidak melibatkan faktor kualitatif
seperti mutu, kinerja, prestasi, dan lain-lain karena tidak dapat diukur dalam
bentuk uang.

 Prinsip Kesinambungan Usaha

Definisi dari prinsip ini adalah sebuah usaha akan berjalan secara konsisten dan
berkesinambungan tanpa adanya pemberhentian usaha. Kecuali, jika usaha atau
bisnis tersebut mempunyai masalah yang bisa menyebabkan pemberhentian
bisnis.

 5. Prinsip Biaya Historis

Prinsip biaya historis mempunyai makna jika pencatatan transaksi keuangan atas
sebuah barang sudah didapatkan oleh sebuah perusahaan, maka pencatatan
keuangannya berdasarkan pada berbagai biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan barang tersebut. Apabila ada proses tawar menawar, maka harga
yang dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan kedua belah pihak.

Baca juga : Kembali Menjadi yang Terbaik, Accurate Meraih Top Brand Award
Tahun ini
 Prinsip Pengungkapan Penuh

Dalam menyajikan informasi, laporan keuangan harus mempunyai prinsip


pengungkapan informasi secara penuh. Jika terdapat informasi yang tidak dapat
dimuat di laporan keuangan, maka Anda bisa menulis keterangan tambahan
informasi berupa catatan kaki atau lampiran.

 Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pendapatan muncul karena adanya kenaikan keuangan yang diperoleh dari


sebuah aktivitas usaha seperti penjualan. Pendapatan diakui ketika adanya
kepastian mengenai kenaikan volume pemasukan yang diperoleh dari transaksi
penjualan.

 Prinsip Mempertemukan

Yang dimaksud dari prinsip ini adalah biaya yang dipertemukan dengan
pendapatan yang sudah diterima perusahaan. Hal ini memiliki tujuan untuk
mendapatkan hasil mengenai besar atau kecilnya laba bersih yang diperoleh.

Baca juga : Jadikan Pembukuan Usaha Bengkel lebih Baik dengan Accurate
Online

 Prinsip Konsistensi

Laporan keuangan yang disajikan harus konsisten. Artinya, laporan tersebut tidak
berubah dalam prosedur, metode, ataupun kebijakan yang diterapkan oleh
perusahaan. Hal ini memudahkan pihak perusahaan untuk melihat dan
membandingkan laporan keuangan yang dihasilkan pada beberapa periode
sebelumnya.

 Prinsip Materialitas

Dalam prinsip ini, pencatatan dan pengukuran informasi dapat dilakukan secara
material atau bernilai nominal. Prinsip ini juga menentukan apakah sebuah
laporan keuangan perlu ditulis ulang atau hanya dikoreksi saja.
3.    Jelaskan pengertian dari Laporan Keuangan Fiskal ! Mengpa perusahaan harus
membuat Laporan Keuangan Fiskal ?

Laporan keuangan fiskal adalah laporan yang dibuat untuk kepentingan perpajakan yang
mengacu pada semua peraturan perpajakan, Laporan keuangan fiskal mencakup: Neraca
fiskal. Perhitungan laba rugi dan perubahan laba ditahan. untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.

4.    Apa pengertian Koreksi Fiskal Positif dan Koreksi Fiskal Negatif ?

Koreksi positif ialah, perbaikan yang dilakukan pada catatan penghasilan dan biaya yang
berefek pada kenaikan jumlah biaya wajib pajak. Sedangkan koreksi fiskal negatif adalah
perbaikan yang dilakukan justru hasilnya mengurangi jumlah biaya pajak. Sehingga
beban pajak menjadi lebih ringan.

5.    Apa pengertian deductible expense dan non deductible expense ? Berikan


contohnya !

Deductible Expense expense adalah biaya-biaya perusahaan yang boleh dibebankan


dalam Laporan Keuangan Fiskal.

Contoh deductible expense

 biaya pembelian bahan

 biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium,
bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang

 bunga, sewa, dan royalti

 biaya perjalanan

 biaya pengolahan limbah

 premi asuransi

 biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan

 biaya administrasi

maka non deductible expense adalah biaya-biaya yang tidak terkait dengan kegiatan
mendapatkan, memelihara, dan menagih penghasilan. Contohnya adalah pengeluaran
terkait pembagian laba, hibah/sumbangan, pemberian natura/kenikmatan, biaya pribadi
direksi, dll. Biaya-biaya tersebut sama sekali tidak terkait dengan operasional perusahaan
dalam rangka kegiatan mendapatkan, memelihara, dan menagih penghasilan, maka dari
itu tidak boleh dibebankan.

Jawaban Kasus
1. Tidak Perlu dikoreksi
 Biaya Gaji
 Tunjangan transport
 Biaya makan Dikantor
 Biaya pelatihan karyawan
 Biaya perjalanan dinas
 Biaya pakaian segaram bagian keuangan
 Biaya pemasaran
 Bunga Pinjaman
 Sewa Gedung kantor
 Biaya reparasi dan pemeliharaan
 Kerugian dari cabang Medan
 PPB dan Bea Materai
 Penyusutan aktiva tetap
 Dividen dari PT. Abadi (Kepemilikan saham 15%)
2. Koreksi Fiskal Positif
 PPh 21 ditanggung perusahaan
Ada dipasal 9 ayat 1 huruf H
 Biaya pengobatan ditanggung perusahaan
Ada dipasal 9 ayat 1 huruf E
 Biaya sanksi administrasi pajak
Ada dipasal 9 ayat 1 huruf K
 Cadangan penghapusan piutang
Ada dipasal 9 ayat 1 huruf C
 Biaya jamuan tamu, tanpa daftar nominative
 Biaya listrik dan telepon rumah Direktur
Ada dipasal 9 ayat 1 huruf B
 Bantuan untuk panitia HUT RI
Ada dipasal 9 ayat 1 huruf G
3. Koreksi Fiskal Negatif
 Bunga deposito Bank Mandiri (setelah PPh)
Ada dipasal 4 ayat 2 huruf A

Anda mungkin juga menyukai